Anda di halaman 1dari 6

ANDI ELSA MULYA PRATIWI

70600118001

Biokimia Mata

a. Kornea
Kornea merupakan sebuah lapisan transparan yang menutupi iris. Karena bentuknya
yang melengkung, kornea membantu memfokuskan cahaya ke dalam retina. Permukaan
luarnya terdiri dari epitel gepeng bertingkat. Lapisan tengah kornea terdiri dari serat
kolagen dan fibroblast, dan permukaan dalamnya adalah epitel selapis gepeng. Bagian
tengah dari kornea menerima oksigen dari udara. 1 Di dalam kornea terdapat keratin
sulfat I dan dermatan sulfat. Mereka merupakan proteoglikan yang terletak di antara
serat-serat kolagen dan berperan penting dalam transparansi kornea. 2 Sklera yang
berwarna putih adalah lapisan jaringan ikat tebal yang terbuat sebagian besar dari
kolagen dan fibroblast. Sclera menutupi seluruh bola mata kecuali kornea. 1
b. Aqueous Humor
Aqueous humor dibentuk oleh kapiler di badan siliaris, mengalir ke anterior melalui
pupil, dan direabsorbsi oleh kanal Schlemm di pertemuan iris dan kornea. Komposisi
aqueous humor pada ruang anterior berbeda dengan aqueous humor di ruang posterior
karena pertukaran metabolic. Perbedaan utamanya adalah:
 HCO3- di ruang posterior aqueous lebih tinggi daripada di ruang anterior
 Cl- di ruang posterior lebih rendah daripada di ruang anterior
 Konsentrasi askorbat di ruang posterior sedikit lebih tinggi daripada di ruang
anterior
c. Vitreous humor
Vitreous humor adalah struktur stabil, transparan, dan seperti jeli yang mengisi 4/5
posterior dari rongga bola mata dan bervolume sekitar 4 ml. ini merupakan gel hidrofilik
yang utamanya menyediakan fungsi optik. Selain itu, secara mekanis vitreous humor
menstabilkan volume bola mata dan merupaka jalur bagi nutrisi untuk mencapai lensa
dan retina. Vitreous humor normal terdiri dari jaringan serat kolagen yang diselingi
dengan berbagai makromolekul asam hyaluronat. Hilangnya struktur ini dengan
bertambahnya usia menyebabkan konversi dari bentuk jel ke bentuk sol.
d. Lensa
Di dalam sel-sel lensa terdapat protein kristalin yang tersusun seperti lapisan-lapisan
pada bawang.1 Kristalin pada lensa merupakan struktur transparan yang memiliki peran
utama dalam mekanisme fokus untuk penglihatan. Faktor yang berperan signifikan
dalam menjaga kejernihan dan transparansi lensa yaitu:
 Avaskularitas
 Sel-sel lensa yang sangat erat
 Kapsul lensa yang semipermeabel
 Mekanisme pompa pada membrane serat lensa yang meregulasi keseimbangan
elektrolit dan air di dalam lensa, menjaga dehidrasi relatif
 Auto-oksidasi dan konsentrasi tinggi dari glutation reduksi dalam lensa yang
menjaga protein lensa dalam keadaan reduksi dan memastikan intregitas pompa
membrane sel.3
e. Retina
Di dalam retina, fungsi retinaldehid sebagai kelompok prostheric dari protein opsin
yang sensitive cahaya yang membentuk rhodopsin (pada sel batang) dan iodopsin (pada
sel kerucut). Satu sel kerucut hanya terdapat satu tipe opsin dan hanya sensitive
terhadap 1 warna.2 Rhodopsin merupakan kombinasi dari protein scoptosin dan pigmen
karotenoid retinal. Retinal adalah tipe spesifik yang disebut 11-cis retinal . Bentuk cis
retinal ini penting karena hanya bentuk ini yang dapat berikatan dengan scotopsin untuk
mensintesis rhodopsin.
Ketika energi cahaya diabsorbsi oleh rhodopsin, rhodopsin mulai terurai dalam
sebuah fraksi yang sangat kecil dalam satu detik. Ini disebabkan oleh fotoaktivasi
electron dalam bagian retinal rhodopsin yang menyebabkan perubahan instan dari
bentuk cis retinal menjadi bentuk all-trans yang masih memiliki struktur kimia yang sama
dengan cis tetapi memiliki struktur fisik yang berbeda. Karena orientasi 3 dimensi dari
tempat reaaktif dari all-trans retinal tidak lagi tepat dengan orientasi dari tempat reaktif
pada protein scotopsin, all-trans retinal mulai menjauh dari scotopsin. Produk
pertengahannya adalah bathrodhopsin yang merupakan kombinasi terpisah secara
parsial dari all-trans retinal dan scotopsin. Barthorhodopsin sangat tidak stabil dan
terpecah dalam 30 nanodetik menjadi lumirhodopsin. Ini kemudian terpecah dalam 75
mikrodetik menjadi metarhodopsin I, lalu dalam 10 milidetik menjadi metarhodopsin II,
dan akhirnya dalam hitungan detik menjadi produk yang terpisah total, yaitu scotopsin
dan all-trans retinal. Metarhodopsin II yang juga disebut rhodopsin teraktivasi
mengeksitasi perubahan elektrik dalam sel batang dan kemudian sel batang
mentransmisikan gambar visual ke sistem saraf pusat dalam bentuk potensial aksi
nervus optik.4
Pada tahan pembentukan kembali rhodopsin terjadi pengkonversian kembali all-trans
retinal dari semua proses transport aktif. Hanya 10-20% ATP yang dihasilkan digunakan
untuk sintesis protein. Lensa kristalin sebagai struktur yang avaskular dependen untuk
metabolismenya dalam pertukaran zat kimia dengan aqueous humor.
Glukosa sangat penting untuk kegiatan normal lensa. Aktivitas metabolic lensa sebagian
besar terbatas pada epitel dan korteks. Di dalam lensa, 80% glukosa dimetabolisme
secara anaerobik oleh jalur glikolisis, 15% oleh jalur pentose heksosa monofosfat (HMP)
shunt dan sebagian kecil melalui siklus asam sitran Kreb’s oksidatif. Jalur sorbitol relative
tidak signifikan dalam lensa normal, tetapi ini sangat penting dalam produksi katarak
pada pasien diabetes dan galaktosemia.3

