Anda di halaman 1dari 8

MODUL 2

MANFAAT AMDAL

Durasi : 1 Jam teori, 1 JAM PRAKTEK (2 sks)

Tingkat Pemahaman : Pengetahuan

Metode Pengajaran : Ceramah dan Diskusi


Peralatan Pendukung :
Multi Media Player, Wireless Presenter,
Buku Buku ICAO dan Peraturan Pemerintah
RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan. , Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2012
tentang pembangunan dan pelestarian
lingkungan hidup Aerodrome dan Heliport,
ICAO Annex 16-Enviromental Protection, ICAO
Doc 9889 Airport Air Quality Manual
MAKSUD :
Mengetahui dan mempelajari AMDAL
Adalah : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Jenis,
Dan Contohnya LENGKAP – AMDAL
merupakan kajian dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap
perencanaan, dan digunakan untuk
pengambilan keputusan. Hal-hal yang dikaji
dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia,
ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan
kesehatan masyarakat sebagai pelengkap
studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan.
TUJUAN :
Dapat mengimplementasikan dan menyususun
dokumen Amdal merupakan kajian dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
dibuat pada tahap perencanaan, dan
digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal-
hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek
fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-
budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai
pelengkap studi kelayakan suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan
I. Manfaat Amdal
AMDAL bermanfaat untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan
agar layak secara lingkungan. Dengan AMDAL, suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan pembangunan diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan dampak
negatif terhadap lingkungan hidup, dan mengembangkan dampak positif,
sehingga sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan
(sustainable). Manfaat AMDAL dibagi dalam beberapa jenis yaitu :

a. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah


1. Mencegah dari pencemaran dan juga kerusakan lingkungan.
2. Menghindarkan terjadinya suatu konflik dengan masyarakat.
3. Menjaga agar pembangunan tersebut sesuai terhadap suatu
prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
4. Perwujudan mengenai tanggung jawab pemerintah didalam
pengelolaan lingkungan hidup.
5. Dapat membantu dalam menentukan kebijaksanaan yang
tepat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan serta
peningkatan pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

b. Manfaat AMDAL Pemilik Proyek


1. Untuk melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran.
2. Untuk melindungi proyek yang melanggar UU atau PP yang
berlaku.
3. Untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah lingkungan
yang akan dihadapi di masa akan dating.
4. Sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyek.

c. Manfaat AMDAL pemilik modal


· Bank sebagai pemilik modal selalu menyertakan AMDAL
setiap pengajuan permintaan pinjaman, agar dapat menjamin
keberhasilan dan keamanan modal yang disalurkan.

d. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat


1. Mengetahui sejak dari awal dampak terjadinya dari suatu
kegiatan.
2. Melaksanakan dan juga menjalankan kontrol.
3. Terlibat pada suatu proses pengambilan keputusan.
4. Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya.
5. Mengetahui perubahan lingkungan dimasa sesudah proyek
berjalana
6. Mengetahui hak dan kewajiban di dalam hubungan dengan
proyek.
II. Kegunaan lainnya
1. Kegunaan dalam analisis dan kemajuan IPTEK.
2. Kegunaan dalam penelitian.
3. Timbulnya konsultan AMDAL yang baik (Hanun, 2011).

III. Tujuan Amdal


Tujuan utama AMDAL adalah untuk menjaga dengan kemungkinan terjadinya
dampak dari suatu rencana usaha atau juga kegiatan. Tujuan AMDAL adalah
suatu penjagaan dalam rencana usaha atau juga kegiatan agar tidak
memberikan suatu dampak buruk bagi lingkungan sekitar. berikut ini adalah
tujuan amdal

1. sebagai bahan perencanaan pembangunan suatu wilayah


2. Membantu suatu proses didalam pengambilan keputusan terhadap
suatu kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha atau juga kegiatan
3. Memberikan suatu masukan didalam penyusunan rancangan rinci
teknis dari rencana usaha atau juga kegiatan
4. Memberi masukan didalam melakukan penyusunan rencana
pengelolaan serta juga pemantauan lingkungan hidup
5. Memberikan suatu informasi terhadap masyarakat dari dampak
yang ditimbulkan dari adanya suatu rencana usaha atau juga kegiatan
6. Tahap pertama ialah dari rekomendasi mengenai izin usaha
7. sebagai Scientific Document dan juga Legal Document
8. sebagai Izin Kelayakan Lingkungan.
9. Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan
pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin
(Hanun, 2011).

