Anda di halaman 1dari 10

Contoh Proposal Usaha Budidaya Kelinci Pedaging

Contoh Proposal Usaha Budidaya Kelinci Pedaging – Berikut ini saya akan memberikan salah satu
contoh proposal usaha budidaya kelinci pedaging yang bisa membuat kalian lebih terarah dalam usaha
budidya kelinci pedaging. Contoh proposal usaha budidaya kelinci pedaging ini merupakan hasil tugas
di salah satu kampung yang sedang dalam pembahasan tentang budidaya kelinci pedaging. Karena
melihat potensi usaha budidaya kelinci pedaging, maka mahasiswa juga diharuskan membuat contoh
proposal usaha yang bisa mengajukan pendanaan agar usaha budidaya kelinci pedaging bisa
berlangsung. Banyak contoh yang telah sukses dalam usaha budidaya kelinci, salah satunya Asep
Sutisna atau yang dikenal dengan Asep Rabbit.

Berikut ini contoh proposal usaha budidaya kelinci pedaging versi ayobudiday.com :

 PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Kelinci adalah hewan pelompat dan menyusui. Saat ini kelinci semakin populer dan makin dicari orang,
baik kelinci hias maupun kelinci pedaging. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, ternak
kelincu pun mengalami perkembangan pesat. Maka tak sedikit pula budidaya kelinci pedaging di
Indonesia.

Permintaan kelinci kian hari kian meningkat. Di sisi lain, pasokannya sangat kurang. Ada yang mencari
kelinci hias maupun kelinci pedaging. Kelinci hias diminati karena bulunya yang indah. Kelinci hias
menjadi hewan peliharaan layaknya ikan atau burung. Adapun daging kelinci diminati karena rasanya
yang enak dan gizinya yang tinggi. Daging kelinci juga dapat dijadikan panganan pilihan selain daging,
ayam, sapi, dan ikan. Maka dari itu, budidaya kelinci pedaging masih memiliki prospek bisnis yang sangat
menjanjikan.

Untuk itu, pada era saat ini, beternak kelinci menjanjikan keuntungan besar. Usaha beternak kelinci kini
pun nampaknya telah menjamur di beberapa kota. Hal ini juga atas pengaruh permintaan pasar yang
tinggi.

Terlebih budidaya kelinci pedaging atau unggulan. Kini kelinci tipe tersebut menjadi salah satu hewan
ternak yang mulai digemari dan dikenal oleh masyarakat. Kelinci jenis ini memilki perawakan lebih besar
dari jenis umumnya dengan berat rata-rata 4-5 Kg. Kelinci ini dikenal dengan harga dan perawatan yang

1
lebih mudah jika dibandingkan dengan kelinci pedaging jenis Femish Giant dan New Zealand. Di
Indonesia sendiri, kelinci bisa dijumpai mulai dari tepi pantai sampai pegunungan.

Kebanyakan pasar hanya menerima tawaran kelinci pedaging yang dikandangkan, pedagang menilai
kelinci ini lebih bersih dan rasanya lebih digemari. Sebagian dari masyarkat sendiri beranggapan
bahwa  kelinci bisa mengobati beberapa penyakit tertentu.

Jika dilihat dari segi ekonomi, daging kelinci lebih mahal jika dibandingkan dengan daging ayam yaitu
berkisar antara 45-65 ribu. Harga ini bahkan hampir mendekati daging kambing yaitu 70-an ribu.
Bahkan, jika diamati, apabila kita melakuakan perawatan dan pemeliharaan kelinci ini dengan benar,
maka akan lebih menguntungkan dibanding usaha di bidang ternak lainnya. Kelinci mengkonsumsi
rumput lebih sedikit usia panen yang lebih singkat yaitu 7-9 bulan.

 Tujuan

Tujuan diajukannya proposal budidaya kelinci ini adalah :

1. Memenuhi kekurangan stok daging kelinci di Kabupaten Batang.

2. Membantu pedagang dalam berkreasi olahan makanan berbahan baku kelinci.

3. Membantu mengenalkan Kabupaten Btang kepada daerah lain melalui keanekaragaman wisata
kulinernya

1. PROFIL PERUSAHAAN

2.1  Nama Usaha

Budidaya Kelinci Pedaging Untuk Memenuhi Permintaan Pasar di Provinsi Lampung

2.2   JENIS USAHA

Usaha ini bergerak pada bidang peternakan.

2.3  BADAN USAHA

Rumahan.

2.4  LOKASI

Jl. Duta No 06, Kel. Simbarwaringi, Kec. Trimurjo, Kab. Lampung Tengah.

 METODE PELAKSANAAN USAHA

o Tempat dan Waktu Pelaksanaan

2
Budidaya dilakukan Jl. Duta No 06, Kel. Simbarwaringi, Kec. Trimurjo, Kab. Lampung Tengah. Sementara,
penjualan dilakukan langsung kepada penjual daging kelinci, yakni, dalam penjualan sate daging kelinci.
Maupun untuk kelinci hobi.

 Aspek Manajemen

Manajemen usaha merupakan suatu proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien. Pembagian tugas pada setiap anggota sangat diperlukan agar fungsi
manajemen dapat dilaksanakan dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Gambar 5. Struktur Organisasi.

Tugas dari setiap Bagian :

1. Pimpinan

Pimpinan bertugas Mengkordinir semua proses kegiatan usaha, bertanggung jawab atas proses kegiatan
usaha, dan pengambilan keputusan.

2. Bagian Operasi

Bagian Operasi bertugas mempersiapkan persediaan barang dagangan dan mengatur serta bertanggung
jawab atas semua yang dibutuhkan dalam proses operasi.

3. Bagian Pemasaran

Bagian Pemasaran bertugas mempromosikan dan memasarkan produk  yang

akan dijual serta memberikan inovasi baru dalam hal pemasaran produk.

4. Bagian Keuangan.

Bagian Keuangan bertanggung jawab atas semua kondisi keuangan   selama usaha berlangsung serta
mencatat semua penerimaan dan pengeluaran kas.

 Metode Budidaya/Pemeliharaan

Persiapan Dan Proses Yang Harus Anda Lakukan Dalam Usaha Ternak Kelinci Pedaging.

 Persiapan Tempat Atau Kandang

Persiapan yang paling pertama dalam melakukan ternak kelinci pedaging tentunya dengan menyiapkan
tempat untuk kandang kelinci. Ada beberapa jenis kandang yang di buat oleh para peternak kelinci
namun dalam pembuatan kandang kelinci tidak ada patokan dasar atau besar kecil nya suatu kandang,
terserah atau dalam artian sesuai kebutuhan, namun dalam membuat kandang ada beberapa cara yang
harus anda perhatikan, yaitu perhatikan suhu yang berada di dalam kandang, kemudian usahakan saat
memilih tempat untuk membuat kandang pilih lah tempat yang sejuk dan terbebas dari segala macam
jenis bahaya.

3
Kemudian untuk ukuruan suhu yang ideal biasanya membutuhkan suhu didalam kandang mencapai 15 –
25 C. Selanjutnya kandang yang baik adalah kandang yang memiliki udara sejuk serta pembuatan
kandang harus se ideal mungkin agar kelinci yang diternak benar-benar merasa nyaman dan mudah
untuk berkembang biak.

Dalam pembuatan kandang ternak kelinci pedaging atau potong biasanya dibutuhkan dua tipe kandang,
yaitu kandang untuk pembesaran kelinci dan kandang untuk indukan kelinci. Seperti yang kita tahu
kelinci akan lebih kebal dari suhu yang lebih dingin dari pada suhu yang panas, jadi dalam membuat
kandang usahakan agar kandang di buat sedemikian rupa guna siklus udara didalam kandang dapat
berganti dengan baik dan sejuk serta kandang harus di tempatkan di area yang terkena sinar matahari
yang cukup.

 Memilih bibit indukan kelinci Yang Berkualitas

Selanjutnya dalam usaha ternak kelinci pedaging yang harus di perhatikan adalah dengan memilih
indukan kelinci yang berkualitas, tujuan memilih indukan yang berkualitas adalah agar tingkat
keberhasilan dalam budidaya kelinci tinggi, karena bibit indukan adalah kunci utama untuk mengasilkan
keturunan atau anak anak kelinci yang baik berkualitas juga. Berikut ciri ciri bibit indukan berkualitas;

1. Pilih lah bibit indukan kelinci dengan memiliki bobot yang baik, biasanya untuk bibit indukan
betina memiliki berat tubuh antara 4 – 5 kg, dan indukan pejantan antara 3 – 5 kg.

