Askep Typoid1
Askep Typoid1
DEMAM TYPOID
Disusun Oleh :
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DEMAM TYPOID
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tgl lahir : Karanganyar, 19 Desember 2014
Pendidikan terakhir :-
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan :-
Alamat : Papahan, Tasikmadu
Diagnosa medik:
a) Febris Typoid Tanggal 12 April 2021
b. Tanda (obyektif)
1) Suhu tubuh = 38,0 °C
Diaphoresis = Tidak
2) Berat badan = 24 kg
3) tinggi badan = 100 cm
Turgor kulit = kembali <2 detik
Tonus otot = Tonus Otot pasien normal, tidak ada perlawanan dari
pasien, ada tahanan namun dalam batas normal
4) Edema = Tidak ada uedema
5) Ascites = tidak ada acites
6) Integritas kulit perut = integritas kulit perut baik, tidak ada luka
7) Distensi vena jugularis = tidak ada
8) Hernia/masa = tidak ada
9) Bau mulut / halitosis = tidak ada
10) Kondisi mulut gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah = gusi tidak ada
perdarahan, lidah kotor
3. Pernafasan, aktivitas dan latihan pernapasan
a. Gejala (subyektif)
1) Dispnea : tidak ada dispnea
2) Yang meningkatkan/mengurangi sesak : tidak ada
3) Pemajanan terhadap udara berbahaya : tidak ada
4) Penggunaan alat bantu nafas : tidak menggunakan alat
bantu nafas
b. Tanda (obyektif)
1) Pernapasan
Frekuensi = 24 x/menit
Simetris = pengembangan dada simetris, tidak ada
ketertinggalan antara paru kanan dan kiri
2) Penggunaan alat bantu nafas= tidak menggunakan alat bantu nafas
nafas cuping hidung = tidak ada pernafasan cuping hidung
3) Batuk = tidak ada batuk
Sputum (karakteristik sputum) = tidak terdapat sputum
4) Fremitus = normal
Bunyi nafas = sonor
5) Egofoni = Ada Tidak Ada
Sianosis = Ada Tidak Ada
4. Aktivitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan
a. Gejala (subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan
= Pada saat sakit pasien tidak banyak melakukan aktivitas
5 5
Rentang gerak
= rentang gerak pasien normal
Deformasi
= tidak terdapat deformitas pada tulang
5) Bau badan = tidak
Bau mulut = tidak
Kondisi kulit kepala = bersih
Kebersihan kuku = bersih
5. Istirahat
a.Gejala (subyektif)
1) Kebiasaan tidur
= ibu pasien mengatakan anaknya rutin tidur siang ± 2 jam dan wajib
tidur malam pukul 09:00 dan bangun pukul 07:00
2) Masalah berhubungan dengan tidur
a) Insomnia : tidak
b) Kurang puas/segar setelah bangun tidur = tidak
b. Tanda (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : Ya
2) Mata merah : Tidak
3) Sering menguap : Tidak
4) Kurang konsentrasi : Tidak
6. Sirkulasi
a. Mean Arteri Pressure/ tekanan nadi
= 112 x/menit
b. Nadi/pulsasi = 80 x/menit
c. Friksi gesek = Tidak Ada
d. Murmur = Tidak.Ada
e. Ekstremitas, warna = kemerahan
f. Tanda homan = Tidak
g. Pengisian kapiler = < 2 detik
h. Varises = Tidak
i. Membran mukosa = Pucat
j. Bibir = kering
k. Konjungtiva = tidak anemis
l. Sklera = tidak ikterik
m. punggung kuku = warna normal
7. Eliminasi
a. Gejala (subyektif)
1) Pola BAB
Frekuensi = 1-2 kali dalam sehari
Konsistensi = lunak
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB
= pasien tidak menggunakan alat bantu BAB
3) Kesulitan BAB
Konstipasi = pasien tidak mengalami konstipasi
