Anda di halaman 1dari 7

Nama : Deva Novita Br.

Silaban
No. Absen : 06
Kelas : 1TS3

PEKERJAAN FINISHING PADA PRAKTEK KAYU


Pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu adalah untuk membuat suatu benda kerja atau
hasil kerja menjadi rapi, indah dan terlindungi dari udara panas, air serta sinar matahari.
Pekerjaan finishing harus dilakukan pada pekerjaan kayu terutama pada benda kerja atau
hasil kerja yang berhubungan dengan meubel (furniture) dan komponen bangunan. Jenis
bahan finishing ada bermacam-macam misalnya : Cat, vernis dan pelitur.
1.1 Tujuan Finishing.
Pekerjaan finishing pada kayu mempunyai tujuan yaitu Memperindah benda hasil kerja,
Melindungi benda kerja yang difinishing dari air, udara dan sinar matahari, dan Untuk
menarik perhatian benda hasil kerja.
1.2 Finishing Cat.
Cat modern adalah campuran zat warna, bahan pengikat dan bahan pelarut. Zat warna
digunakan untuk memberikan warna dan tingkat keburaman pada cat. Bahan pengikat
(binder) adalah bagian cair dalam cat. Bahan ini bisa saja hanya minyak. Bahan-bahan
pelarut digunakan untuk melarutkan resin atau untuk mengencerkan minyak agar campuran
dapat diaplikasikan pada permukaan. Zat warna (pigmen) dan bahan pengikat (binder) yang,
ketika diaplikasikan pada permukaan, menjadi kering untuk membentuk lapisan tipis (film)
yang berkelanjutan. Jenis-jenis cat dimasukkan ke dalam 2 (dua) kelompok :
1. Cat Minyak; Cat minyak berisikan zat warna (pigment), bahan pengikat (binder),
bahan pelarut (solvent), bahan pengering (drier) dan pigmen pengembang (extender
pigment). Jenis-jenis cat minyak yaitu Primer; untuk menembus dan menutupi
permukaan dan memberikan daya rekat (adhesion) bagi pelapisan (coat) berikutnya.
Sealer; untuk menghentikan pengisapan atau penyerapan pada permukaan dan
memberikan landasan bagi lapisan berikutnya. Undercoat; untuk digunakan di atas
permukaan yang sudah dilapisi dengan primer atau sudah dicat sebelumnya. Undercoat
akan menambahkan ketebalan lapisan tipis (film) dan membantu pelapisan (coating)
berikutnya. Ada 2 (dua) jenis undrecoat yang dibuat, yaitu : undercoat untuk interior dan
undercoat untuk eksterior. Flat finish; digunakan pada langit-langit dimana sedikit
kerusakan atau tanda-tanda dapat terjadi dan digunakan pada permukaan-permukaan
dinding untuk membantu mengurangi cahaya yang menyilaukan atau kerusakan
permukaan yang terlihat jelas. Satin finish; memiliki permukaan yang mengkilap halus.
Satin finish, juga disebut satin enamel digunakan sebagai cat akhir. Cat satin finish
digunakan di dalam kamar mandi, tempat cucian, dapur atau tempat-tempat dimana
diperlukan pencucian secara teratur. Gloss finish; Cat gloss finish atau gloss enamel
finish memiliki permukaan yang halus dengan kualitas tinggi. Ada 2 jenis gloss finish,
yaitu : Interior Gloss Finish; untuk interior biasanya mengering lebih cepat dan akan
menjadi lapisan yang lebih keras dari pada gloss finish untuk eksterior. Eksterior Gloss
Finish; memiliki fleksibilitas dan daya tahan yang lebih tinggi ketika digunakan dalam
posisi terpapar daripada gloss enambel untuk interior.
2. Cat Latex; Cat latex mengandung pigmen (pigment), bahan pengikat (binder), bahan
pelarut (solvent), pengering (drier) dan pengembang (extender) sebagai bahan-bahan
utama. Perbedaan utama antara cat minyak dan cat latex adalah binder yang
dikandungnya. Jenis-jenis cat latex yaitu : Primer, Sealer; Undercoat, Flat finish, Satin
finish, Gloss finish. Cat latex memiliki penetrasi yang terbatas ke dalam permukaan.
Keuntungan cat latex adalah Masa pengeringan yang lebih singkat, tidak memiliki bau
yang terlalu menyengat, dan Mudah diaplikasikan. Ketika cat diaplikasikan pada
permukaan, proses ini disebut lapisan yang basah (wet film). Produk-produk cat yang
diencerkan dengan air adalah Cat Acrylic 100 persen; digunakan dalam cat yang
memiliki kualitas baik dan daya tahan tinggi. Cat Vinyl; digunakan untuk finish interior
yang berkualitas. Cat vinyl dibuat untuk bagian-bagian dinding yang tahan lama. \ Cat
Vinyl/ Acrylic; digunakan di bagian dalam dan luar gedung. Cat ini memiliki daya tahan
lama dan mudah dibersihkan. Cat Vinyl/Latex; Campuran antara vinyl binder dan latex
binder menghasilkan produk yang tidak terlalu mahal. Cat Latex; tidak memiliki sifat
mudah dibersihkan dan tahan lama seperti lapisan cat vinyl/acrylic dan digunakan secara
luas pada langit-langit.
Ketika menggunakan jenis-jenis cat yang diencerkan dengan air, gunakan lapisan cat
basah dalam jumlah yang cukup tebal. Ada 2 (dua) jenis lapisan cat yang digunakan :
1. Sealer Berbahan Dasar Spirtus; dapat dimasukkan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
Pigmented Coating berbahan dasar Spirtus; digunakan sebagai penghambat antara stain
yang bermasalah dan lapisan yang berikutnya. Lapisan-lapisan cat ini untuk
menutup/melapisi noda-noda yang berasal dari bitumen, asap dan bercak-bercak yang
merembes. Sealer berbahan dasar Vinyl; memiliki sifat-sifat yang sama dengan lapisan cat
berbahan dasar spiritus, dan memiliki sifat tambahan yang menguntungkan yaitu tahan air.
Sealer berbahan dasar Shellac; memiliki daya rekat yang sangat baik dan kering dengan
sangat cepat. shellac sealer tidak boleh digunakan untuk menutupi bercak-bercak yang
merembes.
2. Universal Coating; memiliki daya fleksibilitas yang tinggi, memiliki daya tahan
(hold-out) yang sangat baik dan, karena kandungan minyaknya, memiliki tingkat penetrasi.
1.3 Sistem Pelapisan.
Sistem pelapisan (coating system) adalah pengecatan lapisan primer yang diikuti dengan
undercoat, dan selanjutnya dilapisi dengan lapisan finishing. Fungsi priming coat adalah
untuk memberikan ikatan yang kuat antara permukaan dan lapisan-lapisan yang berikutnya.
Jenis-jenis undercoat ini diaplikasikan di antara primer dan finishing coat dan pada
permukaan-permukaan yang sudah dicat sebelumnya sebelum finishing coat. Undercoat
dirancang untuk mengisi urat kayu, memberikan lapisan tipis (film build), memiliki kualitas
pengampelasan yang baik, dan memberikan daya rekat untuk lapisan berikutnya.
Lapisan cat akhir (finishing) dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap
permukaan. Perlindungan dari bahan kimia, abrasi, hujan, sinar matahari, salju dan kondisi-
kondisi udara lainnya. Cat finishing memberikan permukaan yang sifatnya untuk menghias
dan juga digunakan untuk tujuan-tujuan identifikasi. Ada 4 (empat) alasan utama untuk
melakukan pengecatan permukaan, yaitu :
1. Perlindungan; seperti Perlindungan Kayu, Perlindungan Masonry, Perlindungan Baja.
2. Dekorasi; Warna yang digunakan untuk mendekorasi dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga) kategori, yaitu : Warna hangat, Warna sejuk, Warna netral.
3. Identifikasi; Sistem kode warna yang seragam berlaku bagi pengecatan dan
pengidentifikasian pipa-pipa di banyak gedung atau lokasi industri.
4. Kemudahan untuk dibersihkan
1.4 Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pengecatan.
Beberapa jenis cat dan bahan pelarut mengandung racun (toxic) dan ada pula yang dapat
menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, lakukan tindakan pencegahan ketika
menggunakan cat dan bahan pelarut. Jagalah kebersihan tangan setelah melakukan pekerjaan
pengecatan. Jangan menggunakan bahan pelarut untuk mencuci cat dari tangan. Bahan
pelarut akan mengeringkan minyak alami dari kulit dan mendorong terjadinya keretakan.
Infeksi kemudian dapat terjadi. Gunakan alat pelindung yang benar ketika melakukan
penyemprotan, pembersihan atau bleaching.
