Pekerjaan finishing pada pekerjaan kayu adalah untuk membuat suatu benda kerja atau hasil kerja menjadi rapi, indah dan terlindungi dari udara panas, air serta sinar matahari. Pekerjaan finishing harus dilakukan pada pekerjaan kayu terutama pada benda kerja atau hasil kerja yang berhubungan dengan meubel (furniture) dan komponen bangunan. Jenis bahan finishing ada bermacam-macam misalnya : Cat, vernis dan pelitur. 1.1 Tujuan Finishing. Pekerjaan finishing pada kayu mempunyai tujuan yaitu Memperindah benda hasil kerja, Melindungi benda kerja yang difinishing dari air, udara dan sinar matahari, dan Untuk menarik perhatian benda hasil kerja. 1.2 Finishing Cat. Cat modern adalah campuran zat warna, bahan pengikat dan bahan pelarut. Zat warna digunakan untuk memberikan warna dan tingkat keburaman pada cat. Bahan pengikat (binder) adalah bagian cair dalam cat. Bahan ini bisa saja hanya minyak. Bahan-bahan pelarut digunakan untuk melarutkan resin atau untuk mengencerkan minyak agar campuran dapat diaplikasikan pada permukaan. Zat warna (pigmen) dan bahan pengikat (binder) yang, ketika diaplikasikan pada permukaan, menjadi kering untuk membentuk lapisan tipis (film) yang berkelanjutan. Jenis-jenis cat dimasukkan ke dalam 2 (dua) kelompok : 1. Cat Minyak; Cat minyak berisikan zat warna (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut (solvent), bahan pengering (drier) dan pigmen pengembang (extender pigment). Jenis-jenis cat minyak yaitu Primer; untuk menembus dan menutupi permukaan dan memberikan daya rekat (adhesion) bagi pelapisan (coat) berikutnya. Sealer; untuk menghentikan pengisapan atau penyerapan pada permukaan dan memberikan landasan bagi lapisan berikutnya. Undercoat; untuk digunakan di atas permukaan yang sudah dilapisi dengan primer atau sudah dicat sebelumnya. Undercoat akan menambahkan ketebalan lapisan tipis (film) dan membantu pelapisan (coating) berikutnya. Ada 2 (dua) jenis undrecoat yang dibuat, yaitu : undercoat untuk interior dan undercoat untuk eksterior. Flat finish; digunakan pada langit-langit dimana sedikit kerusakan atau tanda-tanda dapat terjadi dan digunakan pada permukaan-permukaan dinding untuk membantu mengurangi cahaya yang menyilaukan atau kerusakan permukaan yang terlihat jelas. Satin finish; memiliki permukaan yang mengkilap halus. Satin finish, juga disebut satin enamel digunakan sebagai cat akhir. Cat satin finish digunakan di dalam kamar mandi, tempat cucian, dapur atau tempat-tempat dimana diperlukan pencucian secara teratur. Gloss finish; Cat gloss finish atau gloss enamel finish memiliki permukaan yang halus dengan kualitas tinggi. Ada 2 jenis gloss finish, yaitu : Interior Gloss Finish; untuk interior biasanya mengering lebih cepat dan akan menjadi lapisan yang lebih keras dari pada gloss finish untuk eksterior. Eksterior Gloss Finish; memiliki fleksibilitas dan daya tahan yang lebih tinggi ketika digunakan dalam posisi terpapar daripada gloss enambel untuk interior. 2. Cat Latex; Cat latex mengandung pigmen (pigment), bahan pengikat (binder), bahan pelarut (solvent), pengering (drier) dan pengembang (extender) sebagai bahan-bahan utama. Perbedaan utama antara cat minyak dan cat latex adalah binder yang dikandungnya. Jenis-jenis cat latex yaitu : Primer, Sealer; Undercoat, Flat finish, Satin finish, Gloss finish. Cat latex memiliki penetrasi yang terbatas ke dalam permukaan. Keuntungan cat latex adalah Masa pengeringan yang lebih singkat, tidak memiliki bau yang terlalu menyengat, dan Mudah diaplikasikan. Ketika cat diaplikasikan pada permukaan, proses ini disebut lapisan yang basah (wet film). Produk-produk cat yang diencerkan dengan air adalah Cat Acrylic 100 persen; digunakan dalam cat yang memiliki kualitas baik dan daya tahan tinggi. Cat Vinyl; digunakan untuk finish interior yang berkualitas. Cat vinyl dibuat untuk bagian-bagian dinding yang tahan lama. \ Cat Vinyl/ Acrylic; digunakan di bagian dalam dan luar gedung. Cat ini memiliki daya tahan lama dan mudah dibersihkan. Cat Vinyl/Latex; Campuran antara vinyl binder dan latex binder menghasilkan produk yang tidak terlalu mahal. Cat Latex; tidak memiliki sifat mudah dibersihkan dan tahan lama seperti lapisan cat vinyl/acrylic dan digunakan secara luas pada langit-langit. Ketika menggunakan jenis-jenis cat yang diencerkan dengan air, gunakan lapisan cat basah dalam jumlah yang cukup tebal. Ada 2 (dua) jenis lapisan cat yang digunakan : 1. Sealer Berbahan Dasar Spirtus; dapat dimasukkan ke dalam 3 kelompok, yaitu : Pigmented Coating berbahan dasar Spirtus; digunakan sebagai penghambat antara stain yang bermasalah dan lapisan yang berikutnya. Lapisan-lapisan cat ini untuk menutup/melapisi noda-noda yang berasal dari bitumen, asap dan bercak-bercak yang merembes. Sealer berbahan dasar Vinyl; memiliki sifat-sifat yang sama dengan lapisan cat berbahan dasar spiritus, dan memiliki sifat tambahan yang menguntungkan yaitu tahan air. Sealer berbahan dasar Shellac; memiliki daya rekat yang sangat baik dan kering dengan sangat cepat. shellac sealer tidak boleh digunakan untuk menutupi bercak-bercak yang merembes. 2. Universal Coating; memiliki daya fleksibilitas yang tinggi, memiliki daya tahan (hold-out) yang sangat baik dan, karena kandungan minyaknya, memiliki tingkat penetrasi. 1.3 Sistem Pelapisan. Sistem pelapisan (coating system) adalah pengecatan lapisan primer yang diikuti dengan undercoat, dan selanjutnya dilapisi dengan lapisan finishing. Fungsi priming coat adalah untuk memberikan ikatan yang kuat antara permukaan dan lapisan-lapisan yang berikutnya. Jenis-jenis undercoat ini diaplikasikan di antara primer dan finishing coat dan pada permukaan-permukaan yang sudah dicat sebelumnya sebelum finishing coat. Undercoat dirancang untuk mengisi urat kayu, memberikan lapisan tipis (film build), memiliki kualitas pengampelasan yang baik, dan memberikan daya rekat untuk lapisan berikutnya. Lapisan cat akhir (finishing) dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap permukaan. Perlindungan dari bahan kimia, abrasi, hujan, sinar matahari, salju dan kondisi- kondisi udara lainnya. Cat finishing memberikan permukaan yang sifatnya untuk menghias dan juga digunakan untuk tujuan-tujuan identifikasi. Ada 4 (empat) alasan utama untuk melakukan pengecatan permukaan, yaitu : 1. Perlindungan; seperti Perlindungan Kayu, Perlindungan Masonry, Perlindungan Baja. 2. Dekorasi; Warna yang digunakan untuk mendekorasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : Warna hangat, Warna sejuk, Warna netral. 3. Identifikasi; Sistem kode warna yang seragam berlaku bagi pengecatan dan pengidentifikasian pipa-pipa di banyak gedung atau lokasi industri. 4. Kemudahan untuk dibersihkan 1.4 Keselamatan, Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan Pengecatan. Beberapa jenis cat dan bahan pelarut mengandung racun (toxic) dan ada pula yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, lakukan tindakan pencegahan ketika menggunakan cat dan bahan pelarut. Jagalah kebersihan tangan setelah melakukan pekerjaan pengecatan. Jangan menggunakan bahan pelarut untuk mencuci cat dari tangan. Bahan pelarut akan mengeringkan minyak alami dari kulit dan mendorong terjadinya keretakan. Infeksi kemudian dapat terjadi. Gunakan alat pelindung yang benar ketika melakukan penyemprotan, pembersihan atau bleaching. 1.5 Pelitur (Polishing). Pengecatan dengan pelitur menghasilkan permukaan kayu yang berkilau seperti kaca melalui penggunaan pelitur lak (shellac). Shellac adalah lac berbentuk seperti shell yang sudah dimurnikan (refined). Lac adalah cairan yang dikeluarkan dari laccifer lacca, suatu serangga parasit yang hidup di banyak pohon buah. Shellac digunakan sebagai : Pelitur berkualitas unggul, Lapisan pertama penyekatan, Penghalang terhadap bahan-bahan finishing lain yang tertumpah ke dalam kayu, Penutup pada lubang-lubang simpul kayu. Prinsip- prinsip dasar pengecatan dengan pelitur, adalah : Kayu harus dari kualitas terbaik, Warna (stain) harus digunakan dengan benar, cepat kering, dan disesuaikan dengan urat kayu, Bahan pengisi (filler) harus sesuai dengan shellac, Larutan shellac dengan kualitas terbaik harus digunakan secara tradisional dengan karet pelitur yang dibuat dengan benar. Kelebihan finishing dengan pelitur, adalah : dapat memproduksi ulang perabot rumah tangga, memiliki bentuk yang sangat indah, Cat ini dapat dikikis dan diaplikasikan ulang, dapat dilakukan dengan tangan yang hanya membutuhkan beberapa perkakas khusus, dan dapat memberikan tingkat kepuasan mental dan jasmani yang sangat tinggi. Kekurangan finishing dengan pelitur, adalah : Pengecatan yang sangat mahal karena biaya yang dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja yang melaksanakan setiap pekerjaan. Tidak sesuai dengan beberapa lapisan cat akhir (finish) yang diproduksi di zaman sekarang, memiliki daya tahan yang kurang baik terhadap alkohol dan permukaan perabotan untuk rumah modern tidak praktis, dan tidak memiliki daya tahan panas terhadap lak atau urethane modern. Perkakas-perkakas yang diperlukan untuk mempersiapkan pekerjaan pelitur adalah : 1. Pallete knife yang digunakan untuk mengaduk larutan 2. Putty knife yang digunakan untuk mengaplikasikan stopping dan filler 3. Polisher’s quirk, yaitu sepotong kayu (dowel) yang ditajamkan untuk digunakan membersihkan atau memelitur bagian-bagian sudut yang tertutup 4. Berbagai macam ampelas 5. Berbagai jenis zat pelarut 6. Berbagai jenis sikat; seperti mop brush, blender brush, dan pencil brush. 1.6 Persiapan Pekerjaan Pelitur. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan pelitur yang baik harus melalui beberapa tahapan, sebagai berikut : A. Tahap Pendempulan; yang terdiri dari Dempul berbahan dasar pernis (lacquer- based putty), Dempul fibreglass, dan Button Shellac. B. Tahap Pengampelasan; gunakan berbagai macam kertas ampelas dari sedang hingga halus. Ketika mengampelas kayu dengan ampelas yang dapat digenggam dengan tangan. C. Tahap Pemberian Warna; Tujuan staining dalam proses pelapisan dengan pelitur adalah untuk memberikan hasil akhir dengan warna yang merata, sehingga menonjolkan dan memperlihatkan keindahan alami kayu. D. Pengisian dengan Filler; membantu menyumbat urat kayu untuk menghasilkan permukaan yang kuat dan rata sehingga ketika dilapisi dengan pelitur, pelitur tidak akan terserap dan masuk ke dalam kayu. E. Pelapisan (Coating); Setelah filler dibiarkan mengering dan keras, kayu dapat disiapkan untuk pekerjaan pelitur. Lapisan pelitur digunakan untuk menutupi permukaan kayu yang sudah diisi dengan filler. F. Persiapan Pelitur dengan Shellac; mulai dengan membuat pelitur dengan campuran yang encer. Campuran yang encer lebih mudah digunakan dan terdapat sedikit kemungkinan terbentuknya benjolan-benjolan atau tanda-tanda. Juga, campuran pelitur yang encer paling baik bai pemula untuk belajar merasakan kontak rubber pada permukaan kayu. Dalam melakukan persiapan pelitur dengan shellac dapat dimulai dari 1. Tahap Pencampuran, Metode Alternatif Pencampuran; metode mengukur perbandingan shellac dan methylated spirit yang lebih cepat. 2. Tahap Penyimpanan; Simpanlah pelitur shellac dalam wadah yang terbuat dari gelas atau batu. Shellac ini harus disimpan di lokasi yang sejuk dan gelap karena cuaca panas dan terang dapat merusak sejumlah sifat dari shellac. 3. Tahap Pemolesan Pelitur; Saat tidak digunakan, rubber harus disimpan dalam toples yang telah diberi label yang jelas, masing-masing satu toples untuk satu jenis rubber. Tambahkan kira-kira 5 ml methylated spirit pada setiap toples untuk memastikan agar rubber tetap lembab, tidak basah. Jangan meninggalkan rubber dalam keadaan terpapar pada udara karena zat pelarut akan mengering dan mengubah keseimbangan bahan-bahan yang terdapa dalam rubber. Rubber akan perlu diisi ulang sebelum digunakan pada permukaan kayu. Pengisian ulang dapat melalui Metode Tradisioanal dan Metode Alternatif. Keterampilan memegang dan menggerakkan rubber dipelajari melalui praktek dan pengalaman. Konsentrasi, baik secara fisik maupun mental, adalah penting ketika menggunakan rubber untuk memadatkan pelitur ke dalam urat kayu. Rubber digunakan dalam berbagai gerakan, yang semuanya dirancang untuk menggerakkan pelitur cair secara merata di seluruh bidang pekerjaan. 1.7 Dokumentasi Pekerjaan Finishing dengan Spray 1. Peralatan dan Perlengkapan Spray Booth. Compressor Slang Udara. Air Tranformer ( Filler Air ) Regulator. Pisau dempul Spray Gun Type Isap/Vacum Masking tape Tongkat pengaduk cat Spray Gun Jenis Tabung Alir Kape Masker penutup hidung Sanding block Kuas/ Sapu-sapu Gunting dan cutter Kaleng pengaduk campuran Viscosity cup Majun Rak tempat penyimpanan cat dan perlengkapannya Mesin ampelas portable disc sander dan orbital sander 2. Nama-Nama Bagian Spray Gun Air Cup Fuildtip berada didalam air cup Fuild Need (jarum cat) Platuk (Trigger) Sekrup pengatur cairan (fluid adjustment screw) Katup udara ( air valve) Katup pengatur pola penyemprotan (spreader adjustmentvalve) Body atau badan spray gun 3. Teknik Penggunaan Spray Gun Agar diperoleh hasil yang optimal dalam aplikasi dengan menggunakan spraygun, haruslah dikuasai hal-hal sebagai berikut : a. Perlengkapan Pistol Semprot, b. Bentuk Pancaran agar bulat dan melebar, c. Bidang Pancaran untuk tegak dan mendatar, d. Volume dan Tekanan Angin dapat dilakukan dengan cara menyetel baut pengantar, e. Pengendalian Cairan; Hal-hal mempengaruhi jumlah volume keluaran bahan cair, adalah Penyetelan panjang dan pendeknya jarum pancar, Pemilihan diameter lubang pancar pada nozzle (alat percik). f. Persiapan yang harus dilakukan pada perlengkapan pistol dalam penyemprotan meliputi : Pemeriksaan kebersihan pistol semprot, Pemilihan alat percik yang tepat (diameter lubangnya), Pengaturan tekanan udara yang disesuaikan dengan cara menyemprot maupun volume bahan yang keluar, Penyesuaian baut pengatur volume bahan yang akan disemprotkan, Pengaturan katup atur bentuk tekanan, Pengecangan tiap baut dan pencegahan kebocoran pada saluran. g. Jenis Pancaran ; harus sesuai dengan kedudukan dan bentuk benda kerja. Pancaran datar dan tegak dipakai untuk benda lebar serta kedudukannya vertical dan mendatar, sedang untuk benda sempit (kecil) digunakan pancaran yang bundar atau vertical, dengan gerakan penyemprotan yang cepat. h. Jarak Semprot antara ujung pistol dengan permukaan benda kerja, umumnya 15- 20 cm. i. Sudut Semprot diarahkan tegak lurus pada benda kerja. Pistol semprot yang miring mengakibatkan penyemprotan cat tidak merata. j. Kecepatan Semprot ; kecepatan yang baik, disarankan untuk menyemprot dengan kecepatan 20 meter per menit jenis melamin. k. Jumlah Volume Bahan yang Keluar dapat diatur dengan cara memutar baut pengatur jarak jarum penutup. Jumlah volume keluaran yang ideal untuk jarak dan kecepatan semprot diatas adalah 75 – 100 ml permenit. l. Lapisan Semprotan Sebelumnya; Metode tumpang lapis ini harus separuh dari bidang pancar yang disemprotkan sebelumnya. Dengan kata lain, tumpang lapis atau overlapingnya sebanyak 50%. m. Tekanan Angin, diatur sebesar 1-5 bar. Bagi pistol yang tanpa alat pengatur tekanan udara, dapat dilakukan pengaturan tekanan dengan menyetelan pada regulator udara. 4. Gambar