Anda di halaman 1dari 16

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Paparan Kasus

3.1.1 Identitas Pasien


Data identitas pasien yang diangkat sebagai sample kasus dalam penyusunan
laporan ini adalah sebagai berikut :

Nama : Ny. S

Umur : 71 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Sukoharjo

3.1.2 Riwayat Penyakit

Pada tanggal desember 2012 Ny. S datang dengan diantar keluarganya ke RSUD
Sukorjo dengan membawa surat permintaan dokter untuk dilakukan pemeriksaan
MSCT-Scan torakal dan rontgen thorax dengan diagnosa destruksi vertebra torakal
IX-X curiga malignancy atau infeksi.

3.2 Prosedur Pemeriksaan

a. Persiapan Alat

1. Pesawat MSCT Scan dengan karakteristik:

Merk : Hitachi Eclos 16

Tipe Tube : 654570


Housing serial number: H99407

Housing model tipe : B-421 H

Insert serial number : 99407-R1

Tahun keluaran : Juni 2011

Gambar 3.1 pesawat CT-Scan dan sistem konsul

2. Printer :
Merk : Carestream driview
Seri : 5700 Laser imager
3. Alat Immobilisasi

b. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus bagi pasien, hanya pasien diberi petunjuk
mengenai prosedur pemeriksaan selama pemeriksaan, pasien diberi instruksi
supaya tidak bergerak selama pemeriksaan berlangsung.

c Teknik Pemeriksaan

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi, pada pemeriksaan MSCT-Scan


kolumna Vertebra torakal dengan indikasi malignancy ini menggunakan teknik
spiral (volume) irisan axial, maka langkah-langkah pemeriksaan adalah;
Posisi pasien : supine, MSP diatur pada pertengahan meja pemeriksaan,
dengan kepala dekat gantry (head first). Tangan pasien
diletakkan disamping kepala pasien, kemudian difiksasi.

Posisi Objek :Batas atas obyek diatur dua jari diatas pundak, mid
Coronal Plane (MCP) diatur tepat pada garis tengah
horizontal pesawat. Batas bawah objek diatur pada
simpisis pubis.

Setelah pengaturan posisi pasien selesai, maka langkah selanjutnya adalah


melakukan scanogram kolumna vertebra torakal dengan irisan sagital.
Scanogram ini mengambil batas atas dua jari diatas pundak dan batas bawah
simpisis pubis. Scan parameter yang digunakan :

KV : 120 kV

mA : 250 mA

S : 0,8 s

Window Width : 2000

Window Level : + 200

Slice Thickness : 2,50 mm

FOV : 127

Gantry Tilting : 0,0 ̊

c. Pengambilan radiograf (Scanning)


Pengambilan radiograf dimulai dengan membuat scanogram kolumna
vertebra torakal dengan irisan sagital, kemudian dibuat potongan axial dari
vertebra torakal 5 sampai kolumna vertebra lumbal 1, dengan sentrasi pada
kolumna vertebra torakal 9 dan 10
Pada CT-Scan kolumna vertebra torakal menggunakan teknik spiral
(volume).

Setelah itu,gambar diolah lagi menggunakan MPR untuk direkonstruksi


lagi menjadi :

a. potongan coronal
slice thickness : 0,63 mm , sebanyak 16 slice
FOV : 162
Window Width: 4000
Window level : +300
b. potongan axial
slice thickness : 0,63 mm , sebanyak 16 slice
FOV : 162
Window Width: 4000
Window level : +300
c. potongan sagital
slice thickness : 0,63 mm , sebanyak 16 slice
FOV : 162
Window Width: 3999
Window level : +300

Setelah itu, gambar dibuat 3D ( Tiga Dimensi) dengan menampakkan sisi


Antero Posterior (AP), Postero Anterior (PA), Lateral kanan, Lateral kiri,
Oblique, dan Supero Inferior.

d. Hasil Radiograf
Berdasarkan hasil pemeriksaan CT-Scan kolumna Vertebra torakal
dengan suspek malignancy diperoleh bacaan sebagai berikut :

Corpus Vertebra Thoracal 9-10 tampak destruksi pedikel tak telihat.

Tidak tampak spur formation.


Tak tampak kelainan pada proc.spinosus dan proc. Transversus V. Thoracal.

Tidak tampak gambar HNP pada foramen intervertebralis.

Kesan : menyokong gambar destruksi corpus V. Thoracal 9 dan 10

Gambar 3.2 gambar scanogram kolumna vertebra torakal


Gambar 3.3 radiograf potongan axial dengan teknik spiral
Gambar 3.4 rekonstruksi MPR coronal

Gambar 3.5 radiograf potongan coronal

Gambar 3.6 rekonstruksi MPR potongan axial


Gambar 3.7 radiograf potongan axial

Gambar 3.8 gambar rekonstruksi potongan sagital


Gambar 3.9 radiograf potongan sagital

Gambar 3.10 radiograf 3D tampak Gambar 3.11 radiograf 3D tampak


AP PA
Gambar 3.12 radiograf 3D tampak lateral kanan dan kiri

Gambar 3.13 radiograf 3D tampak Gambar 3.14 radiograf 3D tampak


oblique Superoinferior

3.3 Proteksi Radiasi

Usaha - usaha yang dilakukan untuk proteksi radiasi yang dilakukan di RSUD
Sukoharjo adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan hanya dilakukan atas permintaan dokter.


b. Mengusahakan agar tidak terjadi pengulangan scan
c. Pintu kamar pemeriksaan dipastikan tertutup dan terkunci pada saat penyinaran
karena radiasi yang dihasilkan oleh pesawat CT-Scan sangat besar, dan dinding
dilapisi timbal 2 mm Pb.
d. Selama melakukan penyinaran semua petugas berdiri di belakang panel kontrol
atau di tempat yang terlindung dari radiasi dan mengawasi pasien melalui jendela
kaca timbal.
e. Selama penyinaran berlangsung, tidak boleh ada orang lain di dalam kamar
pemeriksaan

3.4 Pembahasan

Pemeriksaan CT Scan Kolumna Vertebra Toracal dengan suspek malignancy di RSUD


Suhoharjo, Meliputi persiapan alat seperti pesawat CT Scan, peralatan immobilisasi, printer, dan
lain-lain. Untuk Persiapan Pasien tidak memerlukan persiapan khusus,pasien juga tidak diminta
untuk mengganti baju yang dipakai dengan baju pasien, akan tetapi pasien hanya diminta untuk
tidak bergerak selama pemeriksaan.

Pemeriksaan MSCT-Scan kolumna vertebra torakal dengan suspek Malignancy


menggunakan parameter yang sama dengan parameter pemeriksaan kolumna vertebra lumbal,
yaitu dilakukan dengan posisi pasien supine head first, scanogram side view ( Lateral).
Penggunaan teknik spiral (volume), untuk menampakkan kelainan atau patologi pada vetebra
torakal maka sentrasi diatur pada vertebra torakal IX dan X. Alasan petugas menggunakan teknik
spiral dalam pemeriksaan MSCT-Scan kolumna vertebra torakal selain karena peralatan MSCT-
Scan yang sudah mendukung untuk pemeriksaan ini adalah petugas tidak perlu mengatur
penyudutan gantri agar sesuai dengan kontur kolumna vertebra torakal seperti pada penggunaan
teknik sequence, selain itu petugas dapat melakukan rekonstruksi gambar menjadi coronal, axial,
sagital, dan 3 Dimensi. Teknik rekonstruksi pada pemeriksaan ini selain dapat mengubah
gambaran menjadi coronal,axial, dan sagital tanpa scanning ulang, teknik rekonstruksi ini juga
memudahkan petugas untuk mengatur slice thickness pada potongan axial tanpa harus memilih
slice satu-persatu ketika akan mekakukan pencetakan film. Hanya, kekurangan teknik spriral ini
adalah pada waktu pengeditan dan pencetakan film memerlukan waktu yang cukup lama dan
pasien akan mendapat paparan radiasi yang lebih besar.

Pada pemeriksaan MSCT-scan kolumna vertebra torakal dibuat rekonstruksi gambar


coronal, axial, dan sagital, selain itu juga gambaran tiga dimensi (3D) tampak AP, PA, lateral
kanan-kiri, oblique, dan superoinferior. Proses pencetakan film CT-Scan menggunakan printer
Carestream driview.

Usaha proteksi radiasi yang dilakukan di RSUD Sukoharjo adalah pemeriksaan hanya
dilakukan atas permintaan dokter, mengusahakan agar tidak terjadi pengulangan scan, pintu
kamar pemeriksaan dipastikan tertutup dan terkunci pada saat penyinaran karena radiasi yang
dihasilkan oleh pesawat CT-Scan sangat besar, dan dinding dilapisi timbal 2 mm Pb, selama
melakukan penyinaran semua petugas berdiri di belakang panel kontrol atau di tempat yang
terlindung dari radiasi dan mengawasi pasien melalui jendela kaca timbal, selama penyinaran
berlangsung, tidak boleh ada orang lain di dalam kamar pemeriksaan.

Hasil dari pemeriksaan MSCT-Scan kolumna vertebra torakal sudah bisa menampakkan
patologi yaitu menunjukkan adanya destruksi pada torakal 9 dan 10 dan hasil pemeriksaan sudah
sesuai dengan kriteria radiograf yang ada.

Anda mungkin juga menyukai