Anda di halaman 1dari 5

PEJUANG PELATIHAN ONLINE

BERSAMA VIRTUAL COORDINATOR TRAINING BATCH 3

Menerima informasi akan adanya pelatihan online virtual coordinatoring training


merupakan pengalaman pertama mengikuti pelatihan online. Entah siapa kemarin
yang memberikan informasi ini di group whatsapp. Saya mendaftar mengisi atau
mengklik seperti form klo saya tak lupa seperti itu. Pokoknya setelah mendaftar
pelatihan ini pun hilang dalam ingatan saya. Terlupakan begitu saja dan saya tak
begitu memikirkannya.

Setelah sekitar satu bulan kemudian tiba tiba saya masuk dalam suatu group
bernama VC 48. Saat itu para instruktur terutama bu Ellyana dan bu Anita sudah mulai
sibuk melakukan arahan arahan ,tataterbit group dan yang paling saya ingat bu Anita
selalu bilang segera bintangi pesan ini. Pesan bu anita ini sangat berkesan bagi saya,
karena selama ini saya tak pernah membintangi pesan apapun selama bertahun tahun
menggunakan aplikasi whatsapp. Tapi gara gara pesan bu Anita sampai saat ini saya
jadi terbiasa membintangi pesan pesan penting.

Sejak beberapa hari itu group VC 48 menjadi group paling sibuk paling sering
menggangu aktivitasku saat itu, walau agak kesal tapi ternyata membuat saya mau
tidak mau memperhatikan apa yang membuat para instruktur ini sibuk memandu
pelatihan yang akan dmulai seminggu lagi. Mulai dari membagikan beberapa video
tutorial yang berhubungan dengan palatihan nantinya. Dan apakah saya saat itu
langsung membuka video, jawabanya tidak!!!, karena dengan kesibukan sebagai
pengajar di SMAN 2 Sampit saya juga memiliki 2 bocah kecil di rumah, dan juga
berbarengan dengan pengajuan sekolah kami sebagai calon sekolah Adiwyata mandiri
2019 karena kebetulan saya sebagai ketua Adiwiyata, namun siang itu kebetulan
disekolah ada kegiatan yang mebuat kami bisa pulang lebih pagi jadi ada waktu saya
untuk merebahkan diri siang hari bersama eyza(4thn) anak kedua ku. Sambil
menemaninya tidur siang aku kemudian mendownload semua video tutorial yang
dibagikan digroup agar nantinya tak terhalang kuota dan sinyal saat ada waktu untuk
mempelajarinya. Selesai lah proses download saya simpan dalam satu folder dengan
nama “webek’. Mengapa saya beri nama “webek” karena jujur saya baru pertama kali
mendengar nama webek dan sejak gabung digroup Vc 48 sangat sering saya

1
mendengar kata webek,”instal cisco webek dulu”, ayoo masuk kelas di webek,
mengapa ga bisa terinstal webeknya”.pokoknya hari hari itu penuh dengan kata webek.

Saat ada waktu luang di malam hari sambil menidurkan anak, saya mulai
mempelajari video video tutorial yang dibagikan instruktur. Mulai dari cara membuat
presensi , uplud video ke youtube, membuat fliyer, cara gabung di webek lewat
android, mengirim tugas dari google drive ke kantong tugas, perekam layar, tutorial
menjadi host, mmebuat absen online dengan zoho, membuat formulir online, sayapun
mualia mempelajari u juga file file pdf penggunaan aplikasi video conference. Suka
tidak suka memang perlu meluangkan waktu. Dan jujur itu cukup menyita waktu saya
dan sedikit kesal saya di buatnya. Saat itu saya berpikir akh bikin repot, nyari nyari
kerjaan saja. Tapi kembali ingat soal sertifikat yang akan didapat dari seameo 39 JP
tanpa harus mengikti pelatihan ke luar kota dan meninggalkan anak anak saya yang
masih kecil rasanya sayang sekali. Sedikit bercerita sejak hamil anak ke 3 saya sering
mengitu pelatihan pelatihan keluar kota yang mebuat saya harus meninggalkan anak
anak dirumah, sampai saya lahiran anak ke 3 pun saya masih semangat mengikuti
pelatihan pelatihan tersebut. Sampai akhirnya anak ke 3 saya stop ASI karena sering
saya tinggalkan. Hingga putri saya yang baru berumur 6 bulan itu terkena diare hingga
harus opname di rumah sakit selama 6 hari, selama di rumah sakit saya betul betul
merasa sangat bersalah dengan anak anak terutama denga putri bungsu saya sudah
terlalu egois memikirkan pekerjaan hanya sekian persen saja waktu saya untuk anak
anak.

Jadi pelatihan online ini sangat saya butuhkan untuk mendapatkan sertifikat
untuk kenaikan pangkat tanpa harus meninggalkan keluarga. Semangat saya untuk
kembali mempelajari materi – materi yang diberikan instruktur kembali terpacu.
Keinginan keluar dari group whatsapp saya batalkan biarlah sedapatnya saya ikuti
sambil momong anak anak ini.

Kembali ke pelatihan Virtual coordinator batch 3, disana kita diminta menjadi


host moderator dan presenter. Sepertinya menjadi host lebih mudah daripada menjadi
moderator ya…karena host hanya mengawasi jalannya diskusi , mengatur
micropohone peserta dan mempunyai kuasa untuk mematika mikropon peserta yang
tak mematikan mic, dan asyiknya menjadi host kita bisa kesan kemari tanpa harus siap
siaga di room, kita bisa sambil mencuci, bisa sambil kasih makan anak, bisa sambil
ngajar, bisa sambil perjalanan pulang ke rumah dari sekolah. Nah klo menjadi
moderator kita harus siaga di room karena moderator yang mengendalikan semua

2
kegiatan presentasi dan dan diskusi hingga menutup dan menyerahkannya kembali ke
host. Tapi dalam tugas online kita harus 2x menjadi host, 2x menjadi moderator dan 2x
menjadi presenter. Yang paling berat ya tugas menjadi presenter harus punya materi
yang akan dipresentasikan di room webek.

Beberapa hari sebelum dimulai pelatihan ada jadwal diluncurkan instruktur agar
kami mengisi per sesi saat itu teman teman mulai mengisi jamnya masing masing.
Dengan percaya diri saya mengambil jadwal hari pertama dan sesi pertama pukul
08.00 sampai dengan pukul 09.00, sebagai moderator. Saya berani mengambil jadwal
itu karena kebetulan tidak ada jam mengajar sehingga dapat saya manfaatkan untuk
menjadi moderator saat itu pematerinya pak Yourrito deni dengan materi membuat
frame photo dengan CS5,semua sudah siap diroom saya pun sudah siap dengan
headset dan perlengkapan lainya, tapi apa yang terjadi suara saya tak muncul, semua
settingan laptop sudah saya perbaiki, call over internet juga sudah…., badan saya
dingin kenapa bisa begini, padahal beberapa hari sebelumnya saya dan bu herliani
sman 1 cempaga sudah membuat room webek berdua uji coba suara , uji coba layar
belajar jadi host dan jadi moderator sudah matab, tapi kenapa pas sudah bertugas
malah jadi begini. Sementara itu sang host pak surya atmaja beberapa kali memanggil
manggil nama saya, saya coba chat di room untuk memberi tahu klo suara saya tak
terdengar saya sudah ready di room tapi suara saya tak keluar.sementara diambil alih
oleh ketua kelas menjadi moderator. Saya masih berjuang mengatasi masalah audio,
saya coba membuka webek dengan menggunakan android, jadi pakai dengan 2 akun
akhirnya suara saya bisa juga terdengar, Alhamdulillah….hingga kahirnya session pak
youritto hari itu berakhir, tapi saya masih kesal ada apa dengan laptop saya.

Menjadi moderator ke 2 pada jadwal berikutnya dengan presenter bu Sri


rahmawati, terjadi pada session terakhir 20.30, bu rahmawati dengan semangat
menjelaskan tentang membuat video dengan aplikasi movie editor via hape android”,
pertanyaannya sangat banyak hingga membuat say gaduh sendiri mencatat
pertanyaan pertanyaan dari peserta vicon saat itu,viconnya sangat menarik sehingga
waktu terus berlalu melewati jam yang sudah ditentukan saya coba memberi tahu bu
sri karena sudah hamper habis, tapi pertanyaan teman teman masih sangat tertarik
dan bu sri juga masih semangat, hanya saja saya yang memiliki anak bayi ini merasa
sudah bingung karena anak sudah mulai rewel karena mau tidur. Akhirnya vicon itupun
berakhir sekitar 1,5 jam. Namun apa yang terjadi, bu sri lupa melakukan rekaman dan
itu berdampak pada tagihan tugasnya.dan terpaksa harus di ulang. Kami bingung

3
kapan melakukan rekaman ulang karena jadwal penuh. Bu sri me wa saya pagi pagi
sekali sayang saya belum membuka handphone sudah siang saya baru ingat
membuka whatapp, ternayat belaiau mengajak kami bertiga host untuk rekaman ulang
apagi itu. Tapi akhirnya juga batal. Maafkan saya ya bu sri….

Pengalaman menjadi presenter cukup membuat saya gugup karena melihat


materi teman teman bagus bagus semua dan hebat hamper banyak yang
menyampaikan materi tentang aplikasi- apalikasi yang ada di android maupun di laptop
dan saya bingung apa yang bisa dan siap untuk saya berikan materi. Akhirnya saya
membuat materi program loterasi yang tak basi yaitu tentang pembuatan blog agar
program literasi di sekolah tetap jalan. Itu berdasarkan pengalaman pribadi kami di
sekolah. Alhamdulillah semua berjalan lancar begitu juga dengan materi saya yang
kedua membuat buku agar tak mentok detengh jalan.

Dari pelatihan virtual coordinator batch 3 ini yang saya dapatkan sangat
banyak, saya bisa membuat presensi , membuat poster, membuat kantung tugas untuk
siswa , edit video, membuat kuis online dan masih banyak lagi, saya akui pelatihan ini
sangat sangat bermanfaat. Saya ucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang sudah
memberikan saya kesehatan selama dalam pelatihan ini, memberikan kesehtan
kepada semua keluarga saya, anak anak, suami sehingga mereka mau dan bersedia
memberikan ruang bagi saya untuk menyelesaikan tugas,terima kasih juga kepada
para instruktur, Seameo, Seamolec dan Ikatan Guru Indonesia(IGI) yang sudah
memfasilitasi kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan inovasi dan karya
yang lebih baik lagi terutama bagi para guru sang penjaga langit.

4
PROFIL PENULIS

Indah siswanti. Anak ke dua dari 3 bersaudara lahir di


Sampit 21 februari 1981. Penulis menempuh pendidikan
sekolah dasar di SDN 8 mentawa baru hulu Sampit,
SMPN 1 Sampit dan SMAN 1 Sampit. Pendidikan
S1(2004) dan S2(2017) di Universitas Palangkaraya.
Orang tua ayah sebagai pensiunan PNS dan ibu rumah
tangga. Sejak tahun 2004 menjadi pengajar di SMAN 2
SAMPIT hingga sekarang. Indah siswanti. Anak ke dua dari 3 bersaudara lahir
di Sampit 21 februari 1981 Sejak tahun 2004 menjadi pengajar di SMAN 2
SAMPIT hingga sekarang. “Bersahabat dengan biologi” menjadi buku pertama
penulis yang diterbitkan oleh media guru.

Selain itu, penulis juga aktif di perhimpunan guru guru mata pelajaran
biologi kotawaringin timur dalam forum MGMP biologi. Sebagai intruktur
kabupaten kurikulum 2013.Penulis juga merupakan juara 3 guru berprestasi
SMA tingkat kabupaten pada tahun 2013, forum ilmiah guru tingkat provinsi
tahun 2016 dan Finalis guru berprestasi nasional tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai