Anda di halaman 1dari 6

MATAKULIAH SISTEM MULTIMEDIA

DOSEN : YUSUF SUMARYANA, ST., M.KOM


TUGAS PERTEMUAN 14

NIM : 1803010067
NAMA MAHASISWA : DINDA M. KHATAMI
KELAS :C

Judul Penelitian : APLIKASI PENGENGENALAN NAMA-NAMA HEWAN


DALAM BAHASA SUNDA BERBASIS MULTIMEDIA
Author / Penulis : Yusuf Sumaryana1, Gea Aristi2, Gilar Rizki Permana3
Latar Belakang Penelitian : Kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di rumah
khususnya pada pelajaran bahasa Sunda kebanyakan masih
menggunakan media buku, namun media pembelajaran tersebut
masih kurang efektif karna kurang digemari untuk dijadikan
media belajar khususnya bagi anak-anak.
Tujuan Penelitian : Penulis memiliki solusi yang dapat nenangani persoalan
tersebut, penulis mengusulkan untuk membuat aplikasi
multimedia ini yang bisa berjalan pada sistem operasi android
supaya terciptanya suatu media pembelajaran yang baru dan di
minati oleh siswa sekaligus menjadi sarana hiburan yang
beredukasi terhadap anak-anak / peserta didik.
Metode Pengembangan : - Tahap konsep, dimulai dengan menentukan tujuan
Multimedia pembuatan apliaksi serta menentukan pengguna aplikasi
tersebut.
- Tahap Perancangan, adalah membuat spesifikasi secara
terperinci mengenai arsitektur proyek, tampilan dan
kebutuhan material proyek, serta gaya. Tahap ini
menggunakan storyboard untuk menggambarkan rangkaian
cerita atau deskripsi tiap scene sehingga dapat dimengerti
oleh pengguna, dengan mencantumkan semua objek
multimedia dan tautan ke scene lain.
- Tahap Material Collecting, adalah tahap pengumpulan bahan
yang sesuai dengan kebutuhan.Bahan-bahan tersebut antara
lain gambar, foto, animasi, video, audio, serta teks baik yang
sudah jadi ataupun yang masih perlu dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan yang ada.
- Tahap assembly, adalah tahap pembuatan keseluruhan bahan
multimedia. Aplikasi yang akandibuat didasarkan pada tahap
design, seperti storyboard. Tahap ini biasanya menggunakan
perangkat lunak authoring.
- Tahap Pengujian, dilakukan untuk memastikan bahwa hasil
pembuatan aplikasi multimedia sesuai dengan rencana.
- Tahap Distribusi(Distribution), Pendistribusian dapat
dilakukan setelah aplikasi dinyatakan layak pakai.
Hasil Penelitian : Penelitian ini menghasilkan aplikasi game edukasi mengenal
nama-nama hewan dalam bahasa Sunda berbasis android yang
bisa di jadikan media pembelajaran yang dapat menarik minat
belajar siswa untuk menambah pengetahuan anak.
Kelebihan : - Dapat menarik minat belajar anak.
- Dapat dijadikan media hiburan yang beredukasi.
- Tampilan yang simple dapat memudahkan anak-anak untuk
menjalankan aplikasi tersebut.
- Spesifikasi yang cukup rendah
Kekurangan : - Fitur yang masih sedikit dan terbatas.
- Aplikasi ini mengajarkan nama-nama hewan dalam Bahasa
sunda yang di pakai di daerah tertentu saja sedangkan bisa saja
nama-nama hewan tersebut akan berbeda penyebutannya di
daerah lain meski sama-sama berbahasa sunda.
Judul Penelitian : PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI
PEMBELAJARAN
Author / Penulis : Gufron Amirullah1,a) , Restu Hardinata2,b)
Latar Belakang Penelitian : Dalam pengamatan pendahuluan di lapangan, penulis
menemukan banyak guru yang masih menggunakan media
pembelajaran seperti LKS, buku teks, Microsoft PowerPoint
dengan presentasi sederhana yang digunakan dalam proses
pembelajaran di kelas, media-media tersebut tidak bisa
sewaktu-waktu digunakan oleh siswa (kurang praktis). Guru
pun masih menggunakan metode konvensional dan
