Latihan Soal
Tugas Pertemuan 1
1. Buatlah essai minimal 250 kata dengan topik “Pajak”.
2. Tentukanlah essai yang telah Anda buat tersebut termasuk ke dalam fungsi bahasa
yang mana?
Oleh:
Di Indonesia, perpajakan merupakan sektor yang memberikan sumbangsih cukup tinggi dalam
penerimaan negara yang mempunyai peran vital dalam membiayai pembangunan nasional.
Besar-kecilnya penerimaan pajak akan menentukan kapasitas anggaran negara dalam
membiayai pengeluaran negara baik untuk pembiayaan pembangunan maupun pembiayaan
anggaran rutin (Simanjutak & Mukhlis, 2012). Peran perpajakan yang penting ini terkadang
tak diimbangi dengan kontribusi masyarakat dalam pembayaran pajak sedangkan perpajakan di
Indonesia menerapkan sistem perpajakan self assesment. Sistem perpajakan ini dapat diartikan
bahwa Indonesia percaya terhadap wajib pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan
sendiri kewajiban perpajakannya.
Menurut data yang dicatat oleh Kementrian Keuangan, penerimaan pajak pada tahun 2017
mencapai Rp 1.147,5 triliun. Dilansir dalam Katadata.co.id, Direktur Potensi, Kepatuhan dan
Penerimaan Pajak Ditjen Pajak menyatakan bahwa penerimaan pajak yang lebih tinggi
dibandingkan tahun lalu disebabkan oleh tingkat kepatuhan pajak yang mengalami
peningkatan dibandingkan sebelumnya. Namun perlu adanya reformasi perpajakan untuk terus
meningkatkan penerimaan pajak.
Adanya reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan tindakan yang
tepat meski membutuhkan waktu yang lama. Karenanya perlu perbaikan baik dari segi faktor
intenal, faktor eksternal maupun landasan hukumnya. Faktor internal dapat meliputi perbaikan
database wajib pajak, pelayanan, standar pemeriksaan serta pemetaan potensi perpajakan
sedangkan faktor eksternalnya seperti perbaikan tingkat kepatuhan wajib pajak, sumber
informasi dan kemudahan administrasi dalam perpajakan.
Dilansir dalam CNN Indonesia, realisasi penerimaan pajak tahun 2017 tumbuh 4,3 persen
dibanding tahun sebelumnya. Capaian yang diperoleh dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
sebesar Rp 4784 triliun. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan apa yang diperkirakan
pemerintah. Hal ini menunjukkan tren penerimaan perpajakan dalam APBN yang semakin
sehat. Tujuan negara untuk mencapai pemerataan pembangunan, pemerataan dan efisiensi
sumber daya serta meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dapat tercapai melalui
perpajakan. Dengan kata lain, penerimaan perpajakan perlu didorong dengan menggali
sumber-sumber penerimaan pajak baru.
Kemajuan teknologi yang begitu pesat dan berkembangnya penggunaan internet menyebabkan
kegiatan perekonomian banyak dilakukan melalui internet. Salah satu contoh pemanfaatan
internet sebagai sarana jual-beli atau biasa kita kenal dengan e-commerce. Potensi e-
commerce yang besar disebabkan perkembangan penggunaan internet di Indonesia yang besar
pula. Pada tahun 2015, pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta jiwa. Kemudahan
akses memungkinkan siapapun untuk terhubung kapanpun dan dimanapun. Jumlah
pengguna smartphone yang terus mengalami peningkatan akan mempengaruhi kegiatan e-
commerce yang ada.
Diagram 1. Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia (juta)
Terbitnya Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XIV mengenai peta jalan sistem perdagangan
nasional berbasis elektronik membangun pranata dan ekosistem perniagaan yang lebih efisien
melengkapi ketentuan atas objek pajak e-commerce. Hal ini sesuai dengan Penegasan
Ketentuan Perpajakan Atas Transaksi e-commerce. Kesulitan dalam menyusun Peraturan
Pemerintah yang mengatur regulasi perdagangan secara elektronik adalah mengenai pengenaan
pajaknya. E-commerce merupakan transaksi perdagangan barang dan/atau jasa lainnya tapi
hanya memiliki perbedaan di dalam hal cara atau alat yang digunakan saja. Sehingga perlakuan
pajak ini sama dengan perlakuan pajak atas perdagangan lainnya, termasuk tidak adanya
peraturan khusus yang mengatur transaksi e-commerce ini.
