Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DEMAM TYPOID

Disusun Oleh :

PRODI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DEMAM TYPOID

A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tgl lahir : Karanganyar, 19 Desember 2014
Pendidikan terakhir :-
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan :-
Alamat : Papahan, Tasikmadu
Diagnosa medik:
a) Febris Typoid Tanggal 12 April 2021

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Ny.E
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dgn pasien : Ibu Kandung
Pendidikan terakhir : Tamat SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Papahan, Tasikmadu
B. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan anaknya demam tinggi ± 2 hari sejak tanggal 10 April,
nyeri perut, mual dan muntah
C. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI :

1. Onset terjadinya : Demam tinggi ± 2 hari

2. Karaketerisitik : Terus menerus

D. RIWAYAT KESEHATAN LALU


1. Kehamilan : P1A0
2. Kelahiran : Lahir Spontan
3. Post natal : Ibu Pasien mengatakan tidak mengalami masalah
selama masa nifas.
4. Penyakit Sebelumnya, Operasi, atau Cedera
= Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah menjalani operasi, ibu pasien
mengatakan anaknya lahir dengan cara normal
5. Alergi : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki
riwayat alergi
6. Pengobatan Saat Ini
= Ibu pasien mengatakan anaknya ia beri obat penurun panas yang ia beli di
apotik
7. Imunisasi
= Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi sesuai
jadwal
8. Pertumbuhan dan Perkembangan
= Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mengalami permasalahan atau
gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya
9. Kebiasaan
a. Pola Tingkah Laku : Ibu pasien mengatakan perilaku anaknya normal
b. Aktivitas hidup sehari – hari : ibu pasien mengatakan jika tidak dalam
keadaan sakit anaknya sangat aktif bermain dengan teman seusianya
c. Penggunaan obat terlarang, alcohol, kopi, rokok : tidak
d. Watak, respon terhadap frustasi : ibu pasien mengatakan apabila
anaknya mengalami kesulitan dalam aktifitasnya biasanya ia akan
menangis
E. Pengkajian pola fungsi dan pemeriksaan fisik
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi tentang kesehatan diri
= ibu pasien mengatakan selalu menjaga kesehatan dirinya, keluarganya
dan terutama anaknya supaya tidak makan jajanan yang tidak sehat dan
tidak bersih
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
= ibu pasien mengatakan apabila anaknya demam dikompres dan diberi
obat yang ia beli di apotik atu apabila kondisi anak memburuk ia akan
segera membawa naknya ke dokter atau rumah sakit
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat ?
= ibu pasien mengatakan selalu menjaga makan anaknya dengan
teratur, dan hanya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bersih
2) Pemeriksaan kesehatan berkala, imunisasi
= ibu pasien mengatakan anaknya mendapatkan imunisasi lengkap
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
a) Yang dilakukan bila sakit
= ibu pasien mengatakan apabila anaknya suhu tubuh anaknya
meningkat ia melakukan kompres supaya demamnya turun,
memberi obat penurun panas dari apotik namun apabila keluhan
yang muncul semakin parah ia akan membawa anaknya ke dokter
atau rumah sakit.
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit ?
= ibu pasien mengatakan apabila ia dan keluarganya sakit ia akan
datang ke dokter atau rumah sakit
c) Kebiasaan hidup (konsumsi jamu/alkohol/rokok/kopi/kebiasaan
olahraga)
Merokok = tidak
Alkohol = tidak
Kebiasaan olahraga/ jenis = bersepeda
Frekwensi = sering

No Obat/jamu yang biasa dikonsumsi Dosis Keterangan


-
d. Factor sosioekonomi yang berhubungan
dengan kesehatan
1) Penghasilan
= ayah pasien mengatakan memiliki penghasilan ±2.000.000/bulan
2) Asuransi/jaminan kesehatan
= pasien terdaftar dalam asuransi BPJS
3) Keadaan lingkungan tempat tinggal
= ibu pasien mengatakan lingkungan rumahnya bersih, jauh dari area
pabrik, tidak terdapat tumpukan sampah, kondisi jamban bersih,
terdapat septic tank yang berjarak ± 10 meter dari sumber air yang
digunakan untuk konsumsi sehari-hari

2. Nutrisi, cairan & metabolic


a. Gejala (subyektif)
1) Diit biasa (tipe) = Diit dengan gizi seimbang
jumlah makan per hari = 3x sehari ( setiap makan hanya
menghabiskan ⅓ dari porsi yang
disajikan
2) Pola diit = Bubur Nasi
3) Nafsu/selera makan = ibu pasien mengatakan nafsu makan
menurun karena anaknya merasakan
mual serta muntah
4) Mual = Ya
5) Muntah = Ya, 1x karakteristik berwarna
kekuningan dengan jumlah ±50cc
6) Nyeri ulu hati = Ya
7) Alergi makanan = tidak Ada alergi makanan
8) Masalah mengunyak/menelan = tidak ada masalah dalam menelan
Keluhan demam = Ya
9) Pola minum/cairan = minum ± 200 ml air putih dan satu
gelas ukuran ± 200 ml susu setiap pagi hari
10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir = tidak

b. Tanda (obyektif)
1) Suhu tubuh = 38,0 °C
Diaphoresis = Tidak
2) Berat badan = 24 kg
3) tinggi badan = 100 cm
Turgor kulit = kembali <2 detik
Tonus otot = Tonus Otot pasien normal, tidak ada perlawanan dari
pasien, ada tahanan namun dalam batas normal
4) Edema = Tidak ada uedema
5) Ascites = tidak ada acites
6) Integritas kulit perut = integritas kulit perut baik, tidak ada luka
7) Distensi vena jugularis = tidak ada
8) Hernia/masa = tidak ada
9) Bau mulut / halitosis = tidak ada
10) Kondisi mulut gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah = gusi tidak ada
perdarahan, lidah kotor
3. Pernafasan, aktivitas dan latihan pernapasan
a. Gejala (subyektif)
1) Dispnea : tidak ada dispnea
2) Yang meningkatkan/mengurangi sesak : tidak ada
3) Pemajanan terhadap udara berbahaya : tidak ada
4) Penggunaan alat bantu nafas : tidak menggunakan alat
bantu nafas
b. Tanda (obyektif)
1) Pernapasan
Frekuensi = 24 x/menit
Simetris = pengembangan dada simetris, tidak ada
ketertinggalan antara paru kanan dan kiri
2) Penggunaan alat bantu nafas= tidak menggunakan alat bantu nafas
nafas cuping hidung = tidak ada pernafasan cuping hidung
3) Batuk = tidak ada batuk
Sputum (karakteristik sputum) = tidak terdapat sputum
4) Fremitus = normal
Bunyi nafas = sonor
5) Egofoni =  Ada  Tidak Ada
Sianosis =  Ada  Tidak Ada
4. Aktivitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan
a. Gejala (subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan
= Pada saat sakit pasien tidak banyak melakukan aktivitas

2) Kesulitan/keluhan dalam aktivitas


a) Pergerakan tubuh = normal
b) Kemampuan merubah posisi = normal
c) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian,
bersolek, makan, dll) = dibantu
3) Toileting (BAB/BAK) = dibantu
4) Keluhan sesak nafas setelah beraktivitas = tidak ada
5) Mudah merasa kelelahan = tidak
6) Toleransi terhadap aktivitas = baik
b. Tanda (obyektif)
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati
=  Baik  Buruk
2) Status mental (misalnya menarik diri, letargi)
= status mental baik, tidak ada sikap menarik diri
3) Penampilan umum
a) Tampak lemah = Ya
4) Pengkajian neuromuskuler
Masa/tonus
= Tonus Otot pasien normal, tidak ada perlawanan dari pasien, ada
tahanan namun dalam batas normal
Kekuatan otot
=
5 5

5 5

Rentang gerak
= rentang gerak pasien normal
Deformasi
= tidak terdapat deformitas pada tulang
5) Bau badan = tidak
Bau mulut = tidak
Kondisi kulit kepala = bersih
Kebersihan kuku = bersih

