Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH FEE BASED INCOME DAN TRANSAKSI E-

BANKING TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA


BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PERIODE 2011 -2020

Proposal Skripsi Mahasiswa

Disusun Oleh :
Nolis Asiska
1700011022

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dimana

Aktivitas Perbankan sendiri ialah untuk menghimpun dana (funding) dari

masyarakat yang memiliki dana lebih dan menyalurkan dana (landing) kepada

masyarakat yang membutuhkan dana.

Dilihat dari segi kepemilikannya terdapat 5 (lima) jenis Bank yaitu Bank

milik pemerintah, Bank milik swasta, Bank milik koperasi, Bank milik asing,

dan Bank milik campuran. Sesuai dengan topik pembahasan pada penelitian

kali ini yaitu terkait Bank yang termasuk dalam Badan Usaha Milik Pemerintah

(BUMN) atau dalam segi kepemilikannya termasuk ke dalam Bank milik

pemerintah, dimana baik akte pendirian maupun modal dimiliki oleh

pemerintah sehingga keuntungan Bank masuk kedalam milik pemerintah

(Kasmir, 2014).

1
2

Adapun beberapa contoh bank milik pemerintah menurut (Sumartik dan

Hariasih, 2007:19) yang menyebutkan bahwa, bank yang sebagian atau seluruh

sahamnya dimiliki oleh pemerintah antara lain: Bank Mandiri, Bank Negara

Indonesian (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara

(BTN). Lalu menurut (Hasan, 2014) yang menyebutkan bahwa, baik akte

pendirian maupun modal bank sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah sehingga

seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah antara lain: Bank Mandiri,

Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank

Tabungan Negara (BTN). Kemudian menurut (Kasmir, 2014) yang

menyebutkan bahwa, baik akte maupun modal dimiliki oleh pemerintah

sehingga keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah antara lain: Bank Negara

Indonesia (BNI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara

(BTN). Untuk itu Bank milik Pemerintah atau Bank BUMN yang dijadikan

sebagai objek penelitian antara lain: Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia

(BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara (BTN).

Bank milik pemerintah (BUMN) dapat dipertimbangkan untuk digunakan

penelitian. Pertama, sebagai salah satu perbankan yang dominan digunakan

masyarakat umum, karena secara psikologis masyarakat lebih merasa yakin

untuk menyimpan uangnya di bank milik negara. Sehingga Dana Pihak Ketiga

(DPK) bank BUMN rata-rata lebih kuat (Aviliani, 2020).

Kedua, mengingat sepak terjang perbankan BUMN yang mempunyai

reputasi baik. Meskipun di tengah era pandemi Covid-19 beberapa perbankan

BUMN terus mengalami kenaikan terutama di bagian pendapatan Fee Base


3

Income. Mengingat jasa layanan melalui transaksi e-banking banyak digunakan

selama pandemi sehingga meningkat pesat. Penelitian ini sejalan dengan

kutipan (Mirayanti, 2020) yang menyatakan bahwa sepanjang semester I 2019,

fee based income dari e-channel berbasis digital memang tumbuh cukup bagus.

Maklum, transaksi lewat kanal digital selama pandemi Covid-19 memang

meningkat pesat. Berikut ini adalah kontribusi pendapatan non bunga Bank

BUMN selama masa pandemi :

Tabel 1.1

Kontribusi pendapatan non bunga Bank BUMN selama masa pandemi

Covid-19 (Dalam Triliun Rupiah)


Pendapatan Non Bunga
Keterangan
2019 2020 yoy

BNI 5,37 5,54 3,20%

BRI 11,75 13,71 16,60%

BTN 1,1 1,05 -4,54%

MANDIRI 12,51 13,59 8,60%

Sumber: Kontan (Materi presentasi laporan keuangan)

Sektor perbankan merupakan salah satu bagian dari sektor keuangan yang

menjadi tulang punggung perekonomian suatu Negara, dimana aktivitasnya

ialah menghimpun dan menyalurkan dana serta tujuan utamanya adalah untuk

memperoleh laba atau keuntungan. Dalam kegiatan operasional, pendapatan

utama dan terbesar dari Bank adalah dalam bentuk pendapatan bunga kredit.

Sebab aktivitas utama bank dalam menyalurkan dana yaitu sebesar 70%
4

dialokasikan untuk kredit (Kusuma, 2020), maka bukan hal yang baru jika

pendapatan utama Bank sendiri dari bunga kredit.

