Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bima Kusuma Atmaja

Nim : 1803102315
Kelas : 5F

Pengertian Teknik Sampling


Sampling sangat membantu dalam penelitian. Ini adalah salah satu faktor terpenting yang
menentukan keakuratan hasil penelitian atau survei Anda. Jika ada yang salah dengan sampel
anda maka akan langsung tercermin dalam hasil akhir. Ada banyak teknik yang membantu kita
mengumpulkan sampel tergantung kebutuhan dan situasi.  Pengambilan sampel dapat dilakukan
baik secara probabilitas atau non-probabilitas. Ini adalah keputusan desain penelitian yang
penting, dan yang akan tergantung pada faktor-faktor seperti apakah teori di balik penelitian,
apakah positivis atau idealis, apakah metode kualitatif atau kuantitatif digunakan dan lain-lain.

Perhatikan bahwa kedua metode ini tidak saling eksklusif, dan mungkin digunakan untuk tujuan
yang berbeda pada titik yang berbeda dalam penelitian, misalnya purposive sampling untuk
mengetahui sikap kunci, diikuti oleh pendekatan acak yang lebih umum. Untuk memperjelas
pemahaman kita tentang teknik sampling.

Teknik sampling

Teknik sampling dapat didefinisikan sebagai teknik atau metode untuk memilih dan mengambil
unsur-unsur atau anggota-anggota dari populasi untuk digunakan sebagai sampel secara
representatif.

Dalam studi statistik, metode pengambilan sampel merujuk pada bagaimana kita memilih
anggota dari populasi yang akan di dalam penelitian. Jika sampel tidak dipilih secara acak,
mungkin akan bias dalam beberapa cara dan data mungkin tidak mewakili populasi.

Dengan kata lain, pengambilan sampel merupakan pemilihan subset (sampel statistik) individu
dari dalam populasi statistik untuk memperkirakan karakteristik seluruh populasi. Dua
keuntungan pengambilan sampel adalah biaya yang lebih rendah dan pengumpulan data yang
lebih cepat daripada mengukur seluruh populasi.

Pengertian Sampling

Teknik pencuplikan, teknik pengambilan contoh, atau teknik sampling ialah bagian dari
metodologi statistika yang berhubungan dengan prosedur sistematis dalam pengambilan sebagian
anggota populasi untuk keperluan pendugaan (estimasi).

Jika pengambilan sampel dilakukan dengan teknik yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel
bisa digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi.

Teknik pengambilan sampel mencakup tahap-tahap yang berurutan, yaitu:


1. Memberi batasan populasi yang hendak diamati
2. Menentukan bingkai sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
3. Menentukan metode sampling yang tepat
4. Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
5. Melakukan pengecekan ulang proses sampling

Teknik sampling dapat didefinisikan sebagai cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan menjadi sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

Jenis Teknik Sampling

Teknik sampling banyak menggunakan teori probabilitas sehingga berdasarkan tekniknya dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu probability sampling dan non-probability sampling.

Perbedaannya kedua hal tersebut didasarkan pada apakah pemilihan sampel didasarkan pada
pengacakan atau tidak. Dengan pengacakan, setiap elemen mendapat kesempatan yang sama
untuk diambil dan menjadi bagian dari sampel untuk dipelajari.

Probability Sampling

Probability sampling merupakan teknik sampling yang didasarkan pada fakta bahwa setiap
anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Misalnya, jika
Anda memiliki populasi 100 orang, setiap orang akan memiliki peluang 1 dari 100 dipilih.
Probability sampling memberi Anda peluang terbaik untuk membuat sampel yang benar-benar
mewakili populasi.

Ada beragam metode probability sampling dengan turunan dan variasi masing-masing,  tapi yang
paling banyak digunakan yaitu sebagai berikut:

Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Sampling acak sederhana yaitu metode pengambilan sampel dari populiasi secara acak
berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi. Ini adalah bentuk yang paling mudah
dari probability sampling. Yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah memastikan bahwa semua
anggota populasi termasuk dalam daftar dan kemudian secara acak memilih jumlah sampel yang
diinginkan.

Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

Sampling acak sistematis yaitu metode pengambilan sampel yang melibatkan aturan populasi
dalam urutan sistematika tertentu. Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas dari
kesamaan frekuensi setiap anggota populasi.
Sampling Acak Stratifikasi (Stratified Random Sampling)

Sampling Acak Stratifikasi juga dikenal sebagai proportional random sampling. Ini adalah teknik
pengambilan sampel probabilitas di mana subjek pada awalnya dikelompokkan ke dalam
klasifikasi yang berbeda seperti usia, status sosial ekonomi atau jenis kelamin.

Kemudian, peneliti secara acak memilih daftar akhir subyek dari strata yang berbeda. Penting
untuk dicatat bahwa semua strata tidak boleh tumpang tindih.

Para peneliti biasanya menggunakan stratified random sampling jika mereka ingin mempelajari
subkelompok tertentu dalam populasi. Ini juga lebih disukai daripada pengambilan sampel acak
sederhana karena menjamin hasil statistik yang lebih tepat.

Sampling Rumpun (Cluster Sampling)

Sampling Rumpun yaitu metode pengambilan sampel dengan membagi populasi ke dalam
kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil dari tiap-tiap kelompok. Pengambilan sampel
cluster dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

 Cluster Sampling Satu Tahap, yaitu seluruh cluster dipilih secara acak untuk pengambilan
sampel.
 Cluster Sampling Dua Tahap, yaitu di sini pertama-tama kita secara acak memilih
kelompok dan kemudian dari kelompok yang dipilih, kita secara acak memilih elemen
untuk pengambilan sampel.

Sampling Bertahap (Multistage Sampling)

Sampling bertahap yaitu metode pengambilan sampel melibatkan kombinasi dua atau lebih
teknik pengambilan sampel yang disebutkan di atas. Hal ini dilakukan karena  dalam sebagian
besar penelitian kompleks yang dilakukan di lapangan atau di laboratorium, tidak cocok untuk
hanya menggunakan satu jenis sampel probabilitas.

Sehingga sebagian besar penelitian dilakukan dalam tahap yang berbeda dengan setiap tahap
menerapkan teknik pengambilan sampel acak yang berbeda. Misalnya, pada tahap pertama
menggunakan metode stratified sampling, kemudian pada tahap kedua menggunakan metode
simple random sampling dan seterusnya sampai mencapai sampel yang diinginkan.

Non-Probability Sampling

Non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota


populasi memiliki peluang nol. Itu artinya bahwa pengambilan sampel didasarkan pada kriteria
tertentu seperti status, kuantitas, kesukarelaan dan sebagainya.

Ada beragam metode non-probability sampling dengan turunan dan variasinya, tapi yang paling
banyak digunakan yaitu sebagai berikut:
Sampling Kuota (Quota Sampling)

Sampling kuota hampir mirip dengan stratified sampling yaitu pengambilan sampel yang
didasarkan pada proporsi ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias, atau dengan kata lain
pengambilan sampel ini tergantung dari beberapa standar yang telah ditentukan sebelumnya.

Ini memilih sampel yang representatif dari populasi. Proporsi karakteristik / sifat dalam sampel
harus sama dengan populasi. Elemen dipilih sampai proporsi yang tepat dari jenis data tertentu
diperoleh atau data yang cukup dalam berbagai kategori dikumpulkan.

Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)

Sampling kebetulan yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa dijadikan sebagai sampel jika orang yang
kebetulan ditemui tersebut dipandang cocok sebagai sumber data. Dengan menggunakan teknik
ini, pengambilan sampel tidak ditentukan terlebih dahulu.

Sampling Purposif (Purposive or Judgemental Sampling)

Sampling purposive yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada seleksi khusus atau kriteria
tertentu yang dibuat oleh peneliti siapa yang akan dijadikan sebagai informan, atau dengan kata
lain pengambilan sampel ini didasarkan pada tujuan studi. Hanya elemen-elemen itu yang akan
dipilih dari populasi yang paling cocok untuk tujuan penelitian.

Sampling Sukarela (Voluntary Sampling)

Pengambilan sampel sukarela yaitu pengambilan sampe yang didasarkan atas kerelaan untuk
berpartisipasi dalam penelitian. Metode ini paling banyak digunakan dalam jajak pendapat.

Sampling Bola Salju (Snowball Sampling)/ Sampling Referensi

Pengambilan sampel bola salju yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada penelusuran
sampel sebelumnya. Teknik ini digunakan dalam situasi di mana populasi sama sekali tidak
diketahui dan langka.

Teknik ini dapat dilakukan dengan meminta bantuan dari respoonden pertama yang dipilih untuk
merekomendasikan responden lain yang sesuai dengan deskripsi sampel yang dibutuhkan.

Contoh Teknik Sampling

Berikut ini contoh teknik sampling, antara lain adalah sebagai berikut:

Random Sampling

Misalnya seleksi acak 20 siswa dari kelas 50 siswa. Setiap siswa memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih. Di sini probabilitas seleksi adalah 1/50.
Systematic Random Sampling

Misalnya memilih 20 sampel dari populasi yang berisi 100 elemen, yaitu: (1) susun sampling
frame: (2) tetapkan nilai k = 5; (3) tentukan sampel pertama secara random, misal diperoleh 6;
(4) tentukan sampel berikutnya adalah 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46, 51, 56, 61, 66, 71, 76, 81,
86, 91, 96, dan 1.

Stratified Random Sampling

Misalnya memilih sampel yang akan dilakukan terhadap peserta kelas metodologi penelitian
sosial yang secara keseluruhan berjumlah 80 orang.

Informasi tambahan bagi peneliti yaitu bahwa dari 80 orang tersebut 60 orang diantaranya adalah
perempuan dan sisanya laki-laki. Apabila peneliti menganggap informasi ini penting untuk
analisa, maka stratified sampling lebih cocok digunakan untuk memilih sampel.

Cluster sampling

Misalnya pemilihan sampel pegawai pada suatu departemen yang pegawainya tersebar pada
berbagai unit kerja yang juga tersebar secara geografis.

Dalam kasus ini, peneliti bisa menjadikan unit kerja sebagai cluster dan selanjutnya secara acak
memilih beberapa unit kerja sebagai sampel. Pada tiap-tiap unit kerja yang terpilih tersebut
kemudian seluruh pegawai dijadikan sampel  penelitian.

Multi-Stage Sampling

Dalam terknik ini populasi dibagi menjadi beberapa kelompok dan kemudian kelompok ini
dibagi lagi dan dikelompokkan ke dalam berbagai sub kelompok (strata) berdasarkan kesamaan.
Satu atau lebih cluster dapat dipilih secara acak dari setiap strata. Proses ini berlanjut sampai
cluster tidak dapat dibagi lagi.

Misalnya negara dapat dibagi menjadi negara, kota, perkotaan dan pedesaan dan semua wilayah
dengan karakteristik yang sama dapat digabung bersama untuk membentuk strata.

Anda mungkin juga menyukai