Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan hias air tawar merupakan ikan yang diminati masyarakat luas karena
keindahan yang khas dan unik, mulai dari beragam corak, warna dan bentuk.
Keberadaan ikan hias sendiri tidak lagi sebagai hiburan atau hobi semata tetapi
telah berkembang menjadi objek yang dimanfaatkan bagi kepentingan dunia
pendidikan, penelitian, medis maupun keperluan konservasi alam. Lebih kurang
240 jenis ikan hias air tawar diproduksi di Indonesia, baik dari hasil tangkapan
maupun budidaya (Lesmana dan Darmawan, 2001; Anggina dkk., 2013).
Ikan mas koki (Carassius auratus) termasuk salah satu ikan hias air tawar
yang sangat digemari oleh pecinta ikan hias karena karakteristiknya yang dapat
memberi daya tarik tertentu dalam memenuhi kebutuhan psikis penggemarnya.
Warna yang cerah, bentuk tubuh unik dan sifat-sifat khusus dari kelakuannya
merupakan faktor yang membuat ikan mas koki tampil menarik dan memiliki nilai
estetika yang khas (Miswar dkk., 2013). Menurut Lesmana dan Darmawan
(2001), ikan mas koki juga menjadi pilihan untuk dibudidaya, usaha budidaya
ikan mas koki mampu memberikan keuntungan yang lebih bagi pembudidaya.
Pemasaran ikan mas koki semakin meningkat, karena banyak yang menggemari
dan memelihara ikan mas koki di akuarium untuk menghiasi ruangan maupun
pada kolam-kolam kecil di taman atau halaman rumah.
Pengembangan dan keberlanjutan budidaya ikan mas koki sering
menghadapi kendala. Salah satunya adalah apabila terjadi serangan penyakit
infeksi, patogen infeksi yang sering menyerang ikan mas koki adalah parasit.
Parasit merupakan organisme yang menempel pada inang dan menyerap makanan
dari inang tersebut, baik itu endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah
parasit yang terdapat di dalam tubuh inang. Sedangkan ektoparasit adalah parasit
yang terdapat pada bagian luar tubuh inang (Aryani dkk., 2004). Parasit dapat
menyerang ikan melalui beberapa mekanisme, antara lain melalui kontak
langsung antara ikan sakit dan ikan sehat, bangkai ikan sakit, maupun melalui air,
penularan ini biasanya terjadi dalam satu kolam budidaya. Mekanisme penularan
lainnya adalah melalui peralatan, melalui pemindahan ikan dari daerah wabah ke

1
2

daerah yang bukan wabah dan apabila kekebalan tubuh ikan mulai menurun
akibat stres sehingga parasit dengan mudah menyerang ikan tersebut (Sunarto,
2005).
Salah satu jenis parasit yang menyerang ikan mas koki adalah ektoparasit
golongan Crustacea dari genus Lernaea sp. Ektoparasit ini hidup di air tawar dan
dikenal dengan sebutan cacing jangkar (Anchorworm) karena bagian anteriornya
berkembang seperti jangkar di bawah kulit ikan yang dapat ditemukan pada
seluruh permukaan tubuh, mulut, sirip, dan insang ikan. Lernaea sp. dapat
menyebabkan iritasi pada kulit serta lesi, Lernaea sp. dalam budidaya ikan selalu
berhubungan dengan mortalitas yang tinggi (Kismiyati dkk., 2011). Faktor yang
mendukung berkembangnya Lernaea sp. adalah nutrisi yang tidak baik, populasi
ikan yang terlalu padat dan kualitas air yang menurun seperti perubahan pH dan
suhu air (Grace dan Aksono, 2011).
Kerugian akibat infeksi ektoparasit memang tidak sebesar kerugian infeksi
organisme patogen lain seperti virus dan bakteri, namun infeksi ektoparasit dapat
menjadi salah satu faktor bagi infeksi organisme patogen yang lebih berbahaya.
Kerugian lain dapat berupa kerusakan organ luar yaitu kulit dan insang,
pertumbuhan terhambat, penurunan nilai jual dan peningkatan sensitivitas
terhadap stres. Tingkat infeksi ektoparasit yang tinggi dapat mengakibatkan
kematian akut, yaitu mortalitas tanpa menunjukkan gejala terlebih dahulu
(Handayani dkk., 2004).

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana
cara mendiagnosa lernaeosis pada ikan mas koki (Carassius auratus)?

1.3. Tujuan Kegiatan


Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui cara
mendiagnosa lernaeosis pada ikan mas koki (Carassius auratus).
3

1.4. Manfaat Kegiatan


Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada
pengusaha budidaya perikanan tentang bagaimana cara mendiagnosa lernaeosis
pada ikan mas koki (Carassius auratus).

Anda mungkin juga menyukai