Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMERIKSAAN KADAR AIR


(WATER CONTENT)

2.1 Pendahuluan
Kadar air yang didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air yang
terkandung dalam tanah kering dan dinyatakan dalam persen (%). Pengujian kadar
air ini merupakan pengujian rutin untuk berbagai jenis percobaan seperti
pemadatan, konsolidasi, batas atterberg dan masih banyak lagi.
Kadar air dapat dikatakan sebagai kadar air asli (wn). Kadar air asli ini
sering digunakan untuk meramalkan bidang batas air jenuh dan bersama-sama
dengan batas atterberg, dapat juga digunakan untuk menentukan suatu contoh
tanah dalam keadaan normally consolidation, kadar airnya akan mendekati batas
cair. Sedangkan tanah preconsolidation, kadar airnya akan mendekati harga batas
plastis.

2.2 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan berapa besar kadar air
dari suatu contoh tanah. Yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah
perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dan berat tanah
tersebut dinyatakan dalam persen (%). Serta untuk mengetahui Berat dari tanah
kering.

2.3 Alat-Alat yang Digunakan


1. Oven dengan suhu yang dapat diatur konstan.
2. Cawan timbang yang terbuat dari aluminium.
3. Timbangan
4. Plat Kaca
5. Extruder, sebagai alat untuk mengeluarkan tanah dari tabung Contoh

6
7

2.4 Prosedur Percobaan


1. Keluarkan tanah hasil pengeboran mengunakan extruder.
2. Letakan tanah diatas plat kaca
3. Siapkan timbangan dan pastikan timbangan sudah dalam keadaan nol.
4. Cawan Kosong yang sudah dibersihkan kemudian Ditimbang (W1).
5. Contoh tanah atau benda uji dimasukan kedalam cawan, kemudian
ditimbang (W2).
6. Setelah ditimbang, cawan dan tanah dimasukan kedalam oven selama 24
jam.
7. Sesudah di oven selama 24 jam, cawan beserta contoh tanah kering
dikeluarkan dari oven.
8. terakhir cawan + benda uji ditimbang untuk mendapatkan (W3).
8
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JALAN PROFESOR DOKTER H. HADARI NAWAWI TELP (0561)749186, 743464
KOTAK POS 1349

Pemeriksaan Kadar Air


(Water content)

Proyek : Praktikum Mekanika Tanah I


Cuaca : Cerah
Lokasi : Samping Laboratorium Survei Dan Pemetaan
Kelompok : Kelompok 15
Tanggal : 27-28 Januari 2021
Kedalaman : 2,5 - 3 meter

Tabel 2.1 Pemeriksaan Kadar Air

1 No. Cawan timbang 13 D2


2 Berat cawan kosong (gr) W1 10,28 10,99
3 Berat cawan+tanah basah (gr) W2 54,58 46,66
Berat cawan+tanah kering
4 W3 33,85 30,12
(gr)
5 Berat air (gr) W 2 −W 3 20,73 16,54
6 Berat tanah kering (gr) W 3−W 1 23,57 19,13
W 2−W 3
7 Kadar air W 3 −W 1 x 87,951 86,461
100%
8 Rata-rata Kadar air rata-rata (%) 87,206

2.5 Hasil dan analisa Perhitungan

8
9

Berat air
Kadar Air (W) cawan 13 = Berat tanah kering x 100%
W 2 - W3
= W 3 - W1 x 100%
54,58-33,85
= x 100%
33,85-10,28
= 87,951%
Berat air
Kadar Air (W) cawan D2= Berat tanah kering x 100%
W 2 - W3
= W 3 - W1 x 100%
46,66-30,12
= x 100%
30,12-10,99
= 86,461%
87,951%+86,461%
Kadar air rata-rata (Wn) =
2
= 87,206%
10

2.6 Kesimpulan
1. Dari hasil pemeriksaan dengan dua benda uji diperoleh harga kadar air
rata-rata adalah: wn = 87,206%. Hasil ini menunjukkan kandungan air
dalam sampel tanah sebanyak 87,206% bagian dari berat tanah secara
keseluruhan.
2. Dari percobaan kadar air diketahui perbandingan antara berat air dengan
berat tanah kering.
3. Dari hasil kadar air yang dihitung menunjukkan bahwa nilai kadar air tanah
tinggi. Kadar air tanah yang tinggi sangat berpengaruh terhadap daya
dukung tanah.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kadar air dalam tanah adalah
banyaknya curah hujan, kemampuan tanah menahan air, tingginya muka air
tanah, maupun senyawa kimiawi yang terkandung dalam tanah.

2.7 Saran
1. Pastikan cawan yang digunakan benar-benar bersih sebelum sampel tanah
dimasukan.
2. Dalam menentukan kadar air perlu banyak hal yang harus diperhatikan pada
saat proses pengeringan serta pada saat proses penentuan berat dan analisa
kadar air, supaya tidak mempengaruhi hasil analisa yang didapat.
3. Pada saat memulai praktikum akan lebih baik untuk mengecek lokasi yang
akan dibor.
4. Diharapkan dalam mengoven harus memperhatikan sampel dengan waktu
dan suhu yang ditetapkan.
5. Pelaksanaan praktikum hendaknya semakin dioptimalkan dengan membuat
modul sebagai panduan dalam melaksanakan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai