Anda di halaman 1dari 15

RESUME ALAT-ALAT BERAT

A. RUMUSAN PERHITUNGAN PRODUKSI.

No. JENIS ALAT RUMUSAN PRODUKSI SATUAN KETERANGAN


1. - Bulldozer 60 q q=kapasitas blade,
- Excavator Q = ------ x E M³L bucket, bowl(m³)
- Dump Truck --------- Ct = cycle time
- Loader atau jam (menit)
- Scrapper 60 q E = job factor
Q = ----------- x E M³B Sf = Swell factor
Ct(1 +Sf) --------- material.
atau jam CF = factor konver-
60 q. CF si material.
Q = ------------ x E L = kondisi materi-
Ct M³B al lepas(loose)
--------- B= kondisi material
Jam asli (bank).

2. Grader Q= 1000 V.t (L sin a – Lo) E V = kecepatan


= 1000 V.t. Le. E operasi (km/jam)
M³L t = tebal pemotong
--------- an/spreading.
Jam Le = panjang blade
efektif (m).
L = panjang blade(m)
a = sudut blade thd
lintasan (º)
Lo = lebar overlap(m)
E = job factor

3. Compactor/ 1000 V.W.H (1 – Sf) V = kecepatan lindas


Roller Type Q = -------------------------- x E M³C (km/jam).
n --------- W =lebar drum wheel
jam (m)
atau Sf = shrinkage factor
1000 V.W.H. CF H = tebal lapisan(m)
Q = ------------------------ x E CF=factor konversi
n n = jumlah lintasan
E = job factor
Catatan :
• M³L adalah meter kubik tanah lepas (loose).
• M³B adalah meter kubik tanah asli (bank).
• M³C adalah meter kubik tanah padat (compact).
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI PERALATAN.

1. Faktor Kondisi Peralatan.


2. Faktor Kondisi Medan dan Lingkungan.
3. Faktor Operator dan Mekanik.
4. Faktor Cuaca /Iklim.
5. Faktor Material (Em).
6. Faktor Manajemen (EM).

KLASIFIKASI KONDISI PERALATAN

No. Klasifikasi Kondisi Nilai Kondisi (%)

1. Prima 100 - 90
2. Baik 90 - 80
3. Cukup 80 - 70
4. Sedang 70 - 60

KONDISI MEDAN

KLASIFIKASI
KONDISI KRITERIA
LAPANGAN
- Lapangan datar, kering
IDEAL - Jalan hantar lurus, keras/aspal, datar
- Ruang gerak luas
- Lingkungan bebas
- Lapangan datar lembab
- Jalan hantar lurus, bergelombang, perkerasan,
RINGAN kering (alam) lembab
- Ruang gerak luas
- Lingkungan bebas
- Lapangan kering bergelombang
- Jalan hantar tidak lurus, bergelombang,
SEDANG tanpa perkerasan (alam) lembab.
- Ruang gerak luas
- Lingkungan bebas
- Lapangan bergelombang dan becek
- Jalan hantar berbelok-belok tajam dan bergelom-
BERAT bang tidak terawatt (alam) dan becek
- Ruang gerak sempit
- Lingkungan terbatas.

KONDISI GABUNGAN ALAT dan MEDAN

KONDISI KONDISI ALAT


No. ------------------------------------------------------------------------
MEDAN PRIMA BAIK CUKUP SEDANG

1. IDEAL 0,95 0,90 0,85 0,80


2. RINGAN 0,90 0,852 0,805 0,757
3. SEDANG 0,85 0,805 0,760 0,715
4. BERAT 0,80 0,715 0,715 0,673

Disamping penilaian atas kondisi medan perlu pula diketahui besarnya angka
ROLLING RESISTANCE dan KOEFISIEN TRAKSI di medan bersangkutan
dengan cara penyesuaian dengan STANDAR INDUSTRI FAKTOR ROLLING
RESISTANCE & KOEFISIEN TRAKSI seperti yang tampil pada table berikut ini.

STANDARD INDUSTRI FAKTOR ROLLING RESISTANCE

No. KONDISI JALAN HANTAR ROLLING RESISTANCE (RR)


(kg/ton)
1. Jalan permanent diaspal, halus dan keras
tanpa penetrasi dibawah muatan, dirawat, 20
kering, datar
2. Jalan bergelombang, halus dan lurus dgn
permukaan tanah /aspal tipis melentur 35
sedikit dibawah roda beban atau naik turun,
dirawat teratur
3. Jalan tanah penuh bekas roda, melentur
dibawah roda beban, kurang terawat, pene 50
trasi ban 1 in sampai 2 in.
4. Jalan tanah penuh bekas roda, lembek
tidak terawat, tidak permanent. penetrasi 75
ban 4 in sampai 6 in
5. Pasir gembur kering atau kerikil gembur 100
6. Jalan tanah berlumpur, penuh bekas roda 100 - 200

STANDARD INDUSTRI KOEFISIEN TRAKSI

No. JENIS PERMUKAAN KOEFISIEN TRAKSI (KT)


---------------------------------------------------
BAN KARET TRACK
1. Beton 0,90 0,45
2. Tanah liat, kering 0,55 0,90
3. Tanah liat, basah 0,45 0,70
4. Tanah liat, penuh bekas roda 0,40 0,70
5. Pasir kering 0,20 0,30
6. Pasir basah 0,40 0,50
7. Jalan kerikil gembur 0,36 0,50
8. Tanah padat 0,55 0,90
9. Tanah gembur 0,45 0,60

FAKTOR GABUNGAN CUACA dan OPERATOR

No. OPERATOR dan MEKANIK


CUACA ----------------------------------------------------------

1. Terang, Segar 0,90 0,85 0,8 0,75


2. Terang, Panas, Berdebu 0,83 0,783 0,737 0,691
3. Dingin, Mendung, Gerimis 0,75 0,708 0,666 0,624
4. Gelap 0,666 0,629 0,592 0,555
FAKTOR MATERIAL (Em)

PENGERJAAN TINGKAT FAKTOR KONDISI dan JENIS MATERIAL


KESULITAN MATERIAL
Dapat digusur secara sempurna penuh blade
Mudah 1,10 blade, kadar air rendah, bukan tanah pasir di
padatkan, tanah biasa, onggokan material.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Sedang 0,90 Tanah lepas, tapi tidak digusur sepenuh bla-
DOZING de, tanah kering, pasir, batu pecah halus.
------------------------------------------------------------------------------------------
Agak sulit 0,70 Kadar air tinggi, liat lengket, tanah liat keras
kering, pasir kerikil.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Sulit 0,60 Batu hasil peledakan/ batu berukuran kasar
dan lumpur.

Mudah 1,20 Kondisi alam, tanah biasa atau tanah lunak.


------------------------------------------------------------------------------------------
Sedang 1,10 Kondisi alam tanah liat, tanah liat, tanah pa-
EXCAVATING sir atau pasir kering.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Agak sulit 0,90 Kondisi alam tanah pasir dengan kerikil
-------------------------------------------------------------------------------------------
Sulit 0,80 Onggokan batu hasil peledakan, lumpur

Onggokan material, hasil galian dapat mun


Mudah 1.00 - 1,10 jung, pasir, tanah pasir, tanah liat, lembek
basah (kadar air sedang)
------------------------------------------------------------------------------------------
Onggokan tanah material, tapi untuk mengam
Sedang 0,85 - 0,95 bilnya agak diforsir, pasir kering, tanah liat,
LOADING batu pecah, kerikil halus.
------------------------------------------------------------------------------------------
Batu pecah halus, tanah liat keras, sirtu, tanah
Agak sulit 0,80 - 0,85 pasir, tanah liat yang semuanya sulit disodok
dan lumpur.
------------------------------------------------------------------------------------------
Batu pecah kasar, hasil peledakan, batu kali,
Sulit 0,75 - 0,80 sirtu, tanah pasir, tanah liat yg semuanya su-
lit disodok dan lumpur.
Semua material yang diangkut adalah material
HAULING Pengisian 1,10 - 1,20 lepas
oleh Alat hanya berfungsi pengangkutan, bukan
loader pengisian.
FAKTOR MANAJEMEN (EM)

No. KUALIFIKASI CURRICULUM VITAE NILAI FAKTOR (%)


1. Sangat Baik Pendidikan :
a. Formal : S 1 - Teknik
b. Informal : 1. Large Proyek Management 0,95
2. Management Audit
3. Project Administration.
Pengalaman : 1. Proyek : ………
Nilai : 1,- M
2. Proyek : ………
Nilai : 1,5 M
2. Baik Pendidikan
a. Formal : S 1 – Teknik
b. Informal : 1. Construction Management 0,90
2. Engineering Management
3. Similar Project Management
Pengalaman : 1. Proyek : ……….
Nilai : 0,5 M
2. Proyek : ………
Nilai : 1,- M

3. Cukup Pendidikan
a. Formal : S 1 – Teknik
b. Informal : 1. Engineering Management 0,85
2. Construktion Management
3. ……………………………
Pengalaman : 1. Proyek : ……….
Nilai : 0,25 M
2. Proyek : ………..
Nilai : 0-,50 M
4. Sedang Pendidikan :
a. Formal : SM – Teknik
b. Informal : 1. Engineering Management 0,80
2. ………………………….
3. ………………………….
Pengalaman : 1. Proyek : ………
Nilai : 0,10 M
2. Proyek : ………
Nilai : 0,25 M
C. WAKTU SIKLUS.

Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan alat untuk 1 (satu) kali produksi.
Perhitungan waktu siklus diberlakukan hanya untuk alat-alat yang tidak setiap saat
berproduksi secara terus menerus.

Alat-alat tersebut anatara lain : • Bulldozer


• Excavator
• Loader
• Dump Truck
• Motor Scrapper.

Perhitungan waktu siklus tersebut berbeda satu sama lain, bergantung pada jenis
alat sebagai berikut :
1. Bulldozer :

Waktu siklus = Waktu gusur + Waktu mundur + Waktu tetap.

1000 D D
Ct = ----------- ( ----- + ----- ) + Ft (menit)
60 Vg Vm
dimana :
Vg = kecepatan gusur (Km/jam)
Vm = kecepatan mundur (Km/jam)
D = jarak gusur atau mundur (m)
Ft = waktu tetap untuk tukar gigi (menit)

Agar dapat ditetapkan Vg dan Vm maka perlu sekali mengetahui :


a. keadaan permukaan medan (tanjakan atau turunan)
b. jenis material yang akan digusur
c. jumlah beban mesin (berat alat + berat material ± tahanan-tahanan)
d. tenaga yang tersedia pada mesin.

Selanjutnya kecepatan Vg dan Vm dapat ditetapkan dengan rumusan sbb:

N. .75 N
Vg = ---------- x 3.6 (km/jam) atau Vg = 270 ----- (km/jam)
Pg Pg
dan
N . 75 N
Vm = ---------- x 3,6 (km/jam) atau Vm = 270 -----(km/jam)
Pm Pm

Jenis Drive Ft (menit)


Direct drive 0,10
Torq flow 0,05

2. Excavator.

Waktu siklus terdiri dari 4 (empat) komponen waktu yaitu :


• waktu muat bucket (digging time/tm) yang dipengaruhi oleh jenis material dan
kondisi galian.
• waktu putar bermuatan (swing loaded time/tpb) yang dipengaruhi oleh beban
dan jarak buang.
• waktu buang muatan (dumping time/tb) yg dipengaruhi oleh cara pembuangan.
• waktu putar kosong/kembali (swing empty time/tpk).

Jadi waktu siklus atau cycle time excavator adalah :

Ct = tm + tpb + tb + tpk (menit)

Waktu siklus masih dipengaruhi factor kedalaman galian yaitu :

Digging Depth
R = ------------------------------ Sehingga waktu siklus diperhitungkan adalah :
Max.Spec.DiggingDepth Cta = Ct x R (menit).

Table : WAKTU SIKLUS


Satuan : menit
sudut kapasitas bucket ( M³ )
buang 0,25 0,40 0,50 0,55 0,60 0,70 0,80 0,90 1.00 1,20 1,50 1,70

90 0,2 0,2 0,23 0,23 0,26 0,26 0,26 0,26 0,28 0,30 0,31 0,33

180 0,25 0,25 0,28 0,28 0,31 0,31 0,31 0,31 0,33 0,33 0,36 0,38

Table : FAKTOR

R (%) Mudah Sedang Agak sulit Sulit


< 40 0,70 0,90 1,10 1,40
40 - 75 0,80 1.00 1,30 1,60
> 75 0,90 1,10 1,50 1,80
Pada table R diatas, yang dimaksud dengan :
• Mudah : - pembuangan ke spoil pile
- tanah lunak
- galian dangkal
- kehati-hatian menggali tidak perlu

• Sedang : - pembuangan bebas


- tanah biasa
- kedalaman sedang
- kehati-hatian menggali tidak perlu

• Agak sulit : - pembuangan tertentu


- tanah keras, liat
- perlu kehati-hatian menggali

• Sulit : - pembuangan tertentu


- tanah keras, liat dan berbatu
- galian kedalaman maksimum
- perlu kehati-hatian menggali.

3. Loader.

Untuk loader, waktu siklus atau cycle time dihitung berdasarkan metode dan
kondisi pengoperasian.
Ada 3 (tiga) macam cara atau metode pengoperasian, yaitu :
1. Cross Loading
Pada cara ini waktu siklus adalah :
D D
Ct = ------ + --------- + Ft (menit)
Vfk Vrb

2. V Shaped Loading
Pada cara ini waktu siklus adalah :
D D D D
Ct = ------ + ------- + ------- + -------- + Ft (menit)
Vfb Vfk Vrb Vrk

3. Ambil dan Angkut (Load and Carry)


Pada cara ini waktu siklus adalah :
D D
Ct = ------ + ------- + Ft (menit)
Vfb Vfk
Dalam rumus-rumus di atas :
D = adalah jarak angkut (m)
Vfb = adalah kecepatan maju bermuatan (m/menit)
Vfk = adalah kecepatan maju kosong (m/menit)
Vrb = adalah kecepatan mundur bermuatan (m/menit)
Vrk = adalah kecepatan mundur kosong (m/menit)
Ft = adalah waktu tetap (fixed time) untuk tukar gigi, muat, buang
serta putar posisi atau arah

Berikut ini diberikan nilai waktu tetap (Ft) untuk ke-3 cara diatas seperti
table dibawah ini :

TABEL : WAKTU TETAP


Satuan Menit
Drive V-Shape Cross Load &
Loading Loading Carry

Direct drive 0,25 0,35 0,40


Hydraulic Shift Drive 0,20 0,30 0,37
Torq flow Drive 0,20 0,30 0,35

4. Dump Truck.

Waktu siklus terdiri dari 5 lima komponen waktu, yaitu :


qdt
• waktu muat : tm = ------- x Cu (menit)
ql
D
• waktu angkut muatan : tam = ------- (menit)
Vam
D
• waktu kembali (kosong) : tk = ------- (menit)
Vk
• waktu buang muatan : tb (menit)
• waktu tunggu dimuati : tt (menit)

Jadi waktu siklus adalah :


qdt D D
Ct = ------ x Ctl + ------ + ------ + tb + tt (menit)
ql Vam Vk

Selanjutnya waktu buang dan waktu tunggu dimuati yang angkanya dipengaruhi
metode kerja, kondisi lapangan dan kondisi alat perlu diketahui.

Untuk memudahkan perhitungan berikut ini diberikan angka-angka untuk tb dan tt


seperti table berikut ini :

No. Kondisi Waktu buang tb (menit) Waktu tunggu tt (menit)


1. Baik 0,50 - 0,70 0,10 - 0,20
2. Sedang 1.00 - 1,30 0,25 - 0,35
3. Kurang 1,50 - 2.00 0,40 - 0,50

Criteria kondisi baik, sedang dan kurang pada table di atas adalah sbb :
Baik - Pembuangan bebas
- Tidak perlu maneuver mengatur posisi pembuangan atau
unloading dan pengisian.
- Antrian tidak terjadi

Sedang - Pembuangan bebas


- Perlu maneuver mengatur posisi pembuangan dan pengisian
- Antrian sekejap (tidak lebih dari 1 (satu) unit

Kurang - Pembuangan tidak bebas


- Perlu maneuver mengatur posisi pembuangan dan pengisian
- Antrian menumpuk (lebih dari 2 unit).

5. Motor Scrapper.

Waktu siklus terdidi dari 5 komponen waktu, yaitu :


q
• waktu muat : tm = --------- (menit)
Vm.a.l
D
• waktu angkut : tam = --------- (menit)
Vam

• waktu buang muatan : q


atau spreading tbm = ----------- (menit)
Vbm.b l

D
• waktu kembali : tk = -------- (menit)
Vk

• waktu persiapan muat dan buang dll. (spot and delay time : tp
Jadi waktu siklus adalah :
q D q D
Ct = --------- + ------- + ---------- + ------- + tp (menit)
Vm.a.l Vam Vbm.b.l Vk
dimana :
q = kapasitas bak scrapper (m³)
Vm = kecepatan muat (m/menit)
a = kedalaman pemotongan maksimum (max. depth of cut)
sesuai spesifikasi alat (m)
l = lebar pemotongan atau panjang blade (m)
D = jarak angkut (m)
Vam = kecepatan angkut (m/menit)
Vbm = kecepatan buang muatan (m/menit)
b = lebar pembukaan pintu buang atau tebal penghamparan
(height of spread) (m).
Vk = kecepatan kembali (m/menit)
tp = waktu untuk spot dan delay (menit)

Memperhatikan rumus waktu siklus tersebut diatas terlihat bahwa kecepatan


translasi merupakan salah satu factor penentu besar kecilnya angka waktu siklus
sehingga perlu terlebih dahulu menghitung besarnya kecepatan sebagai berikut :

N x 75 x 60 N x 75 x 60
Vm = ---------------- (m/menit) : Vbm = -------------------- (m/menit)
Pm Pbm

N x 75 x 60 N x 75 x 60
Vam = ---------------- (m/menit) ; Vk = --------------------- (m/menit)
Pam Pk

Selanjutnya spot and delay time yang dipengaruhi metode kerja, kondisi situasi
lapangan perlu diketahui.
Berdasarkan pengalaman, spot and delay time tp berkisar antara : 0,1 - 0,3 menit.

6. Motor Grader dan Compactor.

Memperhatikan rumus produksi pada jenis alat Motor Grader dan Compactor,
cycle time tidak perlu dihitung, karena yang mempengaruhi produksinya adalah :

• Motor Grader : factor kecepatan, overlap dan factor lain.


• Compactor : factor kecepatan, lintas, jumlah lindasan dan factor lain

Memperhatikan rumus waktu siklus tersebut diatas terlihat bahwa kecepatan trans
lasi merupakan salah satu factor penentu besar kecilnya angka waktu siklus,
sehingga perlu terlebih dahulu menetapkan besarnya kecepatan melalui rumus
seperti dibawah ini :

N x 75 x 60
• Kecepatan maju Vf = ----------------- (m/menit)
Pf
dan • untuk Loader
N x 75 x 60
• Kecepatan mundur Vr = ---------------- (m/menit)
Pt
dimana
N = tenaga mesin atau fly wheel horse power (HP)
Pf, Pt = gaya dorong (kg)

