Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Filsafat Ilmu
Ilmu, Nilai, Moral, dan Agama serta Etika yang Harus Dimiliki oleh Ilmuwan
1. Pengertian
a. Ilmu
Ilmu berakar dari bahasa arab yakni ilm atau alim yang berarti
mengetahui. Ilmu sendiri secara istilah diartikan sebagai sebuah atau sesuatu
pengetahuan yang diberikan oleh Allah Swt kepada umat-Nya. Ilmu didapatkan dari
proses pembelajaran termasuk dari membaca, memahami atau menulis.
b. Nilai
Nilai adalah standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala
sesuatu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang
penting dan berguna bagi kemanusian. Atau sesuatu yang menyempurnakan manusia
sesuai dengan hahikatnya. Misalnya nilai etik, yakni nilai untuk manusia sebagai
pribadi yang utuh, seperti kejujuran, yang berkaitan dengan akhlak, benar salah yang
dianut sekelompok manusia.
Nilai dan penilaian adalah akibat dari hubungan objek dan subjek sehingga selalu
menampilkan aspek objektif dan subjektif. Pandangan bahwa adanya nilai bersifat
objektif dapat diketahui dengan arti nilai sebagai berikut:
c. Moral
Kata Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, kelakuan.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku
dan perbuatan manusia.
Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma-norma
yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak secara moral. Jika
sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.
Surajiyo (2009:147) mengemukakan moral berasal dari kata Latin mos jamaknya
mores yang berarti adat atau cara hidup. Etika dan moral sama artinya, tetapi dalam
penilaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk
perbuatan yang sedang dinilai. Adapun etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai
yang ada. Sementara itu Ihsan (2010:271) menyebutkan Kata moral dalam bahasa
Yunani sama dengan ethos yang melahirkan etika. Sebagai cabang filsafat, etika
sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat nilai (takaran, harga, angka
kepandaian, kadar/mutu, sifat-sifat yang penting/berguna) dan moral tersebut serta
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan moral itu.
Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan pengertian dari moral adalah
Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang
terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
d. Agama
Secara etimologis, dalam bahasa sansekerta, kata agama berasal dari kata gam yang
berarti pergi. Kemudian, dalam bahasa Indonesia diberi awalan dan akhiran “a”
sehingga menjadi kata agama yang berarti jalan. Dengan demikian, kata agama
berarti sebuah jalan untuk mencapai kebahagiaan.
Istilah lain tentang agama adalah religi atau religion atau religio. Kata religi berasal
dari bahasa latinya itu religare atau religere yang mempunyai arti terikat dan hati-hati.
Terikat disini maksudnya bahwa orang yang ber-religi atau ber-religare adalah orang
yang selalu merasa dirinya terikat dengan sesuatu yang dianggap suci. Sedangkan
hati-hati mempunyai maksud bahwa orang yang ber-religere adalah orang yang selalu
berhati-hati terhadap sesuatu hal yang dianggap suci, contoh : masjid adalah tempat
suci umat Islam.
e. Etika
Secara umum dapat dikatakan bahwa etika adalah filsafat tentang tindakan manusia
sebagai manusia. Suatu tindakan itu mempunyai nilai etis bila dilakukan oleh manusia
dan dalam kerangka manusiawi. Jelas bahwa etika itu berurusan secara langsung
dengan tindakan atau tingkah laku manusia. Tingkah laku manusiawi ini bukan
tingkah laku yang tidak ada artinya, tetapi yang mengejar nilai-nilai kebaikan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengenali etika sebagai:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak serta
kewajiban moral
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kaitan antara Ilmu,Nilai,Moral dan
Agama yaitu :
a. Ilmu,nilai,moral dan agama berhubungan dengan bagaimana manusia mencapai
hidup yang baik. Kehidupan yang baik bisa tercapai setelah manusia
melaksanakan seluruh perintah Tuhan. Perintah-perintah Tuhan itu bisa diketahui
dalam rangka agama. Maka jelas bahwa ini mengandaikan agama, jika hidup
ingin mendapat keberuntungan dan kebaikan maka ikuti perintah Tuhan tanpa
melanggar sama sekali.
b. Agama merupakan pranata sosial yang paling kuno yang mengatur tentang
bagaimana manusia bisa mencapai kebaikan. Eksistensi agama bahkan
mendahului prinsip ilmu dan nilai,moral serta hukum suatu masyarakat. Apalagi
ini dalam suatu masyarakat tradisional yang sangat berkaitan erat dengan norma-
norma agama.
c. Adanya realitas mutlak yang memberi pahala kepada mereka yang bertindak
secara berilmu,bernilai dan bermoral.
Perihal hidup berilmu,bernilai, dan bermoral tidak pertama-tama ditentukan oleh agama
dengan prinsip-prinsipnya, tetapi ditentukan oleh terang kodrati akal budinya. Memang
harus diakui bahwa agama bisa memberi dan memurnikan motivasi mengapa seseorang
harus hidup berilmu,benilai, bermoral, tetapi itu bukanlah jaminan untuk menyimpulkan
bahwa ini “bergantung” pada agama.
https://filsafatilmu.filsafat.ugm.ac.id/category/ilmu-dan-nilai/
Jurnal ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL ILMUAN Oleh : Hj. Maryati, SH,MH.