Anda di halaman 1dari 5

Percobaan II

Rangkaian Penguat Oprasional


Abdullah Sidiq (118130058)
Asisten : Tri Wijaya (13117033)
Tanggal Percobaan : 02/03/2020
EL 2202 Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

umpan. Oleh karena itu, penguat operasional lebih banyak


Abstrak— Pada percobaan kali ini kita akan melakukan
percobaan dengan rangkaian penguat oprasional dimana digunakan dengan loop tertutup daripada dalam lingkar
rangkaian yang digunakan yaitu rangkaian inverting, non- terbuka. [1]
inverting, summer dan integrator, kemudian di praktikum ini
kita akan belajar bagaimana menyusun rangkaian pada
breadboard, dapat memahami penggunaan rangkaian
operational amplifier dan kita juga dapat menggunakan A. IC OP-AMP LM-741
rangkaian standar oprasional amplifier pada komputasi analog IC LM 741 sebuah operasional amplifier yang dikemas
sederhana, pada praktikum ini IC yang akandigunakan yaitu IC dalam bentuk dual in-line package (DIL). Kemasan IC jenis
OP AMP 741. DIL memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu
sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC
Kata Kunci— Inverting, Non-Inverting, Summer, tersebut. Penomoran IC dalam kemasan DIL adalah
Integrator,IC OP AMP 741.
berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak
paling dekat dengan tanda bulat atau strip pada kemasan DIP
tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIL 8 pin seperti
I. PENDAHULUAN terlihat pada gambar berikut : [1]
Pada kehidupan sehari-hari kita pasti pernah menemukan
pengaplikasian dari yang namanya rangkaian penguat
rangkaian oprasional seperti rangkaian yang ada pada speaker
aktif, Pengeras Suara atau biasa disebut TOA, amplifier dang
masih banyak yang lainnya.
Maka diperlukan praktikum kali ini, guna untuk dapat
menyusun rangkaian pada breadboard, memahami
penggunaan opasional amplifier serta dapat menggunakan
rangkaian-rangkaian standar oprasional amplifier pada
komputasi analog sederhana.

II. LANDASAN TEORETIS B. Rangkaian Inverting


 Penguat Operasional (Op-amp) Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang
ditunjukkan gambar :
Operasional Amplidier (op-amp) yaitu IC
(Integrated Circuit) penguat instan yang biasa dipakai untuk
benyak aplikasi penguatan. Beberapa contoh IC yang
digunakan sebagai penguat oprasional yaitu (contoh : 741),
dua op amp (4558, LF356), empat op amp (contoh = LM324,
TL084), dll.
Penguat Operasional atau disingkat Op-amp adalah
merupakan sutu penguat differensial berperolehan sangat
Rangkaian Penguat Inverting
tinggi yang terterkopel DC langsung yang dilengkapi dengan
Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal
keluaran memiliki beda fasa sebesar 180o. Pada
rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat
bahwa tegangan masukan sama dengan 0 dan
impedansi masukan tak terhingga.[2]

C. Rangkaian Non-inverting,
Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang
ditunjukkan gambar (3).

E. Rangakaian Integrator
Rangkaian Integrator Operasional terdiri dari Op-
Amp dengan Capasitor dengan Output dan Input Pembalik
dan Resistor dari Input Pembalik ke Input.

Gambar 3
Rangkaian Penguat Non-Inverting

Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting


dikarenakan masukan dari penguat tersebut adalah masukan
non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting,
sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
masukannya. Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat
ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0
dan impedansi masukan tak terhingga.[2]
D. Rangakain Summer III. METODOLOGI
Rangkaian adder atau penjumlah sinyal dengan Op-amp A. Alat dan Bahan
adalah konfigurasi Op-Amp sebagai penguat dengan diberikan
input lebih dari satu untuk menghasikan sinyal ouput yang 1. Power Supply DC (2 buah)
linier sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor 2. Generator Sinyal (1 buah)
penguatan yang ada. [2] 3. Osiloskop (1 buah)
4. Kabel BNC – probe jepit (2 buah)
Contoh gambar rangkaian Summer : 5. Kabel BNC – BNC (1 buah)
1. Summer inverting 6. Kabel 4mm – 4mm (max. 5 buah)
7. Kabel 4mm – jepit buaya (max. 5 buah)
8. Multimeter Digital (2 buah)
9. Breadboard (1 buah)
10. Kabel jumper (1 meter)
11. IC Op Amp 741 (7 buah)
12. Kapasitor 1 nF (1 buah)
13. Resistor 1 kΩ (6 buah)
14. Resistor 1,1 kΩ (2 buah)
15. Resistor 2,2 kΩ (7 buah)
2. Rangkaian Summer non-inverting 16. Resistor 3,3 kΩ (4 buah)
B. Langkah Kerja Gambar 1-10 pada modul.
1. Percobaan 1 (Rangkaian Penguat Non-Inverting)  Rangkai Vs dengan sinyal kotak
 Susun rangkaian sesuai dengan gambar 1-7 pada menggunakan generator sinyal pada frekuensi
modul 1kHz 0,5Vpp.
 Ukur dan catat nilai aktual resistor 1kΩ.  Amati gelombang output dengan
 Sambungkan VP ke titik A, catat nilai Vin dan Vo. menggunakan osiloskop. Plot kedua
 Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin dan Vo. gelombang
 Sambungkan VP ke titik C, catat nilai Vin dan Vo.  input dan output. Apakah hubungan antara
 Sambungkan VP ke titik D, catat nilai Vin dan Vo. gelombang input dan output?
 Bagaimana hubungan antara Vout dengan Vin?  Lakukan analisis dan tulis dalam laporan.
Catat dan lakukan analisa pada laporan.  Lakukan langkah 23 dengan mengubah
amplitudo sebesar 0.1Vpp dan bandingkan
2. Percobaan 2 ( Rangkaian Penguat Invertiing) hasilnya. Lakukan analisis tentang
 Perhatikan dan susun rangkaian seperti pada pengamatan anda!
Gambar 1-8.
IV. HASIL DAN ANALISIS
 Ukur dan catat nilai aktual resistor yang
digunakan. A. Hasil
 Sambungkan VP ke titik A, catat nilai Vin dan 1. Rangkaian Non Inverting
Vo.
 Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin dan Titik Perhitungan Pengukuran
Vo. Vin Vout Vin Vout
 Bagaimana hubungan antara Vout dengan A 6 10,5 6 12
Vin? Catat dan B 1,976 4,07 2 4

 Lakukan analisa dan sampaikan hasilnya C -1,084 -4,06 -2 -4

dalam laporan. D -6 -11,04 -6 -12

 Selanjutnya, dengan masih terhubung ketitik


B, pasang generator sinyal sebagai Vin dengan Perhitungan
frekuensi 500 Hz. Atur keluaran generator Titik A
sinyal sehingga menghasilkan output op-amp Vtitik: 3,300 : 13,200 x 24 = 6v
(Vout)sebesar 4 Vpp. Vin: 12-6 = 6v
Vout : (1 + 3,3 : 3,3) x 6
= 1 + 1 x 6 = 12v
3. Percobaan 3 (Rangkaian Summer)
 Modifikasi rangkaian pada Gambar 1-8 Titik B
dengan menambahkan input lain (Vin2) Vtitik: 5,500 : 13,200 x 24 = 10v
 dari generator sinyal, seperti pada Gambar 1-9 Vin: 12-10 = 2v
pada modul . Vout: (1 + 2,2 : 2,2) x 2
 Ukur dan catat nilai aktual resistor yang = 1 + 1 x 2 = 4v
digunakan.
 Buka sambungan dari titik C ke rangkaian. Titik C
Pasang generator sinyal sebagai Vin dengan Vtitik: 7,700 : 13,200 x 24 = 14
frekuensi 500Hz. Atur keluaran generator Vin: 12-14 = -2v
sinyal sehingga menghasilkan output op amp Vout: (1 + 2,2 : 2,2) x (-2)
sebesar 4Vpp. = 1 + 1 x (-2) = -4v
 Sambungkan VP ke titik A. Amati dengan
Titik D
menggunakan osiloskop dan catat nilai Vin
Vtitik: 9,900 : 13,200 x 24 = 24
serta Vo. Pastikan setting osiloskop
Vin: 12-18 = -6v
menggunakan DC coupling.
Vout: (1 + 1 3,3 : 3,3) x (-6)
 Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin dan = 1 + 1 x (-6) = -12v
Vo.
 Bagaimana hubungan antara Vout dengan
Vin? Catat dan Lakukan analisa dan
sampaikan hasilnya dalam laporan.