1.5 Pelitur (Polishing).
Pengecatan dengan pelitur menghasilkan permukaan kayu yang berkilau seperti kaca
melalui penggunaan pelitur lak (shellac). Shellac adalah lac berbentuk seperti shell yang
sudah dimurnikan (refined). Lac adalah cairan yang dikeluarkan dari laccifer lacca, suatu
serangga parasit yang hidup di banyak pohon buah. Shellac digunakan sebagai : Pelitur
berkualitas unggul, Lapisan pertama penyekatan, Penghalang terhadap bahan-bahan finishing
lain yang tertumpah ke dalam kayu, Penutup pada lubang-lubang simpul kayu. Prinsip-
prinsip dasar pengecatan dengan pelitur, adalah : Kayu harus dari kualitas terbaik, Warna
(stain) harus digunakan dengan benar, cepat kering, dan disesuaikan dengan urat kayu, Bahan
pengisi (filler) harus sesuai dengan shellac, Larutan shellac dengan kualitas terbaik harus
digunakan secara tradisional dengan karet pelitur yang dibuat dengan benar.
Kelebihan finishing dengan pelitur, adalah : dapat memproduksi ulang perabot rumah
tangga, memiliki bentuk yang sangat indah, Cat ini dapat dikikis dan diaplikasikan ulang,
dapat dilakukan dengan tangan yang hanya membutuhkan beberapa perkakas khusus, dan
dapat memberikan tingkat kepuasan mental dan jasmani yang sangat tinggi.
Kekurangan finishing dengan pelitur, adalah : Pengecatan yang sangat mahal karena
biaya yang dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja yang melaksanakan setiap pekerjaan.
Tidak sesuai dengan beberapa lapisan cat akhir (finish) yang diproduksi di zaman sekarang,
memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap alkohol dan permukaan perabotan untuk
rumah modern tidak praktis, dan tidak memiliki daya tahan panas terhadap lak atau urethane
modern.
Perkakas-perkakas yang diperlukan untuk mempersiapkan pekerjaan pelitur adalah :
1. Pallete knife yang digunakan untuk mengaduk larutan
2. Putty knife yang digunakan untuk mengaplikasikan stopping dan filler
3. Polisher’s quirk, yaitu sepotong kayu (dowel) yang ditajamkan untuk digunakan
membersihkan atau memelitur bagian-bagian sudut yang tertutup
4. Berbagai macam ampelas
5. Berbagai jenis zat pelarut
6. Berbagai jenis sikat; seperti mop brush, blender brush, dan pencil brush.
1.6 Persiapan Pekerjaan Pelitur.
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan pelitur yang baik harus melalui beberapa tahapan,
sebagai berikut :
A. Tahap Pendempulan; yang terdiri dari Dempul berbahan dasar pernis (lacquer-
based putty), Dempul fibreglass, dan Button Shellac.
B. Tahap Pengampelasan; gunakan berbagai macam kertas ampelas dari sedang hingga
halus. Ketika mengampelas kayu dengan ampelas yang dapat digenggam dengan tangan.
C. Tahap Pemberian Warna; Tujuan staining dalam proses pelapisan dengan pelitur
adalah untuk memberikan hasil akhir dengan warna yang merata, sehingga menonjolkan
dan memperlihatkan keindahan alami kayu.
D. Pengisian dengan Filler; membantu menyumbat urat kayu untuk menghasilkan
permukaan yang kuat dan rata sehingga ketika dilapisi dengan pelitur, pelitur tidak akan
terserap dan masuk ke dalam kayu.
E. Pelapisan (Coating); Setelah filler dibiarkan mengering dan keras, kayu dapat
disiapkan untuk pekerjaan pelitur. Lapisan pelitur digunakan untuk menutupi permukaan
kayu yang sudah diisi dengan filler.
F. Persiapan Pelitur dengan Shellac; mulai dengan membuat pelitur dengan campuran
yang encer. Campuran yang encer lebih mudah digunakan dan terdapat sedikit
kemungkinan terbentuknya benjolan-benjolan atau tanda-tanda. Juga, campuran pelitur
yang encer paling baik bai pemula untuk belajar merasakan kontak rubber pada
permukaan kayu. Dalam melakukan persiapan pelitur dengan shellac dapat dimulai dari
1. Tahap Pencampuran, Metode Alternatif Pencampuran; metode mengukur
perbandingan shellac dan methylated spirit yang lebih cepat.
2. Tahap Penyimpanan; Simpanlah pelitur shellac dalam wadah yang terbuat dari
gelas atau batu. Shellac ini harus disimpan di lokasi yang sejuk dan gelap karena
cuaca panas dan terang dapat merusak sejumlah sifat dari shellac.