5. Istirahat
a.Gejala (subyektif)
1) Kebiasaan tidur
= ibu pasien mengatakan anaknya rutin tidur siang ± 2 jam dan wajib
tidur malam pukul 09:00 dan bangun pukul 07:00
2) Masalah berhubungan dengan tidur
a) Insomnia : tidak
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur = tidak
b. Tanda (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : Ya
2) Mata merah : Tidak
3) Sering menguap : Tidak
4) Kurang konsentrasi : Tidak
6. Sirkulasi
a. Mean Arteri Pressure/ tekanan nadi
= 112 x/menit
b. Nadi/pulsasi = 80 x/menit
c. Friksi gesek = Tidak Ada
d. Murmur = Tidak.Ada
e. Ekstremitas, warna = kemerahan
f. Tanda homan = Tidak
g. Pengisian kapiler = < 2 detik
h. Varises = Tidak
i. Membran mukosa = Pucat
j. Bibir = kering
k. Konjungtiva = tidak anemis
l. Sklera = tidak ikterik
m. punggung kuku = warna normal
7. Eliminasi
a. Gejala (subyektif)
1) Pola BAB
Frekuensi = 1-2 kali dalam sehari
Konsistensi = lunak
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB
= pasien tidak menggunakan alat bantu BAB
3) Kesulitan BAB
Konstipasi = pasien tidak mengalami konstipasi
Diare = pasien mengalami diare
4) Penggunaan laksatif
= ibu pasien mengatakan dalam BAB pasien tidak menggunakan
obat laksatif
5) Riwayat perdarahan
= ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami
perdarahan saat BAB
Hemoroid = ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki hemoroid
6) Riwayat inkontinensia alvi
= pasien tidak pernah menggalami inkontinensia alvi
7) Riwayat penggunaan diuretik
= ibu pasien mengatakan dalam BAK pasien tidak bergantung pada
obat-obatan laksatif
b. Tanda (obyektif)
1) Abdomen
a) Inspeksi
Abdomen membuncit = Tidak
b) Auskultasi
Bising usus = 18 x/menit
Bunyi abnormal = Tidak
c) Perkusi
Bunyi tympani = Ya
Kembung = Ya
Bunyi abnormal = Tidak
2) Palpasi :
a) Nyeri tekan = ada nyeri tekan pada area abdomen
Nyeri lepas = tidak ada nyeri lepas pada area abdomen
b) Konsistensi = konsistensi abdomen normal (lunak)
Massa = Tidak Ada
c) Pola BAB
Konsistensi = lunak
Warna = warna kuning kecoklatan
d) Pola BAK
Dorongan = dorongan BAK normal
Frekuensi = 1-2 x/hari
Retensi = tidak ada retensi BAK
e) Distensi kandung kemih = Tidak
f) Karakteristik urin
Jumlah = 2500cc
Bau = bau khas urine
8. Neurosensori dan kognitif
a. Gejala (subyektif)

1) Adanya nyeri
O =-
P =-
Q =-
R = perut
S =4
T =-
U =-
V =-
2) Kejang = Tidak
3) Mata
Penurunan penglihatan = Tidak
4) Pendengaran
Penurunan pendengaran = Tidak
5) Epistaksis = Tidak
b. Tanda (obyektif)
1) Status mental
Kesadaran :  composmentis  sopor
 apatis  koma
 somnolen

2) Skala koma glasgow (gcs) = 15


Respon membuka mata (E) =4
Respon motorik (M) =6
Respon verbal (V) =5
3) Orientasi (waktu, orang tempat) = Baik
4) Persepsi sensori (ilusi, halusinasi, Delusi, afek)
= persepsi sensori pasien baik, tidak mengalami ilusi, halusinasi
,maupun delusi
5) Memori= Baik
6) Alat bantu penglihatan/pendengaran = pasien tidak menggunakan
alat bantu melihat maupun mendengar
7) Reaksi pupil terhadap cahaya = reaksi pupil terhadap cahaya
normal
Ukuran pupil = ukuran pupil normal
8) Fascial drop = Tidak Ada
postur =  Normal
Reflek =  Normal
9) Penampilan umum tampak kesakitan : menjaga area sakit
=Ya
Respon emosional = kurang baik
Penyempitan fokus = Tidak Ada

9. Keamanan
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi
- Obat-obatan = Tidak Ada
- Makanan = Tidak Ada

2) Faktor lingkungan
- Riwayat penyakit hubungan seksual = Tidak Ada
- Riwayat transfusi darah = Tidak Ada
- Riwayat adanya reaksi transfusi = Tidak Ada
3) Kerusakan penglihatan, pendengaran = Tidak Ada
4) Riwayat cidera = Tidak Ada
5) Riwayat kejang = Tidak Ada

b. Tanda (objektif)
1) Suhu tubuh = 38,0° C
Diaforesis = Tidak
2) Integritas jaringan = baik
3) Jaringan parut = Tidak Ada
4) Kemerahan pucat = Tidak Ada
5) Adanya luka : luas = Tidak Ada
Peningkatan nyeri pada luka = Tidak Ada
Ekimosis/tanda perdarahan lain = Tidak Ada
6) Faktor resiko : terpasang alat invasive = Ya, pasien terpasang infus
7) Gangguan keseimbangan = tidak ada
8) Kekuatan umum tonus otot
 Masa/tonus = Tonus Otot pasien normal, tidak ada perlawanan
dari pasien, ada tahanan namun dalam batas normal
 kekuatan otot
5 5