menggunakan media pembelajaran yang terkesan
membosankan dalam mengajar sehingga siswa merasa bosan
ketika melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut Asyhar
(2011) sebuah media seharusnya bisa memotivasi dan menarik
minat siswa dalam belajar serta mampu memvisualkan materi
abstrak yang diajarkan sehingga memudahkan pemahaman
siswa. Hal yang paling penting untuk ditonjolkan adalah daya
tarik media melalui pengemasan kontennya serta kepraktisan
media pembelajaran untuk digunakan.
Tujuan Penelitian : Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan
media pembelajaran mobile learning berbasis Android untuk
siswa serta mengetahui kualitas produk media pembelajaran
mobile learning yang telah dihasilkan sehingga layak
digunakan dalam pembelajaran biologi.
Metode Pengembangan : - Prosedur
Multimedia Tahap pertama dalam penelitian ini adalah Analysis yang
terdiri dari analisis kebutuhan dan karakteristik siswa, analisis
materi, analisis alat pembuat media, dan analisis spesifikasi.
Tahap kedua adalah Design yang terdiri dari pembuatan
flowchart, pembuatan storyboard media, penyusunan soal,
pembuatan background, gambar, dan tombol pada aplikasi.
Tahap ketiga adalah Development yang terdiri dari pembuatan
aplikasi mobile learning sistem koordinasi berbasis Android,
validasi media dan revisi media. Tahap keempat adalah
Implementation merupakan tahap ujicoba media di sekolah.
Kemudian diperoleh produk akhir berupa media pembelajaran
sistem koordinasi berbasis Android.
- Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah 2 orang ahli media, 2
orang ahli materi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak
130 siswa.
- Instrumen
Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian media
untuk ahli media, ahli materi dan siswa. Teknik Pengumpulan
Data yang digunakan adalah observasi ke sekolah (konsultasi
materi dan memberikan angket pengguna smartphone Android)
dan pemberian angket validasi ahli dan tanggapan siswa.
- Teknik Analisis Data
Data kualitas media mobile learning sistem koordinasi berbasis
Android ini berupa data deskriptif persentase.
Hasil Penelitian : Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini
diberi nama “Moledu” sebagai media pembelajaran untuk sisw.
Media pembelajaran ini berisi konten materi, latihan soal, test
buta warna dan kamus yang dapat diakses dengan smartphone
berbasis Android. Media dioperasikan dalam mode offline.
Kelebihan : Kelebihan dari media pembelajaran ini adalah aplikasi sudah
memuat materi sistem koordinasi secara lengkap dengan
tampilan yang menarik dan aplikasi sangat mudah digunakan.
Kekurangan : Kelemahan dari produk yang dikembangkan adalah apilkasi
hanya bisa digunakan pada smartphone yang memiliki sistem
operasi Android dan konten pembelajaran masih terbatas.
Judul Penelitian : PERANCANGAN MOBILE AUGMENTED REALITY
DENGAN METODE INTERACTIVE MULTIMEDIA
SYSTEM DESIGN DEVELOPMENT (STUDI KASUS:
BROSUR DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUMAI)
Author / Penulis : Tri Yuliati1), Ema Utami2), Hanif Al Fatta3)
Latar Belakang Penelitian : Media brosur merupakan salah satu media untuk
menyampaikan informasi yang berfungsi sebagai menjelaskan
atau mempresentasikan suatu produk, usaha, profil perusahan
atau sarana untuk beriklan. Oleh karena itu brosur sering kali di
desain dengan semenarik mungkin agar menarik minat
pembaca. Terkadang informasi yang tersedia di brosur tidak
cukup memberikan banyak informasi karena terbatasnya ruang
yang tersedia pada brosur.
Tujuan Penelitian : Penulis melakukan penelitian menggunakan media brosur
mobile augmented reality dengan pendekatan metode
Interactive Multimedia System Design Development (IMSDD)
untuk studi kasus mempromosikan informasi mengenai
Sekolah Tinggi Teknologi Dumai. Penggunaan metode IMSDD
mampu menghasilkan objek 3D gedung dan video yang
dikemas dalam bentuk media brosur sebagai user interfaces
object 3D dan video berbasis teknologi Augmented Reality.
Aplikasi ini menggunakan Virtualbutton pada marker untuk
multiobjek 3D gedung dan video yang akan ditampilkan.
Berdasarkan hasil evaluasi Heuristik dari pengujian alpha
testing ditemukan bahwa pada aplikasi tidak mempunyai error
prevention dan help user recognize yaitu tidak terdapatnya
pesan error jika terjadi kesalahan tapi dua hal tesebut tidak
berdampak pada penggunaannya karena jika konten dari 3D
tidak muncul pada aplikasi yang berjalan, pengguna cukup
kembali melakukan capturing pada marker.
Metode Pengembangan : 1. Menganalisa kebutuhan sistem
Multimedia Definisi sistem yang dibuat berdasarkan permasalahan yang
ada di Sekolah Tinggi Teknologi Dumai dalam hal
meningkatkan promosi. Sistem yang dibuat dengan mobile
augmented reality yang diintegrasikan dengan media brosur
untuk menampilkan object gedung STT Dumai secara 3D.
2. Pertimbangan perancangan
Perancangan ini meliputi gambar beberapa 3D gedung
kampus dan video profil STT Dumai. Untuk menampilkan
objek digunakan sentuhan pada marker sebagai tombol
navigasi. Sedangkan untuk sistem kontrol untuk memutar video
diperlukan sentuhan pada device.
3. Metode Implementasi
Tahap implementasi yang dilakukan menggunakan model
desain OOHDM (Object Oriented Hypermedia Design Model)
dengan menggunakan Use Case sebagai alur proses. Kemudian
melakukan tahap pengujian prototyping sampai menjadi alpha
testing.
4. Metode Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap aplikasi yang sudah dibuat,
dengan evaluasi 10 prinsip Heuristik.
5. Dokumentasi dan pembuatan laporan
Tahap terakhir ialah tahap dokumentasi dilakukan untuk
mendokumentasikan perancangan brosur menggunakan
augmented reality berbasis android menggunakan pendekatan
metode Interaktif Multimedia System Design Development
yang telah dilakukan dan membuat laporan hasil implementasi.
Hasil Penelitian : 1. Pada penelitian yang dilakukan mampu menghasilkan
perancangan media brosur menggunakan teknologi
augmented reality berbasis android menggunakan
pendekatan metode Interactive Multimedia System Design
Development (IMSDD).
2. Pada pengujian alpha testing yaitu pengujian marker
dengan melakukan scanning pada marker brosur. Proses
scanning dapat menampilkan 3D gedung dan video profil
STT Dumai.
3. 3. Mampu menghasilkan aplikasi dengan sentuhan pada
marker agar yang dapat menampilkan objek yang berbeda
pada satu marker di platform android dengan menggunakan
virtualbutton.
Kelebihan : 1. Desain yang dibuat sesederhana mungkin dengan
hanyamenggunakan mobilephone android dengan
mengarahkan ke brosur marker dan pergantian objek
menggunakan jari untuk menutupi button.
2. Tidak menggunakan internet pada saat app sedang berjalan.
3. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
Kekurangan : 1. Berjalan di android yang lumayan berspesikasi tinggi karena
menggunakan model 3D dan video.
2. Pada sistem yang dibuat tidak terdapatnya pesan jika
terjadinya kesalahan pada penggunaan.
3. Objek yang dapat ditampilkan pada pengujian alpha testing
terbatas hanya dapat menampilkan 4 gedung.

Anda mungkin juga menyukai