1 SM
1 SM
1/Jan/2016
PENEGAKAN HUKUM ANTIMONOPOLI DAN tidak dapat membuka dini terhadap pengaruh
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT dari luar. 2. Penanganan perkara oleh komisi
BERDASARKAN UU NO. 5 TAHUN 19991 pengawas dimulai dari dilakukannya
Oleh: Rival Rumimpunu2 pemeriksaan pendahuluan untuk kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan.
ABSTRAK Pemeriksaan yang dilakukan oleh Komisi
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Pengawas Persaingan Usaha dilakukan apabila
mengetahui bagaimanakah keberadaan dan : (a) adanya laporan dari pihak ketiga yang
kedudukan Komisi Pengawas Persaingan Usaha mengetahui terjadinya pelanggaran ; (b)
(KPPU) dalam menjamin pelaksanaan UU No. 5 laporan dari pihak yang dirugikan ; atau (c) atas
Tahun 1999 dan bagaimanakah penanganan inisiatif sendiri dari komisi pengawas tanpa
perkara dan peran Komisi Pengawas adanya laporan (Pasal 40) yang dimaksud oleh
Persaingan Usaha (KPPU) sebagai penasihat Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 mengenai
kebijakan (policy advisory) terhadap kebijakan istilah penyelidikan adalah tindakan yang
pemerintah yang mempengaruhi persaingan dipergunakan terhadap setiap kegiatan yang
usaha, yang dengan metode penelitian hukum dilakukan oleh komisi pengawas sebelum
normatif disimpulkan bahwa: 1. Salah satu hal memberikan putusannya terhadap dugaan
yang paling menarik dari Undang-Undang No. 5 telah terjadi suatu pelanggaran terhadap
Tahun 1999 ini ialah adanya Komisi Pengawas Undang-Undang Anti Monopoli. Dalam
Persaingan Usaha yang dapat menjamin pengertian ini komisi pengawas juga dapat
pelaksanaan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 memberikan putusan bersalah atau tidaknya
ini Komisi ini dikatakan sebagai suatu lembaga pelaku usaha yang melakukan persaingan
independen yang terlepas dari pengaruh dan curang atau praktik monopoli. Maka untuk
kekuasaan pemerintah serta pihak lain. Untuk selanjutnya dapat dikaitkan bahwa komisi
menjamin independensi kerja komisi dari pengawas dalam tugas-tugasnya dapat
pengaruh pemerintah dan pihak lain ditentukan bertindak sekaligus sebagai penyelidik, jaksa,
bahwa anggota komisi diangkat dan dan hakim yang memutus. Walaupun demikian
diberhentikan oleh presiden dengan tugas dan wewenang tersebut semata-mata
persetujuan DPR. Bagaimanakah independensi hanya wewenang bersifat administratif tidak
komisi ini jika peran presiden sangat dominan serta merta bersifat perdata atau pidana.
dalam hal mengangkat dan memberhentikan Pengertian penyidikan dalam arti hukum acara
anggota komisi. Komisi diberi wewenang untuk pidana merupakan kelanjutan dari pemeriksaan
menjatuhkan tindakan administratif terhadap yang dilakukan oleh seorang pejabat penyidik
pelaku usaha yang melakukan pelanggaran (sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
terhadap Undang-Undang ini. KPPU tidak hanya No. 8 tahun 1981 tentang KUH Acara Pidana).
terlepas dari pengaruh dan kekuasaan Selain menjalankan tugas utama mencegah
pemerintah, melainkan juga dari pengaruh terjadinya dan menindak pelanggar Praktik
pihak lain, seperti misalnya lembaga Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,
kemasyarakat atau kelompok masyarakat yang dalam upaya menegakkan Undang-Undang No.
memegang kekuasaan keuangan atau ekonomi. 5 Tahun 1999, KPPU juga menjalankan peran
Kemandirian komisi yang termuat dalam penasihat kebijakan (policy advisory) terhadap
Undang-Undang tersebut adalah hak istimewa kebijakan pemerintah yang mempengaruhi
yang diperlukan untuk dapat melaksanakan persaingan usaha. Upaya ini sangat diperlukan
Undang-Undang secara efisien, dan dengan dan penting mengingat penciptakan iklim
demikian, komisi tersebut berkewajiban untuk persaingan sehat merupakan hal baru, baik bagi
memelihara ketidaktergantungan tersebut dan pemerintah sendiri maupun pelaku usaha,
konsumen, maupun masyarakat secara
1 keseluruhan.
Artikel skripsi. Pembimbing skripsi: Prof. Dr. Ronald J.
Mawuntu, SH,MH; Karel Y. Umboh, SH,MSi, MH;
Kata kunci: Penegakan hukum, antimonopoly,
Hironimus Taroreh, SH, MH persaingan usaha tidak sehat
2
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi,
Manado; NIM: 070711497.