Pada umumnya setiap bangunan publik wajib memenuhi standar-standar untuk


menunjang lingkungan di daerah sekitarnya agar tidak merusak dan
mencemari lingkungan sekitar, dari polusi cair, gas, suara, dan padat. Maka
dari itu pemerintah mewajibkan setiap bangunan pabrik atau publik harus
mempunyai amdal yaitu analisis dampak lingkungan.

a. Pendahuluan
Sebelum tahun 1960-an rencana induk bandara dikembangkan
berdasarkan kebutuhan-kebutuhan penerbangan lokal. Namun sesudah
tahun 1960-an rencana tersebut telah digabungkan ke dalam suatu
rencana induk bandara yang tidak hanya memperhitungkan kebutuhan-
kebutuhan di suatu daerah, wilayah, propinsi atau negara. Agar usaha-
usaha perencanaan bandara untuk masa depan berhasil dengan baik,
usaha-usaha itu harus didasarkan kepada pedoman-pedoman yang
dibuat berdasarkan pada rencana induk dan sistem bandara yang
menyeluruh, baik berdasarkan peraturan FAA, ICAO ataupun Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandar
udaraan dan Kepmen Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang
Tatanan Kebandar udaraan Nasional.
Secara umum, dampak yang paling signifikan dalam pembangunan dan
pengoperasian bandar udara adalah perubahan tata guna lahan dan
peningkatan kebisingan. Frekuensi kebisingan yang ditimbulkan akan
semakin meningkat dengan semakin padatnya arus lalu lintas
penerbangan pada lokasi tersebut.Selain itu, perubahan tata guna lahan
dan tata ruang dapat terjadi pada daerahdisekitar bandara. Dengan
terbangunnya suatu bandara, maka akan ada suatu wilayah yang disebut
KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan), dimana pada
lokasi tersebut pembatasan pembangunan seperti pembangunan gedung-
gedung bertingkat, menara komunikasi, rumah sakit, dan lain sebagainya.
Mengingat potensi dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan ini, maka
sebagai upaya dalam melakukan pengendalian dampak lingkungan, baik
pada saat pra konstruksi, konstruksi, dan operasi bandar udara tersebut,
diperlukan perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang
dapat dipertanggungjawabkan dalam dokumen pengelolaan lingkungan
(dokumen AMDAL maupun UKL/UPL). Sebagai salah satu acuan dalam
melakukan penilaian dokumen pengelolaan lingkungan Kementerian
Negara Lingkungan Hidup menerbitkan Panduan Penilaian AMDAL atau
UKL/UPL untuk kegiatan pembangunan bandar udara. Diharapkan,
panduan ini akan dapat bermanfaat bagi anggota Komisi Penilai AMDAL
dan instansi yang mengawasi pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL
sebagai gambaran proses pembangunan Bandar udara.
b. Deskripsi kegiatan pembanguan
Dalam setiap pembangunan Bandar Udara,deskripsi kegiatan yang akan
dilakukan harus jelas dan harus mencakup antara lain:

1. IDENTITAS PEMRAKARSA
Terdapat penjelasan tentang nama dan alamat pemrakarsa,
struktur organisasi, penanggungjawab proyek dan bagian yang
bertanggungjawab terhadap pengelolaan lingkungan.
2. PELAKSANAAN PROYEK
Terdapat penjelasan tentang jadwal waktu pelaksanaan setiap
tahapan proyek (prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca
operasi).
c. LOKASI KEGIATAN
Terdapat informasi spesifik mengenai lokasi kegiatan termasuk
didalamnya:
· Hasil studi rencana induk yang disetujui,
· luas lahan yang akan digunakan harus jelas dan sebaiknya
dilengkapi dengan letak geografis (koordinat);
· Luas area yang dibutuhkan mencakup proyek serta mengacu
pada KKB (Kawasan Kebisingn Bandara) yang ditetapkan
dengan SK MenHub, berupa area yang berada dalam kontur
kebisingan WECPNL-70 dan 80;
· Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;
· Kondisi ekosistem setempat;
IV. JENIS BANDAR UDARA
Berdasarkan statusnya, kegiatan bandara dapat dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu:
· Bandar Udara Umum, merupakan bandar udara yang digunakan
untuk melayani kepentingan umum;
· Bandar Udara Khusus, merupakan bandar udara yang
digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan
tertentu.
V. DESKRIPSI FASILITAS UTAMA
Fasilitas utama yang dimiliki oleh bandara adalah fasilitas sisi udara, fasilitas
sisi darat, fasilitas navigasi penerbangan, fasilitas alat bantu pendaratan visual,
dan fasilitas komunikasi penerbangan.

VI. DESKRIPSI FASILITAS PENUNJANG


Pada umumnya, bandar udara memiliki fasilitas penunjang seperti dibawah
ini.
· penyediaan hanggar pesawat udara;
· perbengkelan pesawat udara;
· pergudangan;
· fasilitas boga pesawat udara;
· fasilitas pelayanan teknis penanganan pesawat udara
· fasilitas pelayanan penumpang dan bagasi;
· fasilitas penanganan kargo;
· fasilitas penunjang lainnya.

VII. FASILITAS UMUM


· Penyediaan Air Bersih dan Jaringannya:
· Penyediaan Listrik dan Jaringannya:
· Jaringan Telekomunikasi:
· Sistem Penyediaan Bahan Bakar Pesawat:
· Jalan akses dan fasilitas transportasi umum:
· Fasilitas parkir:
· Fasilitas penginapan/hotel (jika ada);
· Fasilitas penyediaan toko dan restoran(jika ada);
VIII. KAWASAN KESELAMATAN
OPERASI PENERBANGAN (KKOP) Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP) adalah tanah dan/atau perairan dan ruang udara di
sekitar bandar udara yang dipergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan
dalam rangka menjamin keselamatan penerbangan.