Seiring berjalannya waktu, selain pendapatan utama dari bunga (spread

based income) yang disalurkan melalui kredit, pihak perbankan juga mulai

gencar melakukan berbagai upaya dalam menghasilkan pendapatan untuk

meningkatkan keuntungan. Sebut saja seperti pendapatan non bunga (fee based

income) yang sudah mulai banyak diterapkan pada semua perbankan, hal ini

tentunya dalam rangka untuk menyiasati adanya tingkat kelesuan pada kredit.

Penelitian ini sejalan dengan teori (Kasmir, 2014) yang menyatakan bahwa

keuntungan dari jasa bank dewasa ini semakin dibutuhkan, bahkan dari tahun

ke tahun semakin meningkat. Hal ini disebabkan keuntungan dari spread based

semakin kecil mengingat persaingan yang semakin ketat dalam bidang ini.

Menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan yang dijelaskan dalam

PSAK No. 31 (2009), menyatakan bahwa Fee Based Income merupakan

imbalan yang diperoleh bank atas pemberian jasa pelayanan oleh bank. Bagi

nasabah, pihak perbankan yang menyediakan banyak layanan jasa atau produk

perbankan merupakan nilai tambah serta mendapatkan respon positif, karena

memberikan banyak kemudahan dalam hal transaksi, asuransi, investasi,

pemenuhan kebutuhan seperti pembayaran tagihan – tagihan yang ada. Produk

– produk yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam membantu

kegiatan transaksi merupakan sumber pendapatan yang berbasis komisi (fee

based income) dari jasa yang diberikan sebagai kategori pendapatan non bunga.
5

Berbagai upaya nyata yang dilakukan pihak perbankan dalam

memperbesar pendaptan fee based income terlihat dari bertambahnya layanan

yang ditawarkan sebagai kemudahan bagi para nasabah dalam bertransaksi.

Sifatnya yang praktis dan tidak terbatas ruang dan waktu serta dapat diakses

dimana dan kapan pun melalui internet banking maupun mobile banking. Selain

itu upaya lain yang terlihat yaitu dengan adanya penambahan jumlah mesin

setor tunai sebagai salah satu perolehan fee based income sebagai perolehan

bank non bunga. Dalam transaksi E-Banking pihak perbankan selalu berusaha

membangun serta menjaga hubungan baik dalam jangka panjang melalui

pelayanan yang maksimal, untuk itu meskipun penggunaan E-Banking tidak

terdapat interaksi fisik antara nasabah dengan karyawan Bank, pihak perbankan

selalu senantiasa menjaga kepercayaan para nasabah. Dalam AlQur’an

dijelaskan mengenai kemudahan yang dapat nasabah gunakan melalui E-

banking dalam bertransaksi yang termuat dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6 :

)6(‫يس ْْر‬ ُ ‫( ِ َّن َم َع ِْل‬5)‫يس ْْر‬


ُ ‫عس ْْر‬ ُ ‫فَ َ ِ َّن َم َع ِْل‬
ُ ‫عس ْْر‬

“Karena sesungguhnya di samping kesukaran ada kemudahan.

Sesungguhnya di samping kesukaran ada kemudahan”. Penggunaan E-banking

memberikan kemudahan dan kecepatan dalam membantu nasabah melakukan

transaksi tanpa dibatasi ruang dan waktu, hal ini bisa menjadi solusi murah

dalam mengembangkan pelayanan jasa dibanding harus membuka outlet ATM.

Dalam hal ini penelitian fee based income memberikan bukti empiris

mengenai pengaruh terhadap perubahan laba. Pertama, penelitian ini sejalan

dengan penelitian (Suardana dan Kustina, 2017:341) yang menyatakan bahwa


6

fee base income berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba

pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali. Artinya ketika pendapatan

perbankan dalam memberikan jasa-jasa kepada nasabah yang berbentuk

komisi, akan semakin banyak dimanfaatkan nasabah seiring berkembangnya

pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya daya beli masyarakat. Dimana hal

itu merupakan sumber pendapatan fee based income. Harus diakui, kebutuhan

nasabah bukan lagi hanya terpaku pada kredit atau tabungan saja. Saat ini

banyak nasabah yang semakin membutuhkan kemudahan transaksi, asuransi,

dan investasi. Oleh karena itu, apabila fee based income meningkat maka akan

berdampak dengan peningkatan pendapatan operasional, maka semakin

meningkatnya pendapatan akan cenderung meningkatkan laba yang lebih besar

pada industri perbankan (Massie, 2019).