5 5

Parese atau paralisa :  Ada  Tidak Ada

10. Seksual dan reproduksi


a. Gejala (subyektif)
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual
=-
2) Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi
(fertilitas, libido, ereksi, menstruasi, kehamilan, pemakaian
alat kontrasepsi atau kondisi sakit)
= pasien belum melakukan hubungan seksual
3) Pengkajian pada perempuan
a) Riwayat menstruasi (keturunan, keluhan) : -
b) Riwayat kehamilan =-
c) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear : -
b. Tanda (obyektif)
1) Pemeriksaan testis dan skrotum= tidak ditemukan adanya kelainan

11. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping


a. Gejala (subyektif)
1) Faktor stres
= ibu pasien mengatakan apabila pasien merasakan tidak enak
badan pasien akan menangis dan terkadang hingga sulit tidur
2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan
= pasien belum dapat mengambil keputusan
3) Yang dilakukan jika menghadapi suatu masalah
=-
4) Upaya klien dalam menghadapi masalahnya sekarang
=-
5) Konsep diri
a) Citra diri = -
b) Ideal diri = -
c) Harga diri = -
d) Ada/tidak perasaan akan perubahan identitas
=-
e) Konflik dalam peran
=-

b. Tanda (obyektif
1) Status emosional :  tenang  gelisah  marah  takut 
mudah tersinggung
2) Respon fisiologi yang terobservasi
Perubahan tanda vital : ekspresi wajah
= pasien meringis saat merasakan nyeri

12. Interaksi social


a. Gejala (subyektif)
1) Orang terdekat & lebih berpengaruh
= ibu pasien mengatakan anaknya tenang apabila didekat ibunya
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah
=-
3) Adakah kesulitan dalam keluarga hubungan dengan orang tua,
saudara, pasangan
= Tidak Ada
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan dan klien lain
= Ya, terkadang pasien takut saat akan dilakukan tindakan

b. Tanda (obyektif)
1) Kemampuan berbicara : Baik
2) Pola bicara tidak biasa/kerusakan : Tidak
3) Penggunaan alat bantu bicara : Tidak
4) Adanya jaringan laringaktomi/trakeostomi : Tidak Ada
5) Komunikasi non verbal/verbal dengan keluarga/orang lain : Baik
6) Perilaku menarik diri : Tidak Ada

13. Pola nilai kepercayaan dan spiritual


a. Gejala (subyektif)
1) Sumber kekuatan bagi pasien
=-
2) Perasaan menyalahkan tuhan
= Tidak ada
3) Bagaimana klien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan,
macam = pasien beragama islam (menjalankan sholat)
Frekuensi = pasien belum menjalankan sholat 5 waktu
4) Masalah berkaitan dengan aktifitasnya tsb selama dirawat
=-
5) Pemecahan oleh pasien
=-
6) Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang
bertentangan dengan kesehatan
= Tidak Ada
7) Pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan
yang dijalani
= Tidak Ada

b. Tanda (obyektif)
1) Perubahan perilaku = Tidak Ada
2) Menolak pengobatan = Tidak Ada
3) Menunjukan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan = Ada
Data penunjang
1) LABORATORIUM