IX. BATAS-BATAS KAWASAN KEBISINGAN


Kawasan kebisingan adalah kawasan tertentu disekitar bandar udara yang
terpengaruh gelombang suara mesin pesawat udara dan yang dapat
mengganggu lingkungan. Fungsi kawasan kebisingan bandar udara adalah
untuk mengendalikan pemanfaatan tanah dan ruang udara disekitar bandar
udara yang terkena dampak kebisingan akibat pengoperasian bandar udara.

X. DAERAH KERJA LINGKUNGAN BANDAR UDARA (DLKR)


Daerah lingkungan kerja bandar udara adalah wilayah daratan dan/atau
perairan yang dipergunakan secara langsung untuk kegiatan bandar udara.

XI SISTEM TANGGAP DARURAT/ PK PPK (PERTOLONGAN


KECELAKAAN PESAWAT DAN PEMADAM KEBAKARAN)
Dalam dokumen AMDAL atau UKL-UPL kegiatan bandar udara harus terdapat
penjelasan tentang adanya unit pertolongan kecelakaan penerbangan di dalam
kawasan Bandar Udara

XII. Komponen lingkungan bandara

1. KOMPONEN TATA LINGKUNGAN


A. Kebijakan Tata Ruang
B. Penggunaan Lahan
C. Kegiatan lain di Sekitar

2. KOMPONEN FISIK
A. Fisiografi
B. Iklim
C. Kualitas Udara dan Kebisingan Kualitas udara termasuk getaran
dan kebisingan
D. Kualitas Air dan Kuantitas Air Kualitas dan kuantitas air
E. Geologi

3. KOMPONEN BIOLOGI
A. Flora
B. Fauna

4. KOMPONEN SOSIAL,EKONOMI, DAN BUDAYA


Meliputi tingkat pendapatan masyarakat lokal, jenis mata pencaharian dan
demografi penduduk (jumlah dan komposisi penduduk), kesehatan
masyarakat, nilai dan norma budaya masyarakat lokal. Adanya keluhan
masyarakat kaitannya dengan kebisingan (presepsi negatif masyarakat).

5. Potensi dampak lingkungan

1. PERUBAHAN FUNGSI DAN TATA GUNA LAHAN


Pembangunan bandar udara akan mengubah tata guna lahan,
perhatikan pula kaitan tata guna lahan dengan KKOP

2. PENURUNAN KUALITAS UDARA


Partikulat Termasuk peningkatan debu akibat kegiatan
konstruksi dan peningkatan emisi HC, CO, SOx dan getaran dari
sumber bergerak yaitu pesawat dan lalu lintas darat.

3. PENINGKATAN KEBISINGAN
Kebisingan pada kegiatan bandar udara terutama berasal dari
kegiatan tahap konstruksi dan tahap operasional bandar udara serta
kebisingan akibat kegiatan lalu lintas darat di sekitar bandar udara.
4. PENURUNAN KUALITAS AIR
Kegiatan bandar udara akan berpotensi menimbulkan dampak
penurunan kualitas air pada badan air setempat terutama dari
discharge air limbah domestik dan non domestik (seperti dari
pencucian pesawat atau kegiatan bongkar muat bahan bakar
pesawat) dari kegiatan operasional bandarapada badan air
penerima.
5. PENINGKATAN AIR LARIAN (RUN OFF) DAN POTENSI
GENANGAN
Kegiatan pembukaan lahan, pemotongan dan pengurugan
tanah pada tahap konstruksi akan mengakibatkan perubahan
struktur dan sifat tanah, misalnya permukaan tanah menjadi terbuka,
agregat tanah hancur dan menjadikan tanah peka terhadap erosi.
6. GANGGUAN TERHADAP FLORA DAN FAUNA ENDEMIK
Kegiatan Bandar Udara akan memberikan dampak yang sangat
penting terhadap flora dan fauna setempat termasuk gangguan
terhadap wilayah makan (feeding ground) burung dan lain-lain.

7. PENINGKATAN KEPADATAN LALU LINTAS


Kegiatan Bandar Udara dengan sendirinya akan meningkatkan
kepadatan lalu lintas namun intensitas kepadatan akan sangat
bergantung kepada jenis bandar udara yang akan dibangun

8. PERUBAHAN MATAPENCAHARIAN DAN PENDAPATAN


PENDUDUK
Keberadaan bandar udara akan memberikan dampak cukup
signifikan pada mata pencaharian dan pendapatan penduduk
termasuk peluang kerja dan usaha, spekulasi harga lahan terutama
pada tahap pra konstruksi.
9. PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA
Kegiatan konstruksi dan operasi akan mengakibatkan peningkatan
kesempatan kerja dan berusaha bagi penduduk di sekitar kawasan
bandar udara.

10. TIMBULNYA KERESAHAN DAN PERSEPSI NEGATIF


MASYARAKAT
Timbulnya persepsi negatif masyarakat karena adanya pembebasan
lahan, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas udara,
perubahan struktur sosial ekonomi dan budaya masyarakat akibat
pembangunan bandar udara.

Anda mungkin juga menyukai