2. Pilihlah bibit indukan kelinci dari indukan kelinci yang melahirkan banyak anak.

3. Kemudian pilihlah bibit indukan yang memiliki bulu bersih terutama di area kelamin indukan
tersebut.

4. Indukan sehat tidak memiliki cacat fisi

5. Selanjutnya pilihlah indukan kelinci yang memiliki punggung tidak cekung.

6. Memiliki mata cerah, pergerakan aktif dan tidak lesu atau ngantuk

 Pemberian Pakan Kelinci Yang baik

Kemudian agar ternak kelinci pedaging  berkembang dengan sempurna maka harus memberikan pakan
yang baik untuk kelinci. Seperti yang kita tahu di alam bebas sana kelinci mengkonsumsi atau memakan
rumput atau pakan hijau saja, namun dalam ternak kelinci pedaging ini harus memberikan pakan
tambahan seperti kosentrat dan vitamin guna perkembangan kelinci yang diternak berkembang dengan
baik.

Perlu diketahui dalam memberikan pakan kelinci, kita harus tahu makanan hijau apa yang disukai oleh
kelinci, makanan hijauan yang disukai kelinci seperti sayur sayuran, wortel, daun singkong, sawi dan lain
sebagainya, dan juga bisa anda berikan rumput, daun papaya, daun jagung dan masih banyak lagi.

Dalam ternak kelinci pedaging berikan pakan hijauan ini tak terbatas, maksudnya tidak ada ukuran untuk
memberikan pakan hijuan  pada kelinci ternak anda. Dalam pemberian pakan pada anak kelinci anda
bisa memberikan pakan hijauan ketika anak kelinci sudah berusia 14 hari setelah di lahirkan berikan
pakan sedikit demi sedikit hingga anakan kelinci sudah di sapi dan sudah bisa makan sendiri, biasanya
anakan kelinci disapi ketika sudah berumur 40 – 45 hari.

4
Selain memberikan pakanan hijauan, sebaiknya kita juga harus memberikan pakan kosentrat, pemberian
pakan kosentrat ini dapat memudahkan dan tentunya sangat praktis. Selain pratis dan memudahkan
anda pakan kosentrat ini mengandung nutrisi lengkap yang sangat di butuhkan oleh kelinci. Sehingga
kelinci dapat berkembang dengan baik.

Untuk kebutuhan pakan dalam ternak kelinci pedaging perhari mencapai 4 – 5% dari berat tubuhnya.
Untuk usia muda hingga 4 bulan membutuhkan pakan hijauan 20%, kemudian untuk kelinci diatas 4
bulan akan membutuhkan pakan sebanyak 60% pakan hijauan dari total pakan yang di butuhkan, dan
40% pakan kosentrat.

Sebaiknya dalam pemberian pakan pada kelinci dipisahkan pakan kosentrat dan pakan hijauan, sebagai
contoh berikan pakan kosentrat saat pagi hari pada jam 09.00 dan berikan pakan hijauan seperti sayuran
atau rumput pada jam 12.00 – 18.00 wib.

 Proses Kawin Pada Kelinci

Proses selanjutnya adalah mengetahui kapan masa kawin kelinci dan kapan masa itu datang. Dalam
usaha ternak kelinci pedaging biasanya untuk melihat produktivitas kelinci dapat melahirkan banyak
anak kelinci adalah ketika indukan benar-benar sudah dewasa dan sudah matang untuk melakukan
kawin.

Indukan kelinci bisa dikawinkan ketika sudah berusia minimal 5 bulan sampai 12 bulan tergantung jenis
ternak kelinci pedaging mana yang diternak. Kemudian dalam proses mengawinkan kelinci ini ada dua
cara yang pertama yaitu dengan cara individual dan secara berkelompok. Untuk cara yang individual bisa
memasukan satu indukan betina dan pejantan dalam satu kandang, dan untuk cara yang berkelompok,
bisa memasukkan beberapa induakn betina dan pejantan.

Sebaiknya untuk indukan pejantan cukup satu ekor  saja karena dalam ternak kelinci pedaging  satu ekor
indukan pejantan dapat melayani 10 ekor indukan betina.

Dan untuk masa birahi kelinci indukan berlangsung antara 10 sampai 15 hari, jarak antara masa birahi
satu ke masa birahi selanjutnya berkisar antara 14 hari. Kemudian selama proses perkawinan sedang
berlangsung, kita bisa mengamati apakah terjadi perkawinan atau tidak karena dalam proses
perkawinan ini tidak berjalan dengan lancer karena adanya ketidak cocokkan antara indukan pejantan,
lakukan dan amati cara tersebut hingga kelinci benar benar melangsungkan proses perkawinan.

Penting untuk diketahui masa produktifitas kelinci yang baik antara usia 1 tahun sampai 3 tahun, dan
tahun selanjutnya kelinci akan mengalami masa penurunan produksi anak-anak kelinci, dan untuk ternak
kelinci pedaging  yang bagus kita harus mengganti indukan kelinci dengan indukan yang baru. Proses
kawin pada kelinci yang ideal adalah saat pagi sore dan malam hari.

 Proses Kelahiran dan Pembesaran  Anakan kelinci

Ketika kelinci sudah berhasil dikawinkan maka indukan akan mengandung atau hamil anakan kelinci,
masa hamil pada kelinci berlangsung antara 28 sampai 35 hari setelah kawin. Bila sudah memasuki hari
tersebut indukan akan melahirkan anak kelinci sebanyak  4 sampai 12 ekor anakan kelinci. Untuk idukan
kelinci yang berkualitas biasanya indukan betina akan sanggup hamil 5 kali dalam satu tahun kalender.

5
Kemudian dalam ternak/ budidaya kelinci pedaging untuk indukan yang akan melahirkan anakan kelinci
biasanya ditandai dengan ciri ciri seperti indukan suka menggosok gosok kan dagunya ke benda yang
berada di dalam kandang atau pada indukan lain, kemudian indukan kelinci akan terlihat gelisah serta 
mencari cari indukan pejantan dan di bagian intim indukan betina akan basah dan berwarna kemerah
merahan.

Dihabitat aslinya dalam masa menyusui anakan kelinci akan berlangsung selama 2 bulan, namun dalam
usaha budidaya kelinci ini masa menyusui anakan kelinci dapat anda lakukan sekitar 15 sampai 20 hari
setelah lahir dan sudah diberikan makanan yang kemudian pisahkan anakan kelinci ke kandang
pembesaran yang sudah anda sediakan.

Jika anakan kelinci akan di jual ada baiknya langsung bisa di sapih namun bila anakan kelinci akan
dijadikan indukan pengganti sebaiknya sapih anakan kelinci saat sudah berusia 2 bulan.

 Kapan Kelinci Bisa di Panen

Selanjutnya ternak/ budidaya kelinci pedaging kelinci bisa di panen jika sudah memiliki bobot tubuh
antara 2–3 kg/ekor, dengan usia rata rata antara 3,5 bulan. Namun jika hanya ingin menjual bibit
indukan, bisa menjualnya ketika kelinci sudah berusia 10 sampai 12 bulan. Perlu di ingat, untuk
penjualan bibit indukan harga tidak di tentukan dengan berat kelinci tersebut melainkan dengan kualitas
dan keunggulan bibit indukan tersebut.

 Aspek Pemasaran

o Target Dan Segmentasi Pasar

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal tadi, bahwa tujuan penderian usaha di bidang
perternakan kelinci ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging kelinci di Provinsi Lampung.
Di Provinsi Lampung sendiri pedagang yang banyak menjual makanan dengan menu daging kelinci
adalah pedagang kaki lima, lamongan, warung makan dan penjual sate kelinci yang mayoritas berlokasi
di sepanjang jalan lintas Sumatera.

Namun karena pasokan daging kelinci masih terbilang minim maka para pedagang hanya menjadikan
menu olahan kelinci ini sebagai menu tambahan. Sedangkan permintaan olahan berbahan kelinci
menjadi hidangan yang digemari oleh para konsumen.

Dari data diatas, maka kami bisa menyimpulkan bahwa bisnis ini akan berkembang dan akan
berkembang jika melihat dari permintaan pasar yang ada. Pasokan daging kelinci sendiri, mayoritas
masih dikuasai oleh peternak di daerah Pringsewu, Lampung. Namun, karena kurangnya pasokan maka
dari pihak pengepul juga mengambil sebagian kebutuhan daging kelinci dari daerah luar Lampung.
Untuk propek dan target kedepan, jika usaha ini berjalan dengan lancar maka kami akan memperluas
wilayah pemasaran kami.

 Faktor Kompetitif

Pesaing yang paling berpengaruh adalah para peternak kelinci di satu provinsi. Namun mereka
mempunyai beberapa kelemahan seperti;

6
1. Usaha mereka hanya digunakan sebagai usaha sampingan dan rata-rata hanya bisa
menghasilkan 20-30 kelinci potong per- masa panen.

2. Kelinci potong yang mereka ternakan adalah kelinci dengan jenis yang kecil dimana berat rata-
ratanya sekitar 1.5 kg.

Dari sini kami memiliki kelebihan karena budidaya kelinci pedaging yang akan kami ternakan nanti
adalah kelinci jenis unggulan. Di mana pada usia panen yang relatif hampir sama namun berat dari
kelinci kami bisa mencapai 4-5 kg.

 Rencana Penjualan

Untuk rencana penjualan sendiri, kami sudah berbicara dengan ditributor/ penampung kelinci potong
yang mengatakan mempu menampung berapapun jumlah yang diberikan.

IV RANCANGAN KEUANGAN

1. BIAYA

2. Biaya Investasi Awal

Nama Jumlah Harga Satuan Total Harga

Lahan – – –

Perijinan – Rp 200.000 Rp    200.000

Kandang besar 3 Rp 700.000 Rp 2.100.000

Indukan betina 10 Rp 400.000 Rp 4.000.000

Indukan jantan 2 Rp 350.000 Rp    700.000

Tempat minum 30 Rp     8.000 Rp    240.000

Sabit 2 Rp   50.000 Rp.   100.000

Karung 5 Rp      2.000 Rp      10.000

Penerangan 30 Rp    20.000 Rp    600.000

Sprayer 3 Rp    15.000 Rp    450.000

7
Sapu 2 Rp      5.000 Rp       10.000

Serok 2 Rp      5.000 Rp       10.000

Sekop 1 Rp    50.000 Rp       50.000

Ember 3 Rp    15.000 Rp       45.000

Jumlah Rp 8.515.000

Karena usaha yang didirikan berupa ternak dan tidak berupa home industri maka perijinan yang perlu
dilakukan yaitu kepada pihak kelurahaan dan warga yang berada pada linkungan peternakan saja.

2. Biaya Operasional/ Bulan

Nama Jumlah Harga Satuan Total Harga

Karywan 1 Rp   15.000 Rp   450.000

Pelet 3 Rp 200.000 Rp  600.000

Obat dan Suplemen 4 Rp    15.000 Rp      60.000

Jumlah Rp 1.110.000

Biaya operasional tersebut adalah biaya rata- rata yang telah kami hitung dengan akumulasi perhitungan
selama 10 bulan, dimana pada bulan ini kami sudah bisa melakukan proses panen atau penjualan.
Dengan rata- rata tersebut kami mengusulkan dana sampai 10 bulan yaitu: Rp 1.110.000 x 10 = Rp
11.100.000

3. Biaya Lain-Lain

Biaya ini kami gunakan apabila terjadi hal yang tak terduga atau kemutuhan mendadak seperti jika ada
kelinci yang tiba-tiba sakit dll. Biaya yang kami proyeksikan untuk ini perbulannya adalan Rp 150.000.

1. SUMBER MODAL

Modal keseluruhan untuk memulai usaha sampai pada panen pertama atau sekitar 10 bulan yaitu
sebagai berikut:

8
Biaya Investasi                :              Rp   8.535.000

Biaya perawatan             :              Rp 11.100.000

Biaya lain-lain                 :              Rp   1.500.000     +

                                                     Rp 21.135.000

            Modal awal yang kami miliki adalah berupa investasi Lahan guna pendirian peternakan dan modal
uang sebesar Rp 7.500.000. Maka kekurangan modal yang kami butuhkan untuk mendirikan usaha ini
adalah Rp 21.135.000 – Rp 7.500.000 = Rp 13.635.000 atau kami bulatkan menjadi Rp 14.000.000,-

1. ESTIMASI BEP

            Dari penjelasan dan rincisn biaya yang telah kami sediakan sebelumnya, perlu kami jelskan bahwa
modal usaha tersebut kami gunakan untuk menjalankan usaha dengan proyeksi 10 bulan. Pada bulan
pertama kelinci pada tahap pengenalan linkunagan baru, pada akhir bulan pertama sampai bulan kedua
melalui proses perkawinan dan masa mengandung, dan pada bulan 3-10 adalah fase perawatan dan
perkawinan ke- 2 di sekitar bulan 6.

            Pada bulan ke- 10, kelinci sudah memasuki masa panen pertama dengan asumsi hidup 5 anak/
indukan dengan berat rata-rata 4 kg. Jumlah kelinci yang siap jual dallah 50 ekor, namun dikurangin 5
ekor demi penambahan indukan berkualitas. Harga yang kami berikan kepada para tengkilak adalah
harga standar yaitu Rp 50.000 per- kg untuk berat hidup. Maka pendapatan yang diperoleh pada bulan
ke- 10 adalah: 45 ekor x 4 kg x  Rp 50.000 = Rp 9.000.000

            Untuk mencapai titik impas usaha yaitu sekitar Rp 21.500.000,- maka dibutuhkan rician yang
dimulai dari bulan ke- 10 dimana asumsi semua modal awal telah digunakan;

1. Pemasukan

Panen bulan ke- 10                       : Rp 9.000.000

Panen bulan ke- 14                       : Rp 9.000.000

Panen bulan ke- 18                       : Rp 9.000.000

Panen bulan ke- 22                       : Rp 13.500.000                        +

                                                                                Rp 40.500.000

2. pengeluaran

3. perawatan bulan ke- 11-14      : Rp 4.440.000

4. perawatan bulan ke- 15-18      : Rp 6.000.000

5. perawatan bulan ke- 19-22      : Rp 6.000.000

6. lain-lain bulan 11-22                : Rp 1.800.000

Jumlah                                          :Rp18.240.000                          –

                                                                                Rp 22.260.000

9
Jika dilihat dari modal awal yaitu Rp 21.315.000 maka dengan perhitung yang telah kita lakukan, BEP
(break even poin) bisa kita dapatkan pada panen yang ke-4 atau sekitar bulan ke- 22 dihitung dari
pendiriam usaha dengan pendapatan Rp 22.260.000. dan jika dilihat dari jumlah indukan yang
bertambah dari 10 ekor menjadi 25 ekor, dimana penambahan indukan diambial pada setiap panen
dilakukan. Maka pendapatan setelah bulan ke- 22 dipastikan pendapatan kotor bisa mencapai lebih dari
15-an juta lebih untuk setiap kali panen.

V PENUTUP

            Demikian adalah proposal yang telah kami rancang dengan sebaik-baiknya. Melihat dari peluang
pasar dan perkembangan yang sanngat menjanjikan maka pasti akan sangat menguntungkan jika usaha
ini bisa terlaksana sesuai dengan rancangan yang telah dirancang. Selain menambah keuntungan dari
pihak pribadi juga membantu dalam usaha pengenalan wisata kuliner di Provinsi Lampung.

Kami sangat berharap proposal ini bisa diterima oleh pihak donatur, dengan susunan pengajuan dana
yang sudah tertera pada rincian di atas agar usaha ini bisa terlaksana sesuai hapan bersama dan
kebaikan bersama pula. Sekian dari kami, apabila ada ejaan maupun penulisan kata yang tidak sesusui
mohon dimaklumi. Dan apa bila ada kata yang menyinggung atau tidak mengenkan mohon dimaafkan.

Terimakasih.

Nb; Proposal UAS, mata kuliah Management Produksi Ternak

10

Anda mungkin juga menyukai