Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR

STATISTIKA MATEMATIK
KAMIS, 8 APRIL 2021

Oleh:
Dhea Urfina Zulkifli, S.Mat., M.Si.
PERTEMUAN 5

Bab 3 Penaksiran Parameter


3.1 Penaksiran Rata-Rata
3.2 Penaksiran Proporsi
Definisi Penaksiran
Penaksiran adalah keseluruhan proses menaksir suatu parameter pada populasi yang tidak
diketahui nilainya dengan menggunakan statistik sampel. (Statistika Untuk Ekonomi dan
Keuangan Modern, Suharyadi)

Kriteria Penaksir yang Baik


1. Tidak Bias
Penaksir dikatakan tidak bias jika di dalam sampel acak yang berasal dari populasi,
expected value dari statistik sampel sama dengan parameter populasi.
2. Efisien
Penaksir yang efisien adalah penaksir yang memiliki varians yang minimum.
3. Konsisten
Penaksir dikatakan konsisten jika nilai taksiran semakin mendekati nilai sebenarnya
dengan semakin bertambahnya jumlah sampel (𝑛).
Jenis-jenis Penaksiran
1. Penaksiran Titik (Point Estimation)
Penaksiran yang terdiri dari satu nilai yang digunakan untuk menaksir parameter
populasi.
2. Penaksiran Interval (Interval Estimation)
Penaksiran yang menunjukkan pada interval berapa suatu parameter populasi akan
berada.
Ketika menggunakan penaksiran interval, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu tingkat keyakinan dan tingkat signifikansi.
Tingkat keyakinan (1 − 𝛼) adalah luas daerah di bawah kurva yang merupakan tempat
kedudukan titik-titik yang menunjukkan nilai taksiran parameter populasi berdasarkan
statistik sampelnya yang masih dapat diyakini kebenarannya.
Tingkat signifikansi (𝛼 ) adalah luas daerah di bawah kurva yang merupakan tempat
kedudukan titik-titik yang menunjukkan nilai taksiran parameter populasi berdasarkan
statistik sampelnya yang tidak dapat diyakini kebenarannya.
Penaksiran Titik
Pada penaksiran titik, digunakan suatu nilai untuk menaksir parameter populasi.
Contoh:

Mahasiswa Berat Badan


Adi 65
Bayu 70
Caca 64
Dede 61
Edi 60

Untuk menaksir rata-rata berat badan mahasiswa, diambil data lima orang mahasiswa
sebagai sampel.
σ 𝑥 65 + 70 + 64 + 61 + 60
𝑥ҧ = = = 64
𝑛 5
Maka, taksiran untuk rata–rata berat badan mahasiwa adalah 64.
Penaksiran Interval
Jenis-jenis penaksiran interval:
1. Penaksiran Rata-rata
2. Penaksiran Proporsi
3. Penaksiran Selisih Rata-rata
4. Penaksiran Selisih Proporsi
3.1 Penaksiran Rata-Rata
Rata-rata populasi ditaksir oleh rata-rata sampelnya dengan simpangan baku populasi (𝜎)
diketahui dan populasinya berdistribusi normal.
Terdapat tiga rumus penaksiran interval rata-rata, yaitu:
1. Rumus yang berlaku untuk sampel besar (𝑛 ≥ 30) dari populasi yang tidak terbatas
𝑛
≤ 0,05
𝑁
𝝈 𝝈
ഥ − 𝒁𝜶
𝒙 <𝝁<𝒙 ഥ + 𝒁𝜶
𝟐 𝒏 𝟐 𝒏

