BAB 2 KEL.15 Fixx
BAB 2 KEL.15 Fixx
2.1 Pendahuluan
Kadar air yang didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air yang
terkandung dalam tanah kering dan dinyatakan dalam persen (%). Pengujian kadar
air ini merupakan pengujian rutin untuk berbagai jenis percobaan seperti
pemadatan, konsolidasi, batas atterberg dan masih banyak lagi.
Kadar air dapat dikatakan sebagai kadar air asli (wn). Kadar air asli ini sering
digunakan untuk meramalkan bidang batas air jenuh dan bersama-sama dengan
batas atterberg, dapat juga digunakan untuk menentukan suatu contoh tanah dalam
keadaan normally consolidation, kadar airnya akan mendekati batas cair.
Sedangkan tanah preconsolidation, kadar airnya akan mendekati harga batas
plastis.
6
7
8
9
W2 - W3
= x 100%
W3 - W1
54,58-33,85
= x 100%
33,85-10,28
= 87,951%
W2 - W3
= x 100%
W3 - W1
46,66-30,12
= x 100%
30,12-10,99
= 86,461%
87,951%+86,461%
Kadar air rata-rata (Wn) = = 87,206%
2
10
2.6 Kesimpulan
1. Dari hasil pemeriksaan dengan dua benda uji diperoleh harga kadar air
rata-rata adalah: wn = 87,206%. Hasil ini menunjukkan kandungan air dalam
sampel tanah sebanyak 87,206% bagian dari berat tanah secara keseluruhan.
2. Dari percobaan kadar air diketahui perbandingan antara berat air dengan berat
tanah kering.
3. Dari hasil kadar air yang dihitung menunjukkan bahwa nilai kadar air tanah
tinggi. Kadar air tanah yang tinggi sangat berpengaruh terhadap daya dukung
tanah.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kadar air dalam tanah adalah
banyaknya curah hujan, kemampuan tanah menahan air, tingginya muka air
tanah, maupun senyawa kimiawi yang terkandung dalam tanah.
2.7 Saran
1. Pastikan cawan yang digunakan benar-benar bersih sebelum sampel tanah
dimasukan.
2. Dalam menentukan kadar air perlu banyak hal yang harus diperhatikan pada
saat proses pengeringan serta pada saat proses penentuan berat dan analisa
kadar air, supaya tidak mempengaruhi hasil analisa yang didapat.
3. Pada saat memulai praktikum akan lebih baik untuk mengecek lokasi yang
akan dibor.
4. Diharapkan dalam mengoven harus memperhatikan sampel dengan waktu
dan suhu yang ditetapkan.
5. Pelaksanaan praktikum hendaknya semakin dioptimalkan dengan membuat
modul sebagai panduan dalam melaksanakan praktikum.