No Lab : 316XXX DPJP : dr. S, Sp.A

Nama : An.D Ruangan : Marwah

Jenis Kelamin : laki-laki Tanggal / Jam : 12 April 2021

Tanggal Lahir : 19 Desember 2014 Jam Validasi : 10:30 WIB

NAMA PEMERIKSAAN HASIL SATUAN ANGKA NORMAL

HEMATOLOGI

Leukosit 14,0 Ribu/uL 3,8-10,6

Eritrosti 5,00 Juta/uL 4,5-5,6

Hemoglobin 13,6 g/dl 13,0-18,0

Hematokrit 37,4 % 40-52

Trombosit 244 ribu/mm3 150-440

MPV 6,78 fL

PCT 0,2 %

Index

MCV 74,8 fL 80-100

MCH 27,1 Pg 26-34

MCHC 36,3 g/dl 32-36

Differential

Basofil 0,3 % 0-1

Monosit 8,8 % 2-8

Eosinofil 1,4 % 1-6


Limfosit 22,1 % 30-45

Neutrofil 67,4 % 50-70

Jumlah Total Sel

Total Basofil 0,04 ribu/uL

Total Monosit 1,23 ribu/uL

Total Eosinofil 0,20 ribu/uL

Total Netrofil 9,46 ribu/uL

Total Lymphosit 3,10 ribu/uL

NLR 3,05 <3,13

ALC 3100 ribu/uL >1500

IMUNOSEROLOGI

Typhi (O) 1/320 NEGATIF NEGATIF

Paratyphi A (O) 1/80 NEGATIF NEGATIF

Paratyphi B (O) 1/320 NEGATIF NEGATIF

Paratyphi C (O) 1/320 NEGATIF NEGATIF

Typhi (H) 1/320 NEGATIF NEGATIF

Paratyphi A ( H ) 1/80 NEGATIF NEGATIF

Paratyphi B ( H ) 1/320 NEGATIF NEGATIF

Paratyphi C ( H ) 1/320 NEGATIF NEGATIF

2) Nama Obat Dosis OBA


T
Infus KN3A
16 tpm
Inj Amoxan 500 mg/8 jam/IV
Pamol syrup 3X1 sendok takar
L-Bio 2X1
Inj Ondancentron 2,5 mg/bila perlu
Inj Santagesic 200 mg/8 jam
Sucralfate syrup 3X1/2 sendok takar
3) Diit
= Bubur Nasi
ANALIS DATA

Data Fokus
Subyektif (S) & Obyektif (O) Masalah (P) Etiologi (E)

S= ibu pasien mengatakan Hipertermia Proses Penyakit


anaknya demam tinggi ± 2
(Infeksi)
hari, sejak tanggal 10 April
2021
O=
- Suhu = 38,0° C
- RR = 24x/menit
- Nadi = 80 x/menit
- Tes Widal : Positif
- Mukosa bibir pasien
pucat
- Bibir kering
- Lidah kotor
S = ibu pasien mengatakan Nyeri Akut Agen Cedera
perut anaknya kembung dan Biologis
nyeri perut
O=
- Pasien terlihat lemas
- Pasien meringis saat
pertunya ditekan
- Terdapat nyeri tekan di
bagian ulu hati
- Skala nyeri : 4
S= Ibu pasien mengatakan Nausea Iritasi lambung
nafsu makan anaknya menurun,
hanya mampu menghabiskan
1/3 porsi makan yang disajikan,
mengalami mual dan muntah 1x
dengan karakteristik berwarna
kekuningan ± 50cc

O:
- Mukosa bibir pasien
tampak kering
- Pasien lemas
- Perkusi abdomen :
Terdapat bunyi tympani
Pathway Keperawatan berdasarkan Masalah Keperawatan yang Muncul pada
Pasien

Kuman salmonella typhi yang Lolos dari asam lambung


masuk ke saluran gastrointestinal

Bakteri masuk ke usus halus

Komplilasi intestinal
Peredaran darah (Bakteremia primer) inflamasi (Perdarahan usus, perforasi,
peritonitis)

Masuk retikulo endothelial (RES) terutama hati dan limfe

Inflamasi pada hati dan limfa Masuk ke aliran darah (Bakteremia Sekunder)

Hepatomegali Pembesaran limfe Endotoksin

Lase plak peyer terjadi erosi Splenomegali Terjadi kerusakan sel

Perdarahan masif Penurunan mobilitas usus


Merangsang pelepasan zat epirogen oleh
leukosit
Penurunan peristaltic
Komplikasi perforasi
usus
dan perdarhan usus
Mempengaruhi pusat thermoregulasi di
hipotalamus
Peningkatan asam
lambung
Nyeri Akut Hipertermia
Diagnosa keperawatan-tulisNausea
sesuai prioritas
1. Hipertermia b.d proses penyakit
2. Nyeri Akut berhubungan dnegan agen edera biologis
3. Nausea berhubungan dengan iritasi lambung
Perencanaan

Diagnosa Rasional
Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
(SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Hipertermia Setelah Manajemen Observasi
berhubungan dilakukan Hipertermia 1. Memonitor suhu tubuh
dengan prosees tindakan a. Observasi untuk mendiagnosa
penyakit keperawatan 1. Monitor suhu dan memberikan
selama 3x24 jam tubuh terapi yang sesuai
diharapkan status 2. Monitor 2. Memonitor
Termoregulasi komplikasi komplikasi untuk
pasien membaik akibat memantau terjadinya
dengan kriteria hipertermia syok pada pasien
hasil: b. Terapeutik Terapeutik
a. Menggigil 1. Berikan 1. Memberikan
menurun (5) lingkungan yang lingkungan yang
b. Pucat tidak nyaman nyaman berpengaruh
ada (5) 2. Lakukan pada percepatan
c. Suhu tubuh kompres pada penyembuhan proses
membaik (5) ketiak atau penyakit
lipatan paha 2. Melakukan kompres
3. Berikan hangat dilakukan
oksigen, jika untuk menurunkan
perlu suhu tubuh
c. Edukasi 3. Pemberian oksigen
1. Anjurkan tirah dilakukan apabila ada
baring perubahan pada pola
d. Kolaborasi nafas pasien
1. Berikan terapi Edukasi
sesuai program 1.Tirah baring dilakukan
untuk mebatasi aktivitas
pasien
Kolaborasi
1. Memberikan terapi
sesuai program digunakan
untuk penyembuhan proses
penyakit
Setelah dilakukan Manajemen Nyeri: Observasi
tindakan
keperawatan a. Observasi 1. Observasi skala,
selama 3x24 jam 1. Identifikasi skala intensitas dan frekuensi
diharapkan tingkat nyeri dilakukan untuk
nyeri melakukan tindakan
nyeri klien dapat
berkurang dengan 2. Identifikasi respon lebih lanjut
kriteria hasil : nyeri non verbal 2. Pengidentifikasian
1. Keluhan nyeri b. Terapeutik respon nyeri untuk
menurun menentukan skala nyeri.
1. Kontrol
2. Diaforesis lingkungan yang Terapeutik
menurun memperberat 1. Memberikan teknik
nyeri nonfarmakologi sebagai
3. Muntah
menurun 2. Berikan tehnik non metode untuk mengurangi
farmakologi untuk rasa nyeri dan memberikan
Nyeri Akut 4. Mual menurun mengurangi rasa rasa nyaman pada pasien
berhubungan nyeri ( pijat atau 2.Pemberian analgetik
dengan agen aromaterapi ) digunakan untuk mencegah
cedera bilogis
c. Edukasi spasme otot penyebab nyeri
timbul
1. Ajarkan tehnik
nonfarmakologi Edukasi
untuk 1. Teknik non famakologi
mengurangi rasa seperti teknik nafas dalam,
nyeri genggam jari, guided
d. Kolaborasi : imagery dapat digunkan
1. Kolaborasi untuk mengurangi nyeri
pemberian Kolaborasi
analgetik jika
perlu 1.Analgetik digunakan
untuk mengurangi rasa
nyeri dengan mekanisme
mengaktivasi reseptor
opioid pada SSP
Nausea Setelah Manajemen Mual Observasi
berhubungan dilakukan a. Observasi 1. Mengidentifikasi mual
dengan iritasi tindakan 1. Identifikasi digunakan untuk
lambung keperawatan pengalaman menentukan terapi lebih
selama 3x24 jam mual lanjut
diharapkan status 2. Identifikasi 2. Dampak mual perlu
nutrisi pasien dampak mual diidentifikasi guna
membaik dengan 3. Monitor asupan mencegah adanya
kriteria hasil : nutrisi dan kalori komplikasi
a. Nyeri b. Terapeutik 3. Memonitor status
abdomen 1. Kendalikan nutrisi berguna untuk
menurun (5) penyebab mual mencegah adanya
b. Frekuensi 2. Berikan resiko defisit nutrisi
makan makanan sedikit pada pasien
mningkat (5) tapi sering
c. Nafsu makan c. Eduksi Terapeutik
meningkat 1. Anjurkan 1. Mengendalikan mual
(5) istirahat yang sebagai tindakan
d. Membran cukup untuk meningkatkan
mukosa d. Kolaborasi nafsu makan pasien
membaik (5) 1. Kolaborasi 2. Memberikan makanan
pemberian sedikit tapi sering
pengobatan mampu menjaga
(antiemetik) kestabilan nutrisi
pasien
Edukasi
1. Istirahat yang cukup
mampu mempercepat
pemulihan kondisi
pasien
Kolaborasi
1. Kolaborasi obat
antiemetik
digunakan sebagai
pengobatan iritasi
pada lambung
penyebab mual
Catatan keperawatan (implementasi)
No Waktu Tindakan Respon pasien/hasil (S,O) Tanda
Dx (tgl/jam) keperawatan tangan
1,2 12/04/2021 Memonitor kondisi S : Ibu pasien mengatakan
Jam 08.00 umum, suhu tubuh, dan anaknya demam ± 2 hari,
mengidentifikasi skala sejak tanggal 10 April 2021
nyeri O:
- Suhu : 39,0° C
- RR : 24x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Mukosa bibir pasien
pucat
- Bibir kering
- Lidah kotor
1,2, 3 12/04/2021 Memberikan terapi sesuai S : Ibu pasien mengatakan
Jam 10.00 dengan program (Inj anaknya muntah 1x dengan
Amoxan 500 mg/8 karakteristik berwarna
jam/IV, Pamol syrup 3X1 kekuningan ± 50cc, perut
sendok takar,Sucralfate kembung
3X1/2 sendok takar,L-Bio O :
2X1, Inj Santagesic 200 - Pasien terlihat lemas
mg/8 jam) - Pasien meringis saat
perutnya ditekan
- Terdapat nyeri tekan
di bagian ulu hati
- Skala nyeri : 4
3 12/04/2021 Mengidentifikasi S : Ibu pasien mengatakan
Jam 10.00 pengalaman mual dan setelah makan anaknya
dampak mual muntah ±50cc dengan
karakteristik warna
kekuningan
O : pasien lemas
3 12/04/2021 Menganjurkan dan S : Ibu pasien mengatakan
Jam 10.15 mengajarkan keluarga anaknya mual dan muntah
untuk mendukung pasien selah makan
makan sedikit tapi sering O : pasien lemas
2 12/04/2021 Memberikan lingkungan S : pasien mengatakan lebih
Jam 12.00 yang nyaman nyaman dengan posisi kepala
lebih tinggi
O : Pasien nyaman dengan
posisi semi fowler
1,2 13/04/2021 Memonitor kondisi S : Ibu pasien mengatakan
Jam 09.00 umum, suhu tubuh, dan anaknya masih demam,
mengidentifikasi skala nyeri perut
nyeri O:
- Suhu : 38,0° C
- RR : 24x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Mukosa bibir pasien
pucat
- Bibir kering
- Lidah kotor
- Skala nyeri : 3
2 13/04/2021 Melakukan kompres S : Ibu pasien mengatakan
Jam 09.15 hangat pada ketiak atau anaknya masih demam
lipatan paha O : pasien lemas
1,2, 3 13/04/2021 Memberikan terapi sesuai S : pasien mengatakan sudah
Jam 10.00 dengan program (Inj tidak muntah, namun masih
Amoxan 500 mg/8 mual
jam/IV, Pamol syrup 3X1 O : Pasien lemas
sendok takar,Sucralfate
3X1/2 sendok takar,L-Bio
2X1, Inj Santagesic 200
mg/8 jam)