138
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
139
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
140
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
dilakukan oleh Komisi Pengawas Persaingan yang jelas tentang telah terjadinya pelanggaran
Usaha dilakukan apabila : terhadap Undang-Undang ini. Hal ini
a. Adanya laporan dari pihak ketiga yang memerlukan pengetahuan mengenai Undang-
mengetahui terjadinya pelanggaran; Undang ini bagi pelapor/pengadu. Akan tetapi
b. Laporan dari pihak yang dirugikan ; yang penting bagi komisi adalah bahwa
atau pelapor/pengadu menyampaikan kepada
c. Atas inisiatif dari komisi pengawas komisi keterangan yang sekonkret mungkin.
tanpa adanya laporan (Pasal 40). Sesudahnya menjadi tugas komisi baru dapat
Hal mana akan penulis uraikan menilai dari segi hukum. Sedapat mungkin
sebagaimana tersebut dalam Pasal 38 Undang- dianjurkan supaya laporan/pengaduan tertulis
Undang No. 5 Tahun 1999. dilampiri dengan dokumen yang terdapat fakta
1. Setiap orang yang mengetahui telah pelanggaran yang diduga telah terjadi dan
terjadi atau patut diduga telah terjadi dapat digunakan oleh komisi sebagai alat bukti
pelanggaran terhadap Undang-Undang (Pasal 42) dalam pemeriksaan lanjutan.
ini dapat melaporkan secara tertulis Sesuai dengan Pasal 38 ayat (3), komisi
kepada komisi dengan keterangan yang wajib merahasiakan identitas
jelas tentang telah terjadinya pelapor/pengadu. Jaminan perlindungan yang
pelanggaran, dengan menyertakan diberikan oleh komisi tersebut akan mendorong
identitas pelaporan. kesediaan menyampaikan pelaporan terhadap
2. Pihak yang dirugikan sebagai akibat kemungkinan terjadinya pelanggaran Undang-
terjadinya pelanggaran terhadap Undang ini, karena pihak yang demi
Undang-Undang ini dapat melaporkan kepentingan tidak ingin pelaku usaha yang
secara tertulis kepada komisi dengan dilaporkan mengetahui identitasnya menjadi
keterangan yang lengkap dan jelas bersedia membuat laporan/pengaduan kepada
tentang telah terjadinya pelanggaran komisi.
serta kerugian yang ditimbulkan,
dengan menyertakan identitas pelapor. 2. Penyelidikan dan Penyidikan
3. Identitas pelapor sebagaimana Yang dimaksud oleh Undang-Undang
dimaksud dalam ayat (1) wajib No. 5 Tahun 1999 mengenai istilah
dirahasiakan oleh komisi penyelidikan adalah tindakan yang
4. Tata cara penyampaian laporan dipergunakan terhadap setiap kegiatan yang
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh komisi pengawas sebelum
dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh memberikan putusannya terhadap dugaan
komisi. telah terjadi suatu pelanggaran terhadap
Sebagaimana tersebut dalam Pasal 38 ayat Undang-Undang Anti Monopoli. Dalam
(1), pembuat Undang-Undang mengharapkan pengertian ini komisi pengawas juga dapat
agar setiap orang untuk membantu komisi memberikan putusan bersalah atau tidaknya
dalam menindak pelanggaran terhadap pelaku usaha yang melakukan persaingan
Undang-Undang ini. Tetapi ketentuan ini bukan curang atau praktik monopoli. Maka untuk
merupakan suatu keharusan, melainkan setiap selanjutnya dapat dikatakan bahwa komisi
orang dapat melaporkan secara tertulis kepada pengawas dalam tugas-tugasnya dapat
komisi bahwa ia mengetahui atau menduga bertindak sekaligus sebagai penyelidik, jaksa,
telah terjadi pelanggaran terhadap Undang- dan hakim yang memutus. Walaupun demikian
Undang No. 5 Tahun 1999. Yang dimaksud tugas dan wewenang tersebut semata-mata
dengan “setiap orang” bukan hanya warga hanya wewenang bersifat administrative tidak
negara Indonesia saja, melainkan pelaku usaha serta merta bersifat perdata atau pidana.
dan warga negara asing juga boleh Pengertian penyidikan dalam arti
menyampaikan pengaduan kepada komisi. hukum acara pidana merupakan kelanjutan dari
Dalam laporan/pengaduan tersebut, pihak pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang
pelapor/pengadu harus menyampaikan kepada pejabat penyidik (sebagaimana dimaksud
komisi tentang identitasnya serta keterangan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1981
141
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
tentang HUH Acara Pidana). Dengan demikian komisi menyerahkan putusan tersebut
kewenangan penyidikan tidak dimiliki oleh kepada penyidik untuk dilakukan
komisi pengawas, tetapi hanya dimiliki oleh penyidikan. Putusan komisi tersebut
lembaga penyidik umum (kepolisian). merupakan bukti permulaan yang cukup
Kewenangan lembaga penyidik umum dapat bagi penyidik untuk melakukan penyidikan.