4. Percobaan 4 ( Rangkaian Integrator)


 Perhatikan dan susun rangkaian seperti pada
2. Rangkaian Inverting 4. Rangkaian Integrator

Titik A Vpp R (ohm) tw (s)


Vtitik: 4,500 : 6,700 x 24 = 16,12 0,5 0,175 2,76
0,1 0,189 2,76
Titik Pengukuran Perhitungan
Vin Vout Vin Vout
A -4,1 8,81 -4,12 9,064
B 0 0,8 0 0
Vin: 12-16,12 = -4,12v
Vout: (-2,2 : 1) x (-4,12)
= (-2,2) x (-4,12) = 9,064v

3. Rangkaian Summer

Titik Pengukuran Perhitungan


Vin Vout Vin Vout
A -3,65 9,85 -3,76 0,93
B. Analisis
B 0,15 -0,65 0,2 0,56
1. Percobaan 1 dan percobaan 2 setelah dilakukan
Titik A percobaan hasil yang di dapat dengan pengukuran
Vtitik: 4,4 : 6,7 x 24 = 15,76 dengan perhitungan didapat tidak jauh beda, selisih
Vin: 12 - 15,76 = 3,76v perbedaan dihasilkan karena adanya nilai toleransi
Vrms: -3,76 : √2 = 0,658v pada resistor.
Vout: (-2,2 : 1 x 3,26) + 0,658 2. Pada percobaan 3, kami mendapatakan hasil yang
= 0,93v tidak beda jauh dengan perhitungan namun kami
tidak mendapatkan hasil sinyal yang sebagaimana
Titik B mestinya.
Vtitik: 5,3 : 6,7 x 24 = 11,8 3. Pada percobaan 4 sama dengan percobaan 3, kami
Vin: 12 - 11,8 = 0,2v tidak mendapatkan sinyal sebagaimana mestinya,
Vrms: 0,2 : √2 = 0,141v mungkin diakrenakan kesalahan pada penghubungan
Vout: (-2,2 : 1 x 0,2) + 0,141 kabel probe Ossiloscop jadi sinyal yang dihasilkan
= 2,2 x 0,2 tidak sesuai harapan.
= 0,44 x 0,141
= 0,56v
V. SIMPULAN
 Praktikan dapat merangkai rangkaian inverting, non-
inverting, summer dan integrator pada breadboard
 Praktikan dapat memahami penggunaan rangkaian
oprasional amplifier
 Praktikan dapat menggunakan rangkaian-rangkaian
standar oprasional amplifier pada komputansi analog
sederhana.

REFERENSI

[1] Wahyudi. 2014. Elektronika Dasar 2. Mataram: FKIP Press


Universitas Mataram
[2] Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapannya Julid II.
Bandung : ITB.
[3] Robert F. Coughlin Frederick F. Driscoll. 1994. Penguat
Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear. Erlangga: Jakarta.
[4] Albert Paul Malvino. 2004. Prinsip-Prinsip Elektornika. Selemba
Teknika:Jakarta.
Lampiran
Beberapa dokumentasi dari percobaan

Anda mungkin juga menyukai