Anda di halaman 1dari 8

AA – 3.11 /4.11/2/1.

HADITS SHAHIH SEBAGAI DASAR HUKUM

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits X Wajib
b. Jurusan : MIA & IIS
c. Semester : 2 / Genap
d. Kompetensi Dasar :

1.11. Menyajikan contoh fungsi hadits terhadap ayat al-Qur'an


2.11. Mengamalkan sikap kritis terhadap suatu informasi sebagai implementasi
dari pemahaman pembagian hadits dari segi kualitas dan kuantitas.
3.11. Menganalisis pembagian hadits dari segi kuantitas dan pembagian hadits
dari segi kualitas
4.11 Menyajikan pembagian hasil dari segi kuantitas dan kualitas dalam bentuk
bagan/skema

e. Materi Pokok : Hadits Shahih sebagai dasar hukum


f. Alokasi Waktu : 4 JP X 45 Menit
g. Tujuan Pembelajaran :

Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanyajawab, analisis,


penugasan, dan presentasi dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat
menyajikan contoh fungsi hadits terhadap ayat al-Qur'an, mengamalkan sikap kritis
terhadap suatu informasi sebagai implementasi dari pemahaman pembagian hadits
dari segi kualitas dan kuantitas, menganalisis pembagian hadits dari segi kuantitas
dan pembagian hadits dari segi kualitas, menyajikan pembagian hasil dari segi
kuantitas dan kualitas dalam bentuk bagan/skema ,mengembangkan sikap/
karakter jujur, peduli, dan bertanggungjawab serta dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C) dan
berliterasi.

h. Materi Pembelajaran
AA – 3.11 /4.11/2/1.1

Bacalah bacaan pada Buku Siswa Al-Qur’an Hadits, Direktorat KSKK Madrasah,
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia,
hal. 132 s.d. 153.

2. PETA KONSEP

3. Konsep Belajar

a. Pendahuluan

Seumpama kita menerima kabar dari seseorang yang tidak dapat kita percaya,
bagaimanakah sikap kita? Bandingkan apabila kita menerima kabar dari orang yang
dapat kita percaya. Terutama bila kabar itu menyangkut persoalan-persoalan penting.
Maka seperti itulah kedudukan hadis Shahih di antara hadis-hadis dhaif. Hal-hal yang
menyangkut ibadah-ibadah mahdhah didasarkan pada hadis shahih. Demikian juga
hal-hal yang menyangkut masalah keimanan atau ideologi. Kita tidak menerima hadis
dhaif sebagai dasar keimanan kita.
AA – 3.11 /4.11/2/1.1

Berikan tanggapan anda pada gambar diatas:


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

b. Kegiatan Inti

1. Petunjuk Umum UKBM


a. Baca dan pahami materi pada Buku Siswa Al-Qur’an Hadits, Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama
Republik Indonesia, hal. 132 s.d. 153..
b. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berpikir tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini baik bekerja sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c. Kerjakan UKBM ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
d. Anda dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegitan ayo berlatih,
apabila Anda yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1 dan 2, Anda boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar Anda
dapat belajar ke UKBM berikutnya.
AA – 3.11 /4.11/2/1.1

2. Kegiatan Belajar
Ayo … … ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi!!!

Kegiatan Belajar 1

3.11.1 Mengklasifikasi pembagian hadits dari segi kuantitas dan pembagian hadits
dari segi kualitas

a. Bacalah materi tentang pembagian hadits dari segi kuantitas dan pembagian
hadits dari segi kualitas pada Buku Siswa Al-Qur’an Hadits, Direktorat KSKK
Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama
Republik Indonesia, hal. 132 s.d. 153..

