Anda di halaman 1dari 5

Nama : EVI RIANTIKA

NPM : 19734013

1. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan K3 dan apa dasar hukum diwajibkan adanya K3 dalam
Industri !
Jawab :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik
itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau
tempat kerja tersebut.

2. Jelaskan penyakit-penyakit apa saja yang dapat terjadi karena kondisi pekerjaan ?
Jawab :
Asma
Asma merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang cukup sering terjadi,
mengingat penyebabnya bisa menyebar di berbagai sektor pekerjaan. Asma yang
menyerang para pekerja dapet berupa penyakit baru. Namun, kondisi tersebut juga
mungkin merupakan kondisi kambuhan yang baru muncul akibat paparan bahan
tertentu di tempat kerja.
Asma yang gejalanya bisa dirasakan secara tiba-tiba, biasanya disebabkan oleh
bahan-bahan iritan seperti klorin, debu, dan asap. Biasanya, penyakit ini menyerang
pekerja di industri pengolahan kertas, pekerja konstruksi, dan pemadam
kebakaran.Sementara itu, asma kronis atau yang masih akan terdeteksi hingga 2 tahun
setelah paparan biasanya disebabkan oleh bioaerosol, lateks, tanaman dan binatang,
bahan kimia dari cat. Penyakit ini umumnya dialami petugas kesehatan, petani dan
peternak, hingga pelukis.

Gangguan tulang dan otot


Penyakit akibat kerja yang juga sering terjadi adalah munculnya gangguan pada
tulang, otot, sendi, tendon, hingga tulang rawan. Hal ini biasanya disebabkan oleh
posisi kerja yang kurang baik atau ergonomis, tekanan pada tulang dan sendi yang
diterima terus menerus, dan getaran hebat dari alat kerja.Sebagian besar penyakit ini
diderita oleh pekerja yang bergerak di bidang jasa dan manufaktur. Dari keseluruhan
jumlah orang yang pengidap penyakit akibat kerja, gangguan tulang dan otot diderita
kurang lebih sepertiganya.

Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah penyakit akibat kerja yang cukup banyak diderita, terutama
oleh para pekerja yang bersinggungan dengan bahan-bahan kimia dan metal. Secara
umum, dermatitis kontak akibat pekerjaan dibagi menjadi dua, yaitu yang terjadi
karena iritan, dan akibat alergi.Dermatitis kontak iritan dapat muncul karena paparan
bahan kimia seperti zat asam, air kotor, detergen, atau cairan pembersih. Sementara
itu, dermatitis kontak alergi biasanya dipicu oleh besi, karet, zat kimia, hingga baja.
Penyakit ini akan membuat kulit pengidapnya terlihat kemerahan, gatal, kering, dan
mengelupas.

3. Jelaskan PPE yang diperlukan saat bekerja di Air Luminar Flow ?


Jawab :

 Safety spectacles, digunakan untuk melindungi mata dari partikel yang


beterbangan. Dapat juga digunakan untuk menghalau panas berlebihan yang tak
dapat ditoleransi oleh mata;

 Safety goggles, dipakai ketika lokasi kerja yang harus Anda hadapi terpapar uap,
asap, atau kabut yang mengganggu penglihatan.Bentuknya yang dilengkapi
dengan segel pelindung di area mata membuat mata Anda terhindar dari percikan
cairan yang mungkin datang dari segala arah; serta

 Face shielddan welding helmet,APD yang mampu melindungi wajah Anda


secara utuh. Terkadang, bahaya kilatan api tak hanya berdampak pada mata,
namun juga wajah Anda.

Respirator

Masker pernafasan memiliki fungsi untuk menyaring cemaran bahan kimia, partikel debu,
mikroorganisme, asap, uap, aerosol, atau kotoran lain yang mengotori udara yang Anda
hirup. Sehingga, kesehatan organ pernapasan dapat lebih terjaga dan sehat.

Respirator memiliki fungsi mirip seperti masker. Hanya saja alat safety ini biasa
digunakan di lingkungan kerja berbahaya, seperti misalnya lingkungan kimia, nuklir, gua
dll.

Rubber gloves (sarung tangan karet), berfungsi untuk melindungi kulit dari kontak
langsung dengan minyak dan bahan perekat.Pekerjaan di laboratorium juga kerap
menggunakan sarung tangan karet.

Alat pelindung kaki

Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki pekerja dari bahaya yang ada di
lingkungan kerjanya seperti tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang
ekstrim, tumpahan bahan kimia berbahaya dan jasad renik, dan terpleset.

Jenis alat pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan peleburan,
pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan, pekerjaan yang berpotensi bahaya
peledakan, bahaya listrik, tempat kerja yang basah atau licin, bahan kimia dan jasad
renik, serta bahaya binatang.
Jas Lab berfungsi untuk melindungi tubuh pekerja dari percikan cairan kimia
sehingga dapat meminimalisir cairan ini untuk mengenai pakaian bahkan tubuh anda.
jas lab juga berfungsi untuk mencegah pekerja lab terkena kontaminasi, karena
anggota tubuh lain maupun lain lain diluar lab akan terjadi bila tidak ada perlindungan
utama dari APD ini. Dan tentu, meningkatkan profesionalisme anda sebagai pekerja
laboratorium.

Apa yang dimaksud dengan istilah berikut ini, dalam konsep K3 :


a. Ergonomi
Jawab :
Ergonomik adalah ilmu yang membahas mengenai kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara
sistematis memanfaatkan berbagai informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga dapat
menghasilkan sebuah produk ataupun lingkungan yang lebih baik.

b. Tanggap darurat
Jawab :

5. Jelaskan hirarki dalam penanganan risiko kecelakaan kerja !


Jawab :
Hierarki pengendalian bahaya pada dasarnya berarti prioritas dalam pemilihan dan pelaksanaan
pengendalian yang berhubungan dengan bahaya k3. Ada beberapa kelompok kontrol yang dapat
dibentuk untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya k3, yakni diantaranya: Eliminasi.
Substitusi. Kontrol Teknik / Perancangan.

6. Jelaskan jenis-jenis APAR !


Jawab :

1. Alat Pemadam Api (APAR) Air / Water

APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan
tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok
untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti
Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan
sangat berbahaya jika dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi
Listrik yang bertegangan (Kebakaran Kelas C).

2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa / Foam (AFFF)

APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat
membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar
akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses
kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan api yang
ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain
sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan
cair yang mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya
(Kebakaran Jenis B).

3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder

APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari
serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium danammonium
sulphate. Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang
terbakar sehingga memisahkan Oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya
kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical Powder ini merupakan Alat pemadam api yang
serbaguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas
kebakaran seperti Kelas A, B dan C.

APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri
karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. APAR Dry
Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil.

4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida / Carbon Dioxide (CO2)

APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan bahan
Karbon Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya. APAR
Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah
terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik yang bertegangan).

– Kebakaran Kelas A

Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan


padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya. Jenis
APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas A adalahAPAR jenis Cairan
(Water), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

– Kebakaran Kelas B

Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan


cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, Solvent,
Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan
kebakaran Kelas B adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2), APAR jenis Busa
(Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).

– Kebakaran Kelas C

Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi


Listrik yang bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran
Kelas C adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia
(Dry Powder).
– Kebakaran Kelas D

Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan


logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan
potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus dalam memadamkannya.

Anda mungkin juga menyukai