Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia
Disusun oleh :
(118040081)
LATAR BELAKANG
Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam
organisasi adalah menilai kinerja pegawai. Evaluasi kinerja merupakan bagian esensial dari
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kadar profesionalisme karyawan serta seberapa
tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menilai dan
mencari jenis perlakuan yang tepat sehingga karyawan dapat berkembang lebih cepat sesuai
dengan harapan. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh
terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil penilaian kinerja
Namun demikian, sering terjadi, penilaian dilakukan tidak tepat. Ketidaktepatan ini
ketidaktepatan penilaian kinerja diantaranya adalah ketidakjelasan makna kinerja yang
pengelolaan kinerja. Salah satu penyebab rendahnya kinerja para karyawan ialah evaluasi
kinerja mereka tidak dilaksanakan secara sistematis dan tidak mengacu pada kaidah-kaidah
sains.
Pada umumnya sistem penilaian kinerja karyawan masih digunakan sebagi instrumen
dengan kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi dan penempatan karyawan pada posisi yang
bersangkutan.Suatu proses kinerja, apabila telah selesai dilaksanakan, akan memberikan hasil
kinerja atau prestasi kerja. Suatu proses kinerja dapat dikatakan selesai apabila telah
mencapai suatu target tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau dapat pula dinyatakan
selesai berdasarkan pada suatu batasan waktu tertentu, misalnya pada akhir tahun.
Evaluasi kinerja dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kerja atau
prestasi kerja yang diperoleh organisasi, tim atau individu. Evaluasi kinerja akan memberikan
umpan balik terhadap tujuan dan sasaran kinerja, perencanaan dan proses pelaksanaan
kinerja. Evaluasi kinerja dapat pula dilakukan terhadap proses penilaian, review dan
pengukuran kinerja. Atas dasar evaluasi kinerja dapat dilakukan langkah-langkah untuk
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa yang dimaksud evaluasi kinerja?
2. Aspek-aspek apa sajakah yang dinilai dalam evaluasi kinerja?
3. Apakah tujuan dari evaluasi kinerja?
4. Apakah kegunaan evaluasi kinerja
5. Bagaimana jenis-jenis dan elemen dalam penilaian kinerja?
PEMBAHASAN
pengukuran akan efektifitas yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
Sedangkan kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk
menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya meiliki derajat kesediaan dan
tingkat kemampuan tertentu. Kinerja merupakan prilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan. Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan
Evaluasi kinerja juga memiliki banyak arti, salah satunya menurut Mathis dan
Jackson. Penilaian kinerja adalah proses evaluasi terhadap karyawan dalam melakukan
pekerjaan yang dikomparasikan dengan standar yang dilanjutkan dengan memberi informasi
tersebut pada karyawan. Penilaian kinerja sering disebut juga dengan pemberian peringkat
Salah satu cara yang dapat digunkan untuk melihat perkembangan perusahaaan adalah
dengan cara melihat hasil evaluasi kinerja. Sasaran yang menjadi objek penilain kinerja
adalah kecakapan, kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tuga
syang dievaluasi dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara objektif dan dilakukan
secara berkala.
kinerja, penilain kinerja, penilaian karyawan dan sekaligus evaluasi karyawan sehingga dapat
diketahui mana karyawan yang mampu melaksanakan pekerjaan secara baik, efisien, efektif,
mereka sebagai suatu tuntutan untuk perilaku dikemudia hari. Tuntutan ini terutama
diinginkan oleh para karyawan baru yang sedang berusaha memahami tugas dan
melaksanakan kewajiban dilingkungan kerja mereka. Sementara itu para supervisor atau
manajer memerlukan penialaian prestasi kerja untuk menentukan apa yang harus dilakukan.
B. ASPEK YANG DINILAI DALAM PENILAIAN KINERJA
1. Kemampuan Teknis
diperoleh.
2. Kemampuan Konseptual
menyeluruh, yang pada intinya individual tersebut memaham tugas, fungsi serta
yaitu antara lain untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan /
Suatu perusahaan memerlukan penilain kinerja atau evaluasi kinerja didasarkan pada dua
Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu
yang digunakan untuk membuat keputusan SDM dimasa yang akan datang.
Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawannya
balik kinerja, menentukan transfer dan penugasan, serta identifikasi kekuatan dan
kelemahan karyawan.
Tujuan penilaian kinerja atau prestasi kinerja karyawan pada dasarnya meliputi:
2. Mendapatkan data yang sesuai fakta dan sistematis dalam menetapkan nilai dari suatu
pekerjaan.
dalam organisasi.
8. Memperoleh data untuk menetapkan struktur pengupahan dan penggajian yang sesuai
10. Memungkinkan manajemen dalam melakukan negosiasi secara rasional dan obyektif
11. Membuat kerangka berpikir dan standar dalam pelaksanaan peninjauan yang
14. Memperjelas kembali tugas utama, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab serta
satuan kerja di dalam organisasi. Hal tersebut jika dilaksanakan sesuai dengan aturan
dan berjalan baik akan memberikan manfaat bagi organisasi khususnya untuk
15. Meminimalisir keluhan karyawan yang berakibat banyaknya karyawan yang resign.
Dengan adanya penilaian kinerja karyawan maka karyawan akan merasa diperhatikan
dalam sebuah organisasi khususnya organisasi nirlaba selalu sesuai dengan tujuan
usaha.
1. Penilaian kinerja karyawan harus diukur dan dikomparasikan sesuai dengan target dan
4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja,
5. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yangada
di dalam organisasi
(jobdescription)
F. KRITERIA PENILAI
2. Pada umumnya karyawan hanya dinilai oleh atasannya ( baik oleh atasan langsung
maupun tidak langsung). Penilaian oleh rekan dan oleh bawahan hampir tidak
3. Karyawan yang berada dalam keadaan yang sangat tergantung kepada atasannya,
jika penilaian kinerja hanya dilakukan oleh atasan langsungnya. Atasannya dapat
dibeberapa usaha lain dengan mengadakan penilaian kinerja yang terbuka atau
Penilai sering tidak berhasil meredam emosi dalam menilai prestasi kinerja karyawan, hal
ini menyebabkan penilai menjadi bias. Bias adalah distorsi pengukuran yang tidak akurat.
Bias ini mungkin terjadi sebagai akibat ukuran-ukuran yang digunakan bersifat subjektif.
Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi tidak sah atau tidek legal. Apa pun
format penilain kinerja yang digunakn oleh departemen SDM harus sah dan dapt
dipercaya.
Setiap masalah yang didasarkan pada ukuran subjektif adalah peluang terjadinya bias.
a. Hallo effect. Hallo effect terjadi ketika pendapat pribadi penilai mempengaruhi
pengukuran kinerja.
b. Kesalahan kecenderungan terpusat. Beberapa penilai tidak suka menempatkan
karyawan keposisi ekstrim dalam arti ada karyawan yang dinilai sangat positif
c. Bias karena terlau lunak dan terlalu keras. Bias karena terlalu lunak terjadi ketika
e. Prasangka pribadi. Sikap tidak suka penilai terhadap sekelompok orang tertentu
pada saat ini yang sebetuknya tidak berhubungan dengan kinerja masa lampau.
Bias penilaian dapat dikurangi melalui standar penilaian dinyatakan secara jelas,
pelatihan, umpan balik, dan pemilihan teknik penilaian kinerja yang sesuai.
Penilain dilaksanakan tidak hanya sekedar untuk mengetahui kinerja yang lemah, hasil
yang baik dan bisa diterima, juga harus diidentifikasi sehingga dapap dipakai untuk penilaian
1) Standar kinerja
keberhasilan sebuah pekerjaan telah dicapai. Agar efektif, standar perlu berhubungan
2) Ukuran kinerja
Evaluasi kinerja juga memerlukan ukuran/standar kinerja yang dapat diandalkan yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja. Agar terjadi penilaian yang kritis, dalam
menentukan kinerja, ukuran yang handal juga hendaknya dapat dibandingkan dengan
cara lain dengan standar yang sama untuk mencapai kesimpulan yang sama tentang
2. Penilain oleh kelompok lini: atasan dan atasannya lagi bersama-sama membahas
3. Penilaian oleh kelompok staf: atasan meminta satu atau lebih individu untuk
4. Penilaian berdasarkan peninjauan lapangan: sama seperti pada kelompo staf, namun
Membawa satu pikiran yang tetap kedalam satu penilaian lintas sektor yang besar.
Metode atau teknik penilaian kinerja karyawan dapat digunakan dengan pendekatan yang
berorientasi pada masa lalu dan masa depan. Hal penting adalah bagaimana cara
meminimalkan masalah-masalah yang mungkin terdapat pada setiap teknik yang digunakan.
1. Metode Penilaian Berorientasi Pada Masa Lalu
umpan balik dari upaya-upaya mereka. Umpan balik itu selanjutnya bisa mengarah
karyawan tidak lagi sebagai objek penilaian yang tunduk dan tergantung pada
penyelia, tetapi karyawan dilibatkan dalam proses penilaian. Kesadaran ini adalah
kekuatan besar bagi karyawan untuk selalu mengemmbangkan diri. Inilah yang
SDM).
1. Tujuan penilaian. Tujuan penilaian harus ditetapkan sebab hal ini akan menjadi
diantaranya:
a. Teknik yang digunakan apakah rating scale, checklist, penilaian sendiri atau
3. Standar penilaian
Pada penerapannya, penilaian kinerja memiliki berbagai tahapan yang harus dilakukan.
Hal ini dikarenakan evaluasi kinerja merupakan suatu proses yang selalu berkelanjutan dan
tidak bersifat temporer. Adapun proses penilaian kinerja terhadap karyawan adalah sebagai
berikut :
1. Analisis Pekerjaan
Hal yang dilakukan pertama kali dalam penilaian kinerja karyawan adalah melakukan
analisis pekerjaan. Proses analisis ini dapat dimulai dari analisis jabatan/posisi.
Dengan mengetahui posisi seorang karyawan maka akan lebih mudah menjabarkan
jenis pekerjannnya, tanggung jawab yang diemban, kondisi kerja, dan berbagai
program dan kegiatan yang dilakukan. Analisis pekerjaan ini sangatlah penting dalam
penilaian kinerja karena menjadi dasar bagi penentuan standar dan evaluasi. Dan
baik.
2. Standar kinerja
karyawan dengan standar yang telah ditetapkan. Melalui perbandingan ini maka dapat
diidentifikasi apakah kinerja karyawan sudah sesuai dengan target yang diinginkan
atau tidak. Dalam hal ini standar kinerja harus ditulis secara spesifik dan mudah
Secara umum terdapat empat sistem atau metode penilaian kinerja karyawan. Pertama
kinerja yang didasarkan atas ciri dan sifat individu karyawan. Ketiga, Result-Oriented
beberapa unsur : ciri, sifat, tingkah laku, dan hasil kerja. Contoh penilaian kinerja
karyawan sebenarnya mudah ditemukan pada perusahaan yang sudah settle secara
tersendiri.
b. Penilai (penyelia)
Dapat pula terjadi dalam bentuk penilaian kinerja ditemukan aspek-aspek yang
Hal lain yang dapat timbul dalam penilaian kinerja adalah jika aspek-aspek yang
dinilai tidak jelas batasnya (defenisinya) atau bardwiarti (ambiguous). Kedwiartian dari
aspek-aspek memberi kemungkinan pada penilai untuk mempergunakan kriteria atau standar
a. Kesalahan hallo (hallo error). Penilai dalam menilai aspek-aspek yang terdapat dalam
formulir (barang) penilaian kinerja dipengaruhi oleh satu aspek yang dianggap
c. Berbagai prasangka, misalnya prasangka terhadap karyawan yang masa kerjanya telah
Bagi perusahaan, penilaian kinerja ataupun evaluasi kinerja merupakan salah satu
tugas manajer yang penting dalam perusahaan. Diakui bahwa banyak kesulitan penilaian
kinerja yang dialami dalam menangani secara memadai, karena tidak mudah untuk menilai
kinerja seorang karyawan secara akurat. Sifat maupun cara penilaian kinerja terhadap
karyawan banyak tergantung pada bagaimana SDM dipandang dan diperlukan dalam
perusahaan tersebut.
Evaluasi kinerja dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kerja atau
prestasi kerja yang diperoleh organisasi, tim atau individu. Evaluasi kinerja akan memberikan
umpan balik terhadap tujuan dan sasaran kinerja, perencanaan dan proses pelaksanaan
kinerja. Evaluasi kinerja dapat pula dilakukan terhadap proses penilaian, review dan
pengukuran kinerja. Atas dasar evaluasi kinerja dapat dilakukan langkah-langkah untuk
Akan tetapi seharusnya penilaian kinerja tidak hanya mengevaluasi kinerja karyawan,
tetapi juga mengembangkan dan memotivasi karyawan. Sebaiknya karyawan yang dinilai
harus mengetahui bidang prestasi yang dinilai, diberi kesempatan untuk menilai dirinya
https://www.academia.edu/7247833/TUGAS_MAKALAH_MSDM_I_EVALUASI_KINERJ
29 Maret 2020