dipergunakan dalam hal pihak yang diperiksa Pasal 45 mengatur prosedur mengajukan
menghambat atau menolak memberikan keberatan kepada Pengadilan Negeri, yang
keterangan atau informasi kepada komisik harus memeriksa keberatan pelaku usaha.
pengawas. Dalam waktu empat belas hari sejak
diterimanya keberatan tersebut, Pengadilan
3. Putusan Komisi Pengawas Negeri harus memberikan putusan dalam
Pasal 44 ayat (1), mengatur waktu tiga puluh hari.
pelaksanaan putusan komisi. Pelaku usaha yang
bersangkutan wajib melaksanakan putusan 5. Eksekusi Pengadilan Negeri
tersebut dalam waktu tiga puluh hari sejak Atas putusan yang sudah berkekuatan
diterimanya pemberitahuan. Pelaku usaha juga tetap, baik putusan komisi pengawas,
wajib menyampaikan laporan pelaksanaan putusan Pengadilan Negeri ataupun
putusan tersebut kepada komisi. Apabila komisi putusan Mahkamah Agung, dapat diajukan
memutuskan tidak melanjutkan pemeriksaan penetapan eksekusi ke Pengadilan Negeri
dan mengakhiri perkara, maka pelaksanaannya yang berwenang, yang merupakan
tergantung pada tindakan administrasi enforcement terhadap putusan-putusan
sebagaimana diatur dalam Pasal 47 dan yang tersebut. Berdasarkan atas permintaan
telah dijatuhkan oleh komisi terhadap kasus penetapan eksekusi tersebut, maka pihak
tertentu. Pengadilan Negeri segera memberikan
Jenis tindakan administrasi penetapan eksekusi sesuai prosedur yang
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 47 ayat berlaku. Akan tetapi tentu saja atas
(2), dapat dimulai dari pembatalan perjanjian penetapan eksekusi tersebut, pihak yang
yang melanggar Undang-Undang ini, perintah berkeberatan dapat pula mengajukan
kepada pelaku usaha untuk menghentikan bantahan eksekusi sesuai dengan hukum
penyalahgunaan posisi dominan sesuai dengan yang berlaku. Setelah ada penetapan
ketentuan yang terdapat dalam keputusan eksekusi oleh Pengadilan Negeri tersebut
komisi, sampai kepentingan denda dalam atau putusan atas bantahan eksekusi, bila
jumlah tertentu. perlu putusan yang susah berkekuatan
Di lain pihak, pelaku usaha pasti tersebut dapat segera dijalankan, bila
bersangkutan juga dapat mengajukan banding perlu secara paksa, sesuai dengan aturan
dengan permohonan supaya putusan komisi hukum yang berlaku. Setelah proses ini
tersebut diperiksa seorang hakim. Pelaku usaha selesai, maka selesailah seluruh mata rantai
dapat mengajukan keberatan kepada proses berperkara dalam bidang hukum
Pengadilan Negeri selambat-lambatnya empat anti monopoli secara administrative,
belas hari setelah menerima pemberitahuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
putusan tersebut. Apabila pelaku usaha tidak Anti Monopoli.
mengajukan keberatan maka putusan komisi
mempunyai kekuatan hukum, dan pelaku usaha 6. Penegakan Hukum Perdata
bersangkutan dianggap menerima putusan Pada pokoknya Undang-Undang Anti
tersebut, dalam hal ini pelaku usaha wajib Monopoli tidak mengatur mengenai
melaksanakan putusan tersebut sebagaimana keberatan yang dilakukan secara perdata
dimaksud dalam ketentuan Pasal 44 ayat (1). dari pihak yang dirugikan dari adanya
aktivitas monopoli yang bertentangan atau
4. Jalur Pengadilan melanggar Undang-Undang No. 5 tahun
Apabila pelaku usaha bersangkutan 1999.
