Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 2

PGSD SEMESTER 4, Pokjar Kedungkandang

KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD – PDGK4101

Oleh: Yunita Dewi Anasari


NIM: 837658331

1. Sebutkan manfaat melakukan prabicara (previewing)?


 Manfaat melakukan prabaca (previewing), antara lain sebagai berikut:
a. Mengetahui jenis (genre) bahan bacaan yang dihadapi, konteks pembahasan /
penceritaan, topik / tema bahan bacaan, tingkat kesulitan dan organisasi bahan bacaan.
b. Mengaktifkan latar belakang pengetahuan yang telah dimilikinya sehingga
memungkinkan pembaca lebih mudah menangkap makna dari teks yang dibaca
meskipun banyak kata yang digunakan dalam bacaan itu masih asing baginya.
c. Menumbuhkan kesadaran bagi pembaca bahwa guna menangkap mekna dari suatu
bacaan pembaca tidak harus membaca kata demi kata dari bahan bacaan itu, melainkan
berupaya menangkap makna dari keseluruhan kalimat, paragraf, dan wacana
(Mikulecky, 1990:35-38).

2. Jelaskan kata asing dan kata serapan!


Kata asing adalah kata – kata yang berasal dari negara asing yang bentuk dan
pengucapannya dipertahankan seperti dalam bahasa asalnya.
Kata serapan adalah kata – kata yang berasal dari bahasa asing, namun bentuk dan
pengucapannya sudah disesuaikan dengan struktur dan pengucapan dalam bahasa
Indonesia. (Akhadiah, dkk, 1992 : 90)

Kata serapan di Indonesia berasal dari bahasa asing seperti Inggris, Belanda, Arab,
India hingga China. Penggunaan kata serapan bisa terjadi karena beberapa sebab.
Misalnya kata serapan dari bahasa Inggris karena statusnya sebagai bahasa
internasional.
Ada juga kata serapan dari bahasa Arab, China dan India yang menyebar melalui
perdagangan. Beberapa kata serapan juga diambil dari bahasa negara yang sempat
menjajah Indonesia, contohnya adalah kata serapan dari bahasa Belanda, Portugis atau
Jepang.
3. Sebutkan enam jurus mendongeng!
 Terdapat enam jurus mendongeng, yaitu :
a. menciptakan suasana akrab,
b. menghidupkan cerita dengan cara:
 memiliki kemampuan teknik membuka cerita,
 menciptakan susana dramatik,
 menutup yang membuat penasaran,
c. kreatif,
d. tanggap dengan situasi dan kondisi,
e. konsentrasi total, dan
f. ikhlas.

4. Apa saja karakteristik dalam menulis?


 Ada empat karakteristik keterampilan menulis yang sangat menonjol, yakni;
a. Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang kompleks;
Penulisan sebuah karangan yang sederhana sekalipun menuntut kepada penulisnya
kemampuan memahami apa yang hendak ditulis dan bagaimana cara menulisnya.
Persoalan pertama menyangkut isi karangan dan persoalan kedua menyangkut
pemakaian bahasa serta bentuk atau struktur karangan. Pembelajaran keterampilan
menulis yang tidak memperhatikan kedua hal tersebut di atas pasti akan mengalami
ketidakberesan atau kegagalan.
b. Keterampilan menulis condong ke arah skill atau praktik;
Ini tidak berarti pembahasan teori menulis ditabukan dalam pengajaran menulis.
Pertimbangan antar praktek dan teori sebaiknya lebih banyak praktek dari teori.
c. Keterampilan menulis bersifat mekanistik;
Ini berarti bahwa penguasaan keterampilan menulis tersebut harus melalui latihan atau
praktik. Dengan perkataan lain semakin banyak seseorang melakukan kegiatan menulis
semakin terampil menulis yang bersangkutan. Karakteristik keterampilan menulis
seperti ini menuntut pembelajaran menulis yang memungkinkan siswa banyak latihan,
praktek, atau mengalami berbagai pengalaman kegiatan menulis.
d. Penguasaan keterampilan menulis harus melalui kegiatan yang bertahap atau
akumulatif. 
Berlatih menulis yang tidak terarah apalagi kurang diawasi guru membuat kegiatan
siswa tidak terarah bahkan sering membingungkan siswa. Mereka tidak tahu apakah
mereka sudah bekerja benar, atau mereka tidak tahu membuat kesalahan yang berulang.
Latihan mengarang terkendali disertai diskusi di mana sangat diperlukan dalam
memahami dan menguasai keterampilan menulis.
5. Bagaimana petunjuk melakukan prabicara (previewing) terhadap
sebuah bab dari suatu buku atau artikel?
 Petunjuk melakukan prabaca (previewing) terhadap sebuah bab dari suatu buku atau sebuah
artikel :
a. Bacalah judul bab atau artikel
b. Perhatikan seluruh ilustrasi yang ada.
c. Apabila bab atau artikel tersebut terdiri atas sub-subbab atau sub-subtopik, lakukan
skimming terhadap judul sub-subbab atau sub-subtopik tersebut.
d. Lakukan pula skimming terhadap paragraf awal dan akhir serta rangkuman bab atau
artikel tersebut. Apabila terdapat pertanyaan-pertanyaan pada akhir bab, lakukan pula
skimming terhadapnya.

6. Investasi dibidang pendidikan berpengaruh besar terhadap


kemajuandan kesejahteraan suatu bangsa. Investasi yang besar
dibidang pendidikan akan menghasilkan pendidikan yang bermutu
tinggi. Kemudian pendidikan yang bermutu tinggi tentu akan
menghasilkan sumber daya manusia yang handal, professional
terampil dalam berbagai bidangpekerjaan dan kreatif. Dipihak lain
semua sector pembangunan hanya akan berlangsung secara efektif
dan efisien bila melibatkan tenaga kerja yang professional dan
berketerampilan tinggi.
Dari paragraph diatas dikembangkan secara deduktif. Mengapa
demikian? Jelaskan!
 Karena gagasan utama paragraf tersebut dituangkan dalam kalimat topik atau kalimat utama
yang terletak pada awal paragraf. Kemudian kalimat utama yang berisi gagasan utama
tersebut diikuti oleh kalimat – kalimat penjelas yang berisi pikiran – pikiran penjelas.
Semua kalimat penjelas berisi uraian yang memberikan penjelasan terhadap gagasan atau
pikiran utama.

7. Apakah yang dimaksud membaca skimming?


 Menurut Fry dalam Mikulecky (1990:138), skimming memiliki kesamaan dengan scanning,
yaitu memerlukan kecepatan membaca yang tinggi. Namun, skimming memiliki perbedaan
dengan scanning dalam hal berikut:
Skimming merupakan jenis membaca cepat dengan tujuan untuk menemukan informasi
khusus dalam suatu teks. Sedangkan skimming merupakan kemampuan memproses teks
dengan cepat guna memperoleh gambaran umum mengenai bentuk dan isi teks, yaitu
mengenai organisasi, gaya, dan focus tulisan, gagasan-gagasan utama yang disampaikan
dan sudut pandang penulis, termasuk mengenai teks dengan kebutuhan dan minat
pembaca.
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui skimming, pembaca dapat mengambil
keputusan apakah akan terus membaca bahan bacaan tersebut secara keseluruhan atau
cukup membaca bagian tertentu saja yang sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Selain itu, skimming juga bermanfaat untuk mengulang kembali teks yang sudah dibaca
sebelumnya. Dengan demikian, skimming menuntut pembaca sekurang-kurangnya
memiliki pengetahuan mengenai organisasi teks, pengetahuan leksikal, terutama kata-
kata yang menyatakan suatu petunjuk (lexical clues) dan kemampuan menemukan ide
pokok dari suatu bacaan.

