Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan yang saudara ketahui apa yang melatarbelakangi munculnya kepemimpinan


menurut teori sifat, dan sebutkan pula dua kecenderungan kepemimpinan menurut
teori perilaku.
Jawaban :
a. Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan
pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi
masing-masing. Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan
seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya. Atas
dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin.
Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai
sifat atau ciri-ciri di dalam dirinya.
b. Kecenderungan kepemimpinan menurut teori perilaku adalah Konsiderasi dan
struktur inisiasi, pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki
ciri-ciri ramah tamah, mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan,
menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya.
Selain itu, ada juga kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan
tugas orientasi. Perilaku pemimpin yang berorientasi yang berorientasi kepada
bawahannya ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian
pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan
kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin
yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi
teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta
pencapaian tujuan.

2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat tipe kepemimpinan dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah.
Jawaban :
a. Tipe kepemimpinan Otokratik, Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada
bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan
kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan
menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka
diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh
ada pada pemimpin (bersifat satu arah).
b. Tipe kepemimpinan Demokratik, kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini
pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang
tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti
saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan
mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin
juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.
c. Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire, Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan
instruksi dan perintah, mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat
sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan
inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan
perannya dengan baik.

3. Jelaskan tentang konflik dalam suatu organisasi, baik dari sisi pandangan lama
maupun pandangan baru.
Jawaban :
a. Konflik dalam suatu organisasi berdasarkan pandangan lama biasanya
menganggap bahwa konflik dapat dihindari. Hal ini disebabkan konflik dapat
mengacaukan organisasi dan mencegah pencapaian tujuan yang optimal. Oleh
karena itu, untuk mencapai tujuan yang optimal, konflik harus dihilangkan.
Konflik biasanya disebabkan oleh kesalahan manajer dalam merancang dan
memimpin organisasi. Dikarenakan kesalahan ini, manajer sebagai pihak
manajemen bertugas meminimalisasikan konflik.
b. Kalau berdasarkan pandangan baru, menganggap konflik tidak dapat dihindari. Hal
ini disebabkan banyak faktor, antara lain struktur organisasi, perbedaan tujuan,
persepsi, nilai – nilai, dan sebagainya. Konflik dapat mengurangi kinerja
organisasi dalam berbagai tingkatan. Jika terjadi konflik, manajer sebagai pihak
manajemen bertugas mengelola konflik sehingga tercipta kinerja yang optimal
untuk mencapai tujuan bersama.

4. Jelaskan yang Saudara ketahui tentang hierarchy of need dalam kaitannya dengan
motivasi.
Jawaban :
Menurut saya, teori ini bukan teori yang simple dibandingkan dengan teori teori yang
lain karena memiliki beberapa tingkatan kebutuhan dalam diri manusia yang dianggap
merupakan faktor untuk memotivasi diri.  Dan faktanya banyak orang lebih mengenal
dan menggunakan teori ini dibandingkan dengan yang lainnya.
Nah beberapa tingkatan kebutuhan dalam diri manusia yang dianggap merupakan
faktor untuk motivasi diri adalah berikut ini:

a. Physiological needs ( kebutuhan fisiologis ), yaitu kebutuhan paling dasar yang


harus dipenuhi seorang manusia untuk bertahan hidup, kebutuhan penting yang
tidak bisa ditawar. Misalnya makan,minum,rumah,nafas.

b. Safety needs ( rasa nyaman/aman ), biasanya muncul keinginan dalam diri seorang
manusia ketika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi. Manusia butuh rasa aman
ketika menjalani hidupnya, misalnya perlindungan keamanan dalam pekerjaan,
jaminan kesehatan diri/keluarga, jaminan keberlangsungan pekerjaannya, jaminan
keamanan dihari tua saat tidak bekerja/produktif lagi.

c. Belonging/Social Needs (Kebutuhan Sosial), jika kedua kebutuhan dasar tadi udah
terpenuhi dengan minimal/cukup, manusia cenderung menginginkan untuk
menjalin hubungan secara sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan
sesama/lawan jenisnya, manusia butuh persahabatan.

d. Esteem Needs ( Kebutuhan akan penghargaan) , ketika manusia sudah berinteraksi


secara intens dengan lingkungan sosial nya, maka akan muncul keinginan dari
dalam diri sendiri untuk ingin merasa dihormati, diapresiasi, serta diakui akan
keahlian maupun kemampuannya dalam melakukukan suatu hal. Intinya manusia
membutuhkan penghargaan diri atas segala sesuatu yang telah dicapainya.

e. Self Actualization Needs (Kebutuhan aktualisasi diri) , aktualisasi diri merupakan


tingkatan tertinggi didalam diri manusia menurut Maslow's Hierarchy of Needs.
Pada tingkatan ini, sesungguhya mempunyai hubungan yang sagat erat dengan
proses pengembangan diri maupun potensi yang dimiliki oleh seseorang.
Kesimpulannya adalah apabila manusia telah terpenuhi kebutuhan dirinya, maka
akan mewujudkan sebuah motivasi didalam dirinya.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan partisipatif (pengertian,
keuntungannya, dan pedoman dalam hal apa saja kepemimpinan partisipatif
diperlukan).
Jawaban :
a. Pengertian kepemimpinan partisipatif adalah jenis kepemimpinan konsultatif yang
mendorong orang lain untuk berpatisipasi dalam pengambilan keputusan. Dalam
kepemimpinan ini atasan memiliki keyakinan dan kepercayaan penuh pada
bawahan dalam pengambilan keputusan.
b. Keuntungannya adalah
1) meningkatkan kualitas sebuah keputusan jika para peserta mempunyai
informasi dan pengetahuan yang tidak dipunyai pemimpin tersebut,
2) kemudia bersedia untuk kerjasama dalam mencari suatu pemecahan yang baik
untuk suatu masalah keputusan,
3) peluang untuk memperoleh suatu pengaruh terhadap sebuah keputusan
biasanya meningkatkan komitmen dalam hal tersebut.
4) Dapat pengalaman.
5) Kepuasan atas hasil keputusan yang sudah diambil dan disetujui bersama-
sama. Sehingga tidak adanya rasa tidak puas atas hasil yang dicapai.
Keuntungan yang potensial juga tergantung pada siapa yang tersangkut dalam
pengambilan keputusan, apakah mereka para bawahan, kerabat, atasan atau
pihak luar.
c. Kepemimpinan partisipatif diperlukan saat misalnya saat kebutuhan untuk
perencanaan pengembangan organisasi untuk menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai