Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang kom-posisi,
struktur, dan sifat materi beserta segala perubahan yangmenyertai ter-jadinya reaksi
kimia.Ilmu kimia memiliki tiga aspek yaituproses/kerja ilmiah, produk serta sikap. Dalam
proses pembelajaran kimia, siswa perlu memiliki keterampilan proses sains untuk
menghasilkan produk pembelajaran berupa teori, hukum, prinsipyang telah diterima
kebenarannya serta menumbuhkan sikap ilmiah dalam diri siswa.Keterampilan Proses
Sains(KPS)adalah keterampilan yang diperlukanuntuk menerapkan metode ilmiah
dalammemahami fakta dan mengembangkan sendiri konsep sainsserta menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan nilai yangdi-tuntut.Guru sebagai tenaga pendidik perlu
melatihkan keterampilan proses sains kepada siswakarenaketerampilan proses sains dapat
menumbuhkanpengalaman bagi siswa serta mengeksplorasi kemampuan siswaselama proses
pembelajaran. Selain itu, gurudapat membekali siswa dengan suatu keterampilan berpikir dan
bertindak melalui sains untuk menyelesaikan suatu masalah sertamenjelaskanfenomena yang
ada dalam kehidupannya sehari-hari.

B.TUJUAN
1)Untuk mengetahui Analisis Kimia
2)Untuk mengetahui Kimia Lingkungan
3)Untuk mengetahui Kimia Organik
4)Untuk mengetahui Kimia Anorganik
5)Untuk mengatahui Kimia Material

C.MANFAAT
Hasil dari penelitian tindakan ini diharapkan dapat :

 Diperoleh output pembelajaran (dalam hal ini siswa) yang bukan hanya sebagai
penerima ilmu, tetapi juga sebagai pencari ilmu sehingga dapat menguasai konsep 
ilmu yang hendak dicapai dengan mudah dan terekam lama dalam memorinya.
 Sebagai salah satu informasi bagi guru tentang salah satu strategi pembelajaran yang
dilakukan dengan pemanfaatan media komputasi dalam meningkatkan minat belajar
siswa terhadap pembelajaran kimia.
PENELITIAN TERDAHULU
1.Kimia Analisis
Kimia analisa merupakan cabang ilmu kimia yaKng memiliki fokus pada analisis cuplikan
material untuk dapat mengetahui komposisi, struktur, serta juga fungsi kimiawinya.

Secara bahasa, analisis dapat diartikan ialah sebagai suatu proses pengkajian guna
mendapatkan data ataupun kesimpulan di dalam sebuah pekerjaan atau mengenai hal tertentu,
namun disini pengertiannya akan dipersempit bahwa analisis tersebut berarti suatu aktivitas
atau kegiatan yang dilakukan di laboratorium dalam memeriksa kandungan pada suatu zat
dalam sampel, sedangkan pengertian kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari
komposisi,struktur,sifat zat serta juga materi yang berhubungan dengan adanya interaksia itu
mulai dari skala atom sampai molekul.

Jenis Kimia Analisis


Secara tradisional, kimia analisa tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu kualitatif serta
kuantitatif.

1.Analisis Kimia Kualitatif


Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui keberadaan(bisa juga
identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik itu organik maupun anorganik
pada sampel yang kita analisa. Analisa kualitatif itu bertujuan untuk dapat mengetahui
keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik itu organik maupun inorganik, contoh :
misalnya kita mempunyai sampel air minum, dan diminta dicek apakah mengandung logam
berat atau tidak. maka oleh karena untuk mengetahuinya kita melakukan teknik analisa
dengan secara kualitatif.
2.Analisis Kimia Kuantitatif
merupakan suatu rangkaian aktivitas / pekerjaan analisis yang bertujuan untuk dapat
mengetahui jumlah pada suatu unsur atau senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa.
pada analisa kuantitatif itu tujuan untuk dapat mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa
dalam suatu sample.  contoh : misal kita memperoleh tempe kemudian diminta menentukan
kadar protein pada tempe tersebut. maka untuk dapat mengetahuinya kita lakukan analisa
kuantitatif.

Secara modern,dikategorisasikan dengan melalui dua pendekatan, target serta metode.

Dengan berdasarkan targetnya, kimia analisa tersebut dapat dibagi menjadi:

1. analisis material,
2. analisis kimia,
3. analisis lingkungan, dan
4. kimia bioanalitik,
5. forensik.

Berdasarkan metodenya, kimia analisa dapat dibagi menjadi

1. spektroskopi,
2. spektrometri massa,
3. kromatografi dan elektroforesis,
4. kristalografi,
5. mikroskopi, dan elektrokimia.

Meskipun kimia analisa modern tersebut di dominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar
dari kimia analisa serta juga beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia analisa modern itu
berasal dari teknik analisis tradisional yang masih dipakai sampai pada saat sekarang ini.
Contohnya ialah titrasi dan gravimetri.
Perbedaan Senyawa Organik Dan Anorganik

Senyawa organik

 Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesis
 Senyawa organik lebih mudah terbakar
 Strukturnya lebih rumit
 Semua senyawa organik mengandung unsur karbon
 Hanya dapat larut dalam pelarut organik
 CH4, C2H5OH, C2H6 dan sebagainya.

Senyawa Anorganik

 Berasal dari sumber daya alam mineral ( bukan makhluk hidup)


 Tidak mudah terbakar
 Struktur sederhana
 Tidak semua senyawa anorganik yang memiliki unsur karbon
 Dapat larut dalam pelarut air atau organik
 NaF, NaCl, NaBr, NaI dan sebagainya.

2.Kimia Lingkungan

kajian ilmiah tentang fenomena zat-zat kimia dan biokimia yang terjadi di tempat-tempat
alami. Ini jangan dibingungkan dengan kimia hijau, yang mencari untuk mengurangi polusi
potensial pada sumbernya. Ini dapat didefinisikan sebagai kajian tentang sumber-sumber,
reaksi-reaksi, pengangkut, pengaruh, dan takdir dari spesies-spesies kimia tersebut di
lingkungan udara, tanah, dan air; dan pengaruh aktivitas manusia di tempat tersebut. Kimia
lingkungan ialah suatu antar-disiplin ilmu yang meliputi atmosfir, kehidupan air dan kimia
tanah, serta tentang kimia analitik yang terkait dengan lingkungan dan bidang-bidang sains
lainnya.

Kimia lingkungan meliputi pemahaman pertama bagaimana kerja lingkungan yang tidak
tercemar, di mana zat-zat kimia apakah dalam konsentrasi yang ada secara alami, dan dengan
pengaruh apa. Tanpa ini kimia lingkungan akan tidak mungkin untuk dipelajari dengan tepat
karena pengaruh manusia telah berlangsung pada lingkungan melalui pelepasan zat-zat kimia.
Ahli kimia lingkungan menggambarkan tentang sebuah rentang konsep dari ilmu kimia dan
berbagai sains lingkungan untuk membantu dalam studi mereka tentang apakah yang terjadi
pada satu jenis zat kimia dalam lingkungan tersebut. Konsep-konsep umum yang penting dari
ilmu kimia meliputi pemahaman reaksi-reaksi kimia dan persamaan-persamaan, larutan,
satuan, pengambilan contoh (sampel) dan teknik analitik.

Kimia lingkungan digunakan oleh Badan Lingkungan (di Inggris dan Wales), Badan
Perlindungan Lingkungan (di Amerika Serikat), Asosiasi Analis Publik, dan badan-badan
lingkungan lainnya serta badan-badan riset seluruh dunia untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi alam dan sumber polutan (zat cemaran). Hal itu meliputi:

 Kontaminasi logam berat lahan oleh industri. Logam berat itu kemudian dapat
diangkut oleh badan air dan diserap oleh organisme-organisme hidup.
 Zat hara yang terlarut dari lahan pertanian ke dalam badan air, yang dapat
mengakibatkan mekarnya alga dan eutrofikasi.
 Zat-zat cemaran aliran permukaan perkotaan hasil cucian permukaan yang tidak dapat
dilalui (jalan raya, arena parkir, dan atap rumah) selama hujan deras. Zat-zat cemaran
khusus termasuk bensin, oli mobil dan senyawa-senyawa hidrokarbon lainnya, logam-
logam, zat-zat hara dan sedimen (tanah).
 Senyawa-senyawa organologam.