tidak melaksanakan putusan tersebut, maka
142
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
143
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
144
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
dalam Pasal 49. Hal mana dilaksanakan dengan ditentukan bahwa anggota komisi diangkat
menunjuk Pasal 10 Kitab Undang-Undang dan diberhentikan oleh presiden dengan
Hukum Pidana. persetujuan DPR. Bagaimanakah
Berdasarkan Pasal 49 huruf a, pidana independensi komisi ini jika peran presiden
tambahan yang dijatuhkan dapat berupa sangat dominan dalam hal mengangkat dan
pencabutan izin usaha. Undang-Undang memberhentikan anggota komisi. Komisi
tersebut letak menentukan lamanya diberi wewenang untuk menjatuhkan
pencabutan tersebut, komisi menentukan tindakan administratif terhadap pelaku
lamanya pencabutan tersebut berdasarkan usaha yang melakukan pelanggaran
pertimbangan terbaiknya, akan tetapi di dalam terhadap Undang-Undang ini. KPPU tidak
menjatuhkan putusan tersebut harus hanya terlepas dari pengaruh dan
diperhatikan bahwa ini adalah pidana kekuasaan pemerintah, melainkan juga dari
tambahan. Menurut huruf b, komisi dapat pengaruh pihak lain, seperti misalnya
menjatuhkan pidana tambahan berupa lembaga kemasyarakat atau kelompok
larangan kepada pelaku usaha untuk masyarakat yang memegang kekuasaan
menduduki jabatan direksi atau komisaris keuangan atau ekonomi. Kemandirian
sekurang-kurangnya dua tahun dan selama- komisi yang termuat dalam Undang-
lamanya lima tahun. Dan jangka waktu yang Undang tersebut adalah hak istimewa yang
paling lama, yaitu lima tahun, yang ditentukan diperlukan untuk dapat melaksanakan
pembuat Undang-Undang, dapat disimpulkan Undang-Undang secara efisien, dan dengan
bahwa izin usaha juga tidak boleh dicabut demikian, komisi tersebut berkewajiban
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan untuk memelihara ketidaktergantungan
batasnya, karena menghilangkan keseimbangan tersebut dan tidak dapat membuka dini
pidana pokok dengan pidana tambahan. terhadap pengaruh dari luar.
Selain menjalankan tugas utama 2. Penanganan perkara oleh komisi pengawas
mencegah terjadinya dan menindak dimulai dari dilakukannya pemeriksaan
pelanggaran Praktik Monopoli dan Persaingan pendahuluan untuk kemudian dilanjutkan
Usaha Tidak Sehat, dalam upaya menegakkan dengan pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, KPPU juga yang dilakukan oleh Komisi Pengawas
menjalankan peran penasihat kebijakan (policy Persaingan Usaha dilakukan apabila : (a)
advisory) terhadap kebijakan pemerintah yang adanya laporan dari pihak ketiga yang
mempengaruhi persaingan usaha. Upaya ini mengetahui terjadinya pelanggaran ; (b)
sangat diperlukan dan penting mengingat laporan dari pihak yang dirugikan ; atau (c)
penciptaan iklim persaingan sehat merupakan atas inisiatif sendiri dari komisi pengawas
hal baru, baik bagi pemerintah sendiri maupun tanpa adanya laporan (Pasal 40) yang
pelaku usaha, konsumen, maupun masyarakat dimaksud oleh Undang-Undang No. 5
secara keseluruhan.4 Tahun 1999 mengenai istilah penyelidikan
adalah tindakan yang dipergunakan
PENUTUP terhadap setiap kegiatan yang dilakukan
A. Kesimpulan oleh komisi pengawas sebelum
1. Salah satu hal yang paling menarik dari memberikan putusannya terhadap dugaan
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 ini ialah telah terjadi suatu pelanggaran terhadap
adanya Komisi Pengawas Persaingan Usaha Undang-Undang Anti Monopoli. Dalam
yang dapat menjamin pelaksanaan Undang- pengertian ini komisi pengawas juga dapat
Undang No. 5 Tahun 1999 ini Komisi ini memberikan putusan bersalah atau
dikatakan sebagai suatu lembaga tidaknya pelaku usaha yang melakukan
independen yang terlepas dari pengaruh persaingan curang atau praktik monopoli.
dan kekuasaan pemerintah serta pihak lain. Maka untuk selanjutnya dapat dikaitkan
Untuk menjamin independensi kerja komisi bahwa komisi pengawas dalam tugas-
dari pengaruh pemerintah dan pihak lain tugasnya dapat bertindak sekaligus sebagai
penyelidik, jaksa, dan hakim yang
4
http://www.kppu.go.id/docs/UU/UU_No.5.pdf.
145
Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1/Jan/2016
DAFTAR PUSTAKA
Abdurraham, Beberapa Aspek Hukum Sekitar
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat (Tinjauan Terhadap
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999),
Makalah disampaikan pada acara Diskusi
Periodik Tenaga Pengajar Fakultas Hukum
UNLAM, Banjarmasin, Fak. Hukum UNLAM,
2001.
Black, Henry Campbell, Black Law Dictionary
(Fifth Edition), St. Paul Minn West
Publishing CO 1979.
Juwana, Hikmahanto, Merger, Konsolidasi dan
Akuisisi Dalam Perspektif Hukum
146