N x 75 x 60
• Kecepatan angkut Vam = -------------------- (m/menit)
Pam
dan • untuk Dump Truck
N x 75 x 60
• Kecepatan balik Vk = ------------------- (m/menit)
Pk

Selanjutnya dalam rumus kecepatan ini perlu lebih dahulu dihitung gaya angkut
Pam dan gaya kembali Pk sebagai berikut :
Sin. a
Pam = R (Bo + q.Bj) (RR ± --------- ) (kg)
1000

Sin. a
Pk = R. Bo ( RR ± ---------- ) (kg)
1000

Jadi menentukan waktu siklus cukup rumit dan besarnya angka waktu siklus
berbeda untuk alat yang berbeda merk walaupun kapasitas bucket sama,
karena pertimbangan yang berbeda waktu perencanaan alat dimaksud.
D. JUMLAH KEBUTUHAN PERALATAN.

Pada dokumen lelang selalu ditetapkan jangka waktu penyelesaian pekerjaan


dalam satuan hari kalender.
Dengan begitu jumlah unit peralatan per-kegiatan dapat dirumuskan sebagai
berikut :

V
n = ----------- unit
We.S.Q

dimana :
n = jumlah unit peralatan per-jenis
V = volume per jenis pekerjaan (m³)
We = waktu efektif hari kerja (hari)
S = standard jam kerja per hari sesuai peraturan ( 8 jam/hari)
Q = produksi peralatan per satu-satuan waktu (m³/jam)

Bahwa tiap pekerjaan dapat atau mungkin terdiri dari beberapa kegiatan yang
umumnya secara seri.
Dalam rumus-rumus diatas hasil perbandingan tidak selalu angka bulat, jadi perlu
pembulatan. Pembulatan dilakukan keatas, karena dengan begitu ketepatan waktu
penyelesaian dapat dilakukan secara pasti tanpa lembur (over time).
Tetapi bila pembulatan dilakukan kebawah biasanya selalu dilakukan lembur
untuk menghindari keterlambatan.

Selanjutnya hasil perhitungan dapat direkapitulasi dalam bentuk format seperti di


bawah ini :

REKAPITULASI PRODUKSI dan KEBUTUHAN ALAT

No. JENIS JENIS VOLUME SATUAN WAKTU JENIS PRODUKSI JUMLAH KET
PEKER MATE (JAM) ALAT PER-JAM ALAT
JAAN RIAL (unit)
CONTOH ditetapkan
1. Galian Tanah 100.000 m³B 300 excavator 50 6,6 7
saluran biasa
Dumptruck 15 22,2 23

2. Timbunan Tanah 50.000 m³B 500 bulldozer 150 0,66 1


tanggul biasa
P.Shovel 80 1,25 2

Dumptruck 10 10 -
Compactor 25 4 -

E. JADWAL PENYELESAIAN (TIME SCHEDULE).

penyelesaian sebagaimana tertuang dalam NWP (Net Work Plan) dari pekerjaan atau
seluruh pekerjaan.
Sejalan dengan itu dan dengan hasil perhitungan volume pekerjaan, produksi alat,
jumlah unit alat per jenis pekerjaan, dapat disusun jadwal kegiatan penggunaan
peralatan pada seluruh pekerjaan sebagaimana diperlihatkan pada format berikut ini :

JADWAL PENYELESAIAN dan KEBUTUHAN ALAT


( TIME SCHEDULE )

JENIS dan
NO. VOLUME JENIS ALAT JADWAL (Hari ke…) dan JUMLAH ALAT (unit) Ket
PEKERJAAN 1 2 3 4 5 6 …………dst

CONTOH

1. Galian Excavator 7 7 7 7 7 7 7……….. 7


saluran
Dumptruck 23 23 23 23 23 23 23………23

2. Timbunan Bulldozer 1 1 1 1 1 1 1 ……….. 1

P. Shovel 2 2 2 2 2 2 2 ……….. 2

Dumptruck 10 10 10 10 10 10 10 ……… 10

Compactor 4 4 4 4 4 4 4 ……….. 4

Anda mungkin juga menyukai