Aktifitas Siswa 1

1. Setelah kalian memahami uraian pembagian hadits dari segi kuantitas dan
pembagian hadits dari segi kualitas coba kamu renungkan , pahami !
a. Lengkapilah tabel dibawah ini tentang pembagian hadits dari segi kuantitas!
PEMBAGIAN
HADITS
NO PENGERTIAN CONTOHNYA
BERDASARLKAN
KUANTITAS
. َ‫ َمنْ َك َذب‬:‫قـَا َل رَ س ُْو ُل هللا عَ لَ ْي ِه َوسَ لَّ َم‬
ْ
ِ ‫عَ لَيَّ فـَ ْل َي َتبَوَّ أ َم ْقعَ دَ هُ مِنَ ال َّن‬
‫ رواه‬.‫ار‬
‫)البخارى‬
Hadis hasil tanggapan
dari pancaindera yang Rasulullah bersabda :
diriwayatkan oleh oleh “Barang siapa yang
sejumlah besar rawi sengaja berdusta atas
yang menurut adat namaku, hendaklah dia
kebiasaan, mustahil menduduki tempat
mereka berkumpul dan duduk di neraka”. (HR.
1 Hadis Mutawatir bersepakat berdusta Bukhari,Muslim )
2 Hadis Ahad Semua hadis yang tidak ‫ك‬ٌ ‫هللا بْنُ ي ُْوسُفَ َقا َل أَ ْخبَرَ َنا مَا ِل‬ ِ ‫حَ َّد َث َنا عَ ْب ُد‬
mencapai derajat ‫ْن‬ ِ ‫ب عَ نْ مُحَ َّم ِد ب‬
ِ ‫ْن ُج َبي ِْر ب‬ ٍ ‫ْن شِ هَا‬ ِ ‫عَ ِن اب‬
mutawatir ِ ‫ت رَ س ُْو َل‬
‫هللا‬ ُ ْ‫ُطع ِِم عَ نْ أَ ِب ْي ِه َقا َل سَ مِع‬ ْ ‫م‬
‫الط ْو ِر “(رواه‬ ُّ ‫ب ِب‬ ‫ر‬
ِ ِ ْ
‫َغ‬ ‫م‬ ْ
‫ال‬ ‫ِي‬ ‫ف‬ َ ‫أ‬ َ‫ر‬ َ
‫ق‬ ‫م‬.‫ص‬
)‫البخاري‬

“Telah menceritakan
kepada kami Abdullah
bin yusuf ia berkata:
telah mengkhabarkan
kepada kami malik dari
AA – 3.11 /4.11/2/1.1
ibnu syihab dari
Muhammad bin jubair
bin math’ami dari
ayahnya ia berkata: aku
pernah mendengar
rasulullah saw membaca
dalam shalat maghrib
surat at-thur” (HR.
Bukhari).
b. Lengkapilah tabel dibawah ini tentang pembagian hadits dari segi kualitas!
PEMBAGIAN
HADITS
NO PENGERTIAN CONTOHNYA
BERDASARLKAN
KUALITAS

‫ك‬ٌ ‫هللا بْنُ ي ُْوسُفَ َقا َل أَ ْخبَرَ َنا مَا ِل‬ ِ ‫حَ َّد َث َنا عَ ْب ُد‬
‫ْن‬ ِ ‫ب عَ نْ مُحَ َّم ِد ب‬
ِ ‫ْن ُج َبي ِْر ب‬ ٍ ‫ْن شِ هَا‬ ِ ‫عَ ِن اب‬
ِ ‫ت رَ س ُْو َل‬
‫هللا‬ ُ ْ‫ُطع ِِم عَ نْ أَ ِب ْي ِه َقا َل سَ مِع‬
ْ ‫م‬
‫ب ِبالط ْو ِر “(رواه‬ ُّ ْ َ
ِ ‫م َقرَ أ فِي الم َْغ ِر‬.‫ص‬
)‫البخاري‬

” Telah menceritakan
kepada kami Abdullah
bin yusuf ia berkata:
telah mengkhabarkan
Hadis yang bersambung kepada kami malik dari
sanadnya (jalur ibnu syihab dari
periwayatan) melalui Muhammad bin jubair
penyampaian bin math’ami dari
para perawi yang ‘adil, ayahnya ia berkata: aku
dhabith, dari perawi pernah mendengar
yang semisalnya sampai rasulullah saw membaca
akhir jalur dalam shalat maghrib
periwayatan, tanpa ada surat at-thur” (HR.
syudzudz, dan juga tanpa Bukhari, Kitab Adzan).
1 Hadis Shahih ‘illat.
2 Hadis Hasan Hadis yang sanadnya َ‫ح َّد َث َنا ُق َت ْيب َُة حَ َّد َث َنا جَ عْ َف ُر بْنُ ُسلَ ْيمَان‬
tersambung, dengan ‫ان ْالجَ ْونِي عَ نْ أَ ِبي‬ ِ َ‫ض َبعِي عَ نْ أَ ِبيْ عِ مْ ر‬ ُّ ‫ال‬
perantara َ ْ َ ‫أْل‬
: ‫ْن أ ِبي م ُْوسَ ي ا شعَ ِريْ قا َل‬ َ ْ
ِ ‫بَك ِر ب‬
perawi yang adil, yang ‫ َقا َل‬: ‫ت أَ ِبي ِبحَ ضْ رَ ِة العَ دُوِّ َيقُ ْو ُل‬ ُ ْ‫سَ مِع‬
sedikit lemah َ‫ إِنَّ أَب َْوابَ ْالجَ َّن ِة َتحْ ت‬: ‫هللا ص م‬ ِ ‫رَ س ُْو ُل‬
hafalannya, tidak ada ‫ الحديث‬..… ِ‫“ ظِ الَ ِل ال ُّسي ُْوف‬
syadz (berbeda
dengan hadis yang lebih “Telah menceritakan
shahih) dan illat kepada kamu qutaibah,
(penyakit). telah menceritakan
kepada kamu ja’far bin
sulaiman, dari abu imron
al-jauni dari abu bakar
bin abi musa al-Asy’ari ia
berkata: aku mendengar
ayahku berkata ketika
musuh datang :
Rasulullah Saw bersabda
: sesungguhnya pintu-
AA – 3.11 /4.11/2/1.1
pintu syurga dibawah
bayangan pedang…”( HR.
At-Tirmidzi, Bab
Abwabu Fadhailil jihadi).

‫ْق “حَ ِكي ِْم‬ ِ ‫مَاأَ ْخرَ جَ ُه ال ِّترْ ِم ْيذِيْ مِنْ َط ِري‬
‫األَ ْثرَ ِم”عَ نْ أَ ِبي َت ِم ْي َم ِة الهُجَ ْيمِي عَ نْ أ ِبي‬
َ
‫ ” َمنْ أَ َتي‬: ‫عَن ال َّن ِبيِّ ص م َقا َل‬ ِ ‫هُرَ ْيرَ َة‬
‫حَ ائِضا ً أَ ْو اِمْ رَ أ ًة فِي ُدب ُِرهَا أَ ْو َكا ُه َنا َف َق ْد‬
‫“ َك َفرَ ِبمَا أَ ْن َز َل عَ لَى مُحَ ِّم ٍد‬

Apa yang diriwayatkan


oleh tirmidzi dari jalur
hakim al-atsrami “dari
abi tamimah al-Hujaimi
dari abi hurairah dari
nabi saw ia berkata :
barang siapa yang
menggauli wanita haid
atau seorang perempuan
Apa yang sifat dari pada duburnya atau
hadits hasan tidak seperti ini maka sungguh
tercangkup (terpenuhi) ia telah mengingkari dari
dengan apa yang telah
cara hilangnya satu diturunkan kepada nabi
syarat dari syarat-syarat Muhammad saw
3 Hadis Dhaif hadits hasan.
2. Tulislah dibuku kerja kalian dan dikumpulkan !

Kegiatan Belajar 2

3.11.2 Membandingkan pembagian hadits dari segi kuantitas dan pembagian hadits
dari segi kualitas (C4)

Bacalah materi tentang pembagian hadits dari segi kuantitas dan pembagian hadits
dari segi kualitas pada Buku Siswa Al-Qur’an Hadits, Direktorat KSKK Madrasah,
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik
Indonesia, hal. 132 s.d. 153..

Aktivitas Siswa 2

1. Setelah kalian memahami uraian tentang pembagian hadits dari segi kuantitas dan
pembagian hadits dari segi kualitas, uraikan pertanyaan dibawah ini !
a. Jelaskan secara rinci Syarat-Syarat Hadis Mutawatir!
1) Pemberitaan yang disampaikan oleh perawi harus berdasarkan tanggapan
pancainderanya sendiri.
AA – 3.11 /4.11/2/1.1

2) Jumlah perawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak


memungkinkan mereka bersepakat dusta.
3) Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam thabaqah (lapisan)
pertama dengan jumlah perawi dalam lapisan berikutnya.
b. Sebutkan dan uraikan klasifikasi Hadis Ahad!
1) Hadis Masyhur
Hadis masyhur adalah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih
serta belum mencapai derajat mutawatir. Hadis masyhur sendiri masih
terbagi lagi menjadi tiga macam, yaitu masyhur di kalangan para muhadditsin
dan golongannya; masyhur di kalangan ahli-ahli ilmu tertentu dan masyhur
dikalangan orang umum.
2) Hadis Aziz
Hadis aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang walaupun dua
orang rawi tersebut terdapar pada satu lapisan saja, kemudian setelah itu
orang-orang lain meriwayatkannya.
3) Hadis Gharib
Hadis gharib adalah hadis yang dalam sanadnya terdapat seorang (rawi) yang
menyendiri dalam meriwayatkan di mana saja penyendirian dalam sanad itu
terjadi
c. Jelaskan syarat-syarat hadits shahih dapat!
1) Sanadnya Bersambung
Maksudnya adalah tiap-tiap perowi dari perowi lainnya benar-benar
mengambil secara langsung dari orang yang ditanyanya, dari sejak awal
hingga akhir sanadnya.
2) Perawinya Bersifat Adil
Maksudnya adalah tiap-tiap perowi itu seorang Muslim, bersetatus
Mukallaf (baligh), bukan fasiq dan tidak pula jelek prilakunya.
3) Perawinya Bersifat Dhobith
Maksudnya masing-masing perowinya sempurna daya ingatannya, baik
berupa kuat ingatan dalam dada maupun dalam kitab (tulisan).
4) Tidak Syadz
Maksudnya ialah hadits itu benar-benar tidak syadz, dalam arti
bertentangan atau menyalesihi orang yang terpercaya dan lainnya.
5) Tidak Ber’ilat
AA – 3.11 /4.11/2/1.1

Maksudnya ialah hadis itu tidak ada cacatnya, dalam arti adanya sebab
yang menutup tersembunyi yang dapat menciderai pada ke-shahih-an hadits,
sementara dhahirnya selamat dari cacat.
2. Tulislah dibuku kerja kalian dan dikumpulkan !

c. Penutup

Bagaimana Anda sekarang?


Setelah Anda belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 dan 2 berikut
diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan penguasaan materi pada UKBM untuk
mengukur diri kalian terhadap materi yang kalian pelajari.
Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini !
1. Sebutkan syarat-syarat hadis mutawatir!
2. Sebutkan secara berurutan, tujuh tingkatan hadis yang terpenuhi keshahihannya!
3. Sebutkan kriteria hadis hasan!

Ini adalah bagian akhir dari UKBM Materi tentang


Hadits Shahih sebagai dasar hukum
Mintalah Tes Formatif kepada Guru Kalian sebelum melanjutkan ke UKBM selanjutnya

Sukses untuk kalian!!

Anda mungkin juga menyukai