Anda di halaman 1dari 3

Sekuritas di Pasar Obligasi

Sekuritas yang diperdagangkan di pasar obligasi Indonesia adalah obligasi


perusahaan, obligasi negara dan obligasi konversi. Setelah diterbitkan, obligasi dapat
diperdagangkan oleh investor di BEI seperti halnya sekuritas lainnya. Sebelum BEJ
dan BES digabung dan kemudian berganti nama menjadi bursa efek Indonesia pada
tanggal 30 November 2007, perdagangan obligasi kebanyakan dipasarkan di BES.

Obligasi
Obligai (bound) dikeluarkan penerbitnya sebagai surat tanda bukti tentang.
Obligasi adalah sekuritas yang membuat janji untuk memberikan pembayaran tetap
menurut jadwal yang telah ditetapkan. Obligasi itu sendiri merupakan sertifikat atau
surat berharga yang berisi kontrak antara investor sebagai pemberi dana dengan
penerbitnya sebagai peminjam dana. Penerbit obligasi mempunyai kewajiban kepada
pemegangnya untuk membayar bunga secara reguler sesuai jadwal yang telah
ditetapkan serta melunasi kembali pokok pinjaman pada saat jatuh tempo. sebutan
obligasi semakin dikenal dengan istilah sekuritas pendapatan tetap (fixed income
securities).

Obligasi dapat dibedakan menurut siapa penerbitnya, sebagai berikut:


1. Obligasi negara (government bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah Republik Indonesia di Amerika , obligasi negara seperti ini disebut
treasury bouds ( T-Bonds). Obligasi negara yang diperdagangkan di BEI antara lain
meliputi obligasi negara seri fixed rate , seri variable , seri zero conpon , obligasi
ritel , surat perbendaharaan negara. Obligasi yang paling tinggi volume dan frekuensi
perdagangan serta pelaporannya adalah obligasi negara seri fixed rate dan seri
Variable rate , di ikuti dengan zero conpon dan obligasi ritel.

2. Obligasi perusahaan atau obligasi korporasi adalah obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan baik perusahaan swasta maupun perusahaan. Obligasi ini ditawarkan
dalam bentuk mata uang rupiah dan mata uang dolar Amerika.

Secara umum, obligasi baik obligasi perusahaan maupun obligasi negara


mempunyai tiga karakteristik yaitu nilai nominal, kupon, dan jatuh tempo.
1. Nilai nominal (nominal value atau face value) atau nilai pari (par value). Nilai
nominal menunjukkan besarnya nilai rupiah obligasi yang diterbitkan , tidak seperti
saham yang mempunyai nilai nominal kecil dalam ratusan rupiah, nominal obligasi
adalah besar namun obligasi umumnya diterbitkan dalam berbagai pecahan nilai
nominal kecil yang disebut denominasi.
2. Kupon merupakan bunga yang dibayar secara reguler oleh penerbit obligasi kepada
pemegangnya, kupon obligasi diterbitkan dalam presentasi tahunan dari nilai nominal
dan dibayarkan pada interval waktu tertentu. Di pasar modal Indonesia, pembayaran
bunga kupon obligasi perusahaan biasanya ditetapkan 3 bulanan atau setengah
tahunan sedangkan obligasi negara umumnya membayar kupon setengah tahunan.
3. Jatuh tempo (malurity) merupakan tanggal ketika pemegangnya akan menerima
uang pokok pinjaman yang jumlahnya sebesar nilai nominalnya tanggal jatuh tempo
tiap obligasi bervariasi dari 1 tahunan sampai lebih dari 10 tahun.
Obligasi Konversi
Obligasi Konversi (convertible bond) memiliki karakteristik seperti obligasi
biasa yang mempunyai nilai nominal, memberikan kupon, dan mempunyai jatuh
tempo. Obligasi konversi adalah berbeda dengan obligasi biasa karena dapat ditukar
dengan saham biasa, obligasi konversi mencantumkan persyaratan untuk melakukan
konversi misalnya setiap obligasi konversi bila dikonversi menjadi 3 lembar saham
biasa mulai tanggal tertentu sampai dengan tanggal jatuh tempo konferensi ini adalah
tidak sama antara obligasi konversi yang satu dengan yang lainnya.

Sekuritas di Pasar Derivatif


Sekuritas derivatif (turunan) adalah aset finansial yang diturunkan dari saham
dan obligasi, dan bukan dikeluarkan perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan
dana.Saham dan obligasi menyatakan klaim terhadap aset perusahaan sedangkan a
derivatif menyatakan klien terhadap aset finansial lainnya seperti saham dan obligasi
atau terhadap harga di masa mendatang aset rill seperti emas dan komoditas.
Ada dua jenis yang penting dari sekuritas derivatif yaitu kontrak berjangka dan
kontrak opsi. Pasar modal Indonesia telah menyediakan perdagangan kedua sekuritas
derivatif ini baik kontrak berjangka maupun opsi.

1. Kontrak Berjangka
Kontrak Berjangka (future contract) merupakan suatu perjanjian yang dibuat
hari ini yang mengharuskan adanya transaksi di masa mendatang. Kontrak berjangka
komoditas menggunakan underlying aset yang merupakan aset riil berupa barang-
barang pertanian seperti kopi, gula, kentang, dan barang-barang sumber daya alam
seperti emas atau minyak. Selain kontrak berjangka komoditas, jenis lain dari kontrak
berjangka adalah kontrak berjangka finansial yang menggunakan underlying aset atau
dikenal dengan sebutan variabel pokok yang merupakan efek seperti saham atau
indeks saham.

2. Kontrak Opsi
Kontrak Opsi (option contract) adalah suatu perjanjian yang memberi
pemiliknya hak tetapi bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu aset
tertentu pada harga tertentu selama waktu tertentu. Pengertian call dan put adalah
penting bagi opsi, pemilik call option mempunyai hak tetapi bukan kewajiban untuk
membeli aset induk atau aset acuan pada harga tetap selama waktu tertentu.
Sedangkan pemilik put option mempunyai hak, tetapi bukan kewajiban untuk menjual
aset induk pada harga tetap selama waktu tertentu. Harga tetap pada aset induk yang
dapat dibeli atau dijual dengan sebuah kontrak opsi disebut harga pelaksanaan atau
dan exercise price strike price.

Perdagangan Opsi di Indonesia


Opsi yang paling dikenal adalah opsi saham opsi saham adalah opsi untuk
membeli atau menjual saham. Opsi saham yang diperdagangkan di disebut kontrak
opsi saham (KOS). Perdagangan OPSI di Indonesia pertama kali dilakukan pada
tanggal 6 Oktober 2004 pada waktu itu dikelola oleh BEJ. Sebagimana layaknya
sekuritas lain, KOS juga dapat diperdagangkan. Jatuh tempo atau hari berakhirnya
setiap seri KOS pada setiap bulan adalah hari bursa terakhir pada bulan bersangkutan.
Tidak semua saham yang tercatat di BEI menjadi saham acuan KOS , hanya saham
yang memiliki tingkat frekuensi perdagangan dan volatilitas harga yang tinggi serta
mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang cukup besar.
Perbedaan antara kontrak opsi dengan kontrak berjangka, perbedaan pertama
adalah pembeli kontrak opsi diwajibkan atau harus membeli aset induk pada harga
yang telah ditetapkan dan penjualnya juga diharuskan untuk menjual pada harga yang
telah ditetapkan tersebut sedangkan pemilik opsi tidak diharuskan untuk membeli
tetapi dia mempunyai hak untuk membeli aset induknya. Perbedaan kedua adalah
ketika orang membeli kontrak berjangka, dia tidak membayar uang dan penjualnya
juga tidak menerima uang tetapi jika orang membeli kontrak opsi dia membayar
premi dan penjualnya menerima premi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai