LOMBAKASIH
Mini Project
Disusun Oleh :
Dokter Pembimbing :
PERIODE
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025
Indonesia dalam kurun waktu tahun 1990 sampai 2025, tergolong tercepat
lansia pada tahun 2000 berjumlah 14,4 juta jiwa (7,18%). Pada tahun 2010
diperkirakan menjadi 23,9 juta jiwa (9,77%) dan pada tahun 2020 akan
status fungsional pasien lansia, dan sering terdapat gangguan nutrisi, gizi
fungsional yang paling menonjol dari pasien pralansia dan lansia adalah
penurunan fungsi kognitif. Kognitif adalah suatu konsep yang komplek yang
kognitif dapat meliputi berbagai aspek yaitu orientasi, registrasi, atensi dan
antara lain memori panjang dan informasi, dalam memori panjang mereka
1
akan kesulitan dalam mengungkapkan kembali cerita atau kejadian yang tidak
begitu menarik perhatiannya dan informasi baru atau informasi tentang orang.
kognitif lansia diperkirakan 121 juta manusia, dari jumlah itu 5,8 % laki-laki
2
besar jika dibandingkan dengan negara Asia lain seperti Bangladesh, Korea,
kelompok umur 55- 64 tahun 27,9% dan pada kelompok umur 65 tahun
terhadap penurunan fungsi kognitif pada pasien lanjut usia yang berkunjung
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
kognitif pada pasien lanjut usia yang berkunjung ke poli lansia Puskesmas
Lombakasih.
3
2. Tujuan Khusus
pada pasien lanjut usia usia lebih dari atau sama dengan 60 tahun yang
D. Manfaat
pasien hipertensi
Indonesia
dalam skrining dini penurunan fungsi kognitif pasien lanjut usia yang
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi
darah di dalam arteri. Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh
nadi dari peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah di
bedakan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Hipertensi
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg, pada
sistolik ≤ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau bila pasien
Patofisiologi edisi 2:1). Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada
demikian, jelaslah bahwa tekanan darah sistolik selalu lebih tinggi dari pada
5
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, di mana
kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan di dapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi di peroleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang
puluh.
atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan
diastolik dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada lansia.
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak
diobati akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini
jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang
dewasa. Tekanan darah juga diperngaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan
6
lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di
waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
2. Klasifikasi
Sistolik Darah
Normal < <
Prahipertensi 120- 80
12 8
Hipertensi derajat 1 140- 90
139 -
Hipertensi derajat 2 > >
159 -
16 10
The Joint National Community on Preventation, Detection
mmHg atau lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi. Pada
persentil dilihat dari umur, jenis kelamin, dan tinggi badan yang diukur
7
sekurang-kurangnya tiga kali pada pengukuran yang terpisah.
a. Faktor Keturunan
hipertensi.
b. Ciri Perseorangan
hipertensi pada orang kulit hitam hampir dua kali lebih banyak
c. Kebiasaan Hidup
pengaruh lain.
8
Dari data statistik ternyata dapat diketahui bahwa hipertensi jarang diderita
oleh suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam yang rendah.
Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat badan sebesar 20% atau lebih
dari berat badan ideal, perhitungan IMT ≥ 27,0. Pada orang yang menderita
obesitas ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat sehinga
lebih cepat merasa gerah dan kelelahan. Akibat obesitas para penderita
mellitus.
hormone adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih
kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat, jika stress berlangsung cukup
9
kelainan organis atau perubahan patologis, gejala yang muncul dapat berupa
4) Pengaruh lain
yaitu :
Merokok
dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin juga merangsang
Minuman beralkohol
Olahraga
Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan
10
3. Patofisiologi
sangat sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat
11
4. Gejala Penyakit Hipertensi
tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada
normal.
lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sering kali hipertensi
gejala khusus, gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit
Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
12
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
9. Telinga berdenging
Macnair, 2007).
5. Diagnosis
hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada
kunjungan yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-
pengukuran lengan yang sesuai (menutupi 80% lengan) tensimeter dengan air
riwayat dan gejala penyakit, penyakit yang berkaitan seperti penyakit jantung
13
penyakit dalam keluarga, gejala-gejala yang berkaitan dengan penyebab
dll).
atau lebih dengan jarak 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan
bertujuan menentukan adanya kerusakan jaringan dan faktor risiko lain atau
6. Penatalaksanaan
membuat gaya hidup positif. Jika anda baru saja menemukan tekanan darah
anda tinggi atau tidak normal, tidak perlu khawatir ada 7 langkah untuk
a. Mengatasi Risiko
14
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan berikut: apakah anda memiliki
anda cukup olahraga atau apakah anda merokok? Jika jawaban anda ya pada
salah satu pertanyaan diatas anda berisiko memiliki tekanan darah tinggi.
satu faktor pemicu tekanan darah tinggi, buah-buahan dan sayur segar
Clinical Nutrition ditemukan pria yang makan sedikitnya satu porsi perhari
20%.
e. Tingkat aktifitas
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan terhadap
menjaga bentuk tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan
tekanan darah. Jika anda menyandang tekanan darah tinggi, latihan aerobic
sedang selama 30 menit sehari selama beberapa hari setiap minggu dapat
15
menurunkan tekanan darah. Jenis latihan yang dapat mengontrol tekanan
2007).
tekanan darah tinggi, anda tidak perlu berolahraga seperti seorang atlet
menurunkan hipertensi.
pola hidup sehat dukungan dan partisipasi orang lain membuatnya lebih
mudah dan lebih asyik dalam menjalankan dietnya. Bagi setiap orang
g. Berhenti merokok
Jika anda tidak merokok itu baik bagi anda, jika anda merokok
16
Pengobatan pada penyakit tekanan darah tinggi harus memperhatikan
Obat anti hipertensi diberikan pada ibu hamil bila tekanan diastolenya ≥ 90
mmHg pada trimester pertama dan ≥ 100 mmHg para trimester ketiga.
darah, apabila yang pecah adalah pembuluh darah otak keadaan ini dikenal
dengan stroke.
pengobatanya.
17
5) Hipertensi pada gagal ginjal
Pengobatan pada gagal ginjal dibedakan menjadi dua bagian besar yakni
tenaga terlalu banyak seperti berenang, jogging (jalan kaki cepat), naik
sepeda)
kismis, pisang, tomat, kentang dan biji bunga matahari dapat membantu
Pengaturan Makanan
dasarnya dnegan mengurangi konsumsi lemak dan diet rendah garam dan
18
diet rendah kalori. Jumlah kalori yang diberikan pada diet rendah kalori
terisolasi, infark miokard beta bloker (non ISA) inihibitor ACE (dengan
disfungsi sistolik).
Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam satu bulan, dosis obat
lain atau mengganti obat pertama dengan obat golongan lain. Sasaran
penurunan tekanan darah adalah kurang dari 140/90 dengan efek samping
1. Diuretik
pengeluaran garam (NaCl) dengan turunya kadar Na+ makan tekanan darah
akan turun dan efek hipotensifnya kurang kuat. Obat yang sering digunakan
adalah obat yang daya kerjanya panjang sehingga dapat digunakan dosis
HCT, Furosemide.
19
2. Alfa-Bloker
Alfa blocker adalah obat yang dapat memblokir reseptor alfa dan
3. Beta-Blocker
5. Vasodilator
6. Antagonis Kalsium
20
Mekanisme obat antagonis kalisum adalah menghambat pemasukan
ion kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh dengan efek vasidilatasi dari
7. Penghambat ACE
HCT 12,5-25 50 1x
Chlorbalidone 12,5-25 50 1x
Indopamide 2,5 5 1x
Spironolactone 2,5 10 1x
2 Bekerja netral
Gufacine 1 3 1x
Prozoin 1-2 20 2x
Doxazosin 1-2 15 1x
Terazosin 1-2 20 1x
4 Penyekat beta
21
Metoprolol 50 200 1x
Atenolol 25 150 1x
Propanolol 40 320 1x
Hydralazine 50 300 2x
Lisinopril 5 40 1x
darah)
darah)
dan urine).
22
- Disfungsi ereksi (impotensi pada
pria)
pada tungkai.
Inhibitor ACE - Batuk
darah tiba-tiba)
- Ruam
Blocker kenal kalsium golongan - Edema perifer (akumulasi cairan dan
7. Komplikasi
ginjal, jantung dan mata. Kerusakan pada otak terjadi pembesaran otot
jantung bagian kiri yang berakhir pada kegagalan jantung. Kejadian ini
23
biasanya ditandai dengan bengkak pada kaki, kelopak mata, kelelahan dan
sesak nafas.
darah setiap minggu dengan biaya yang mahal sementara itu gangguan pada
mata sering tidak disadari sebagai akibat tekanan darah tinggi, kerusakan
yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan
1. Definisi lansia
24
Lansia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun. Pada umumnya
dimaksud dengan usila adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
2. Konsep Menua
proses kemunduran tubuh gradual tak terhindarkan yang dimulai pada masa
faktor yang sebenarnya dapat dihindari dan berada dalam kontrol seseorang.
(Papalia, 2008)
25
pendengaran, sistem penglihatan, sistem kardiovaskuler, sistem pengaturan
2010).
a. Orientasi
26
Kegagalan dalam menyebutkan namanya sendiri sering mereflesikan
perubahan waktu lebih sering daripada tempat, maka waktu dijadikan indeks
b. Bahasa
1) Kelancaran
dengan panjang, ritme dan melodi yang normal. Suatu metode yang dapat
2) Pemahaman
tersebut.
3) Pengulangan
4) Penamaan
27
Penamaan merujuk pada kemampuan seseorang untuk menamai suatu
c. Atensi
1) Mengingat segera
mengeluarkanya kembali.
2) Konsentrasi
memusatkan perhatiannya pada satu hal. Fungsi ini dapat dinilai dengan
dimulai dari angka 100 atau dengan memintanya mengeja kata secara
terbalik.
d. Memori
1) Memori baru
2) Memori lama
28
Kemampuan untk mengingat informasi yang diperolehnya pada
3) Memori visual
gambar.
sebelumnya.
barang pada lansia, karena pada lansia terjadi penurunan atau perubahan
kebutuhan sehari-hari secara mandiri. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas,
pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang,
29
fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda-beda baik dalam hal
Indonesia, 2008)
fungsi kognitif lansia upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara
media sebaiknya dijadikan sebuah kebiasaan hal ini bertujuan agar otak tidak
Indonesia,2008).
30
provinsi, kota, gedung, dan lantai), orientasi terhadap waktu (tahun, musim,
bulan, hari, dan tanggal), registrasi (mengulang dengan cepat 3 kata), atensi
Skor MMSE diberikan berdasarkan jumlah item yang benar, skor yang
kognitif yang makin parah. Skor total berkisar antara 0-30 (performance
24 atau 25, memiliki sensivitas dan spesifitas yang baik untuk mendeteksi
skor ini terlalu rendah. Studi-studi ini menunjukkan bahwa demensia dapat
didiagnosis dengan keakuratan baik pada beberapa orang dengan skor MMSE
antara 24-27.
Pelaksanaan
MMSE dapat dilaksanakan selama kurang lebih 5-10 menit. Tes ini
kesehatan atau tenaga terlatih manapun yang telah menerima instruksi untuk
penggunaannya.
Validitas
31
Performance pada MMSE menunjukkan kesesuaian dengan berbagai tes
lain yang menilai kecerdasan, memori dan aspek-aspek lain fungsi kognitif
pada berbagai populasi. Skor MMSE memiliki kesesuaian dengan skor pada
tes Clock Drawing pada pasien lansia dan pasien dengan penyakit Alzheimer,
dan juga pada tes seperti Information Memory Concentration (IMC), tes
Skor pada MMSE pertama kali diajukan sebagai ambang skor yang
Penggunaan klinis
didunia. Tes ini digunakan secara luas pada praktik klinis dan
studi National Institute of Mental Health ECA dan oleh daftarnya yang
32
and Stroke and the Alzheimer Disease and Related Disorders
Association(McKhann,1984)
Data psikometri luas MMSE menunjukkan bahwa tes ini memiliki tes
retest dan reliabilitas serta validitas sangat baik berdasarkan diagnosis klinik
MMSE dapat dibiaskan oleh pengaruh status pendidikan rendah pada pasien
demensia.
item verbal dan memori dan tidak adanya penyelesaian masalah atau
judgment), MMSE juga relatif tak sensitif terhadap penurunan kognitif yang
Intepretasi MMSE
pemeriksaan:
33
34
BAB III
INTERVENSI
atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini di gunakan untuk
situasi sekarang.
di Puskesmas Lombakasih.