3.Kimia Organik

Kimia organik ialah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia tentang struktur, sifat,
komposisi, reaksi, serta sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh
karbon serta hidrogen, dan dapat juga mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen,
fosfor, halogen serta belerang. Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari
kesalahpahaman tentang semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun
telah dibuktikan bahwa terdapat beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga
sangat bergantung pada kimia anorganik. Sebagai contoh:banyak enzim yang mendasarkan
kerjanya pada logam transisi seperti besi serta tembaga,gigi serta tulang,dan larutan HCl,
larutan ini berperan sangat besar dalam proses pencernaan makanan yang hampir seluruh
organisme.
4.Kimia Anorganik

Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik.
Ini mencakup semua senyawa kimia kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom
karbon, yang disebut senyawa organik dan dipelajari dalam kimia organik. Perbedaan antara
kedua bidang ilmu ini tidak mutlak dan banyak tumpang-tindih, khususnya dalam subbidang
kimia organologam.Sebagai contoh:

5.Kimia Material

kimia material adalah ekplorasi berbagai aspek kimia yang merupakan kunci dalam sintesis
material-material fungsional masa depan, seperti material fotonik, material informasi,
material cerdas (smart materials), biomaterial, material biomedis, material energi, material
berpori, material keras, polimer maju, serta material-material dengan modifikasi permukaan
dan antarmuka. Kajian kimia material memerlukan berbagai disiplin ilmu, hal ini tidak dapat
diartikan sebagai intervensi terhadap bidang disiplin ilmu lain. Satu hal yang perlu disadari
adalah bagaimana mengatasi ketertinggalan kita dalam tren teknologi. Terdapat perbedaan
yang mendasar antara materi yang telah dikenal dalam kimia dan istilah material yang
terdapat dalam kimia material. Ilmu kimia mempelajari sifat materi, baik itu intensif maupun
sifat ekstensifnya. Akan tetapi dalam kimia material dikaji sifat-sifat materi sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai fungsi tertentu. Misalnya sifat-sifat tertentu dari bahan unsur metaloid
(silikon, germanium, dan arsen) yang dapat dimanfaatkan sebagai material semikonduktor.
Terdapat perbedaan yang mendasar antara materi yang telah dikenal dalam kimia dan istilah
material yang terdapat dalam kimia material. Ilmu kimia mempelajari sifat materi, baik itu
intensif maupun sifat ekstensifnya. Akan tetapi dalam kimia material dikaji sifat-sifat materi
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai fungsi tertentu. Misalnya sifat-sifat tertentu dari bahan
unsur metaloid (silikon, germanium,dan arsen) yang dapat dimanfaatkan sebagai
material semikonduktor. Klasifikasi material berdasarkan jenisnya, yaitu:
1. Logam dan alloy
2. Polimer dan komposit
3. Keramik ( material semen dan kaca)
4. Material alamiah ( kayu dan karet)
5. Material elektronik dan semikonduktor
Klasifikasi material berdasarkan fungsi yaitu:
1. Estetis, semata-mata aksesoris saja dan tidak memerlukan teknologi
2. Struktur, mulai digunakan teknologi yang harus mempertimbangkan sifat-sifat mekanik
yaitu plastisitas,kekerasan, densitas,dan sebagainya
3. Fungsional, materi yang berfungsi dalam melakukan tugas tertentu, misalnya
mengubah energi listrik menjadi energi cahaya( pada lampu neon),menahan panas dan fungsi
yang lebih tinggi lagi, yang dikenal dengan material cerdas, yaitu yang mempunyai fungsi
tertentu yang digunakan sebagai contoh sensor dan actuator.

Anda mungkin juga menyukai