Disusun oleh:
AKUNTANSI SYARIAH 4C
SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Illahi Rabbi, yang selalu
melimpahkan rahmat dan nikmat kepada kita terutama nikmat Iman dan Islam
yang tak terhitung nilainya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW, juga tak lupa kepada
keluarga, para sahabat Nabi dan seluruh umat yang setia mengikuti ajaranNya.
Semoga syafaat menghampiri di yaumul jaza’ wal hisab nanti. Aamiin ya Rabbal
‘Alamin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur modal berkaitan dengan jumlah hutang dan modal sendiri yang
digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Struktur modal yang efektif
mampu menciptakan perusahaan dengan keuangan yang kuat dan stabil.
Bersamaan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat di bidang pasar
modal dan tersedianya dana dari para calon investor yang berminat
menginvestasikan modalnya, struktur modal telah menjadi salah satu faktor
pertimbangan yang cukup penting. Hal ini terkait dengan resiko dan
pendapatan yang akan diterima.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pendekatan pendekatan secara teoritis yang termasuk dalam
struktur modal ?
2. Apasaja pendekatan secara konsep dalam penilaian struktur modal ?
3. Bagaimana keputusan struktur modal dalam praktik ?
LANDASAN TEORI
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau
kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya
(Munawir,2001). Modal pada dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu modal
Aktif (Debet) dan modal Pasif (Kredit).
Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari
para kreditur dan pemilik perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal
dari kreditur merupakan utang bagi perusahaan. Dana yang diperoleh dari para
pemilik merupakan modal sendiri. Kebijakan mengenai struktur modal
melibatkan trade off antara risiko dan tingkat pengembalian.
Agency Theory
Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2001) adalah suatu
tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi
investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.
Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari
penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan
cara-cara lain, termasuk penggunaan utang yang melebihi target struktur modal
yang normal. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan merupakan suatu
isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan suram.
Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru lebih sering dari
biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru
berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham
sekalipun prospek perusahaan cerah.
c. Teori-teori kapitalisasi
1. Earning tidak cukup besar untuk mendapatkan fair of return dari jumlah
modal yang di investasikan , atau dengan kata lain average rate of return
lebih kecil dari pada fair rate of return.
2. Jumlah nilai securities yang ada di dalam peredaran lebih besar daripada
nilai riil dibandingkan dengan nilai assetnya.
e. Under capitalization
2. Jumlah nilai security yang tercantum dalam nereca jauh lebih kecil
daripada nilai riil daripada assetnya.
B. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
1. Tingkat Penjualan
Perusahaan dengan penjualan stabil, cashflow relatif stabil, shg dpt
menggunakan hutang relatif besar
2. Struktur Aktiva
Perusahaan dg aktiva tetap besar (sbg kolateral) dpt menggunakan
hutang relatif besar
3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan
dana untuk ekspansi.
4. Profitabilitas
Pecking order theory menyatakan, bahwa urutan pembiayaan ; laba
ditahan → hutang → jual saham baru (utk menghindari pengawasan
eksternal)
5. Variabel Laba & perlindungan pajak (tax shield)
Jika variabilitas laba kecil, besar kemampuan menanggung beban tetap
dari hutang. Penggunaan hutang memberi manfaat perlindungan pajak.
6. Skala perusahaan
Perusahaan besar memiliki akses besar masuk pasar modal, shg ada
korelasi positif antara skala perusahaan dg debt to book value of equity
ratio.
7. Kondisi intern perusahaan & ekonomi makro
Saat yg tepat menjual saham/obligasi; tingkat bunga pasar rendah &
pasar bursa sdgbullish (lawan dari bearish)
Pada analisis ini, hubungan antara EBIT dan EPS dapat dicari dengan cara :
Dimana:
EBIT * = Indifferent point
C1 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1
C2 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 2
S1 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1
S2 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 2
T = Tingkat pajak
• Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efek dari setiap
alternatif pendanaan terhadap rasio – rasio leverage ( penggunaan hutang ).
Manajemen kemudian dapat membandingkan rasio – rasio yang ada saat ini dan
rasio – rasio pada alternatif pendanaan tertentu dengan rasio – rasio industri
sejenis. Rasio Leverage terdiri dari (1) Rasio Hutang ( debt ratio ), (2) Rasio
Jaminan ( coverege ratio ).
1. Rasio Hutang:
• Rasio Jaminan:
PEMBAHASAN
Setiap perusahaan pada tahap awal berdiri pasti memerlukan modal untuk
penetapan struktur modalnya, dan pada saat akan memperluas usaha atau
menggabungkan usahanya besar kemungkinannya akan_melakukan perubahan
struktur modal yang disebabkan adanya perubahan modal atau tambahan modal.
Dua hal yang harus dilakukan perusahaan ; Pertama, menentukan besarnya
Kebutuhan modal kuantitatif. Kedua, menentukan sumber modal kualitatif/jenis
modal yang akan ditarik. Proses pertama dikatakan sebagal proses Kapitalisasi,
sedangkan yang kedua dikatakan sebagai proses penentuan Struktur Modal. Untuk
menentukan Struktur Modal perusahaan dihadapkan pada berbagai variabei yang
mempengaruhinya. Terdapat 10 variabel yang mungkin akan berpengaruh yaitu ;
Tingkat bunga, Stabilitas penjualan, Tingkat pertumbuhan penjualan, Susunan
Aktiva, Kadar risiko dari aktiva, Kebutuhan modal, Struktur saingan, Keadaan
pasar modal, Sikap manajemen, dan Sikap pemberi pinjaman. Bagi perusahaan
susunan struktur modal terbaik dikatakan sebagal Struktur Modal Optimum.
1. Stabilitas Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman
memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak
stabil.
2. Operating Leverage
Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah
tidak sama. Makin panjang jangka waktu penggunaan suatu aktiva didalam
perusahaan, makin besar derajat resikonya. Dan perkembangan dan
kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan yang tiada henti, dalam artian
ekonomis dapat mempercepat tidak digunakannya suatu aktiva, meskipun
dalam artian teknis masih dapat digunakan.
Tingkat internal cash flow yang lebih tinggi dan lebih stabil dapat
menjastifikasi sebuah tingkat leverage lebih stabil.
7. Pengendalian
8. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi seperti sekarang ini dan juga kondisi pada pasar
keuangan dapat mempengaruhi keputusan struktur modal. Ketika tingkat
suku bunga tinggi, mungkin keputusan pendanaan lebih mengarah pada
short-term debt, dan akan dilakukan refinance dengan long-term debt atau
equity jika kondisi pasar memungkinkan.
Uang yang dipinjam dari sebuah bank dan juga penerbitan surat hutang
dan terwujud melalui serangkaian kesepakatan (debt covenant).
12. Profitabilitas
Contoh Pertama
KESIMPULAN