2. Rumus yang berlaku untuk sampel besar ( 𝑛 ≥ 30 ) dari populasi yang terbatas
𝑛
> 0,05
𝑁

𝝈 𝑵−𝒏 𝝈 𝑵−𝒏
ഥ − 𝒁𝜶
𝒙 ഥ + 𝒁𝜶
<𝝁<𝒙
𝟐 𝒏 𝑵−𝟏 𝟐 𝒏 𝑵−𝟏

3. Rumus yang berlaku untuk sampel kecil (𝑛 < 30)


𝒔 𝒔
ഥ − 𝒕𝜶
𝒙 <𝝁<𝒙 ഥ + 𝒕𝜶
𝟐 𝒏 𝟐 𝒏
1−𝛼 𝛼
dengan 𝑍𝛼 = , 𝑡𝛼 = , dan 𝑑𝑓 = 𝑛 − 1
2 2 2 2
Contoh 3.1
Terdapat 300 perusahaan swasta nasional yang berada di Indonesia. Seorang pejabat
perbankan berpendapat bahwa dari 75 perusahaan swasta nasional di Indonesia yang ia
selidiki, rata-rata modal perusahaan swasta nasional sebesar Rp750.000.000 dengan
deviasi standar modal tersebut sebesar Rp30.000.000. Dengan tingkat keyakinan sebesar
99%, tentukan taksiran rata-rata modal perusahaan swasta nasional di Indonesia!
Penyelesaian:
Dik: 𝑁 = 300
𝑛 = 75
𝑥ҧ = 750 (dalam juta)
𝜎 = 30 (dalam juta)
1 − 𝛼 = 99%
Dit: taksiran rata-rata
Jawab:
𝑛 75
= = 0,25
𝑁 300
Maka gunakan rumus yang berlaku untuk sampel besar (𝑛 ≥ 30) dari populasi yang
𝑛
terbatas > 0,05 .
𝑁
1 − 𝛼 = 99%
𝛼 = 1% = 0,01
𝛼 0,01
= = 0,005
2 2
0,5 − 0,005 = 0,495
𝑍0,495 = 2,575
Sehingga
𝜎 𝑁−𝑛 𝜎 𝑁−𝑛
𝑥ҧ − 𝑍𝛼 < 𝜇 < 𝑥ҧ + 𝑍𝛼
2 𝑛 𝑁−1 2 𝑛 𝑁−1

30 300 − 75 30 300 − 75
750 − 2,575 < 𝜇 < 750 + 2,575
75 300 − 1 75 300 − 1
742,2620927 < 𝜇 < 757,7379073
Jadi, dengan tingkat signifikansi 1%, rata-rata modal perusahaan swasta nasional di
Indonesia berkisar antara Rp742.262.092,7 dan Rp757.737.907,3.
3.2 Penaksiran Proporsi
Proporsi menunjukkan persentase dari suatu bagian atau unsur dari suatu bagian. Proporsi
memiliki distribusi sampling yang bersifat normal. Nilai rata-rata distribusi proporsi sampel
merupakan penaksir tidak bias bagi proporsi populasi. (Statistika untuk Ekonomi dan
Keuangan Modern, Suharyadi)
Terdapat tiga rumus penaksiran interval proporsi, yaitu:
1. Rumus yang berlaku untuk sampel besar (𝑛 ≥ 30) dari populasi yang tidak terbatas
𝑛
≤ 0,05
𝑁
𝒙 𝒙 𝒙 𝒙
𝒙 𝟏 − 𝒙 𝟏 −
− 𝒁𝜶 𝒏 𝒏 < 𝝅 < + 𝒁𝜶 𝒏 𝒏
𝒏 𝟐 𝒏 𝒏 𝟐 𝒏
2. Rumus yang berlaku untuk sampel besar ( 𝑛 ≥ 30 ) dari populasi yang terbatas
𝑛
> 0,05
𝑁
𝒙 𝒙 𝒙 𝒙
𝒙 𝟏 − 𝟏 −
− 𝒁𝜶 𝒏 𝒏 𝑵 − 𝒏 < 𝝅 < 𝒙 + 𝒁𝜶 𝒏 𝒏 𝑵−𝒏
𝒏 𝟐 𝒏 𝑵−𝟏 𝒏 𝟐 𝒏 𝑵−𝟏
3. Rumus yang berlaku untuk sampel kecil (𝑛 < 30)
𝒙 𝒙 𝒙 𝒙
𝒙 𝟏 − 𝒙 𝟏 −
−𝒕 𝜶
𝒏 𝒏 < 𝝅 < + 𝒕𝜶 𝒏 𝒏
𝒏 𝟐 𝒏 𝒏 𝟐 𝒏
1−𝛼 𝛼
dengan 𝑍𝛼 = , 𝑡𝛼 = , dan 𝑑𝑓 = 𝑛 − 1
2 2 2 2
Contoh 3.2
Survei terhadap 25 calon pemilih menunjukkan bahwa 80% akan memilih Obama. Dengan
tingkat keyakinan sebesar 95%, tentukan taksiran proporsi calon pemilih yang akan memilih
Obama!
Penyelesaian:
Dik: 𝑛 = 25
𝑥
= 80% = 0,8
𝑛

1 − 𝛼 = 95%
Dit: taksiran proporsi
Jawab:
Gunakan rumus yang berlaku untuk sampel kecil (𝑛 < 30).
𝛼 = 5% = 0,05
𝑑𝑓 = 𝑛 − 1 = 25 − 1 = 24
𝑡𝛼 = 𝑡0,05 = 𝑡0,025;24 = 2,0639
2 2

Sehingga
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
𝑥 1− 1 −
− 𝑡𝛼 𝑛 𝑛 < 𝜋 < 𝑥 + 𝑡𝛼 𝑛 𝑛
𝑛 2 𝑛 𝑛 2 𝑛
0,8 1 − 0,8 0,8 1 − 0,8
0,8 − 2,0639 < 𝜋 < 0,8 + 2,0639
25 25
0,634888 < 𝜋 < 0,965112
Jadi, dengan tingkat signifikansi 5%, proporsi calon pemilih yang akan memilih Obama
berkisar antara 63,4888% dan 96,5112%.

Anda mungkin juga menyukai