3 13/04/2021 Menganjurkan dan S : Ibu pasien mengatakan


Jam 10.00 mengajarkan keluarga anaknya mau makan sedikit
untuk mendukung pasien tapi sering
makan sedikit tapi sering
3 13/04/2021 Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan sudah
Jam 11.00 pengalaman mual dan tidak muntah, namun masih
dampak mual mual
O : Pasien lemas
1,2 14/04/2021 Memonitor kondisi S : Ibu pasien mengatakan
Jam 09.00 umum, suhu tubuh, dan demam anaknya sudah
mengidentifikasi skala turun, sudah tidak nyeri
nyeri perut
O:
- Suhu : 37,5° C
- RR : 24x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Mukosa bibir pasien
kemerahan
- Bibir lembab
1,2, 3 14/03/2021 Memberikan terapi sesuai S : Pasien mengatakan sudah
Jam 10.00 dengan program (Inj lebih nyaman
Amoxan 500 mg/8 O : Pasien lebih nyaman
jam/IV, Pamol syrup 3X1
sendok takar,Sucralfate
3X1/2 sendok takar,L-Bio
2X1, Inj Santagesic 200
mg/8 jam)40 mg/12 jam,
pamol tab 3x1)
3 14/04/2021 Menganjurkan dan S : Pasien mengatakan sudah
Jam 11.00 mengajarkan keluarga mau makan, tidak mual dan
untuk mendukung pasien muntah
makan sedikit tapi sering O : Pasien lebih nyaman

3 14/04/2021 Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan sudah


Jam 11.30 pengalaman mual dan tidak mual dan muntah
dampak mual O : Pasien lebih nyaman
Catatan perkembangan (evaluasi)

No Waktu Respon perkembangan (S,O,A,P) Tanda


(tgl/jam) tangan
1 12/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya demam ±
Jam 11.00 2 hari, sejak tanggal 10 April 2021
O:
- Suhu : 39,0° C
- RR : 24x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Mukosa bibir pasien pucat
- Bibir kering
- Lidah kotor
A : Hipertermia b.d proses penyakit belum
teratasi
P:
1. Monitor suhu tubuh
2. Lakukan kompres hangat dibagian
lipatan ketiak dan paha
3. Berikan lingkungan yang nyaman
4. Berikan terapi sesuai program
2 12/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya demam
Jam 11.00 dan nyeri perut
O:
- Pasien terlihat lemas
- Pasien meringis saat perutnya
ditekan
- Terdapat nyeri tekan di bagian ulu
hati
- Skala nyeri : 4
- Lebih nyaman dengan posisi semi
fowler
A : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
belum teratasi
P:
1. Identifikasi skala nyeri
2. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Kolaborasi pemberian analgetik jika
perlu
3 12/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya muntah
Jam 11.00 1x dengan karakteristik berwarna
kekuningan ± 50cc, perut kembung
O : pasien lemas
A: Nausea b.d iritasi lambung belum teratasi
P:
1. Identifikasi pengalaman mual
2. Identifikasi dampak mual
3. Berikan makanan sedikit tapi sering
4. Kolaborasi pemberian obat (antiemetik)

No Waktu Respon perkembangan (S,O,A,P) Tanda


(tgl/jam) tangan
1 13/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih
Jam 11.00 demam
O:
- Suhu : 38,0° C
- RR : 24x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Mukosa bibir pasien pucat
- Bibir kering
- Lidah kotor
- Skala nyeri : 3
A : Hipertermia b.d proses penyakit belum
teratasi
P:
1. Monitor suhu tubuh
2. Lakukan kompres hangat dibagian lipatan
ketiak dan paha
3. Berikan lingkungan yang nyaman
4. Berikan terapi sesuai program
2 13/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih nyeri
Jam 11.00 perut
O:
- Pasien terlihat lemas
- Pasien meringis saat perutnya ditekan
- Terdapat nyeri tekan di bagian ulu hati
- Skala nyeri : 3
- Lebih nyaman dengan posisi semi
fowler
A : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
belum teratasi
P:
1. Identifikasi skala nyeri
2. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Kolaborasi pemberian analgetik jika
perlu
3 13/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak
Jam 11.00 muntah namum masih mual, mau makan
sedikit-sedikit dan sering
O : pasien lemas
A: Nausea b.d iritasi lambung belum teratasi
P:
1. Identifikasi pengalaman mual
2. Identifikasi dampak mual
3. Berikan makanan sedikit tapi sering
4. Kolaborasi pemberian obat (antiemetik)
No Waktu Respon perkembangan (S,O,A,P) Tanda
(tgl/jam) tangan
1 14/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak
Jam 11.00 demam
O:
- Suhu : 37,5° C
- RR : 24x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Mukosa bibir pasien kemerahan
- Bibir lembab
A : Hipertermia b.d proses penyakit teratasi
P : Planning dihentikan

2 14/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak


Jam 11.00 nyeri perut
O : Pasien lebih nyaman
A : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
teratasi
P : Planning dihentikan

3 14/04/2021 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak


Jam 11.00 mual, muntah dan sudah merasa nyaman
O : pasien lebih nyaman
A: Nausea b.d iritasi lambung belum teratasi
P : Planning dihentikan

Anda mungkin juga menyukai