(STIA)
TABALONG
PERTEMUAN 3-4
Administrasi Perpajakan
2021
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA)
Tabalong
Administrasi Perpajakan (2021)
Program Studi : Administrasi Bisnis
Mobile : 082230909239
email :
shinta_avriyanti.stia_tabalong@yahoo.com
BAB III
PAJAK PENGHASILAN
a. Orang Pribadi; yg bertempat tinggal di Ind lebih dari 183 hr dalam 12 bln dan
b. Badan yg didirikan di Ind dan unit2 tertentu yg memenuhi kriteria yg telah ditetap
kan.
a. WP Dalam Negeri;
- dikenai pajak penghasilan dalam negeri & penghasilan dari luar negeri
- Tuan Sani seorang pengusaha status Kawin 2 anak (K/-/2) pada tahun 2021
mencatat penjualan barang (peredaran usaha) sebesar Rp. 260.000.000,-
dengan Norma perkiraan penghasilann sebesar 20%.
- Berapakah Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tuan Sani?
Jawab :
- Jumlah peredaran usaha Rp. 260.000.000,- x 20% = Rp. 52.000.000,-
- PTKP (K/-/2) =
1. Wajib Pajak = Rp.
2. Tamb. Kawin = Rp.
3. Tamb. 2 anak/tanggungan = Rp. (+)
Jumlah PTKP sebesar ....................................... = Rp. ( - )
- Jumlah Penghasilan Kena Pajak (PKP) sebesar.... = Rp.
- Berapakah jumlah Pajak Penghasilan Tuan Sani terutang ?
Jawab :
Jumlah Pajak Penghasilan Tuan Sani terutang tahun 2021 adalah
sebesar :
- Jadi jumlah Pajak Penghasilan Tuan Sani Terutang Tahun 2021 yang
disetorkan adalah sebesar ………
2. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi/Perseorangan; yg
kegiatan usahanya menyelenggarakan pembukuan: yaitu
para pengusaha yg menyelenggarakan sistem pencatatan
dan pembukuan dalam aktivitas usahanya, dapat
menghitung Penghasilan Kena Pajak (PKP) berdasarkan
Laporan Laba Rugi dari Laporan Keuangan yg bibuatnya.
Rumus : PKP = Penghasilan Bruto Usaha –
Biaya/Pengeluaran – PTKP
Contoh :
Mr. X (Pengusaha) status Kawin 3 orang anak (K/0/3) pd Tahun
Pajak 2020 ikhtisar Laporan Keuangannya sbb :
- Penjualan barang/Peredaran usaha Rp. 850.000.000,-
- Harga pokok penjualan/modal Rp. 450.000.000,- ( - )
- Penghasilan/Laba Bruto/kotor Rp. 400.000.000,-
Biaya usaha :
- Biaya sewa Rp. 20.000.000,-
- Biaya Penyusutan Rp. 17.500.000,-
- Biaya Operasional Rp. 75.000.000,- ( + )
- Jumlah Rp. 112.500.000,-
- Laba bersih usaha (Laba Kotor – Biaya Usa) = Rp.
400.000.000,- = Rp. 112.500.000,- = Rp. 287.500.000,-
Jumlah Penghasilan bersih Mr. X dalam 1 tahun (2020) =
Rp. 287.500.000,-
PTKP Mr. X adalah;
- Sebagai Wajib Pajak =
Rp.54.000.000,-
- Kawin = Rp.
4.500.000,-
- Tanggungan (3 org) = 3 x Rp. 4.500.000,- =
Rp.13.500.000,- ( + )
- Jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp.
72.000.000,-
Jumlah Penghasilan Kena Pajak (PKP) Mr. X adalah;
Laba bersih usaha – PTKP = Rp. 287.500.000,- - Rp.
72.000.000,- = Rp. 215.500.000,-
Jumlah Pajak Pengasilan terutang Mr. X adalah =
- 5% x Rp. 50.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
- 15% x Rp. 165.500.000,- = Rp. 24.825.000,-( + )
- Total PPh Mr. X th 2020 = Rp. 27.325.000,-
Jadi Jumlah PPh terutang Mr. X tahun 2020 yg harus
BAB IV
PAJAK PENGHASILAN BADAN/BADAN USAHA TETAP (BUT)
1. Wajib Pajak Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap adalah Wajib Pajak yg diwajibkan dalam
aktivitas usahanya menyelenggaran Manajemen Usaha, sehingga pada akhir periode
Akuntansi atau Akhir Tahun Pajak akan menghasilkan Laporan Keuangan (Neraca, Laba
Rugi, Perubahan Modal dan Daftar kepemilikan Aset/harta)
Contoh :
PT ” Abel-Abel ” pada Th 2020 dalam Ikhtisar Laporan Keuangan/Laba Rugi sbb :
- Penjualan Bersih/Peredaran Usaha = Rp. 800.000.000.000,-
- Harga Pokok Penjualan = Rp. 500.000.000.000,- ( - )
- Laba Bruto Usaha = Rp. 300.000.000.000,-
Biaya Usaha :
1. Utk mendptkn menagih & biaya memelihara penghasilan Rp. 90.000.000.000,-
2. Biaya bunga, sewa dan royalti Rp. 20.000.000.000,-
3. Biaya Penyusutan dan amortisasi Rp. 40.000.000.000,-
4. Biaya Lain-lain Rp. 15.000.000.000,-
Total Biaya Usaha Rp. 165.000.000.000,-
Total Laba Bruto Usaha = Rp. 300.000.000.000,-
Total Biaya Usaha = Rp. 165.000.000.000,- ( - )
Total Laba Bersih Usaha = Rp.
135.000.000.000,-
Penghasilan Luar Usaha :
- Deviden dari Luar Negeri Rp. 90.000.000.000,-
- Sewa Rp. 10.100.000.000,- (+)
- Jumlah Penghasilan Luar Usaha = Rp.
100.100.000.000,- ( + )
Jumlah Penghasilan Kena Pajak (PKP) Th 2020 = Rp.
235.100.000.000,-
Berapa Pajak Penghasilan (PPh) terutang PT. Abel-Abel ?
PPh terutang Tahun 2020 adalah sebesar = 25% x Rp.
235.100.000.000,-
= Rp.
58.775.000.000,-
Bilamana di tahun 2020 PT. Abel-Abel masih terdapat
Angsuran Pajak Penghasilan Pajak yang masih harus dibayar
Tahun Pajak 2020 sebesar = Rp. 50.000.000.000,- ( PPh Psl. 25)
maka pajak yang harus disetorkan ke Kas Negara hanya
sebesar Rp. 58.775.000.000,- ( - ) Rp. 50.000.000.000,- = Rp.
Soal :
a. Pak Adam seorang Pengusaha status K/-/1 pada Tahun 2020
berdasarkan Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaannya bahwa :
1. Penjualan Barang/Peredaran usahanya sebesar Rp.
305.000.000,-
2. Harga pokok penjualan/modal sebesar Rp.
115.000.000,- ( - )
3. Jumlam Penghasilan/laba kotor sebesar Rp.
190.000.000,-
b. Biaya Usaha :
1. Biaya sewa sebesar Rp. 17.500.000,-
2. Biaya Penyusutan Rp. 10.500.000,-
3. Biaya Operasional Rp. 65.000.000,- ( - )
4. Jumlah Biaya Usaha Rp. 93.000.000,-
c. Jumlah Penghasilan/Laba Bersih sebesar ( a – b) = Rp.
97.000.000,-
d. Pertanyaan :
1. Berapa PTKP Pak Adam (K/-/1) ) ?
2. Berapa PKP Pak Adam ?
3. Berapa PPh Terutang Pak AdamTahun 2020 ?
THANKS