3. Tahap Pemolesan Pelitur; Saat tidak digunakan, rubber harus disimpan dalam
toples yang telah diberi label yang jelas, masing-masing satu toples untuk satu jenis
rubber. Tambahkan kira-kira 5 ml methylated spirit pada setiap toples untuk
memastikan agar rubber tetap lembab, tidak basah. Jangan meninggalkan rubber
dalam keadaan terpapar pada udara karena zat pelarut akan mengering dan mengubah
keseimbangan bahan-bahan yang terdapa dalam rubber. Rubber akan perlu diisi ulang
sebelum digunakan pada permukaan kayu. Pengisian ulang dapat melalui Metode
Tradisioanal dan Metode Alternatif. Keterampilan memegang dan menggerakkan
rubber dipelajari melalui praktek dan pengalaman. Konsentrasi, baik secara fisik
maupun mental, adalah penting ketika menggunakan rubber untuk memadatkan
pelitur ke dalam urat kayu. Rubber digunakan dalam berbagai gerakan, yang
semuanya dirancang untuk menggerakkan pelitur cair secara merata di seluruh bidang
pekerjaan.
1.7 Dokumentasi Pekerjaan Finishing dengan Spray
1. Peralatan dan Perlengkapan
 Spray Booth.  Compressor  Slang Udara.
 Air Tranformer ( Filler Air )  Regulator.  Pisau dempul
 Spray Gun Type Isap/Vacum  Masking tape  Tongkat pengaduk cat
 Spray Gun Jenis Tabung Alir  Kape  Masker penutup hidung
 Sanding block  Kuas/ Sapu-sapu  Gunting dan cutter
 Kaleng pengaduk campuran  Viscosity cup  Majun
 Rak tempat penyimpanan cat dan perlengkapannya
 Mesin ampelas portable disc sander dan orbital sander
2. Nama-Nama Bagian Spray Gun
 Air Cup  Fuildtip berada didalam air cup
 Fuild Need (jarum cat)  Platuk (Trigger)
 Sekrup pengatur cairan (fluid adjustment screw)  Katup udara ( air valve)
 Katup pengatur pola penyemprotan (spreader adjustmentvalve)
 Body atau badan spray gun
3. Teknik Penggunaan Spray Gun
Agar diperoleh hasil yang optimal dalam aplikasi dengan menggunakan spraygun,
haruslah dikuasai hal-hal sebagai berikut :
a. Perlengkapan Pistol Semprot,
b. Bentuk Pancaran agar bulat dan melebar,
c. Bidang Pancaran untuk tegak dan mendatar,
d. Volume dan Tekanan Angin dapat dilakukan dengan cara menyetel baut pengantar,
e. Pengendalian Cairan; Hal-hal mempengaruhi jumlah volume keluaran bahan cair,
adalah Penyetelan panjang dan pendeknya jarum pancar, Pemilihan diameter lubang
pancar pada nozzle (alat percik).
f. Persiapan yang harus dilakukan pada perlengkapan pistol dalam penyemprotan
meliputi : Pemeriksaan kebersihan pistol semprot, Pemilihan alat percik yang tepat
(diameter lubangnya), Pengaturan tekanan udara yang disesuaikan dengan cara
menyemprot maupun volume bahan yang keluar, Penyesuaian baut pengatur volume
bahan yang akan disemprotkan, Pengaturan katup atur bentuk tekanan, Pengecangan
tiap baut dan pencegahan kebocoran pada saluran.
g. Jenis Pancaran ; harus sesuai dengan kedudukan dan bentuk benda kerja. Pancaran
datar dan tegak dipakai untuk benda lebar serta kedudukannya vertical dan
mendatar, sedang untuk benda sempit (kecil) digunakan pancaran yang bundar atau
vertical, dengan gerakan penyemprotan yang cepat.
h. Jarak Semprot antara ujung pistol dengan permukaan benda kerja, umumnya 15-
20 cm.
i. Sudut Semprot diarahkan tegak lurus pada benda kerja. Pistol semprot yang miring
mengakibatkan penyemprotan cat tidak merata.
j. Kecepatan Semprot ; kecepatan yang baik, disarankan untuk menyemprot dengan
kecepatan 20 meter per menit jenis melamin.
k. Jumlah Volume Bahan yang Keluar dapat diatur dengan cara memutar baut
pengatur jarak jarum penutup. Jumlah volume keluaran yang ideal untuk jarak dan
kecepatan semprot diatas adalah 75 – 100 ml permenit.
l. Lapisan Semprotan Sebelumnya; Metode tumpang lapis ini harus separuh dari
bidang pancar yang disemprotkan sebelumnya. Dengan kata lain, tumpang lapis atau
overlapingnya sebanyak 50%.
m. Tekanan Angin, diatur sebesar 1-5 bar. Bagi pistol yang tanpa alat pengatur
tekanan udara, dapat dilakukan pengaturan tekanan dengan menyetelan pada regulator
udara.
4. Gambar

Anda mungkin juga menyukai