Anda di halaman 1dari 16

“KEPERAWATAN KELUARGA II”

MAKALAH TENTANG HOME CARE

Di SUSUN

Oleh Kelompok 6 :

Dinda Maidela Roza (1810105010)

Fuji Mardianti (1810105014)

Rahmatika (1810105026)

Silfia Aulia (1810105030)

Vera Rosalita (1810105038)

Keperawatan 6 A

DOSEN MATA AJAR :

Ns.Tomi Jepisa, M.kep

STIKES ALIFAH PADANG

TAHUN AJARAN
2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunia-Nya sehingga “Makalah Tentang Home Care” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga II. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

                                                   Padang, 30 Maret 2021

                                                                  Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

A. Latar Belakang.........................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah....................................................................................................................4

C. Tujuan.......................................................................................................................................4

D. Manfaat.....................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

A. Defenisi Home Care.................................................................................................................6

B. Tujuan Home Care...................................................................................................................6

C. Prinsip Home Care...................................................................................................................7

D. Bentuk – Bentuk Layanan Home Care.....................................................................................7

E. Manfaat Home Care..................................................................................................................10

F.       Ruang Lingkup Pelayanan Home Care Keperawatan Di Rumah........................................11

G.      Pemberi Pelayanan Home Care Keperawatan Di Rumah....................................................11

BAB III..........................................................................................................................................13

PENUTUP.....................................................................................................................................13

A. Kesimpulan.............................................................................................................................13

B. Saran.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang dikenal masyarakat dalam sistem
pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak
anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa dirawat di
rumah dan tidak dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang
mendorong perkembangan perawatan kesehatan di rumah adalah:
 Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila
dirawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang
secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan,
 Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus
penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan demikian
berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut
keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi
kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif
lama.
 Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi
kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal
karena terikat dengan aturan-aturan yang ditetapkan,
 Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian pasien
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat
kesembuhan (Depkes, 2002).
Perawatan Kesehatan di rumah bukanlah merupakan sebuah konsep baru dalam sistem
pelayanan kesehatan, khususnya pada praktek keperawatan komunitas. Hal ini sudah
dikembangkan sejak tahun 1859 yang pada saat itu Willian Rathbone of Liverpool, England
dan juga Florence Nightingale melakukan perawatan kesehatan di rumah dengan
memberikan pengobatan kepada pasien (masyarakat) yang mengalami sakit terutama
terutama mereka dengan status sosial ekonomi rendah, kondisi sanitasi, kebersihan diri dan
lingkungan, dan gizi buruk sehingga beresiko tinggi terhadap berbagai jenis penyakit infeksi
yang umum ditemukan  di masyarakat.

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat


untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi
tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di
rumah.

Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi
tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di
rumah memerlukan ijin oprasional.

Selain Home Care, di Indonesia juga di kenal pelayanan One Day Care atau pelayanan
rawat sehari yang merupakan perawatan dalam jangka waktu pendek (relatif singkat), yaitu
1 hari atau 24 jam.Menurut penelitian hampir 70% rumah sakit Indonesia menerapkan
sistem one day care. Pelayanan One Day Care menghindarkan pasien dari terjadinya infeksi
nosokomial karena pasien tidak perlu di rawat lama di rumah sakit sehingga dapat menekan
biaya yang dikeluarkan oleh pasien.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya antara lain :
1. Apa defenisi dari home care?
2. Bagaimana tujuan home care?
3. Bagaiamana prinsip-prinsip home care?
4. Bagaimana manfaat homecare?
5. Apa ruang lingkup pelayanan home care keperawatan di rumah?
6. Bagaimana pemberi pelayanan home care keperawatan di rumah?

C. Tujuan
Agar pembaca mendapatkan pengetahuan lebih dan memahami mengenai pelayanan
kesehatan di rumah ( home care )

D. Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dibidang profesi
agar dapat menerapkan tindakan keperawatan yang sesuai dalam home care. Pada
mahasiswa, untuk dapat menjadi sarana belajar untuk menambah wawasan dan
pengetahuan.Pada masyarakat, agar lebih memahami mengenai pelayanan kesehatan di
rumah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Home Care


