Kata serapan di Indonesia berasal dari bahasa asing seperti Inggris, Belanda, Arab,
India hingga China. Penggunaan kata serapan bisa terjadi karena beberapa sebab.
Misalnya kata serapan dari bahasa Inggris karena statusnya sebagai bahasa
internasional.
Ada juga kata serapan dari bahasa Arab, China dan India yang menyebar melalui
perdagangan. Beberapa kata serapan juga diambil dari bahasa negara yang sempat
menjajah Indonesia, contohnya adalah kata serapan dari bahasa Belanda, Portugis atau
Jepang.
3. Sebutkan enam jurus mendongeng!
Terdapat enam jurus mendongeng, yaitu :
a. menciptakan suasana akrab,
b. menghidupkan cerita dengan cara:
memiliki kemampuan teknik membuka cerita,
menciptakan susana dramatik,
menutup yang membuat penasaran,
c. kreatif,
d. tanggap dengan situasi dan kondisi,
e. konsentrasi total, dan
f. ikhlas.
b. pendidikan si penulis
d. keinginan penulis
e. karir penulis
2) Urutan ruang (sposial)
Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian
yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini biasanya di gunakan
dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif,
Contohnya: Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran)
a. Di daerah Kalimantan
b. Di daerah Sulawesi
c. Di daerah Sumatra
Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan
berdasarkan topik yang ada. Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian–bagian
tertentu. Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-
bagian itu harus di jelaskan berturut–turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan
bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian–
bagiannya itu.
B. Pola Logis
Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna dari makhluk
yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan
kemampuan akal budinya. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan
suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis.
Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap
persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis. Urutan logis sama
sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat
dengan tanggapan penulis.
Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara
pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
2) Urutan kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab.
Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di
lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri akibat-akibat yang
mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam
membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi umat manusia pada
umumnya.
Contoh: Topik (krisis moneter melanda tanah air)
a. Tingginya harga bahan pangan
b. Penyebab krisis moneter
c. Dampak terjadi krisis moneter
d. Solusi pemecahan masalah krisis moneter
4) Urutan umum-khusus
Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan
pembahasan secara terperinci (khusus).
Contoh: Topik (pengaruh internet)
a. Para pangguna internet
Anak-anak
Remaja
Dewasa
b. Manfaat internet
Media informasi
Bisnis
Jaringan social
5) Urutan familitas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal,
kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal atau
belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan
dengan mempergunakan analogi.
6) Urutan akseptabilitas
Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas
mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh
pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di
terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak
oleh para pembaca
Pengertian lain membaca scanning adalah cara membaca dengan sekilas dan cepat tetapi
teliti yang bertujuan untuk menemukan dan mendapatkan informasi tertentu atau fakta dari
suatu teks. Membaca scanning juga sering disebut dengan teknik membaca tatap. Teknik
membaca memindai salah satu jenis membaca ekstensif atau membaca teks dengan cepat
dan dibaca menyeluruh untuk mendapatkan isi atau arti dari teks atau bacaan.
Membaca scanning dilakukan ketika membaca buku yang memiliki indeks contohnya
adalah kamus, ensiklopedia atau buku telepon. Buku-buku itu tersusun secara alfabets atau
disusun berdasar urutan abjad sehingga lebih mudah untuk memperoleh informasi yang
akan dicari.