Tulang di
dalam tubuh dihubungkan oleh tulang rawan dan ligamen. Di dalam tubuh terdapat
cairan yang disebut dengan cairan sinovial. Cairan ini berfungsi untuk menyerap syok
dan memungkinkan tulang dan sendi melakukan gerakan halus. Seseorang akan rentan
mengalami gangguan sendi ketika salah satu dari bagian tersebut terganggu.
Macam-Macam Sendi
Berdasarkan sifat gerakannya, ada tiga macam sendi, yaitu:
1. Sendi geser (plane). Contoh dari sendi ini adalah sendi pada ruas tulang
belakang. Sendi ini memungkinkan gerakan antara tulang yang satu menggeser
yang lain.
4. Sendi putar (pivot) merupakan salah satu sendi yang gerakan salah satu ujung
tulangnya mengitari atau membuat gerakan berputar pada ujung tulang lain.
Sendi inilah yang membuat kepala kita bisa berputar dengan enak. Contohnya,
sendi antara tulang tengkorak dan atlas.
5. Sendi peluru (ball and socket) merupakan sendi yang bisa bergerak ke segala
arah. Bentuknya mirip bola dan tulang seperti mangkuk. Contohnya, sendi yang
menghubungkan antara tulang atas dan gelang bahu.
6. Sendi pelana (saddle), sendi ini mampu bergerak ke samping dan depan, atau
membuat gerakan dua arah. Contoh sendi penala adalah sendi di tulang pangkal
ibu jari.
Gangguan sendi umum autoimun adalah artritis reumatoid. Jika kamu mengalami
gangguan sendi, sistem kekebalan tubuh akan menyebabkan kerusakan pada tulang
rawan dan jaringan ikat, yang akan kehilangan tekstur halus dan menjadi kasar.
Seiring berjalannya waktu, tulang rawan akan lemah. Obat-obatan yang bisa mengontrol
respons sistem imun dan mengurangi peradangan merupakan obat yang bisa
digunakan untuk mengatasi masalah ini.
2. Inflamasi
Gangguan sendi inflamasi disebabkan oleh pilihan pola makan yang kurang sehat, serta
luka atau infeksi. Ketika seseorang mengalami kondisi ini, gejalanya bisa berupa sendi
menjadi merah, nyeri, dan bengkak. Gangguan ini berupa encok, psoriasis artritis, dan
artritis enteropati (penyakit Crohn). Penyakit sendi inflamasi umumnya punya periode
kambuh dan remisi.
3. Degeneratif
Gangguan sendi jenis ini merupakan gangguan yang amat umum dari penyakit sendi.
Gangguan sendi ini contohnya dislokasi, keseleo, atau kerusakan sendi lainnya. Cara
untuk mengatasi dislokasi atau keseleo bisa dengan beristirahat. Selanjutnya, diikuti
dengan mengompres bagian yang cedera mengggunakan es untuk mengurangi
pembengkakan. Hal ini akan membantu mempercepat proses penyembuhan.
4. Infeksi
Sendi bisa meradang akibat infeksi. Infeksi ini bisa dalam tubuh atau sendi. Jenis
gangguan sendi meliputi kondisi seperti septic Infeksi pada sendi di antaranya berupa
artritis dan Lyme artritis.
Lyme arthritis disebabkan oleh infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu.
Gejala termasuk ruam, kelelahan, dan gejala seperti flu. Infeksi bakteri ini terjadi ketika
bakteri masuk ke dalam tubuh dan melakukan perjalan ke sendi, sehingga menimbulkan
kerusakan jaringan.
Anda mungkin berpikir bahwa yang disebut dengan otot hanyalah yang terlihat atau nampak
berada di bawah lapisan kulit saja. Padahal, selain otot rangka yang nampak di bawah kulit, ada
pula otot polos dan otot jantung.
Selain pada tulang, otot juga melekat pada organ dalam dan pembuluh darah. Setiap jenis otot
memiliki fungsi tertentu, tapi utamanya adalah menciptakan gerakan. Bahkan, hampir setiap
gerakan di dalam tubuh merupakan hasil dari otot yang berkontraksi.
Tidak hanya gerakan, kontraksi otot juga membantu mengatur postur tubuh, stabilitas sendi, dan
produksi panas tubuh.
Jenis-jenis otot
Sistem otot manusia berdasarkan jenisnya
Otot merupakan salah satu dari empat jaringan yang paling penting di dalam tubuh. Jaringan ini
terbuat dari sel-sel khusus yang disebut dengan serabut. Jaringan otot terbagi ke dalam tiga jenis
yang berbeda.
Otot polos dapat ditemukan di dinding organ dalam seperti pembuluh darah, saluran pencernaan,
saluran pernapasan, kandung kemih, hingga rahim. Tak hanya itu, otot polos juga dapat
ditemukan pada mata.
Pada organ yang digunakan untuk melihat ini, otot polos berfungsi untuk mengubah ukuran iris
atau selaput pelangi dan mengubah bentuk lensa mata. Otot polos pada kulit juga dapat
menyebabkan bulu kuduk berdiri saat menghadapi cuaca dingin atau rasa takut yang
menghampiri.
Namun, pada sistem otot manusia, mekanisme kerja otot polos ini dikendalikan oleh sistem saraf
otomatis. Artinya, otot ini bisa bergerak dan dikendalikan oleh alam bawah sadar otak, tanpa
perlu Anda kendalikan dengan pikiran sadar.
Meski keberadaannya tidak Anda sadari, otot polos terus bekerja di dalam tubuh. Fungsi otot
polos beraneka ragam, tergantung letak dan posisinya di dalam tubuh. Sebagai contoh,
mekanisme gerak otot polos pada sistem pencernaan, seperti berkontraksi dan relaksasi secara
bergantian, membantu makanan masuk ke dalam tubuh saat proses pencernaan terjadi.
Ciri-ciri dari otot polos adalah berbentuk gelendong atau memiliki poros dengan satu inti pusat.
Mekanisme kontraksi otot ini adalah berkontraksi perlahan dan berirama.
Berbeda dengan otot polos yang dapat ditemukan di beberapa lokasi di dalam tubuh, otot jantung
hanya terdapat pada dinding jantung dan dikontrol oleh sistem saraf otomatis.
Sel otot jantung memiliki garis-garis terang dan gelap yang disebut lurik. Susunan serat protein
di dalam sel menyebabkan pita terang dan gelap ini. Sel otot jantung berbentuk silindris
memanjang, dengan satu inti sel di tengah.
Kontraksi dari otot jantung umumnya dikendalikan oleh alam bawah sadar, tapi cukup kuat, dan
memiliki irama. Saat otot jantung berkontraksi, darah akan dipompa keluar, sementara saat otot
jantung relaksasi, darah akan kembali masuk ke jantung setelah bersirkulasi ke seluruh tubuh.
Otot rangka merupakan bagian dari sistem otot yang memiliki kaitan erat dengan sistem
muskuloskeletal. Pengertian dari otot rangka adalah jaringan otot yang melekat pada tulang
manusia. Otot rangka menjadi satu-satunya jaringan otot yang bisa dikendalikan secara sadar.
Pada sistem otot manusia, otot rangka menjadi salah satu yang terpenting karena lokasinya yang
berada pada seluruh bagian tubuh. Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk menggerakkan
bagian-bagian tubuh lebih dekat ke tulang yang melekat pada otot.
Sebagian besar otot rangka melekat pada dua tulang di sepanjang sendi, sehingga otot berfungsi
untuk menggerakkan bagian-bagian tulang lebih dekat satu sama lain. Otot rangka tidak hanya
berfungsi untuk menghasilkan gerakan, tapi juga menghentikannya.
Selain itu, otot rangka juga dapat mencegah pergerakan tulang dan sendi yang berlebihan.
Tujuannya untuk menjaga stabilitas tulang dan mencegah terjadinya kerusakan pada struktur
tulang itu sendiri.
Jaringan otot ini juga membantu Anda untuk bisa mengendalikan secara sadar fungsi-fungsi
tertentu di dalam tubuh, seperti mengunyah dan buang kecil maupun besar.
Fungsi dari otot rangka ini juga untuk melindungi organ dalam, khususnya yang berlokasi di area
perut, serta membantu menopang berat dari organ-organ tersebut.
Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung yaitu memiliki lurik. Namun, sel otot rangka
berbentuk silindris bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap seratnya.
Fungsi otot
Fungsi sistem otot manusia
Setiap jenis otot yang terdapat dalam sistem otot manusia memiliki fungsinya masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari sistem otot di dalam tubuh.
Otot rangka digunakan kapan pun Anda bergerak. Otot mengikuti arah gerakan yang Anda
inginkan, bersama-sama dengan tulang dan tendon.
Otot rangka juga mengatur postur tubuh Anda. Kelenturan dan kekuatan adalah kunci untuk
mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku, otot punggung yang lemah, atau otot-
otot pinggul yang kaku dapat merusak keselarasan Anda.
Postur yang buruk dapat memengaruhi bagian tubuh Anda dan menyebabkan nyeri
sendi dan otot yang melemah.
Menjaga keseimbangan
Otot rangka membantu melindungi tulang belakang dan membantu Anda menjaga
keseimbangan. Dalam sistem otot ada yang disebut dengan otot inti, yang termasuk otot perut,
otot punggung, dan otot panggul. Semakin kuat otot inti Anda, maka semakin baik pula
keseimbangan tubuh Anda.
Pada sistem otot manusia, otot jantung dan otot polos yang keberadaannya tidak disadari
berfungsi membantu jantung berdetak dan aliran darah mengalir ke seluruh tubuh. Hal ini
biasanya ditandai dengan adanya impuls listrik.
Otot jantung ditemukan di dinding jantung. Ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom yang
bertanggung jawab untuk sebagian besar fungsi tubuh. Pembuluh darah Anda terdiri dari otot
polos, dan juga dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
Diafragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat Anda bernapas lebih berat,
seperti saat sedang berolahraga, diafragma memerlukan bantuan dari otot lain, seperti otot perut,
otot leher, dan otot punggung.
Sistem otot manusia juga berfungsi dalam membantu proses pencernaan. Ya, saat tubuh
mencerna makanan, prosesnya dikendalikan oleh otot-otot polos yang ditemukan di saluran
pencernaan.
Otot polos Anda melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh selama proses
pencernaan berlangsung. Otot-otot ini juga membantu mendorong makanan keluar dari tubuh
Anda melalui buang air besar, atau muntah ketika sakit.
Otot polos juga ditemukan di rahim. Selama kehamilan, otot-otot ini membesar dan meregang
saat janin tubuh di dalam rahim. Saat proses melahirkan, otot polos di rahim berkontraksi dan
relaksasi untuk membantu mendorong bayi melewati vagina.
Kelompok otot
Pengelompokan otot rangka
Untuk lebih memahami sistem otot rangka, Anda bisa mempelajarinya melalui pengelompokan
otot-otot tersebut seperti berikut ini:
Menurut SEER Training Modules dari National Cancer Institute, sistem otot rangka juga
mencakup otot yang ada pada wajah. Otot ini membuat manusia dapat menunjukkan berbagai
ekspresi, mulai dari ekspresi terkejut, jijik, marah, takut, dan berbagai ekspresi lainnya.
Ekspresi manusia termasuk salah satu elemen penting dalam komunikasi non-verbal. Otot rangka
yang terdapat pada bagian wajah termasuk frontalis, orbicularis oris, laris oculi,
buccinator, dan zygomaticus.
Sementara itu, ada empat pasang otot rangka yang bertugas dalam proses mengunyah makanan.
Otot-otot yang tergolong ke dalam otot-otot paling kuat di seluruh tubuh ini terhubung pada
rahang bagian bawah Anda. Dua di antara otot-otot tersebut adalah temporalis dan masseter.
Sementara itu, otot batang tubuh termasuk otot-otot yang dapat menggerakkan tulang belakang,
otot yang membentuk dinding abdomen, dan otot yang melindungi panggul.
Otot yang tergabung dalam otot rangka di bagian batang tubuh adalah kelompok otot erector
spinae yang terletak di sisi-sisi tulang punggung ini bertugas untuk membantu tubuh
mempertahankan posisi tegak saat sedang berdiri maupun duduk.
Lalu, otot yang tergabung dalam sistem otot rangka pada bagian batang tubuh berikutnya adalah
otot pada dinding toraks atau dada yang terlibat dalam proses pernapasan. Otot ini terletak pada
rongga di antara tulang rusuk. Otot tersebut berkontraksi saat Anda menghembuskan napas.
Otot-otot yang termasuk ke dalam ekstremitas atas adalah triceps brachii, biceps brachii,
brachialis, dan brachioradialis.
Sementara itu, otot yang tergolong ke dalam otot rangka bagian ekstremitas bawah adalah otot
yang menggerakkan paha. Lalu, otot-otot gluteus yang fungsi utamanya untuk menggerakkan
pinggul. Namun, otot-otot ini menjulur ke arah paha.
Ada pula otot yang berfungsi menggerakkan kaki. Sebagai contoh, otot ekstensor besar tungkai
(quadriceps femoris) yang dapat meluruskan kaki di bagian lutut. Lalu otot harmstring, yaitu otot
besar yang memanjang dari pinggul hingga bagian bawah lutut, juga bagian dari sistem otot
rangka di bagian otot ekstremitas bawah.
1. Myalgia
Myalgia atau nyeri otot merupakan salah satu masalah pada sistem otot yang cukup sering
dialami. Bahkan, bisa jadi, semua orang pernah mengalami kondisi yang satu ini.
Penyebab nyeri otot bisa beraneka ragam, tapi umumnya kondisi ini disebabkan oleh cedera otot
atau penggunaan otot secara berlebihan. Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh
berbagai penyakit yang juga berkaitan dengan sistem otot manusia, misalnya fibromyalgia.
Oleh sebab itu, penting hukumnya untuk selalu menjaga kesehatan otot agar tidak mudah
mengalaminya.
2. Kram otot
Masalah pada sistem otot yang satu ini terjadi saat otot berkontraksi cukup kuat dan membuat
otot kencang secara mendadak. Kondisi yang mungkin berlangsung selama beberapa menit ini
dapat menimbulkan rasa sakit.
Umumnya, kram otot terjadi di bagian kaki. Meski cenderung tidak berbahaya, saat
mengalaminya, Anda tidak bisa menggunakan maupun menggerakkan otot yang sedang
mengalami kram.
3. Distrofi otot
Gangguan pada sistem otot berikutnya adalah kerusakan otot yang terjadi akibat kelainan bawaan
lahir yang umumnya bersifat turun-temurun. Distrofi otot ini merupakan kumpulan dari
penyakit-penyakit yang menyerang otot.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya protein distrofin, yaitu protein yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk membantu otot berfungsi secara normal.
4. Atrofi otot
Masalah kesehatan lain yang menyerang sistem otot manusia adalah atrofi otot. Umumnya,
kondisi ini terjadi saat otot menyusut karena terlalu lama tak digunakan.
Namun, beberapa hal lain juga mungkin menjadi penyebab dari atrofi otot, seperti proses
penuaan, malnutrisi, penggunaan obat-obatan, hingga kondisi kesehatan lain.
5. Kelumpuhan
Masalah kesehatan yang satu ini menyebabkan pasien kehilangan kekuatan dan kontrol terhadap
sebagian otot di dalam tubuhnya. Kondisi ini bisa terpusat hanya di satu area tubuh saja,
misalnya hanya di wajah, di kaki, atau di tangan.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dialami di beberapa bagian tubuh
secara bersamaan. Kelumpuhan ini dibedakan ke dalam beberapa jenis:
Paresis: kelumpuhan parsial, dimana pasien masih bisa mengontrol beberapa ototnya.
Paraplegia: kelumpuhan yang menyerang otot di kedua kaki dan tubuh bagian bawah.
Quadriplegia: kelumpuhan yang menyerang otot di kedua tangan, kedua kaki, dan
terkadang dari leher ke bawah.
Hemiplegia: kelumpuhan yang menyerang otot-otot di salah satu sisi tubuh saja.
KOMPAS.com - Pada tubuh manusia memiliki alat indera dengan berbagai fungsi
atau kegunaan. Alat indera pada manusia disebut juga dengan panca indera. Karena
alat indera manusia terdiri dari lima, yakni indera penglihatan ( mata), indera
pendengar ( telinga), indera pembau ( hidung), indera pengecap ( lidah), dan indera
peraba ( kulit). Indera penglihatan (mata) Indera penglihatan pada manusia adalah
mata. Indera penglihatan disebut juga fotoreseptor, karena mata sangat peka
terhadap rangsangan cahaya. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), mata
merupakan organ indera khusus yang mampu menerima gambar visual.