Pelayanan kesehatan rumah adalah komponen dari rentang pelayanan kesehatan yang
komprehensif yang di dalamnya terdapat pelayanan kesehatan untuk indiidu dan keluarga di
tempat tinggal mereka dengan tujuan meningkatkan, memelihara atau memulihkan
kesehatan atau meningkatkan kemandirian, menimalkan akibat dari ketidakmampuan dan
penyakit terminal (Syamsudin, 2005).
Pelayanan kesehatan rumah merupakan kunjungan rumah dan bagian integral dari
pelayanan keperawatan, yang dilakukan oleh perawat untuk membantu  individu, keluarga,
dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang
mereka hadapi (Depkes, RI.2002).
Menurut (Potter dan Ferry, 2005) pelayanan kesehatan rumah adalah perpaduan perawat
kesehatan masyarakat dan ketrampilan tekhnis yang terpilih dari perawat spesialis yang
terdiri dari kumpulan perawat komunitas, seperti perawat gerontologi, perawat psikiatri,
perawat ibu dan anak, perawat kesehatan masyarakat, dan perawat medikal – bedah.
Dari beberapa definisi di atas komponen utama pada pelayanan kesehatan rumah adala
pasien, keluarga, pemberi pelayanan kesehatan yang diberikan secara profesional
(multidisiplin), direncanakan, dikoordinasikan bertujuan membantu pasien kembali
ketingkat kesehatan optimum dan mandiri yang dilaksanakan di rumah beradasarkan kontrak
dan merupakan kelanjutan dari pelayanan keperawatan pada tiap tingkat fasilitas pelayanan
kesehatan.
B. Tujuan Home Care
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga

2. Tujuan Khusus
 Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara mandiri
 Meningkatan kemandirian keluarga dalam pemeliharan kesehatan
 Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan dirumah

C. Prinsip Home Care


Agar  pelayanan home care ini dapat berjalan dengan lancar maka perlu diperhatikan
beberapa prinsip dalam melakuakan pelayanan home care.
Prinsip – prinsip tersebut diantaranya : 
1. Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat
2. Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada (dokter, bidan,
perawat,ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi yang lain).
3. Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
4. Memberipelayananparipurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif.
5. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen.
6. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
7. Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.
8. Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan pelayanan di home care.

D. Bentuk – Bentuk Layanan Home Care


1. Berdasarkan fokus masalah kesehatan
Berdasarkan jenis  masalah kesehatan yang dialami oleh pasien, pelayanan
keperawatan di rumah (home care) di bagi tiga kategori yaitu :
a. Layanan perawatan pasien sakit
Keperawatan pasien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak
dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu
di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di
rawat di rumah sakit.
b. Layanan berbasis promotif dan preventif
Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan
prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat
bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan
lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
c. Pelayanan atau asuhan spesialistik
Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit
terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hipertensi,
masalah-masalah kejiwaan dan asuhan pada anak. 
2. Berdasarkan institusi penyelenggara
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Home Care (HC),
antara lain:
a. Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan  Home Care (HC) yang telah lama berlangsung dilakukan
adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita
maupun lansia) yang akan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji
oleh pemerintah). Pasien yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah kalangan
menengah ke bawah. Di Amerika hal ini dilakukan oleh Visiting Nurse (VN)
b. Institusi Sosial
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan sukarela dan tidak
memungut biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan
penyandang dananya dari donatur, misalnya Bala Keselamatan yang melakukan
kunjungan rumah kepada keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pangabdian
kepadan Tuhan.
c. Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam bentuk praktik mandiri
baik perorangan maupun kelompok yang menyelenggarakan pelayanan HC dengan
menerima imbalan jasa baik secara langsung dari pasien maupun pembayaran melalui
pihak ke tiga (asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu tidak
berorientasi “not for profit service”
d. Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home Care)
Merupakan perawatan lanjutan pada pasien yang telah dirawat dirumah sakit, karena
masih memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan dirumah. Alasan
munculnya jenis program ini selain apa yang telah dikemukakan dalam alasan Home
Care (HC) diatas, adalah :
 Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan untuk
melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (misalnya ibu post partum normal
hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan bagaimana cara menyusui
yang baik, cara merawat tali pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum
ibu, senam post partum, dll) belum dilaksanakan secara optimum sehingga
kemandirian ibu masih kurang.
 Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada pasien yang dirawat
dirumah sakit.
 Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu memerlukan biaya
yang besar
 Perlunya kesinambungan perawatan pasien dari rumah sakit ke rumah, sehingga
akan meningkatkan kepuasan pasien maupun perawat. Hasil penelitian dari
“Suharyati” staf dosen keperawatan komunitas PSIK Univ. Padjajaran Bandung di
RSHS Bandung menunjukkan bahwa konsumen RSHS cenderung menerima
program HHC (Hospital Home Care) dengan alasan ; lebih nyaman, tidak
merepotkan, menghemat waktu & biaya serta lebih mempercepat tali kekeluargaan
(Suharyati, 1998)
3. Berdasarkan pemberi layanan
Pemberi layanan keperawatan di rumah terdiri dari dua jenis tenaga, yaitu :
a. Tenaga informal
Tenaga informal adalah anggota keluarga atau teman yang memberikan layanan
kepada pasien tanpa dibayar. Diperkirakan 75% lanjut usia di Amerika dirawat oleh
jenis tenaga ini (Allender & Spradley, 2001)
b. Tenaga formal
Tenaga formal adalah perawat yang harus bekerja bersama keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan, sehingga harus memperhatikan semua aspek
kehidupan keluarga. Oleh karena itu perawat di masyarakat dituntut untuk mampu
berfikir kritis dan menguasai ketrampilan klinik dan harus seorang RN. Dengan
demikian diharapkan perawat dapat memberikan layanan sesuai dengan standard yang
telah ditetapkan.