Diare = pasien mengalami diare
4) Penggunaan laksatif
= ibu pasien mengatakan dalam BAB pasien tidak menggunakan
obat laksatif
5) Riwayat perdarahan
= ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami
perdarahan saat BAB
Hemoroid = ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki hemoroid
6) Riwayat inkontinensia alvi
= pasien tidak pernah menggalami inkontinensia alvi
7) Riwayat penggunaan diuretik
= ibu pasien mengatakan dalam BAK pasien tidak bergantung pada
obat-obatan laksatif
b. Tanda (obyektif)
1) Abdomen
a) Inspeksi
Abdomen membuncit = Tidak
b) Auskultasi
Bising usus = 18 x/menit
Bunyi abnormal = Tidak
c) Perkusi
Bunyi tympani = Ya
Kembung = Ya
Bunyi abnormal = Tidak
2) Palpasi :
a) Nyeri tekan = ada nyeri tekan pada area abdomen
Nyeri lepas = tidak ada nyeri lepas pada area abdomen
b) Konsistensi = konsistensi abdomen normal (lunak)
Massa = Tidak Ada
c) Pola BAB
Konsistensi = lunak
Warna = warna kuning kecoklatan
d) Pola BAK
Dorongan = dorongan BAK normal
Frekuensi = 1-2 x/hari
Retensi = tidak ada retensi BAK
e) Distensi kandung kemih = Tidak
f) Karakteristik urin
Jumlah = 2500cc
Bau = bau khas urine
8. Neurosensori dan kognitif
a. Gejala (subyektif)
1) Adanya nyeri
O =-
P =-
Q =-
R = perut
S =4
T =-
U =-
V =-
2) Kejang = Tidak
3) Mata
Penurunan penglihatan = Tidak
4) Pendengaran
Penurunan pendengaran = Tidak
5) Epistaksis = Tidak
b. Tanda (obyektif)
1) Status mental
Kesadaran : composmentis sopor
apatis koma
somnolen
9. Keamanan
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi
- Obat-obatan = Tidak Ada
- Makanan = Tidak Ada
2) Faktor lingkungan
- Riwayat penyakit hubungan seksual = Tidak Ada
- Riwayat transfusi darah = Tidak Ada
- Riwayat adanya reaksi transfusi = Tidak Ada
3) Kerusakan penglihatan, pendengaran = Tidak Ada
4) Riwayat cidera = Tidak Ada
5) Riwayat kejang = Tidak Ada
b. Tanda (objektif)
1) Suhu tubuh = 38,0° C
Diaforesis = Tidak
2) Integritas jaringan = baik
3) Jaringan parut = Tidak Ada
4) Kemerahan pucat = Tidak Ada
5) Adanya luka : luas = Tidak Ada
Peningkatan nyeri pada luka = Tidak Ada
Ekimosis/tanda perdarahan lain = Tidak Ada
6) Faktor resiko : terpasang alat invasive = Ya, pasien terpasang infus
7) Gangguan keseimbangan = tidak ada
8) Kekuatan umum tonus otot
Masa/tonus = Tonus Otot pasien normal, tidak ada perlawanan
dari pasien, ada tahanan namun dalam batas normal
kekuatan otot
5 5
5 5
b. Tanda (obyektif
1) Status emosional : tenang gelisah marah takut
mudah tersinggung
2) Respon fisiologi yang terobservasi
Perubahan tanda vital : ekspresi wajah
= pasien meringis saat merasakan nyeri
b. Tanda (obyektif)
1) Kemampuan berbicara : Baik
2) Pola bicara tidak biasa/kerusakan : Tidak
3) Penggunaan alat bantu bicara : Tidak
4) Adanya jaringan laringaktomi/trakeostomi : Tidak Ada
5) Komunikasi non verbal/verbal dengan keluarga/orang lain : Baik
6) Perilaku menarik diri : Tidak Ada
b. Tanda (obyektif)
1) Perubahan perilaku = Tidak Ada
2) Menolak pengobatan = Tidak Ada
3) Menunjukan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan = Ada
Data penunjang
1) LABORATORIUM
HEMATOLOGI
MPV 6,78 fL
PCT 0,2 %
Index
Differential
IMUNOSEROLOGI
Data Fokus
Subyektif (S) & Obyektif (O) Masalah (P) Etiologi (E)
O:
- Mukosa bibir pasien
tampak kering
- Pasien lemas
- Perkusi abdomen :
Terdapat bunyi tympani
Pathway Keperawatan berdasarkan Masalah Keperawatan yang Muncul pada
Pasien
Komplilasi intestinal
Peredaran darah (Bakteremia primer) inflamasi (Perdarahan usus, perforasi,
peritonitis)
Inflamasi pada hati dan limfa Masuk ke aliran darah (Bakteremia Sekunder)
Diagnosa Rasional
Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
(SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Hipertermia Setelah Manajemen Observasi
berhubungan dilakukan Hipertermia 1. Memonitor suhu tubuh
dengan prosees tindakan a. Observasi untuk mendiagnosa
penyakit keperawatan 1. Monitor suhu dan memberikan
selama 3x24 jam tubuh terapi yang sesuai
diharapkan status 2. Monitor 2. Memonitor
Termoregulasi komplikasi komplikasi untuk
pasien membaik akibat memantau terjadinya
dengan kriteria hipertermia syok pada pasien
hasil: b. Terapeutik Terapeutik
a. Menggigil 1. Berikan 1. Memberikan
menurun (5) lingkungan yang lingkungan yang
b. Pucat tidak nyaman nyaman berpengaruh
ada (5) 2. Lakukan pada percepatan
c. Suhu tubuh kompres pada penyembuhan proses
membaik (5) ketiak atau penyakit
lipatan paha 2. Melakukan kompres
3. Berikan hangat dilakukan
oksigen, jika untuk menurunkan
perlu suhu tubuh
c. Edukasi 3. Pemberian oksigen
1. Anjurkan tirah dilakukan apabila ada
baring perubahan pada pola
d. Kolaborasi nafas pasien
1. Berikan terapi Edukasi
sesuai program 1.Tirah baring dilakukan
untuk mebatasi aktivitas
pasien
Kolaborasi
1. Memberikan terapi
sesuai program digunakan
untuk penyembuhan proses
penyakit
Setelah dilakukan Manajemen Nyeri: Observasi
tindakan
keperawatan a. Observasi 1. Observasi skala,
selama 3x24 jam 1. Identifikasi skala intensitas dan frekuensi
diharapkan tingkat nyeri dilakukan untuk
nyeri melakukan tindakan
nyeri klien dapat
berkurang dengan 2. Identifikasi respon lebih lanjut
kriteria hasil : nyeri non verbal 2. Pengidentifikasian
1. Keluhan nyeri b. Terapeutik respon nyeri untuk
menurun menentukan skala nyeri.
1. Kontrol
2. Diaforesis lingkungan yang Terapeutik
menurun memperberat 1. Memberikan teknik
nyeri nonfarmakologi sebagai
3. Muntah
menurun 2. Berikan tehnik non metode untuk mengurangi
farmakologi untuk rasa nyeri dan memberikan
Nyeri Akut 4. Mual menurun mengurangi rasa rasa nyaman pada pasien
berhubungan nyeri ( pijat atau 2.Pemberian analgetik
dengan agen aromaterapi ) digunakan untuk mencegah
cedera bilogis
c. Edukasi spasme otot penyebab nyeri
timbul
1. Ajarkan tehnik
nonfarmakologi Edukasi
untuk 1. Teknik non famakologi
mengurangi rasa seperti teknik nafas dalam,
nyeri genggam jari, guided
d. Kolaborasi : imagery dapat digunkan
1. Kolaborasi untuk mengurangi nyeri
pemberian Kolaborasi
analgetik jika
perlu 1.Analgetik digunakan
untuk mengurangi rasa
nyeri dengan mekanisme
mengaktivasi reseptor
opioid pada SSP
Nausea Setelah Manajemen Mual Observasi
berhubungan dilakukan a. Observasi 1. Mengidentifikasi mual
dengan iritasi tindakan 1. Identifikasi digunakan untuk