BIOKIMIA PENDENGARAN
INDERA PENDENGARAN & KESEIMBANGAN
 Dipersarafi saraf kranial (oktavus) yang bercabang dua yaitu: saraf auditorius (pendengaran) dan
saraf vestibularis (keseimbangan). Bunyi merupakan vibrasi (getaran) di udara yang hanya dapat
oleh telinga manusia antara 20-20.000 hertz.4
 Vibrasi berjalan melalui udara sekitar 1,238 km/jam. Persepsi manusia terhadap suara keras
tergantung : amplitudo, suara tinggi frekuensi, kualitas bunyi/timbre berkaitan erat dengan
kompleksitas vibrasi.4
 Secara anatomi telinga terbagi atas 3 bagian: telinga luar, telinga tengah, telinga dalam.4
1. Telinga luar terdiri dari : daun telinga (pinna auricularis, tunggal = pinnae auriculares, jamak)
yang berfungsi menangkap dan mengarahkan gelombang suara, lorong (liang) telinga (eksternal
auditory meatus) yang mengandung rambut halus dan kelenjar lilin (minyak = sebaseus),
gendang telinga (membran tympani). Getaran pada membrana tympani akan diteruskan oleh
osikula auditiva menuju sel pendengaran (organ corti).
2. Telinga tengah terdiri dari: tulang pendengaran → maleus, inkus, stapes
3. Telinga dalam terdiri dari : 2 ruangan yang berhubungan satu dengan lainnya
a. ruang yang tidak teratur
b. labyrint (oseosa), rumah siput dan kanalis semisirkularis dan labyrint membranicus (sakula,
otrikula dan 3 buah saluran rumah siput
c. skala vestibularis, duktus kokhlearis, skala tympani
 Bunyi dapat di dengar manusia melalui transmisi getaran bunyi yang terdiri dari:4
1. Transmisi udara (aerotymponal) → sumber suara getarkan udara → daun telinga → lubang
telinga → membrana tympani → bergetar → osicula auditiva → perylimph → membran basalis
bergetar → organ corti bergetar → syaraf auditorius → bunyi
2. Transmisi tulang (craniotymponal) → getaran berjalan melalui penghantar tulang → getaran
sumber suara → menggetarkan tulang kepala → menggetarkan perylimph pada skala vestibuli →
skala tympani → penghantaran udara
 Penghantaran melalui tulang dapat dilakukan dengan percobaaan rine, sedangkan penghantaran
bunyi melalui tulang kemudian dilanjutkan melalui udara dapat dilakukan dengan percobaan
weber. Bila intensitas suara hanya 60 db (desibel), maka batas frekuensi suara adalah 500 – 15.000
siklus/dtk, bila 20 db maka batas frekuensi suara adalah 70 – 15.000 siklus/dtk serta suara yang
kuat & keras batas frekuensi adalah 30 – 20.000 siklus/dtk dapat dicapai.4
 Lorong telinga mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin/minyak. Rambut-rambut halus
melindungi lorong telinga dari kotoran/debu atau hewan kecil, sementara kelenjar lilin bila
bercampur dengan kotoran akan membentuk suatu materi yang lunak dan mudah dibersihkan
dengan cotton bud. Kelenjar minyak mempunyai 3 jenis: padat, semipadat dan ence. Padat agak
sulit dibersihkan, dgn bantuan alkohol 70% akan larut, semipadat paling mudah dibersihkan.4
BIOKIMIA PENCIUMAN