E. Manfaat Home Care


1.      Bagi Klien dan Keluarga :
a.       Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang
makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi
keluarga
b.      Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa
keluarga ada yang sakit
c.       Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d.      Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran perawat untuk
menggantikannya
2.      Bagi Perawat :
a.       Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan
yang tetap sama
b.      Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan begitu kepuasan
kerja perawat akan meningkat.
c.       Data dan minat pasien
3.      Bagi Rumah Sakit :
a.       Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan
home care yang dilakukannya.
b.      Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c.       Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

F.       Ruang Lingkup Pelayanan Home Care Keperawatan Di Rumah


Ruang Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal,
asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan
asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya.
Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :
1.       Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio- psiko-
sosio- spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara
langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan tindakan
keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
yang menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-tindakan pelimpahan
wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan
evaluasi.
2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien,
dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat untuk
perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang diberikan.
3. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok.
4. Sebagai pembela/pendukung(advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan
keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit dan
memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap
klien sesuai dengan pelayanan /asuhan yang diterima oleh klien.
5. Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan,
mencangkup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.
G.      Pemberi Pelayanan Home Care Keperawatan Di Rumah
Jenis pemberi pelayanan Home Care keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :
1.    Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak
dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat
di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan
kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di rumah sakit.
2.    Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan
prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya
setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi
terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
3.    Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit
terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hpertensi, masalah-
masalah kejiwaan dan asuhan paa anak. 
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang holistik dengan mempertimbangkan
aspek bio, psiko, sosial, spiritual dan ekonomi secara komprehensip dengan mengutamakan
kepentingan dan kepuasan pasien yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ada
beberapa bentuk pelayanan home care di masyarakat sehingga home dapat menjadi upaya
terbaik bagi pasien – pasien penyakit kronik atau terminal untuk meningkatkan dan
mempertahankan kemampuan optimal.
Dalam pelaksanaan home care ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti
aspek legal dan etik dalam home care, perizinan pendirian home care, kebijakan dalam home
care, dan kepercayaan dan budaya dalam home care. Hal ini di lakukan untuk menghindari
adanya saling menyalahkan dalam home care sehingga tidak ada pihak yang saling
merugikan. Sehingga pasien juga mendapatkan perawatan yang baik serta perawat juga
mengerti dan memahami peraturan-peraturan yang ada dan langkah-langkah dalam
menjalankan home care. Hal tersebut juga dapat menekan terjadinya pro dan kontra home
care di masyarakat.
Sebagai tenaga profesional, perawat harus mengerti standar pelayanan dan peran serta
fungsi perawat dalam home care sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan
yang efektif dan etis kepada pasien.
Dalam home care juga diperlukan team kesehatan yang solid untuk memberikan
pelayanan yang komprehensif dan paripurna kepada pasien sehingga peningkatan kualitas
hidup pasien dapat tercapai.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar para pembaca khususnya
kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan pemahamannya darah guna terwujudnya
pelaksanaan proses belajar yang baik. Kami menyadari Makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami menyarankan kepada pembaca untuk tetap terus menggali
sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Syamsudin, 2005. Makalah Seminar Alternatif Model Keperawatan Home Health Care. Akper

Karya Bakti Nusantara Magelang : Magelang.

Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta:EGC

Depkes. RI. 2002.  Pengembangan Model Praktik Pelayanan Mandiri Keperawatan .Jakarta :

Pusgunakes

Ainy, Nur. 2011. Makalah Keperawatan Komunitas - Home Nursing. http://fakhrun-


duniakita.blogspot.co.id/2011/12/makalah-keperawatan-komunitas-home.html.
Diakses tanggal pada tanggal 31 Maret 2021

Jatiarso, Eko. 2012.Makalah Home Care.


http://jatiarsoeko.blogspot.co.id/2012/03/makalah-home-care.html. Diakses
pada tanggal 31 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai