(STMIK) PRINGSEWU
STRATA-1 : SK BAN-PT NOMOR : 3227/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2019
DIPLOMA-III : SK BAN-PT NOMOR : 3159/SK/BAN-PT/Akred/Dpl-
III/IX/2017
Alamat : Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu. Telp/Fax. (0729) 22240. www.stmikpringsewu.ac.id
3. Sebutkan aspek-aspek pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi dan jelaskan aspek-aspek
tersebut !
5. Apa manfaat anda mempelajari Bahasa Indonesia IPTEK di Perguruan Tinggi yang sekarang anda jalani !
“Mulailah dari yang paling sederhana, karena sesuatu yang besar berawal dari yang paling
sederhana”
Nama Mahasiswa :
NPM :
Bahasa Indonesia berperan sebagai alat komunikasi, dalam proses pengajarannya di perguruan tinggi
bahasa Indonesia juga memegang peranan sentral sebagai media dalam membangun karakter, serta
mengaktualisasikan kreatifitas mahasiswa.
(1) Mengangkat kembali kata-kata lama yang sudah usang (terpendam) dengan pemaknaan baru, (2)
meminjam kata-kata dari bahasa daerah atau dari bahasa asing untuk mengisi kekosongan konsep atau
menambah kesinoniman dengan kosakata yang sudah ada sebelumnya, dan (3) membentuk kata-kata
baru, baik melalui akar kata maupun melalui proses morfologis.
3. Sebutkan aspek-aspek pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi dan jelaskan aspek-aspek
tersebut !
Munculnya sikap negatif terhadap Bahasa Indonesia yang akan menyebabkan orang kurang peduli
terhadap usaha pembinaan dan pelestariaan bahasa Indonesia. Mereka menjadi tidak bangga memakai
bahasa sendiri sebagai penanda jati diri, bahkan merasa malu memakai bahasa Indonesia. Selain itu,
sikap negatif terhadap bahasa terbentuk apabila orang yang bersangkutan sudah mengetahui atau
sudah diberi tahu bahwa ia telah melakukan kesalahan, tetapi enggan untuk memperbaikinya.
Beberapa bentuk sikap negatif yang masih terjadi saat ini antara lain:
2. Merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing dengan fasih,
sekalipun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.
3. Merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing, tetapi tidak pernah merasa malu apabila tidak
menguasai bahasa Indonesia.
4. Menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah
3. Menumbuhkan kesadaran adanya norma bahasa Indonesia yang diharapkan dapat mendorong
mahasiswa agar menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.