Anda di halaman 1dari 2

BY : Fery Kurniawan

INTI SEL (NUKLEUS)

Nukleus merupakan organel sel terpenting bagi metabolisme dan kehidupan sel dan
merupakan struktur yang sangat penting dalam sel Eukaryotik. Hal ini disebabkan nukleus sebagai
pengendali seluruh aktivitas sel, berdasarkan hasil percobaan sel yang tidak mengandung nukleus tidak
mengalami perkembangbiakan dan lama kelamaan akan mati. Sebagai contoh potongan tubuh
paramecium yang nukleusnya dihilangkan akan mengalami kematian, sebaliknya, potongan tubuh
paramecium yang mengandung nukleus dapat terus tumbuh dan membelah diri. Nukleus dapat
dianalogikan sebagai sebuah rumah untuk informasi-informasi pewarisan sifat suatu organisme.
Informasi-informasi tersebut dapat berupa instruksi genetika, misalnaya untuk memerintahkan
pembentukan zat-zat kimia bagi sel-sel, mengendalikan Produksi sel sel baru dan mengatur
perkembangan sifat-sifat secara genetika. Berkaitan dengan fungsinya tersebut nukleus dikenal sebagai
pusat pengendali sebuah sel. Nukleus merupakan Organel terbesar dalam sel yang berbentuk bulat
sampai lonjong, selain itu nukleus ada juga yang berbentuk tidak beraturan dan grandular seperti sel
darah putih (leukosit). Pada umumnya hanya terdapat satu nukleus misalnya pada sel hewan dan
tumbuhan selain itu ada pula sel yang mempunyai dua inti, seperti pada paramecium, beberapa sel
bahkan ada yang mempunyai banyak inti, seperti pada sel tulang (osteoblas) dan otot lurik. Nukleus
memilliki diameter sekitar 5 Um.
Seperti apakah struktur inti sel itu jika diurutkan dari luar kedalam ? pada inti sel terdapat tiga
bagian utama, yaitu selaput inti, Cairan inti dan anak inti. Berikut perbedaan struktur dan fungsi bagian-
bagian tersebut.
1. Selaput inti (Karyoteka).
Merupakan bagian terluar nukleus berupa amplop sehingga berfungsi melindungi nukleus dan
mengendalikan pertukaran zat dengan sitoplasma. Bagian ini disebut juga membaran inti atau karioteka.
Membran nukleus merupakan membran ganda yang terdiri atas komponen Fosfolipid dan protein.
Karioteka terdiri dari lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luarnya berhubunga denagan retikulum
endoplasma (RE), Mitkondria dan badan golgi. Ruang antara lapisan luar dan lapisan dalam tersebut
dinamakan sisterna atau perinuklear. Pada karioteka terdapat lubang atau pori yang berfungsi untuk
pertukaran zat antara cairan inti dan sitoplasma, dengan demikian dapat dikatakan bahwa membran
nukleus berfungsi sebagai pintu gerbang lalu lintas exstensif antara nukleus dan sitoplasma.
2. Cairan Inti (Karyotin/Nukleoplasma).
Cairan inti berbentuk cairan kental, seperti gel dan transpara. Cairan ini sering disebut dengan karyotin
dan nukleoplasma atzu plasma inti mengandung senyawa kimia yang komplkeks. Didalamnya terdapat
enzim, nukleotida, ion, protein dan kromatin yang berupa benang-benang yang tersusun atas
deoxyribonucleic acidd (DNA). Cairan koloid ini merupakan campuran air dan molekul-molekul
pembangun struktuur ribosom, asam inti dan material lainya. Pada saat sel tidak aktif membelah
nukleoplasmanya mengandung materi genetika yang disebut kromatin. Kromatin merupakan serat-serat
halus sepertti benang yang terpilin yang terdiri atas ADN dan protin, ketika sel membelah, struktur
kromatin memendek membentuk struktur seperti benang kusut. Struktur demikian biasa disebut
kromosom. Didalam kromosom terdapat informasi genetika yang disebut gen.
3. Anak Inti (Nukleolus).
Anak inti atau nukleolus bisa terdapat lebih dari satu dalam satu nukleus. Nukleolus terutama tersusun
atas DNA dan Fosfoprotein. Nukleolus berfungsi untuk menyusun Ribonucleic acid (RNA). Melalui RNA
ini Protien disintesis. Pada fase awal pembelahan sel, nukleolus menghilang dan muncul kembali pada
tahap telofase setelah kromosom berubah menjadi kromatin. Nukleolus tidak diselaputi oleh membran.
Chromatin chromosomes
long strings

Anda mungkin juga menyukai