Tantangan yang sebenarnya adalah bagaimana cara yang efektif dalam mengenakan pajak atas
transaksi e-commerce ini tanpa harus mengganggu pertumbuhan industri. Potensi pajak e-
commerce ini sangat besar namun seringkali tidak dikenakan pajak karena sifat transaksinya
yang unik. Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesi, mayortas transaksi e-commerce tidak
membayar pajak meskipun nilai transaksi rata-rata setahun mencapai Rp 100 triliun.
POTENSI E-COMMERCE DI INDONESIA
Masyarakat Indonesia cenderung melakukan kegiatan transaksi online yang semakin besar tiap
tahunnya. Potensi ini di dapat karena adanya transaksi e commerce sangat memberikan
peluang baru di beberapa sektor misalnya bisnis, peraturan pemerintah, maupun perpajakan.
Dari data jumlah transaksi e-commerce terlihat jelas bahwa ada potensi di sektor perpajakan
yang dapat digali.
Sebagai bentuk proses dalam penanganan dan pengawasan perpajakan di Indonesia pemerintah
melakukan upaya yang disebut intensifikasi pajak. Intensifikasi pajak adalah kegiatan
optimalisasi penggalian pajak terhadap objek serta subjek yang telah tercatat atau terdaftar
dalam administrasi dimana tujuan dari intensifikasi pajak adalah memperoleh penerimaan
pajak yang lebih tinggi.
2016
Para ekonom memperkirakan bahwa pola belanja masyarakat Indonesia yang mulai beralih
dari belanja konvensional menjadi belanja melalui jaringan internet (online). Adanya peralihan
pola belanja tersebut membuat Negara kehilangan penerimaan sektor pajaknya yang
diperkirakan sebesar 20 triliun. Penerapan pajak pada sektor e-commerce mampu meredam
penurunan daya beli akibat pola konsumsi masyarakat dari manual menuju digital.
Bisnis di dunia digital merupakan perwujudan dari pendidikan kewirausahaan yang sudah
menjadi kurikulum dalam pendidikan di Indonesia baik pada jenjang menengah atas atau
perguruan tinggi. Tingkat wirausaha yang tinggi diklaim mampu berguna sebagai jalan keluar
(exit strategy) agar Indonesia dapat lepas dari jebakan Negara dengan pendapatan menengah
(middle income trap). Namun, jumlah pelaku wirausaha di Indonesia saat ini belum mencapai
angka ideal, dari data Global Entrepreneurship Monitor (GEM) menunjukkan Indonesia pelaku
usaha di Indonesia baru mempunyai sekitar 1,65 persen dari total jumlah penduduk 250 juta
jiwa.
Negara-negara lain yang lebih dulu mengadopsi pajak e-commerce hingga saat ini masih
berhati-hati dalam memberlakukan pajaknya, karena negara tersebut ingin memastikan bahwa
industri e-commerce tetap berkembang. Karena kebijakan tersebut maka pelaku usaha akan
meninggalkan model marketplace sehingga tujuan dari e-commerce tidak tercapai. Perlu
adanya identifikasi dan klarifikasi dari pemerintah mengenai model bisnis serta skala bisnis
yang ada. Dengan pemetaan tersebut, pebisnis rintisan (start up) mendapat perlakuan berbeda
agar dapat terus berkembang.
2. Berdasarkan esai diatas, dapat disimpulkan bahwa esai tersebut memakai Fungsi
Komunikasi dalam Bahasa. (Fungsi komunikasi dalam berbahasa merupakan akibat
ekspresi diri manusia. Komunikasi bahasa dapat dilakukan lisan maupun tulisan. Pada
fungsi ini, bahasa dipergunakan untuk menyampaikan suatu maksud tertentu yang
dipahami oleh orang lain. Selain itu, fungsi ini disesuaikan dengan orang yang dituju
dan
sesuai situasinya sehingga maksud yang diucapkan atau dituliskan mudah disampaikan.)