TEORI EKONOMI
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER
DOSEN PENGAMPU : Ni Nyoman Putu Martini Dr. SE. MM
DISUSUN OLEH :
LIA MUSTIKA
2010411130
Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami Dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “Teori Ekonomi”yang diajar oleh Ibu Ni Nyoman
Putu Martini Dr. SE. MM. Makalah ini kami susun dengan sungguh-sungguh. Banyak rintangan
yang kami lewati, baik itu yang datang dari diri kami sendiri maupun yaang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman. Aamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian dan tujuan dari kebijakan fiskal ?
2. Apa saja komponen dalam kebijakan fiskal?
3. Bagaimanakah pengertian dan tujuan dari kebijakan moneter?
4. Apa saja instrumen dalam kebijakan moneter?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan tujuan dari kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter.
2. Untuk mengetahui komponen apa saja yang ada dalam kebijakan fiskal.
3. Untuk mengetahui instrumen apa saja yang ada dalam kebijakan moneter.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiskal berkenaan dengan urusan pajak
atau pendapatan negara. Kata fiskal itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu fiscus yang
merupakan nama seseorang yang memiliki atau memegang kekuasaan atas keuangan
pada zaman Romawi kuno.
Sedangkan, dalam Bahasa Inggris fiskal disebut fisc yang berarti pembendaharaan atau
pengaturan keluar masuknya uang yang ada dalam kerajaan.
Jadi, fiskal ini digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan negara atau kerajaan
yang dikumpulkan dari masyarakat dan oleh pemerintahan Negara atau kerajaan
dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan untuk pengeluaran dengan program-
program untuk mencapai pendapatan nasional, produksi, perekonomian, dan digunakan
juga sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian.
Pada dasarnya, kebijakan fiskal terbagi menjadi dua macam, yaitu menurut teori dan
menurut jumlah penerimaan dan pengeluaran. Berikut ini penjelasannya:
Secara umum, kebijakan fiskal terdiri atas 4 komponen utama antara lain yaitu:
1. Kebijakan Pepajakan
2. Kebijakan Pengeluaran
2. Kebijakan Kontraktif
Tujuan dari kebijakan moneter kontraktif adalah untuk mengurangi jumlah uang
beredar dalam perekonomian. Ini dapat dicapai dengan menaikkan suku bunga,
menjual obligasi pemerintah, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.
Kebijakan kontraksi digunakan ketika pemerintah ingin mengendalikan tingkat
inflasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini bahwa pengertian dari Kebijakan
moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter dalam bentuk pengendalian agregat
moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.
Kebijakan Moneter terbagi menjadi 2 yaitu : Kebijakan moneter ketat dan Kebijakan
moneter longgar. Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang
dapat diukur dengan : Kesempatan Kerja, Kestabilan harga, Neraca Pembayaran
Internasional. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen
kebijakan moneter, yaitu antara lain : Operasi Pasar Terbuka, Fasilitas Diskonto, Rasio
Cadangan Wajib, Himbauan Moral, Kredit selektif, Politik sanering.
Sedangkan Kebijakan Fiskal ialah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah, kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan
dan belanja pemerintah. Kebijakan Anggaran terbagi menjadi 3, yaitu : Anggaran Defisit,
Anggaran Surplus, Anggaran Berimbang.