Kedua, penelitian ini sejalan dengan penelitian (Suardana dan Kustina,

2017:34) yang menyatakan bahwa transaksi E-Banking berpengaruh positif

tetapi tidak signifikan terhadap perubahan laba pada PT. Bank Pembangunan

Daerah Bali. Artinya hal ini sejalan dengan perkembangan internet yang pesat,

pihak perbankan menawarkan gaya hidup modern dengan menyediakan

kemudahan akses jasa perbankan lewat E-Banking, dimana penggunannya

dapat dilakukan dari mana dan kapanpun. Seiring berjalannya waktu

masyarakat sudah mulai beralih ke perangkat mobile dalam memenuhi

kebutuhan perbankan mereka, dimana hal ini dapat meningkatkan minat

nasabah dalam bertransaksi melalui E-banking. Oleh karena itu, semakin

banyak dan semakin sering nasabah yang menggunakan E-Banking diharapkan


7

semakin banyak pula fee yang diperoleh bank (Utaminingsih dan Sularto,

2015).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Fee Based Income Dan Transaksi E-Banking Terhadap

Perubahan Laba Pada Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2020”

B. Rumusan Masalah

Untuk mengetahui pengaruh Fee Based Income dan Transaksi E-Banking

terhadap perubahan laba pada Bank BUMN, maka masalah utama dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah Fee Based Income berpengaruh secara positif terhadap perubahan

laba pada Bank BUMN ?

2. Apakah Transaksi E-Banking berpengaruh secara positif terhadap

perubahan laba pada Bank BUMN ?

3. Apakah Fee Based Income dan Transaksi E-Banking berpengaruh terhadap

perubahan laba pada Bank BUMN ?

C. Batasan Masalah

Untuk mengetahui pengaruh Fee Based Income dan Transaksi E-Banking

terhadap perubahan laba pada Bank BUMN, berikut beberapa batasan dalam

penelitian ini adalah :

1. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan BUMN yang

terdaftar dari Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2020


8

2. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu fee based income (X1),

transaksi E-banking (X2), dan perubahan laba (Y).

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh Fee Based Income dan Transaksi E-Banking

terhadap perubahan laba pada Bank BUMN, berikut beberapa tujuan dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Fee Based Income terhadap perubahan laba

pada Bank BUMN

2. Untuk mengetahui pengaruh Transaksi E-Banking terhadap perubahan laba

pada Bank BUMN

3. Untuk mengetahui pengaruh Fee Based Income dan Transaksi E-Banking

terhadap perubahan laba pada Bank BUMN

E. Manfat Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh Fee Based Income dan Transaksi E-Banking

terhadap perubahan laba pada Bank BUMN, berikut beberapa manfaat dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis seputar

peran dan pengaruh pendapatan non bunga (fee based income) dan

Transaksi E-Banking dalam pendapatan sektor perbankan


9

2. Bagi pembaca

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis

selanjutnya sebagai referensi dan penelitian pendukung dalam rangka untuk

mengembangkan penelitan selanjutnya

3. Bagi pihak perbankan

Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan gambaran kepada pihak

perbankan terhadap tingkat kepuasan nasabah dengan adanya layanan atau

jasa yang diberikan dalam rangka untuk dikembangkan kembali dalam

meningkatkan pendapatan dan keuntungan.


DAFTAR PUSTAKA

Aviliani, Pertumbuhan Bank BUMN [Online]. Didapatkan:

https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php [10>April2020].

Hasan, I Nurul. 2014. Pengantar Perbankan. Jakarta: Gaung Persada Press Group.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31:

Pengertian Fee Based Income. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Kontan. Bank BUMN Menggenjot Fee Based Income: 24 Agustus 2020, hal. 9.

Kustina, K.T. dan Iga Agung Omika D. 2016. Pengaruh Fee Based Income

Terhadap Perubahan Laba Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

(Studi Pada 10 Bank Dengan Laba Terbesar Di Indonesia). Jurnal Ekonomi

dan Bisnis (September), hal 150 – 157.

Lestari, Wina Sri. 2016. Penggunaan Fasilitas E-Banking Dalam Menarik Minat

Nasabah Pada PT. Bank Muamalat Tbk KCP SM. Raja Medan. Skripsi.

Medan: Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.

Penerbit RajaGrafindo Persada. 2014. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998:

Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank. Jakarta, Indonesia.

Suardana Putu Ayuni, K.P dan Ketut Tanti Kustina. 2017. Pengaruh fee based

income dan transaksi e-banking terhadap perubahan laba pada PT Bank

Pembangunan Daerah Bali. Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Desember), hal.

333.

10
11

Sumartik dan Misti Hariasih. 2018. Buku Ajar Manajemen Perbankan. Sidoarjo:

Umsida Press.

Utaminingsih, P. dan Lana Sularto. 2015. Pengaruh Transaksi Electonic Banking

terhadap Fee Based Income pada PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. Jurnal

Akuntansi Keuangan dan Perbankan (Juni), hal. 187-194.

Anda mungkin juga menyukai