Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR

STATISTIKA MATEMATIK
KAMIS, 15 APRIL 2021

Oleh:
Dhea Urfina Zulkifli, S.Mat., M.Si.
PERTEMUAN 6

3.3 Penaksiran Selisih Rata-Rata


3.4 Penaksiran Selisih Proporsi
3.3 Penaksiran Selisih Rata-Rata
Jika kita ingin menaksir selisih rata-rata (𝜇1 − 𝜇2 ) pada dua populasi, maka kita dapat
menaksir rata-rata populasi tersebut dengan menggunakan statistik sampel rata-rata (𝑥ҧ1 −
𝑥ҧ2 ). Jika sampel yang diambil dari populasi pertama berukuran 𝑛1 dengan simpangan baku
𝑠1 dan rata-rata 𝑥ҧ1 , dan sampel yang diambil dari populasi kedua berukuran 𝑛2 dengan
simpangan baku 𝑠2 dan rata-rata 𝑥ҧ2 , maka titik taksiran selisih rata-rata populasi (𝜇1 − 𝜇2 )
adalah (𝑥ҧ1 − 𝑥ҧ2 ).
Terdapat lima rumus penaksiran interval selisih rata-rata, yaitu:
1. Rumus yang berlaku untuk sampel besar (𝑛1 > 30, 𝑛2 > 30)
𝝈𝟐𝟏 𝝈𝟐𝟐 𝝈𝟐𝟏 𝝈𝟐𝟐
ഥ𝟏 − 𝒙
𝒙 ഥ𝟐 − 𝒁 𝜶 + ഥ𝟏 − 𝒙
< 𝝁𝟏 − 𝝁𝟐 < 𝒙 ഥ𝟐 + 𝒁 𝜶 + … (1)
𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐

𝒔𝟐𝟏 𝒔𝟐𝟐 𝒔𝟐𝟏 𝒔𝟐𝟐


ഥ𝟏 − 𝒙
𝒙 ഥ𝟐 − 𝒁 𝜶 + ഥ𝟏 − 𝒙
< 𝝁𝟏 − 𝝁𝟐 < 𝒙 ഥ𝟐 + 𝒁 𝜶 + … (2)
𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏 𝟏 𝒏𝟐

2. Rumus yang berlaku untuk sampel kecil (𝑛1 ≤ 30, 𝑛2 ≤ 30)


𝝈𝟐𝟏 𝝈𝟐𝟐 𝝈𝟐𝟏 𝝈𝟐𝟐
ഥ𝟏 − 𝒙
𝒙 ഥ 𝟐 − 𝒕𝜶 + ഥ𝟏 − 𝒙
< 𝝁𝟏 − 𝝁𝟐 < 𝒙 ഥ𝟐 + 𝒕𝜶 + … (3)
𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐

𝒔𝟐𝟏 𝒔𝟐𝟐 𝒔𝟐𝟏 𝒔𝟐𝟐


ഥ𝟏 − 𝒙
𝒙 ഥ 𝟐 − 𝒕𝜶 + ഥ𝟏 − 𝒙
< 𝝁𝟏 − 𝝁𝟐 < 𝒙 ഥ𝟐 + 𝒕𝜶 + … (4)
𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐
𝒏𝟏 − 𝟏 𝒔𝟐𝟏 + 𝒏𝟐 − 𝟏 𝒔𝟐𝟐 𝟏 𝟏
ഥ𝟏 − 𝒙
𝒙 ഥ 𝟐 − 𝒕𝜶 + < 𝝁𝟏 − 𝝁𝟐
𝟐 𝒏𝟏 + 𝒏𝟐 − 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐
𝒏𝟏 − 𝟏 𝒔𝟐𝟏 + 𝒏𝟐 − 𝟏 𝒔𝟐𝟐 𝟏 𝟏
ഥ𝟏 − 𝒙
< 𝒙 ഥ 𝟐 + 𝒕𝜶 + … (5)
𝟐 𝒏𝟏 + 𝒏𝟐 − 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐
1−𝛼 𝛼
dengan 𝑍𝛼 = , 𝑡𝛼 = , dan 𝑑𝑓 = 𝑛 − 1
2 2 2 2
Catatan:
• Rumus (1) dan (3) digunakan jika 𝜎12 dan 𝜎22 diketahui nilainya.
• Rumus (2) digunakan jika 𝜎12 dan 𝜎22 tidak diketahui nilainya.
• Rumus (4) digunakan jika 𝜎12 dan 𝜎22 tidak diketahui nilainya dan diketahui bahwa 𝜎12 ≠
𝜎22 .
• Rumus (5) digunakan jika 𝜎12 dan 𝜎22 tidak diketahui nilainya dan diketahui bahwa 𝜎12 =
𝜎22 .
Contoh 3.3
Sekelompok kolektor barang-barang unik melakukan penelitian terhadap umur dua buah
kamera dari merk yang berbeda. Merk A memiliki rata-rata umur 4.500 jam dengan
simpangan baku 300 jam, sedangkan Merk B memiliki rata-rata umur 3.800 jam dengan
simpakan baku 200 jam. Jika diambil sampel acak sebanyak 150 unit, tentukan taksiran
selisih rata-rata umur kamera kedua merk tersebut dengan tingkat keyakinan 95%.
Penyelesaian:
Dik: merk A: 𝑥ҧ1 = 4.500 𝜎12 = 90.000 𝑛1 = 150
merk B: 𝑥ҧ2 = 3.800 𝜎22 = 40.000 𝑛2 = 150
Dit: taksiran selisih rata-rata
Jawab:
Gunakan rumus (1).
1 − 𝛼 = 95%
𝛼 = 5% = 0,05
𝛼 0,05
= = 0,025
2 2
0,5 − 0,025 = 0,475
𝑍0,475 = 1,96
Sehingga
𝜎12 𝜎22 𝜎12 𝜎22
𝑥ҧ1 − 𝑥ҧ2 − 𝑍𝛼 + < 𝜇1 − 𝜇2 < 𝑥ҧ1 − 𝑥ҧ2 + 𝑍𝛼 +
2 𝑛1 𝑛2 2 𝑛1 𝑛2
90.000 40.000 90.000 40.000
4.500 − 3.800 − 1,96 + < 𝜇1 − 𝜇2 < 4.500 − 3.800 + 1,96 +
150 150 150 150
642,2992 < 𝜇1 − 𝜇2 < 757,7008
Jadi, dengan tingkat signifikansi 5%, selisih rata-rata umur kamera kedua merk tersebut
berkisar antara 642,2992 jam dan 757,7008 jam.
3.4 Penaksiran Selisih Proporsi
Begitu pula dengan taksiran selisih proporsi (𝜋1 − 𝜋2 ). Jika sampel yang diambil dari
populasi pertama berukuran 𝑛1 dan terdapat 𝑥1 kejadian dari 𝑛1 sampel atau percobaan,
dan sampel yang diambil dari populasi kedua berukuran 𝑛2 dan terdapat 𝑥2 kejadian dari
𝑛2 sampel atau percobaan, maka titik taksiran selisih proporsi populasi (𝜋1 − 𝜋2 ) adalah
𝑥1 𝑥
− 2 .
𝑛1 𝑛2
Terdapat empat rumus penaksiran interval selisih proporsi, yaitu:
1. Rumus yang berlaku untuk sampel besar (𝑛1 > 30, 𝑛2 > 30)
𝒙𝟏 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝒙𝟐
𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝟏 − 𝟏 −
𝒏𝟏 𝒏𝟏 𝒏 𝒏𝟐
− − 𝒁𝜶 + 𝟐 < 𝝅𝟏 − 𝝅𝟐
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐
𝒙𝟏 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝒙𝟐
𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝟏 − 𝟏 −
𝒏𝟏 𝒏𝟏 𝒏 𝒏𝟐
< − + 𝒁𝜶 + 𝟐 … (1)
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐

𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝟏 𝟏 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝟏 𝟏
− − 𝒁𝜶 𝝅 𝟏 − 𝝅 + < 𝝅 𝟏 − 𝝅𝟐 < − + 𝒁𝜶 𝝅 𝟏 − 𝝅 + … (2)
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐
2. Rumus yang berlaku untuk sampel kecil (𝑛1 ≤ 30, 𝑛2 ≤ 30)
𝒙𝟏 𝒙 𝒙𝟐 𝒙
𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝟏− 𝟏 𝟏− 𝟐
𝒏𝟏 𝒏𝟏 𝒏 𝒏𝟐
− − 𝒕𝜶 + 𝟐 < 𝝅𝟏 − 𝝅𝟐
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐
𝒙𝟏 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝒙𝟐
𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝟏 − 𝟏 −
𝒏𝟏 𝒏𝟏 𝒏 𝒏𝟐
< − + 𝒕𝜶 + 𝟐 … (3)
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐

𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝟏 𝟏 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝟏 𝟏
− − 𝒕𝜶 𝝅 𝟏 − 𝝅 + < 𝝅 𝟏 − 𝝅𝟐 < − + 𝒕𝜶 𝝅 𝟏 − 𝝅 + … (4)
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝟐 𝒏𝟏 𝒏𝟐
1−𝛼 𝛼
dengan 𝑍𝛼 = , 𝑡𝛼 = , dan 𝑑𝑓 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2
2 2 2 2

Catatan:
• Jika 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑛1 , dan 𝑛2 masing-masing dinyatakan dalam bilangan bulat positif, maka
penaksiran tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan rumus (1), (2), (3), atau (4).
𝑥1 𝑥2
• Jika dan masing-masing dinyatakan dalam rasio atau persentase, maka penaksiran
𝑛1 𝑛2
tersebut hanya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus (2) atau (4).
Contoh 3.4
Perusahaan elektronik A mengambil sampel acak produk TV sebanyak 100 buah dan 20 di
antaranya ternyata cacat. Sedangkan perusahaan B mengambil sampel acak produk TV
sebanyak 250 buah dan 25 di antaranya ternyata cacat. Dengan mengetahui bahwa
kualitas produksi TV kedua perusahaan tersebut sama, tentukan taksiran selisih proporsi
kerusakan produk kedua perusahaan tersebut dengan tingkat keyakinan 95%.
Penyelesaian:
Dik: perusahaan A: 𝑛1 = 100 𝑥1 = 20
perusahaan B: 𝑛2 = 250 𝑥2 = 25
1 − 𝛼 = 95%
Dit: taksiran selisih proporsi
Jawab:
Gunakan rumus (1).
1 − 𝛼 = 95% → 𝛼 = 5% = 0,05
𝛼 0,05
= = 0,025
2 2
0,5 − 0,025 = 0,475
𝑍0,475 = 1,96
Sehingga
𝑥1 𝑥1 𝑥2 𝑥2 𝑥1 𝑥1 𝑥2 𝑥2
𝑥1 𝑥2 1 − 1 − 𝑥1 𝑥2 1 − 1 −
𝑛1 𝑛1 𝑛 𝑛2 𝑛 𝑛1 𝑛 𝑛2
− − 𝑍𝛼 + 2 < 𝜋1 − 𝜋2 < − + 𝑍𝛼 1 + 2
𝑛1 𝑛2 2 𝑛1 𝑛2 𝑛1 𝑛2 2 𝑛1 𝑛2

20 20 25 25
20 25 1 − 100 1 −
100 250 250
− − 1,96 + < 𝜋1 − 𝜋2
100 250 100 250

20 20 25 25
20 25 1 − 1 −
< − + 1,96 100 100 + 250 250
100 250 100 250
0,013227 < 𝜋1 − 𝜋2 < 0,186773
Jadi, dengan tingkat signifikansi 5%, selisih proporsi kerusakan produk kedua perusahaan
tersebut berkisar antara 1,3227% dan 18,6773%.

Anda mungkin juga menyukai