Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari, tampak
seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor atau disebut juga
bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang terpisah. Meteor yang jatuh
mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api.
Meteor yang jatuh terkadang sangat banyak dan disebut sebagai hujan meteor.
Ketika terjadi hujan meteor, jutaan meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi, tetapi
sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi. Kadang-kadang
meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai ke permukaan Bumi dan
disebut sebagai meteorit.
2.2 Bumi dan Lapisan-lapisan Bumi
Susunan Lapisan Bumi
Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian mendingin disebelah
luar sedangkan di dalam masih panas. Didekat permukaan menjadi beku dan disebut
kerak bumi.
Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :
- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa jenisnya kira-kira
2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4.
Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
- Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari oksida besi dan
sulfida besi.
- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa jenisnya 9,6
terdiri dari besi dan nikel.
Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan bahwa sesungguhnya bumi berasal dari
matahari, maka inti bumi seharusnya juga seperti material matahari. Yaitu terdiri
sebagaian besar Hidrogen.Holmes (1936) mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai
berikut :
- Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.
- Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-basal.
- Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-
peridotit dan eklogit.
Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada pokoknya bagian Lithosfera terdiri
dari Silikat dan Aluminium.Disebelah bawah terutama di lautan terdapat lapisan berat
yang terdiri dari Silikat dan magnesium.
Wegner (1930) mengajukan hipotesis Continental drift (perkisar benua) :
permukaan bumi terdiri dari beberapa lempeng besar berukuran benua, masing-masing
terdiri dari bagian oceanis dan kontinental yang bergerak relatif yang satu terhadap yang
lainnya. Tebal tiap lempeng kerak bumi kira-kira 80 km. Kecepatan relatif lempeng-
lempeng ini berkisar 1 – 13 cm setahun. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan
yang satu dengan yang lain oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi,
konvergensi atau shear (gesekan). Batas lempeng ini adalah sangat labil dan ditandai oleh
gunung api yang aktif serta kegempaan yang tinggi.
Struktur bumi
Seperti halnya kebanyakan benda langit, bumi berbentuk bola, meskipun agak
pepat pada kedua kutubnya. Kepepatan itu akibat gerak rotasi mengelilingi sumbunya.
Oleh karena itu, jarak pusat bumi terhadap khatulistiwa lebih panjang dari pada
kutubnya. Panjang diameter pada khatulistiwa=12.762 km, sedangkan panjang diameter
pada kutub=12.306km.
Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukan bumi terdapat
lapisan air yang di sebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri atas kulit (kerak) atau
lithosfer, dan bagian inti yang disebut centrosfer.
a. Lithosfer dan Centrosfer
Lithosfer tebalnya hanya kurang lebih 32 km (=32.000m) dan merupakan bagian
yang penting dalam kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau sebagai
tempat tinggal. Ketebalan lithosfer tidak sama. Bagian tebal berupa benua setebal 8 km,
bagian tipis berupa dasar laut yang dalam setebal 3,5 km dan terdiri atas 2 lapisan, yaitu
lapisan sebelah atas, terdiri dari silicon dan aluminium dengan berat massa (BM) rata-
rata 2,65 dan lapisan sebelah dalam, terdiri dari silicon dan magnesium dengan BM 2,9.
b. Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya menutupi seluruh permukaan bumi, tetapi hanya 75%
yang meliputi lautan, danau-danau, dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Kedalaman
laut rata-rata 4000 m dan yang terdalam adalah di dekat pulau guam dengan kedalaman
11000 m. hidrosfer mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang
menguap akan membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut
lagi.
c. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi, yang dalam
kehidupan sehari-hari disebut udara. Tebal atmosfer sebesar 4800 km, terhitung dari
permukaan air laut. BJ bagian bawah 0,013, dan semakin ke atas sem akin kecil sampai
mendekati 0. Berikut ini uraian lebih terinci:
d. Troposfer
Lapisan setebal 16 km ini, pada daerah khatulistiwa menipis hingga hanya 8 km
pada kutub-kutub bumi. Hampir seluruh uap air yang terkandung dalam atmosfer
terdapat didalam lapisan ini. Sehubungan dengan kandungan uap air itulah terjadi hujan,
salju, angin dan badai.
e. Stratosfer
Lapisan ini mulai dari 16 km sampai 80 km di atas bumi. Suhu rat-rata, sekitar
-35% C. pesawat terbang sebenarnya masih dapat mengarungi pada lapisan terbawah dari
strtosfer, asal semua pintu kabin dapat ditutup rapat dan udara di dalam pesawat diatur,
terutama kadar oksigennya hingga seperti kondisi dalam troposfer.
f. Lonosfer
Lapisan ini terdapat di atas 80 km dengan tekanan udara sangat rendah sehingga
semua partikel terurai menjadi ion-ion. Lapisan ionosfer sangat penting sehubungan
dengan komunikasi rdio jarak jauh karena lapisan ini merupakan pemantul gelombang
radio.
a. Teori sedimen
Pengukuran usia bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen yang
membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang
terbentuk setiap tahunnya dengan memperbandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat
di bumi sekarang ini, maka dapat di hitung umur lapisan tertua kerak bumi. Berdasarkan
perhitunag mecam ini diperkirakan bumi terbentukl 500 juta tahun yang lalu.
b. Teori kadar garam
Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Di duga bahwa
mula-mula laut itu berair tawar. Dengan adanya sirkulasi air dalam lam ini, maka air yang
mangalir dari darat melalui sungai kelaut membawa garam-garam. Keadaaan semacam itu
berlangsung terus menerus sepanjang abad. Dengan mengetahui kenaikan kadar garam
setiap tahun, yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat ini, yaitu kurang lebih
320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk 1000 juta tahun yang lalu.
c. Teori ternal
Pengukuran usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi. Diduga bahwa bumi
mula-mula merupakan batuan yang sangat panas yang lama kelamaan mendingin. Dengan
mengetahi massa dan suhu bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa inggris yang bernama
elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin seperti saat ini
dari batuan yang sangat panas pada permulaannya memerlukan waktu 20.000 jutaan
tahun.
d. Teori radioaktivitas
Pengukuran usia bumi ynag dianggap paling benar ialah berdasarkan waktu peluruhan
unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini, diperlukan pengetahuan tentang waktu
paroh unsure-unsur radioakktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan unsur
raioaktif untuk luruh atau mengerungi sehngga massanya tinggal separoh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa STIE Sebelas April Sumedang dapat lebih mengetahui dan memahami
mengenai Bumi dan Alam Semesta. Dan untuk menyempurnakan lagi isi makalah ini,
kami harapkan adanya kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
http://www.wikipedia.com