Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah suatu hal sungguh mendasar dalam menopang
kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan harus dibangun
dengan serius mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran
pengetahuan, ketrampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari
satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui pengajaran,
pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik
itu untuk diri sendiri maupun masyarakat umum.
Jadi singkatnya pendidikan adalah proses pembelajaran kepada individu
atau peserta didik agar dapat memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan
membuatnya menjadi seorang mannusia yang kritis dalam berpikir.
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi
dan mencerdaskan indivudu dengan lebih baik dapat memiliki kreativitas,
pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung
jawab.
Agar pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik, perlu adanya wadah
dari pendidikan itu yaitu sekolah atau madrasah. Sekolah atau madrasah itu
mempunyai tingkatan mulai tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan
Perguruan Tinggi. Sekolah atau madrasah merupakan salah satu sarana untuk
menghasilkan lulusan yang berkwalitas. Untuk mencapai lulusan yang
berkwalitas tidak hanya ditentukan oleh sarana dan prasarana, tapi yang lebih
penting lagi adalah dari segi guru. Guru yang berkwalitas dapat memberikan
pengaruh yang besar terhadap minat dan hasil belajar siswa.
Keberhasilan suatu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh faktor guru,
namun jugaa faktor peserta didik. Apabila peserta didik memiliki minat yang
mendalam dan bersungguh-sungguh dalam belajar, dengan sendirinya semakin
cepat pula untuk mencapai hasil belajar yang baik. Betapa banyaknya saat ini kita
lihat contoh yang tidak mengambarkan keberhasilan peserta didik. Kadangkala
guru telah berupaya dengan sekuat tenaga untuk mengajar dengan baik, namun
hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dari sekian banyaknya mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta


didik, ada sebagian mata pelajaran yang kurang dimiliki. Salah satunya mata
pelajaran Qur’an Hadis. Guru sangat berharap agar peserta didik menguasai
dengan baik mata pelajaran mata pelajaran Qur’an Hadis. Namun pada
kenyataannya peserta didik mata pelajaran Qur’an Hadis di MAN I Kampar dari
hasil wawancara peserta didik 10% hasil belajarnya dibawah KKM dan tidak
berminat belajar mata pelajaran Qur’an Hadis pada materi Sejarah Perkembangan
Hadis dan 5 peserta didik (10%)siswa mendapatkan nilai dibawah KKM hal ini
dapat dibuktikan dengan peserta didik yang malas membuat latihan, PR, sering
terlambat dan tidak aktif dalam berdiskusi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode


pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi dalam pembelajaran
Qur’an Hadis. Seorang guru harus mengetahui bahwa tidak semua metode
pembelajaran akan berhasil jika diterapkan untuk materi tertentu.

Dari berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk


mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah metode guided teaching.
Metode pembelajaran tersebut dapat memberikan kesempatan yang lebih leluasa
kepada siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Menurut Silberman
(2007:116) Guided Teaching merupakan perubahan dari metode ceramah secara
langsung dan memumghkinkan guru mempelajari apa yang telah diketahui dan
dipahami para siswa sebelum membuat poin-poin pengajaran, sehingga kegiatan
pembelajaran yang umumnya menoton dan membosankan beralih menjadi
pembelajaran yang menyenangkan. Penerapan metode pembelajaran Guided
Teaching diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang kriatif, aktif dan
menyenangkan serta akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang maksimal.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik menggunakan model


Guided Teaching yang dimungkinkan model pembelajaran Qur’an Hadis yang
dapat mengatasi masalah tersebut, yang selama ini belum pernah peneliti
terapkan.

B. RUMUSAN MASALAH
Apakah dengan penerapan model pembelajaran Guided Teaching
(Pembelajaran Terbimbing) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
peserta didik materi Sejarah Perkembangan Hadis peserta didik kelas X IIA.2 DI
man I Kampar tahun pelajaran 2020/2021.
C. TUJUAN PENELITIAN
Meningkatkan minat dan hasil belajar dengan menerapkan model
pembelajaran Guided Teaching pada mata pelajaran Qur’an Hadis materi
Perkembangan Hadis peserta didik kelas X IIA.2 Semester genap tahun pelajaran
2020/2021.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik
a. Dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik kelas X IIA.2
b. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang
diajarkan guru.
2. Bagi guru
a. Dapat menambah kompetensi guru dalam mengajar berikutnya
b. Dapat menjadi refrensi bagi guru yang lain khusus guru mata pelajaran
Qur’an Hadis.
3. Bagi sekolah
a. Dapat meningkatkan mutu pendidikan madrasah.

a. Dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik kelas X IIA.2
b. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan

Anda mungkin juga menyukai