lambung keperawatan pengalaman menentukan terapi lebih
selama 3x24 jam mual lanjut
diharapkan status 2. Identifikasi 2. Dampak mual perlu
nutrisi pasien dampak mual diidentifikasi guna
membaik dengan 3. Monitor asupan mencegah adanya
kriteria hasil : nutrisi dan kalori komplikasi
a. Nyeri b. Terapeutik 3. Memonitor status
abdomen 1. Kendalikan nutrisi berguna untuk
menurun (5) penyebab mual mencegah adanya
b. Frekuensi 2. Berikan resiko defisit nutrisi
makan makanan sedikit pada pasien
mningkat (5) tapi sering
c. Nafsu makan c. Eduksi Terapeutik
meningkat 1. Anjurkan 1. Mengendalikan mual
(5) istirahat yang sebagai tindakan
d. Membran cukup untuk meningkatkan
mukosa d. Kolaborasi nafsu makan pasien
membaik (5) 1. Kolaborasi 2. Memberikan makanan
pemberian sedikit tapi sering
pengobatan mampu menjaga
(antiemetik) kestabilan nutrisi
pasien
Edukasi
1. Istirahat yang cukup
mampu mempercepat
pemulihan kondisi
pasien
Kolaborasi
1. Kolaborasi obat
antiemetik
digunakan sebagai
pengobatan iritasi
pada lambung
penyebab mual
Catatan keperawatan (implementasi)
No Waktu Tindakan Respon pasien/hasil (S,O) Tanda
Dx (tgl/jam) keperawatan tangan
1,2 12/04/2021 Memonitor kondisi S : Ibu pasien mengatakan
Jam 08.00 umum, suhu tubuh, dan anaknya demam ± 2 hari,
mengidentifikasi skala sejak tanggal 10 April 2021
nyeri O:
- Suhu : 39,0° C
- RR : 24x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Mukosa bibir pasien
pucat
- Bibir kering
- Lidah kotor
1,2, 3 12/04/2021 Memberikan terapi sesuai S : Ibu pasien mengatakan
Jam 10.00 dengan program (Inj anaknya muntah 1x dengan
Amoxan 500 mg/8 karakteristik berwarna
jam/IV, Pamol syrup 3X1 kekuningan ± 50cc, perut
sendok takar,Sucralfate kembung
3X1/2 sendok takar,L-Bio O :
2X1, Inj Santagesic 200 - Pasien terlihat lemas
mg/8 jam) - Pasien meringis saat
perutnya ditekan
- Terdapat nyeri tekan
di bagian ulu hati
- Skala nyeri : 4
3 12/04/2021 Mengidentifikasi S : Ibu pasien mengatakan
Jam 10.00 pengalaman mual dan setelah makan anaknya
dampak mual muntah ±50cc dengan
karakteristik warna
kekuningan
O : pasien lemas
3 12/04/2021 Menganjurkan dan S : Ibu pasien mengatakan
Jam 10.15 mengajarkan keluarga anaknya mual dan muntah
untuk mendukung pasien selah makan
makan sedikit tapi sering O : pasien lemas
2 12/04/2021 Memberikan lingkungan S : pasien mengatakan lebih
Jam 12.00 yang nyaman nyaman dengan posisi kepala
lebih tinggi
O : Pasien nyaman dengan
posisi semi fowler
1,2 13/04/2021 Memonitor kondisi S : Ibu pasien mengatakan
Jam 09.00 umum, suhu tubuh, dan anaknya masih demam,
mengidentifikasi skala nyeri perut
nyeri O:
- Suhu : 38,0° C
- RR : 24x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Mukosa bibir pasien
pucat
- Bibir kering
- Lidah kotor
- Skala nyeri : 3
2 13/04/2021 Melakukan kompres S : Ibu pasien mengatakan
Jam 09.15 hangat pada ketiak atau anaknya masih demam
lipatan paha O : pasien lemas
1,2, 3 13/04/2021 Memberikan terapi sesuai S : pasien mengatakan sudah
Jam 10.00 dengan program (Inj tidak muntah, namun masih
Amoxan 500 mg/8 mual
jam/IV, Pamol syrup 3X1 O : Pasien lemas
sendok takar,Sucralfate
3X1/2 sendok takar,L-Bio
2X1, Inj Santagesic 200
mg/8 jam)