1. Populasi
Desember 2020.
2. Sampel
3. Kriteria inklusi
35
a. Merupakan pasien usia lanjut yang berumur ≥60 tahun yang berkunjung
c. Pasien usia lanjut yang tidak mengalami kecacatan mental dan fisik.
4. Kriteria eksklusi
yang mengacu pada kuesioner MMSE. Instrumen ini tidak dilakukan uji
E. Manajemen Penelitian
a. Data primer
36
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner melalui
kuesioner.
3. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tabel disertai penjelasan serta disusun dan
a. Metode Intervensi
37
Metode intervensi yang digunakan dalam mini project ini adalah
sebelumnya.
b. Petugas Penyuluhan
Februari 2021
c. Sasaran Penyuluhan
G. Definisi Operasional
registrasi, atensi, dan kalkulasi serta bahasa dan pemahaman yang dinilai
3. Lansia adalah orang yang berusia lebih dari atau sama dengan 60 tahun.
38
BAB IV
1. Keadaan Geografi
Mandonga
Bonggoeya
39
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Mekar terdiri atas 2 kelurahan yaitu:
1) Kelurahan Kadia
2) Kelurahan Pondambea
Tabel 6. Distribusi Sasaran Ibu Hamil Dan Ibu Bersalin UPTD Puskesmas
40
Tabel 7. Distribusi Sasaran Anak Prasekolah Dan Usia 10-14 Tahun UPTD
Puskesmas Mekar Tahun 2019
2019
3. Derajat Kesehatan
a. Mortalitas
41
Angka Kematian Neonatal
Hidup sepanjang tahun 2019 adalah 523 orang (Kel. Kadia 320 orang,
AKB tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan.
tingkat AKB. Tidak adanya AKB pada tahun 2019 ini memberi gambaran
masyarakat.
42
Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
b. Morbiditas
studi morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Sistem Pencatatan dan
sebagai berikut:
43
15 PENYAKIT JIWA LAIN 117
16 PSPB 129
17 PENYAKIT KULIT INFEKSI 90
18 BRONKITIS 80
19 KATARAK 81
20 DIARE 52
Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Mekar Kota Kendari, Tahun 2019
44
Tabel 11. Distribusi Pelayanan Tindakan Di Poli Gigi UPTD Puskesmas
c. Lansia
45
TabeL 13. Distribusi 10 Besar Penyakit Poli Lansia UPTD Puskesmas Mekar
2019
NO PENYAKIT JUMLAH
1 HIPERTENSI 939
2 ARTRITIS REMATOID 669
3 ASMA BRONCHIAL 461
4 ISPA 202
5 DIABETES MELLITUS 177
6 MYALGIA 90
7 GASTRITIS 78
8 BRONCHITIS 67
9 DERMATITIS 50
10 PENYAKIT LAIN 32
Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Mekar Kota Kendari, Tahun 2019
4. Sarana Kesehatan
3) Ruang Data
4) Ruang Rapat
5) Ruang Keuangan
6) Loket Pendaftaran
46
7) Poli KIA
tentang puskesmas.
47
2. Pembiayaan Kesehatan
sumber yakni :
2018.
a. Posyandu
1) Pendaftaran
2) Penimbangan/Pengukuran
3) Pencatatan/Pengisian KMS
4) Penyuluhan
5) Pelayanan Kesehatan
48
Tabel 14. Distribusi Posyandu UPTD Puskesmas Mekar Berdasarkan
Kelurahan Tahun 2019
NO POSYANDU TANGGAL JUMLAH ALAMAT SRATA/KET
POSYANDU KADER
Kelurahan Kadia
1 Garuda 7 5 Jl. Mekar Purnama/Posy.
Balita
2 Melati 9 5 Jl. Purnama/Posy.
Laremba Balita
3 Mekar Sari 13 5 Jl. Mandiri/Posy.
Pertanian Balita
4 Teporombu 15 5 Jl. Mekar Purnama/Posy.
Baru Balita
5 Mekar Jaya 16 5 Jl. Mekar Purnama/Posy.
Balita
6 Kemuning 20 5 Jl. Purnama/Posy.
Ambodale Balita
7 Meohai 22 5 Jl. Mekar Purnama/Posy.
Jaya 1 Balita
8 Morini Ana 11 5 Jl. Mekar Purnama/Posy.
Mutuo Lansia
9 SMPN 17 Sesuaikan 5 Jl. Mekar Purnama/Posy.
Kendari Jaya 1 Remaja
10 SMKN 3 Sesuaikan 5 Jl. Budi Purnama/Posy.
Kendari Utomo Remaja
TOTAL JUMLAH KADER 50
NO POSYAND TANGGAL JUMLAH ALAMAT SRATA/KET
U POSYANDU KADER
Kelurahan Pondambea
1 Pengayoman 10 5 Jl. Balai Purnama/Posy.
Kota III Balita
2 Segar Sehat 11 5 Jl. Balai Mandiri/Posy.
Kota III Balita
3 Orchid 12 5 Jl. Balai Purnama/Posy.
Kota II Balita
4 Rindang 17 5 Jl. Balai Purnama/Posy.
Kota IV Balita
5 Kencana 18 5 Jl. Balai Purnama/Posy.
Kota I Balita
6 Mepokoaso 16 5 Jl. Balai Purnama/Posy.
Kota III Balita
7 Mahanaim 5 Jl. Balai Mandiri/Posy.
Kota II Balita
TOTAL JUMLAH KADER 35
Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Mekar Kota Kendari, Tahun 2019
49
b. Polindes dan Poskesdes
Puskesmas Mekar.
c. Desa Siaga
Tabel 15. Distribusi Desa Siaga Aktif UPTD Puskesmas Mekar Tahun 2019
NO KELURAHAN TERBENTUK AKTIF TIDAK
AKTIF
1 KADIA OK AKTIF
2 PONDAMBEA OK AKTIF
JUMLAH 2 2
Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Mekar Kota Kendari, Tahun 2019
1. SDN 88 Kendari
2. SDN 86 Kendari
3. MI Darul Muchlisin
b. SMP 3 Buah
1. SMPN 17 Kendari
2. SMPS Nusantara
1. SMAS Nusantara
2. SMKN 3 Kendari
3. MA Darul Muchlisin
50
4. SMK Daarul Muchlisin
51
23 SPAG - - - - -
24 SPPH - - - - -
25 SMF 1 - - - 1
26 SPRG - - - - -
27 SMA - - - - -
28 SMP - - - 1 1
JUMLAH 39 - 10 32 81
Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Mekar Kota Kendari, Tahun 2019
Jumlah pasien usia lanjut yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di
ukuran presentase.
52
Tamat SD 15 30
Tamat SMP 10 20
Tamat SMA 15 30
Tamat PT 10 20
Sumber : Data Primer, September – Oktober 2019
(30%), yang tamat SMP 10 (20%), yang tamat SMA sebanyak 15 (30%) dan
53
2. Karakteristik Distribusi Hipertensi dengan Fungsi Kognitif pada
(58%) lebih banyak dibandingkan yang memiliki fungsi kognitif normal yaitu
21 pasien (42%).
54
BAB V
A. Simpulan
Puskesmas Mekar.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
jumlah sampel yang lebih besar dan mencari faktor-faktor lain yang turut
Bagi praktisi kesehatan dapat lebih baik lagi dalam menangani dan
55
3. Bagi Keluarga Koresponden
dan perhatian khusus bagi pasien usia lanjut yang mengalami penurunan
56
DAFTAR PUSTAKA
Hidayatullah.Jakarta:2013.
Research.1975
Menular.Yogyakarta:Kanisius.2000
Hyperinsulinemia.Hypertension.1993
20:S85-S94.2010
Cipta
57
10. Sarwono Warpadzi, Soeparman, dkk.2006.Ilmu Penyakit Dalam jilid
58
LAMPIRAN
59
Intepretasi Hasil:
Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Usia :
Tingkat pendidikan :
Riwayat Penyakit :
60