8. Jelaskan 2 cara penulisan kerangka!


A. Pola Alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan
yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat
dimensi dalam kehidupan manusia: atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang –
nanti, dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya. Oleh sebab itu susunan alamiah
dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu:
1) Urutan waktu atau urutan kronologis
Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian.
Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca.
 Contohnya: Topik (riwayat hidup seorang penulis)

a. asal usul penulis

b. pendidikan si penulis

c. kondisi kehidupan penulis

d. keinginan penulis

e. karir penulis
2) Urutan ruang (sposial)
Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian
yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini biasanya di gunakan
dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif,
 Contohnya: Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran)
a. Di daerah Kalimantan
b. Di daerah Sulawesi
c. Di daerah Sumatra
 Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan
berdasarkan topik yang ada. Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian–bagian
tertentu. Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-
bagian itu harus di jelaskan berturut–turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan
bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian–
bagiannya itu.

B. Pola Logis
Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna dari makhluk
yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan
kemampuan akal budinya. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan
suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis.

Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap
persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis. Urutan logis sama
sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat
dengan tanggapan penulis.

Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara
pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.

Macam-macam, urutan logis yang dikenal adalah:


1) Urutan klimaks dan anti klimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi
tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya
atau yang paling menonjol.
 Contoh: Topik (turunnya Suharto)
a. Keresahan masyarakat
b. Merajalela nya praktek KKN
c. Keresahan masyarakat
d. Kerusuhan social
e. Tuntutan reformasi menggema

2) Urutan kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab.
Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di
lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri akibat-akibat yang
mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam
membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi umat manusia pada
umumnya.
 Contoh: Topik (krisis moneter melanda tanah air)
a. Tingginya harga bahan pangan
b. Penyebab krisis moneter
c. Dampak terjadi krisis moneter
d. Solusi pemecahan masalah krisis moneter

3) Urutan pemisahan masalah


Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan
umum atau pemecahan atas masalah tersebut. Sekurang-kurangnya uraian yang
mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–
alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.
 Contoh: Topik (virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya)
a. Apa itu virusH1N1
b. Bahaya virus H1N1
c. Cara penanggulangannya

4) Urutan umum-khusus
Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan
pembahasan secara terperinci (khusus).
 Contoh: Topik (pengaruh internet)
a. Para pangguna internet
 Anak-anak
 Remaja
 Dewasa
b. Manfaat internet
 Media informasi
 Bisnis
 Jaringan social
5) Urutan familitas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal,
kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal atau
belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan
dengan mempergunakan analogi.
6) Urutan akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas
mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh
pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di
terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak
oleh para pembaca

9. Dalam berpidato ada 2 metode persiapan tertulis. Jelaskan metode


tersebut!
 Sebelum berpidato, kita dapat menggunakan dua metode persiapan tertulis berikut :
a. Cara pertama : kita dapat melakukan persiapan dengan hanya mencatat garis besar
materi yang akan kita sampaikan dalam berpidato. Dalam hal ini kita hanya mencatat
topik dan sub – sub topik yang akan kita sajikan dalam sebuah pidato.
b. Cara kedua : kita melakukan persiapan pidato dengan menyiapkan naskah pidato secara
lengkap. Cara kedua ini menuntut ketrampilan membaca nyaring dengan baik agar
proses komunikasi melalui kegiatan pidato tersebut berhasil dengan baik

10. Apa yang dimaksud dengan membaca memindai?


 Membaca memindai atau disebut juga membaca scanning yaitu teknik membaca untuk
memperoleh informasi tanpa membaca yang lain-lain dengan cepat dan tepat.

 Pengertian lain membaca scanning adalah cara membaca dengan sekilas dan cepat tetapi
teliti yang bertujuan untuk menemukan dan mendapatkan informasi tertentu atau fakta dari
suatu teks. Membaca scanning juga sering disebut dengan teknik membaca tatap. Teknik
membaca memindai salah satu jenis membaca ekstensif atau membaca teks dengan cepat
dan dibaca menyeluruh untuk mendapatkan isi atau arti dari teks atau bacaan.

 Membaca scanning dilakukan ketika membaca buku yang memiliki indeks contohnya
adalah kamus, ensiklopedia atau buku telepon. Buku-buku itu tersusun secara alfabets atau
disusun berdasar urutan abjad sehingga lebih mudah untuk memperoleh informasi yang
akan dicari.

------ SELESAI ------

Anda mungkin juga menyukai