Anda di halaman 1dari 2

Edesius wahyu

XI-MIPA/05

A. Fakta

1) Praktik Aborsi Ilegal di Hotel semarang

2) kumparan.com, Semarang Tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)


Satreskrim Polrestabes semarang membongkar praktik aborsi ilegal di salah satu
hotel yang berlokasi di Kota Lama. Seorang tenaga kesehatan dan sepasang kekasih
pun ditangkap polisi.Dia mengatakan pasien tersebut dilacak keberadaanya oleh tim
unit PPA di Mulyorejo lalu diinterogasi. Ternyata benar, pasien yang masih berusia
17 tahun itu melakukan aborsi dengan bantuan salah satu tenaga
kesehatan.Wakasat Reskrim Polrestabes semarang, Kompol Ardian Satrio Utama
menyampaikan bahwa kasus ini terungkap dari laporan yang masuk ke Unit PPA
Polrestabes Surabaya pada 19 Maret lalu. "Kami amankan seorang perempuan
tenaga kesehatan (di Sambikerep) itu setelah melalui proses interogasi,"
ucapnya. Satu pelaku lainnya adalah kekasih remaja perempuan yang bertugas
memakamkan janin. Pria berusia 28 tahun itu mengaku kepada polisi bahwa
memakamkan janin di Kawasan Kota lama.

B. Penyebab
Karena adanya kehamilan di luar nikah yang menjadikan si janin tidak di harapkan
kehadiran nya di dunia, dan karena dianggap aib oleh keluarga maka dari itu oleh
pasangan tersebut di putuskanlah tindakan aborsi.

C. Akibat
*Janin / Bayi : Kematian.
*Ibu yang mengandung: Trauma, Perdarahan vagina berat, Kerusakan Rahim, Sepsis.
*Keluarga: Trauma, Kekecewaan terhadap si Ibu karena adanya kehamilan di luar nikah
dan adanya praktik aborsi karna dianggap aib oleh keluarga.
D. Moralitas
Gereja Katolik menentang segala bentuk prosedur aborsi atau pengguguran kandungan
yang tujuan langsunya adalah untuk
menghancurkan embrio, blastosis , zigot atau janin (fetus), karena berpegang pada
keyakinan bahwa "kehidupan manusia harus dihormati dan dilindungi secara mutlak
sejak saat pembuahannya. Sejak saat pertama keberadaannya, seorang manusia insani
harus diakui hak-haknya sebagai seorang pribadi, di antaranya adalah hak untuk hidup
yang tidak dapat diganggu gugat yang dimiliki setiap makhluk tak bersalah. Namun,
Gereja Katolik juga mengakui bahwa tindakan-tindakan tertentu yang secara tidak
langsung mengakibatkan kematian janin dapat dibenarkan secara moral, seperti ketika
tujuan langsung tindakannya adalah pengangkatan rahim dengan sel kanker.

E. Solusi
*Perbanyak kegiatan edukasi tentang seksualitas
*Mengurangi pergaulan bebas
*Membuat peraturan perundang-undangan yang tegas terhadap pelaku aborsi
*Adanya edukasi dari orang tua
*Perbanyak ke tempat ibadah agar bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
*Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif

Anda mungkin juga menyukai