a. Akun antarperusahaan
Obligasi antarperusahaan menimbulkan antar perusahaan sehubungan dengan hutang
obligasi pihak penerbit dan investasi dalam obligasi pihak pembeli atau investor obligasi
yakni :
1. akun “hutang obligasi” dan atau akun “premi/diskon obligasi” pihak penerbit
dengan akun “ investasi dalam obligasi” pihak pembeli
2. akun” beban bunga obligasi” pihak penerbit dengan akun” pendapatan bunga “
investor obligasi. Penjualan obligasi mengharuskan pihak penerbit membayar
bunga atas hutang sebesar tingkat bunga yang tercantum dalam surat hutang
obligasi tersebut
3. akun” hutang bunga obligasi “ pihak penerbit dan akun” piuatang bunga
obligasi”investor. Hutang piutang bunga obligasi hanya akan timbul apabila
tanggal pembayaran bunga obligasi yang tercantum bukan jatuh pada tanggal
laporan keungan.
Selama obligasi antara perusahaan belum jatuh tempo atau tidak dijual kepada
pihak eksternal, akun-akun diatas akan tetap ada. Kertas kerja konsolidasi harus
mengeliminasi akun-akun yang terkait dalam hubungan induk-anak tersebut karena
induk-anak adalah satu dari sudut pandang konsolidasi.
Pembukuaan PT indira
Pencatatan PT indira pada tahun 2007 sehubungan dengan hutang obligasi adalah
sebagai berikut :
Kas Rp 60.000.000
Beban bunga obligasi PT indira pada tahun 2007 dengan demikian adalah :
Sejak tanggal penerbitan obligasi tanggal 1 oktober 2005 hingga akhir tahun 2007
premi umur obligasi sudah 2 atau 3 bulan yakni Rp22.500.000 (2 yahun 3 bulan x Rp 10
juta per tahun) sehingga posisi hutang obligasi yang disajikan dalam neraca per 31
desember 2007 adalah sebagai berikut :
Pembukuan PT andika
PT andika membeli obligasi PT indira per tanggal 1 oktrober 2007, sehingga hak
PT andika atas pendapatan bunga tahun 2007 hanya 3 bulan terhitung sejak tanggal 1
oktober. Jadi pendapatan bunga yang tercantum dalam laporan keungan PT andika
tahun 2007 adalah Rp 9.125.000 (3/12 x Rp 36.500.000)
Kas Rp 492.000.000