Anda di halaman 1dari 3

ASKEP OSTEOSARKOMA / TUMOR TULANG ( CONTOH KASUS)

KASUS

An. BO 17 tahun merupakan anak yang aktif mengikuti ekstra kurikuler di sekolahnya, kurang
lebih 3 bulan yang lalu klien mengeluh ada benjolan di tungkai kanannya, terasa panas dan
nyeri. Kemudian klien ke RS dan kemudian dilakukan biopsy pada benjolan di kaki kanannya.
Dengan hasil T3N3M1. Dan sekarang klien dirawat di ruang orthopedi dengan keluhan tungkai
 bawah kanan yang mengalami pembengkakan. Klien mengatakan nyeri pada kakinya dirasakan
terus menerus, pada skala 9 (0-10). Klien tampak menggigit sarung bantal dan sesekali
menangis. Tampak massa sebesar bola tenis ditungkai kanan, kemerahan, mengkilap. Kulit
sekitar benjolan tampak merah, dibagian puncak benjolan tampak tampak luka terbuka
 berukuran 2x3 cm yang mengeluarkan pus berwarna hijau dan bau. Klien mengatakan disentuh
dan bergesekan kain saja akan menyebabkan nyeri bertambah. Klien saat ini dipersiapkan
untuk dilakukan tindakan amputasi. Keluarga belum memberitahukan penyakit klien.

DS :

   Klien mengatakan adanya benjolan ditugkai kanan nya,terasa panas dan


nyeri DO :

   tampak luka terbuka berukuran 2x3cm yang mengeluarkan pus berwarna hijau dan
bau DX :

   Resiko infeksi ditandai denga supresi respon


implamasi DS :

   Klien mengatakan nyeri pada kakinya dirasakan terus-menerus, pada skala 9 (0-10)
DO :

   Klien tampak menggigit sarung bantal dan sesekali menangis 


  
Tampak massa sebesar bola tenis ditungkai kanan, kemerahan, mengkilap.  
DX :

    Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera


biologis DS :

   Klien mengatakan disentuh dan bergesekan kain saja akan menyebab nyeri bertambah
DO :

   Kulit sekitar benjolan tampak merah, dibagian puncak benjolan tampak tampak luka
terbuka berukuran 2x3 cm yang mengeluarkan pus berwarna hijau dan bau. 

DX : Hambatan imobilitas fisik berhubungan dengan intoleran aktivitas


 NOC

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X24jam diharapkan pasien dapat mengontrol
nyeri dengan kriteria hasil :

-  menggamabarkan faktor penyebab 4


-  Mengenali kapan nyeri terjadi 5
-  menggunakan tindakan pencegahan 4
-  Menggunakan analgesik yang direkomendasikan 3
-  Mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri 4
-  Melaporkan nyeri yang terkontrol 5

 NIC

-  Manajement nyeri :
-  Lakukan pengkajian nyeri komprhensif yang meliputi lokasi, karakteristik,durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas atau faktor pencetus
-  Gunakan strategi komunikasi trapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
 penerimaan pasien terhadap nyeri
-  Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien terhadap nyeri
-  Berikan informasi mengenai nyeri seperti penyebab nyeri berapa lama nyeri akan dirasakan dan
antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur
-  Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya dengan tepat

 NOC

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pasien dapat mengontrol resiko:
proses infeksi dengan kriteria hasil :

-  Mengidentifikasi faktor resiko infeksi 4


-  Mencari informasi terkait kontrol infeksi 3
-  Mengenali faktor resiko individu terkait infeksi 3
-  Mengidentifikasi resiko infeksi dalam aktivitas sehari-hari 4
-  Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi 4
-  Mengklarifikasi resiko infeksi yg di dapat 4
-  Memonitor perilaku diri yang berhubungan dengan resiko infeksi 4

 NIC

-  Kontrol infeksi :
-  Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk setiap pasien
-  Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
-  Lakukan tindakan pencegahan yang bersifat universal
-  Pakai sarung tangan streril dengan tepat
-  Gosok kulit pasien dengan agen anti bakteri yang sesuai
-  Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala dan infeksi kapan harus dilaporkan.

 NOC

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam tingkat ketidaknyamanan pasien dengan
kriteria hasil :

-  Nyeri 4
-   Cemas 4
-  Meringis 4
-  Tidak dapat beristirahat 4

 NIC

-  Terapi latihan kontrol otot :


-  Tentukan kesiapan pasien untuk terlibat dalam aktivitas atau protokol latihan
-  Kolaborasikan dengan ahli terapi fisik okupasional dan rekresional dalam mengembangkan
dan menerapkan program latihan sesuai kebutuhan
-  Jelaskan protokol dan rasionalisasi latihan pada pasien dan keluarga
-  Instruksikan pasien untuk mengulangi gerakan setiap kali latihan selesai dilakukan
-  Sediakan privasi selama latihan jika di inginkan

Anda mungkin juga menyukai