Anda di halaman 1dari 4

ASAS-ASAS MANAJEMEN

Oleh :

Hendra
043430098

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS ILMU HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK (FHISIP)
PROGRAM STUDI D-3 PERPAJAKAN
2021/2022
TUGAS I
ASAS-ASAS MANAJEMEN
Soal :
1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer menjalankan fungsinya?
2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non
manajer!
3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul?
4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa pendapatnya tentang
manajemen?
5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir?

Jawaban :
1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer menjalankan fungsinya?
Menurut saya Manajer memiliki cara-cara yang berbeda dalam melaksanakan
fungsi manajemennya dan memiliki cara-cara yang berbeda dalam bekerja tergantung
pada situasi dan kondisi di lingkungan atau tempat ia bekerja. Seorang manajer harus
menjalankan fungsi-fungsi manajerial nya seperti merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakan dan mengontrol aktivitas kerja dikantor karena pada dasar nya seorang
manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas mengelola sumber daya perusahaan.
Menurut Robbins dan Coulter (2005), Seorang manajer juga harus memiliki
keahlian yaitu keahlian konseptual, keahlian dalam komunikasi, keahlian efektivitas dan
keahlian interpersonal.
Menurut Handoko (1999) secara keseluruhan seorang manajer memiliki tugas-
tugas penting yang menyangkut hal-hal sebagai berikut :
a. Manajer melakukan pekerjaannya dengan dan melalui orang lain ( baik bawahan,
atasan dan sesama manajer )
b. Manajer harus menyelaraskan tujuan-tujuan yang mungkin saling bertentangan dan
menetapkan prioritas, dimana keputusan sulit harus diambil.
c. Manajer harus bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah
dijalankannya dalam mencapai tujuan.
d. Dalam melakukan fungsinya seorang manajer harus berpikir secara analitis dan
konseptual.
e. Manajer adalah seorang mediator, politisi sekaligus diplomat, terutama dalam hal
menyelesaikan kondisi-kondisi tertentu dan ketika melaksanakan fungsi representasi.

Meskipun demikian, bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya tetap


disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tempat ia bekerja serta bentuk organisasi yang
ia pimpin.
2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non
manajer!
Secara umum ciri-ciri yang membedakan manajer dan non manajer adalah
seorang manajer adalah orang yang memiliki kewenangan mengatur dan memimpin
karyawan/ bawahnnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, seorang manajer juga harus
memiliki keahlian dan keterampilan dalam berbagai bidang dan seorang manajer
memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan yang non manajer.
Sedangkan non manajer adalah pihak karyawan/ bawahan yang siap
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dibawah kepemimpinan seorang manajer
dan mempunyai kewajiban-kewajiban untuk mendukung tujuan-tujuan dan visi misi
perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya tentunya sesuai dengan intruksi dari
manajer/ pimpinannya.

3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul?


Manajemen itu muncul sudah sejak zaman Mesir Kuno, seperti yang kita ketahui
pada Zaman Mesir Kuno sudah dapat membangun piramid dengan spinx-nya yang
megah, kemudian dapat kita bayangkan bagaimana orang pada zaman itu mengorganisir
suatu proyek besar sehingga ada pembagian pekerjaan dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan bila terjadi masalah, sampai proyek pembangunan piramid itu selesai. Juga
pada masa Romawi berkuasa, banyak terdapat karya monumental yang sampai saat ini
masaih dapat kita lihat, meskipun tidak secara tertulis, semua itu dapat menjadi bukti
bahwa manajemen sudah digunakan sejak zaman dahulunya.
Akan tetapi, manajemen sebagai ilmu baru mulai dikenal pada tahun 1776, ketika
Adam Smith mempublikasikan bukunya yang berjudul “ The Wealth of Nations”. Dalam
bukunya Adam Smith mengatakan bahwa keuntungan ekonomi suatu organisasi
diperoleh dari Devision of Labor ( pemecahan tugas menjadi pekerjaan yang lingkupnya
lebih kecil dan dapat diulang-ulang ). Kesimpulannya berdasarkan pada pengamatannya
di sebuah pabrik pin menyatakan bahwa pemecahan tugas meningkatkan produktivitas
dan keahlian serta keterampilan dalam bekerja.

4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa pendapatnya tentang


manajemen?
Yang dikenal dengan Bapak Manajemen Ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor
(lahir 20 Maret 1856  dan meninggal 21 Maret 1915 pada umur 59 tahun) dan merupakan
Pimpinan Intelektual dari Gerakan Efesiensi.
Ia mengatakan bahwa Manajemen Ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah
pada studi, analisis dan pemecahan masalah dalam organisasi. Taylor menerapkan cara-
cara ilmu pengetahuan dalam memecahkan masalah di perusahaan. Dari hasil penelitian
dan analisisnya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu
prinsip coba-coba atau yang lebih dikenal dengan sebutan trial and error. Manajemen ini
merupakan usaha untuk meningkatkan produktivitas para buruh. Ia berpendapat bahwa
pemborosan sering terjadi dalam kegiatan produksi karena para pekerja banyak
membuang waktu yang tidak sedikit akibat kinerja yang tidak efisien.
Frederick W. Taylor mendasarkan filosofinya dalam 4 prinsip untuk mencapai
efisien :
a. Pengembangan manajemen ilmiah sebenarnya, jadi setiap motode terbaik untuk
melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan.
b. Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga para pekerja akan diberi tanggung jawab yang
paling cocok dengan kemampuannya.
c. Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah.
d. Kerjasama yang baik antar manajemen dan tenaga manajemen.

Taylor berpendapat bahwa untuk dapat sukses dengan prinsip ini memerlukan
revolusi mental yang lengkap” pada pihak manajemen dan tenaga kerja. Kedua belah
pihak harus berusaha meningkatkan produksi. Taylor percaya bahwa manajemen dan
tenaga kerja memiliki kepentingan bersama dalam meningkatkan produktivitas.

5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir?


Perencanaan disebut sebagai suatu proses tanpa akhir karena selama
perencanaan masih dalam proses, tidak ada batasan pembahasan yang
dilakukan untuk dapat diperoleh keputusan akhir yang berupa rencana, pada saat ini
memungkinkan diadakan perubahan baik pada sistem maupun materinya. Oleh karena
itu, rencana bukan merupakan hasil akhir dari proses perencanaan, akan tetapi
perencanaan adalah suatu catatan yang kompleks dari sejumlah putusan yang saling
berkaitan antara perencanaan awal dengan perencanaan berikutnya.

Sumber : BMP ISIP4111/3sks/Modul 1-9/Asas–Asas Manajemen_UniversitasTerbuka

Anda mungkin juga menyukai