Selanjutnya gambar visual tersebut dibawa ke otak. Baca juga: Bagian Mata dan
Fungsinya Di dalam mata terdapat beberapa bagian sebagai proses penglihatan.
Bagian-bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Berikut bagian pada
mata: Kornea Kornea mata berfungsi meneruskan cahaya yang masuk ke dalam
mata. Cahaya tersebut akan masuk dan berakhir pada selaput jala atau retina. Iris
Iris merupakan selaput pelangi yang letaknya di belakang kornea mata. Di tengah
selaput pelangi terdapat celah yang disebut anak mata atau pupil. Pupil berfungsi
untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris mengandung
pembuluh darah dan pigmen, jumlah pigmen akan menentukan warna mata. Bila
tidak ada pigmen maka mata akan berwarna merah. Lensa Lensa mata berfungsi
untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada
retina. Maka benda yang terlihat tampak jelas. Lensa dapat menipis atau menebal
sesuai jarak mata dengan benda yang dilihat. Retina Retina berfungsi untuk
menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata. Retina terletak di paling belakang
pada mata. Baca juga: Saat Bersin, Kenapa Mata Kita Tertutup? Saraf mata Saraf
mata memiliki fungsi untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak. Semua
informasi akan dibawa saraf yang kemudian diproses ke otak. Otot mata Otot mata
berfungsi untuk menggerakan bola mata. Sehingga mata bergerak ke kanan, kiri,
atas dan bawah. Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan
bola mata dengan tulang di sekitarnya.
Baca juga: Bagian Hidung dan Fungsinya Telinga dalam terdiri dari rongga yang
menyerupai saluran. Rongga itu disebut labirin tulang dan rongga yang dilapisi
membran disebut labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu
vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaranLihat Foto
bagan hidung(shutterstock) Indera pembau (hidung) Indera pembau memiliki
fungsi untuk merespon rangsangan bau. Hidung adalah indera khusus yang terletak
di dalam rongga hidung yang merupakan daerah sensitif. Pada indera pembau ada
beberapa sruktur: Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel sel-sel pembau (sel
olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor. sel olfaktori sangat peka pada
rangsangan gas kimia. Dalam sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit
berupa rambut yang terletak di selaput lendir hidung. Ujung yang lain berupa
tonjolan akson membentuk berkas yang disebut saraf otak (nervus olfaktori).
Indera pengecap (lidah) Lidah merupakan indera pengecap pada manusia. Pada
permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan
lidah terlihat kasar. Baca juga: Mengapa Anjing Selalu Menjulurkan Lidah?
Berdasarkan bentuk papila dibedakan menjadi tiga jenis, yakni: Papila filiformis
Papila filiformis adalah berbentuk seperti benang. Papila tersebut banyak terdapat
pada bagian depan lidah. Papila fungiformis Papila fungiformis adalah papila yang
berbentuk tonjolan, seperti kepala jamur. Untuk letaknya ada dibagian depan lidah
dan sisi lidah. Papila sirkumvalata Papila sirkumvalata adalah papila yang
bentuknya sepeerti huruf V terbalik dan ada pada pangkal lidah. Di dalam papila
tersebut terdapat banyak tunas pengecap. Setiap tunas pengecap akan merespon
secara maksimal salah satu rasa.
Indera peraba (kulit) Kulit merupakan indera peraba yang di dalamnya terdapat
ujung-ujung saraf peraba. Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir. Baca
juga: Sejarah Pakaian: Dari Kulit Hewan Hingga Kain Kulit dapat membedakan
kasar, halus, panas, dingin, dan sakit. Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang
melapisi seluruh tubuh manusia. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi,
seperti sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan,
berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh. Secara umum kulit memiliki 2
lapisan yaitu epidermis (kulit ari) dan dermis (kulit jangat). Lapisan epidermis
Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis dan tidak
mempunyai pembuluh darah ataupun sel saraf. Lapisan dermis Lapisan dermis
letaknya di bawah epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak yang
berjauhan dan mengandung pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor
khusus untuk membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin), rasa
sakit atau nyeri. Baca berikutny