 Indera penciuman terletak pada rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut
halus yang berfungsi untuk menyerap kotoran yang masuk melalui sistem pernafasan. Tingkatan
rongga hidung terdiri dari air entering (aliran udara), inferior nasal concha, midle nasal concha,
superior nasal concha & serabut akar & jaringan syaraf penciuman.5
 Saraf penciuman, saraf kranial → olfaktori yang berfungsi untuk mendeteksi bau-bauan yg masuk
melalui hirupan nafas. Manusia dapat membedakan berbagai macam bau, bukan karena memiliki
banyak reseptor pembau, tetapi mempunyai suatu kemampuan yang ditentukan oleh prinsip
komposisi.5
 Organ pembau hanya memiliki 7 reseptor, namun dapat membedakan 600 aroma yang berbeda
reseptornya disebut khemoreseptor. Wanita lebih dalam membaui sesuatu karena superior nasal
concha pada wanita lebih luas, sehingga lebih bisa mendeteksi aroma.5
 Kemampuan membaui setiap individu berbeda tergantung dari: 5
1. Susunan rongga hidung, hidung yg mancung/besar lebih baik membaui dari pada hidung
pesek/kecil
2. Variasi fisiologis → pada wanita menjelang menstruasi atau saat hamil lebih peka dari pada yang
tidak
3. Konsentrasi bau, terutama bau busuk lebih menyengat dari pada bau yang tidak busuk.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tortora GJ, Derrickson BH: Principles of anatomy and physiology. 12th ed. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.; 2009.
2. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Harper’s illustrated biochemistry. 27 th Ed. New York: The
McGraw-Hill Companies; 2006.
3. Khurana AK. Comprehensive ophthalmology. 4th Ed. New Delhi: New Age International (P) Limitedm
Publishers; 2007.
4. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. 10 th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Company;
2000.
5. Smith C, Marks AD, Lieberman M. Marks’ basic medical biochemistry. 2 nd Ed.

Anda mungkin juga menyukai