Anda di halaman 1dari 17

PENULISAN BAHAN AJAR

(Aspek Teknis/Grafika)

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengembangan Bahan Ajar Akuntansi
yang dibina oleh Ibu Sulastri, S.Pd., M.SA.

Oleh:
1. Agus Budiono (150421601091)
2. Agustina Niken (150421607641)
3. Anggi Nurmalia S (150421601010)
4. Dyah Ayu Dwi L (150421605373)
5. Ekki Septian P (150421602269)
6. Emma Elvianingsih (150421602005)
7. Melvi Citra Adistya (150421601096)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
April 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penulisan Bahan Ajar”
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Akuntansi.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Ibu Sulastri, S.Pd., M.SA selaku dosen pengampu,
2. Orang tua yang telah memberikan semangat dan motivasi,
3. Teman-teman yang telah memberi inspirasi bagi penulis,
serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu di sini.
Semoga Allah menerima dan membalas kebaikan Bapak/ Ibu/ Saudara.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyajikan makalah ini dengan
baik. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, maka dari
itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa
yang mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat. Aamiin.

Malang, April 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3. Tujuan Makalah ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pengembangan Bahan Ajar ......................................... 3
2.2. Bentuk Bahan Ajar ........................................................................ 3
2.3. Unsur/Komponen Tiap Bentuk Bahan Ajar .................................. 6
2.4. Ukuran Bahan Ajar Dan Jenis Kertas yang Dipilih ..................... 11
2.5. Jenis Dan Ukuran Huruf ............................................................... 11
2.6. Ilustrasi dalam Bahan Ajar ........................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................. 13
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar yang tepat dalam
rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan bahwa dalam
kurikulum atau silabus, materi bahan ajarhanya dituliskan secara garis besar
dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas seorang guru untuk menjabarkan
materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.
Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran apabila
dikembangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa serta dimanfaatkan secara benar
akan merupakan salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan mutu
pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar maka peran guru dan siswa dalam
proses pembelajaran bergeser. Semula guru dipersepsikan sebagai satu-satunya
sumber informasi di kelas, sementara siswa diposisikan sebagai penerima
informasi yang pasif dari gurunya. Dengan adanya bahan ajar maka guru bukan
lagi merupakan satu-satunya sumber belajar di dalam kelas, melainkan guru lebih
diarahkan untuk berperan sebagai fasilitator yang membantu dan mengarahkan
siswa dalam belajar. Sementara dengan memanfaatkan bahan ajar yang telah
dirancang sesuai kebutuhan pembelajaran, siswa diarahkan untuk menjadi
pembelajar yang aktif karena mereka dapat membaca atau mempelajari materi
yang ada dalam bahan ajar terlebih dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di
kelas. Dengan demikian, pada saat pembahasan materi di kelas, siswa sudah siap
dengan bekal informasi dan pengetahuan yang cukup sehingga waktu belajar yang
tersedia tidak lagi digunakan guru untuk menjelaskan materi secara panjang lebar.
Sebagai guru, kita tidak diperkenankan hanya menuntut siswa untuk
menguasai berbagai kemampuan sedangkan kita tidak membantunya untuk belajar
dan mengeluarkan ide-idenya. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mampu
memberikan pengajaran atau pembelajaran yang efisien tentang bagaimana
memancing ide-ide siswa. Guru harus mempunyai dan bisa membuat bahan ajar
yang menarik, yang dapat memberikan bantuan kepada siswa dalam menemukan

1
ide. Untuk itu para guru hendaknya mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan
ajar, tujuannya, bentuk-bentuknya, tahap-tahap penyusunannya, serta aplikasi
dalam pembelajaran yang kreatif.

1.2 Rumusan Masalah


Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1) Apa pengertian pengembangan bahan ajar?
2) Bagaimana bentuk bahan ajar (printed – non printed)?
3) Bagaimana unsur/ komponen tiap bentuk bahan ajar?
4) Bagaimana ukuran bahan ajar dan jenis kertas yang dipilih?
5) Bagaimana jenis dan ukuran huruf/ font?
6) Bagaimana ilustrasi dalam bahan ajar?

1.3 Tujuan Makalah


Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan pengertian pengembangan bahan ajar.
2) Mendeskripsikan bentuk bahan ajar (printed – non printed).
3) Mendeskripsikan unsur/komponen tiap bentuk bahan ajar.
4) Mendeskripsikan ukuran bahan ajar dan jenis kertas yang dipilih.
5) Mendeskripsikan jenis dan ukuran huruf/ font.
6) Mendeskripsikan ilustrasi dalam bahan ajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Ajar


2.1.1 Pengertian Pengembangan
Seels & Richey (dalam Gatot, 2008) menyatakan bahwa pengembangan
adalah proses menerjemahkan spesifikasi produk ke dalam bentuk fisik. Sedangkan
menurut Gatot (2008) menyatakan bahwa “pengembangan dapat dimaknai sebagai
tindakan menyediakan sesuatu dari tidak tersedia menjadi tersedia atau melakukan
perbaikan-perbaikan dari sesuatu yang tersedia menjadi lebih sesuai, lebih tepat
guna dan lebih berdaya guna”.
2.1.2 Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center
for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based
Training).
Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen,
1995).
2.1.3 Pengertian Pengembangan Bahan Ajar
Banathy (dalam Gatot, 2008) menyatakan bahwa pengembangan bahan ajar
adalah suatu proses yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan
mengevaluasi isi dan strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara lebih efektif dan lebih efisien.
Pengembangan bahan ajar merupakan wujud pengembangan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu yang diadaptasi dari teori-
teori pembelajaran (Syahid, 2003).
2.2 Bentuk Bahan Ajar
2.2.1 Handout
Menurut Mohammad (dalam Andi : 2012) handout adalah selembar (atau
beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada

3
peserta didik. Dengan kata lain apabila pendidik membuat ringkasan suatu topik,
makalah suatu topik, lembar kerja siswa, petunjuk praktikum, tugas, atau tes, dan
diberikan kepada peserta didik secara terpisah-pisah (tidak menjadi suatu
kumpulan lembar kerja siswa, misalnya), maka pengemasan materi pembelajaran
tersebut termasuk dalam kategori handout.
2.2.2 Modul
Dalam buku Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (2004) yang
diterbitkan oleh Diknas, modul diartikan sebagai sebuah buku yang ditulis dengan
tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan
bimbingan guru.
Badan Pengembangan Pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, bahwa yang dimaksud modul adalah salah satu unit program
kegiatan belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan hal-hal
sebagai berikut :
1. Tujuan-tujuan instruksional umum yang akan ditunjang pencapaiannya.
2. Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.
3. Tujuan-tujuan instruksional khusus yang akan dicapai oleh siswa.
4. Pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan.
5. Kedudukan dan fungsi satuan (modul) dalam kesatuan program yang lebih
luas.
6. Peranan guru di dalam proses belajar mengajar.
7. Alat-alat dan sumber yang akan dipakai.
8. Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara
berurutan.
9. Lembaran-lembaran kerja yang harus diisi murid.
10. Program evaluasi yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses
belajar ini.
2.2.3 Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya
berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas
yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang

4
akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pelajaran apa
saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh
peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi
lain yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada
peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis
misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume
untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium
atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu
tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru,
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar
secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis.
Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kegiatan harus memenuhi
paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah kompetensi
dasar dikuasai oleh peserta didik.
2.2.4 Buku Teks
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 2 Tahun
2008 menggolongkan buku tidak hanya dibatasi untuk sekolah atau pendidikan
dasar dan menengah, khususnya di sekolah, tetapi juga termasuk pendidikan
tinggi. Akan tetapi, semua buku masih digolongkan dalam empat kelompok
dengan istilah dan pengertiannya berbeda, yaitu.
1) Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang
selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di
satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketaqwaan akhlak
mulia, dan kepribadian, peguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan
estetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
2) Buku panduan pendidik adalah buku yang memuat prinsip, prosedur,
deskripsi materi pokok dan model pembelajaran untuk digunakan oleh para
pendidik.

5
3) Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya
buku teks pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi.
4) Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk
memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
secara dalam dan luas.

2.3 Unsur/Komponen Tiap Bentuk Bahan Ajar


2.3.1 Handout
Handout sebagai salah satu bentuk bahan ajar memiliki struktur yang
terdiri atas dua unsur (komponen), yaitu judul dan informasi pendukung. Jika
dibandingkan dengan struktur bentuk bahan ajar cetak lainnya, handout tergolong
yang paling sederhana, karena hanya terdiri atas dua unsur, sedangkan yang
lainnya rata-rata lebih dari empat unsur. Adapun unsur tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Identitas Handout
Unsur ini terdiri atas nama madrasah, kelas, nama mata pelajaran, pertemuan
ke-, handout ke-, jumlah halaman, dan mulai berlakunya handout.
2. Materi Pokok atau Materi Pendukung Pembelajaran yang akan disampaikan.
Yang perlu kita perhatikan dalam hal ini adalah kepedulian, kemauan, dan
keterampilan pendidik dalam menyajikan materi. Ketiga hal inilah yang sangat
menentukan kualitas handout.
2.3.2 Modul
1. Struktur Modul Menurut Surahman
Dalam pandangannya Surahman (dalam Andi : 2012), ternyata modul dapat
disusun dalam struktur sebagai berikut.
a. Judul modul
Bagian ini berisi tentang nama modul dari suatu mata kuliah tertentu
b. Petunjuk umum
Bagian ini memuat penjelasan tentang langkah-langkah yang akan ditempuh
dalam perkuliahan, meliputi.
1) Kompetensi dasar
2) Pokok bahasan

6
3) Indikator pencapaian
4) Referensi (diisi petunjuk dosen tentang buku-buku referensi yang
dipergunakan)
5) Strategi pembelajaran (menjelaskan pendekatan, metode, langkah yang
diperguanakan dalam proses pembelajaran)
6) Lembar kegiatan pembelajaran
7) Petunjuk bagi mahasiswa untuk memahami langkah-langkah dan materi
perkuliahan
8) Evaluasi
c. Materi modul
Bagian ini berisi penjelasan secara rinci tentang materi yang dikuliahkan pada
setiap pertemuan.
d. Evaluasi semester
Evaluasi ini terdiri atas evaluasi tengah semester dan akhir semester dengan
tujuan untuk mengukur kompetensi mahasiswa sesuai materi kuliah yang
diberikan.
2. Struktur Modul Menurut Vembrianto
Menurut pandangan Vembrianto (dalam Andi : 2012), unsur-unsur modul
yang sedang dikembangkan di Indonesia meliputi tujuh unsur sebagai berikut.
a. Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik
Tujuan pengajaran ini dirumuskan dalam bentuk tingkah laku peserta didik.
Tiap-tiap rumusan melukiskan tingkah laku yang diharapkan dari peserta didik
setelah menyelesaikan tugas mereka dalam mempelajari suatu modul. Rumusan
tujuan pengajaran ini tercantum pada dua bagian, yaitu :
1) Lembaran kegiatan peserta didik, untuk memberitahukan kepada peserta
didik tingkah laku yang diharapkan dari mereka setelah mereka berhasil
menyelesaikan modul,
2) Petunjuk pendidik (untuk guru/dosen/instruktur), untuk memberitahukan
kepada pendidik tentang tingkah laku atau pengetahuan peserta didik yang
seharusnya telah mereka miliki setelah mereka merampungkan modul yang
bersangkutan.
b. Petunjuk untuk pendidik

7
Petunjuk untuk pendidik ini berisi keterangan tentang bagaimana pengajaran
itu dapat diselenggarakan secara efisien. Bagian ini juga berisi penjelasan tentang
macam-macam kegiatan yang mesti dilakukan oleh kelas, waktu yang disediakan
untuk menyelesaikan modul yang bersangkutan, alat-alat pelajaran dan sumebr
yang harus diperguanakan, prosedur evaluasi, serta jenis alat evaluasi yang
diperguanakan.
c. Lembaran kegiatan peserta didik
Lembaran ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Materi dalam lembaran kegiatan peserta didik tersebut disusun secara
khusus sedemikian rupa, sehingga dengan mempelajari materi tersebut, tujuan-
tujuan yang telah dirumuskan dalam modul dapat dicapai. Dalam lembaran
kegiatan ini dicantumkan pula kegiatan-kegiatan (pengamatan, percobaan, dan
sebagainya) yang harus dilakuakan oleh peserta didik.
d. Lembaran kerja bagi siswa
Materi pelajaran dalam lembar kegiatan disusun sedemikian rupa, sehingga
peserta didik dapat secara aktif mengikuti proses belajar. dalam lembaran kegiatan
tersebut, kita dapat mencantumkan pertanyaan-pertanyaan oleh peserta didik.
Sementara itu, lembaran kerja yang menyertai kegiatan peserta didik digunakan
untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah tersebut. Pada lembaran
kegiatan, peserta didik dilarang membuat coretan apa pun, karena buku modul itu
akan digunakan oleh peserta didik lainnya di waktu-waktu yang akan datang.
Semua kegiatan peserta didik dilakukan pada kertas lembaran kerja.
e. Kunci lembaran kerja
Materi pada modul tidak saja disusun agar peserta didik senantiasa aktif
memcahkan masalah-masalah, melainkan juga dibuat agar peserta didik dapat
mengevaluasi hasil belajar mereka sendiri. Oleh karena itu, pada tiap-tiap modul
selalu disertakan kunci lembaran kerja. Kadang-kadang, kunci lembaran kerja ini
telah tersedia pada buku modul, dan terkadang kunci tersebut harus diminta
kepada pendidik. Dengan adanya kunci itu, peserta didik dapat memeriksa
ketepatan hasil pekerjaan mereka. Peserta didik berkesempatan memeriksa dan
mengoreksi kembali apabila mereka membuat kesalahan-kesalahan dalam
pekerjaan mereka. Dengan adanya kunci tersebut, terjadi konfirmasi dengan

8
segera terhadap jawaban-jawaban mereka yang benar dan koreksi dengan segara
terhadap jawaban-jawaban mereka yang keliru. Itulah yang dimaksud dengan
reinforcement langsung atau respons-respons peserta didik.
f. Lembaran evaluasi
Perlu kita ketahui bahwa lembaran evaluasi yang berupa tes dan rating scale,
evaluasi pendidik terhadap tercapai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada
modul oleh peserta didik, ditentukan oleh hasil tes akhir yang tardapat pada
lembaran evaluasi tersebut, dan bukannya oleh jawaban-jawaban peserta didik
yang terdapat pada lembar kerja. Para peserta didik yang malas, hanya menyalin
kunci jawaban ke dalam lembaran kerjanya, akan segera sadar bahwa tanpa
belajar ia tidak akan siap menghadapi tes akhir yang diberikan oleh pendidik.
Landasan evaluasi dan kuncinya ini senantiasa disimpan oleh pendidik itu sendiri.
g. Kunci lembaran evaluasi
Dalam hal ini, tes dan rating scale yang tercantum pada lembaran evaluasi
disusun oleh penulis modul yang bersangkutan. Sedangkan item-item tes tersebut
disusun dan dijabarkan dari rumusan-rumusan tujuan pada modul. Oleh sebab itu,
hasil dari jawaban peserta didik terhadap teks tersebut dapat diketahui tercapai
atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul yang bersangkutan. Dan, kunci
jawaban tes serta rating scale tersebut juga disusun oleh penulis modul.
2.3.3 Lembar Kegiatan Siswa
Adapun unsur-unsur Lembar Kegiatan Siswa menurut Ardana
(2000) yaitu sebagai berikut.
1) Materi pokok yang akan dibicarakan.
2) Tujuan pembelajaran untuk topik yang akan dibicarakan.
3) Beberapa pertanyaan dan langkah-langkah yang mungkin dapat dilakukan
untuk menggali prakonsepsi siswa (pengetahuan yang terkait dengan yang
dibicarakan).
4) Beberapa pertanyaan yang mengaitkan prakonsepsi mereka dengan konsep
yang akan diuji.
5) Beberapa pertanyaan yang dapat membantu siswa, sehingga siswa mampu
membuat hubungan antar ide-ide matematis dan hubungan antar pengetahuan
konseptual dan prosedural.

9
6) Beberapa soal latihan sebagai bahan dalam aplikasi konsep.
2.3.4 Buku Teks
Sebagai bahan tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas yang dijilid
dan diberi cover yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun secara
sistematis oleh pengarangnya, dapat dilihat bahwa buku teks pelajaran tersusun
atas beberapa komponen tertentu, yaitu judul yang berisi nama buku teks dari
suatu mata pelajaran tertentu, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, serta lembar penilaian atau evaluasi berisi pertanyaan yang digunakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam menguasai suatu
kompetensi dasar. Secara umum, kerangka isi buku teks pelajaran sebagai berikut.
1. Bagian Pendahuluan
a. Kata Pengantar
b. Daftar Isi
c. Penjelasan tujuan buku pelajaran
d. Petunjuk penggunaan buku
e. Petunjuk pengerjaan soal latihan
2. Bagian Isi
a. Judul bab atau topik bahasan
b. Uraian singkat pokok bahasan
c. Penjelasan tujuan bab
d. Uraian isi pembelajaran
e. Penjelasan teori
f. Sajian contoh
g. Ringkasan isi bab
h. Soal latihan
i. Kunci jawaban soal latihan
3. Bagian Penunjang
a. Daftar pustaka
b. Lampiran-lampiran

10
2.4 Ukuran Bahan Ajar Dan Jenis Kertas yang Dipilih
Kertas yang dipakai berwarna dasar putih dengan ukuran 21,5 x 16,5 cm
(kertas folio F4 dibagi dua) atau boleh juga berukuran A4 (29,7 x 21 cm). Batas
sembir (marjin) sesuai dengan ukuran kertas. Marjin untuk kertas berukuran 21,5
x 16,5 cm, marjin atas, kiri, kanan, bawah masing masing 2 cm, 2,5 cm, 2 cm, 2
cm, dan untuk kertas A4 marjin atas, kiri, kanan,bawah masing masing 2,5 cm, 3
cm, 2 cm, 2,5 cm. Halaman buku ditulis satu kolom.

2.5 Jenis Dan Ukuran Huruf


Ukuran huruf: untuk kertas berukuran 21,5 x 16,5 gunakanlah huruf
berukuran 10 atau 11 dengan spasi antar baris 1 atau 1,15; untuk kertas A4
gunakanlah huruf berukuran 11 atau 12 dengan spasi antara baris 1,5.Khusus
untuk judul bab gunakan ukuran huruf 15 atau 16 dan subbab gunakan ukuran
huruf 13 atau 14.
Jenis huruf dapat digunakan times new roman, calibri, ariel, atau jenis
huruf lain yang tidak menyulitkan pembacaannya, dan lazim digunakan dalam
penulisan buku teks.

2.6 Ilustrasi dalam Bahan Ajar


Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,
lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan
subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita,
tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual,
tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Beberapa buku bahkan menggunakan
ilustrasi sebagai bagian utama, dan naskah hanya sebagai pendukung.
Fungsi khusus ilustrasi antara lain.
1. Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
2. Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan
ilmiah.
3. Memberikan bayangan langkah kerja
4. Mengkomunikasikan cerita.

11
5. Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
6. Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
7. Tujuan memperjelas informasi yang diberikan
8. Memberikan variasi menarik
9. Dapat menerangkan konsep
10. Gambaran sesuatu yang bertujuan untuk mempercantik tulisan
Ilustrasi yang digunakan dalam bahan ajar dapat berupa: daftar tabel,
diagram, grafik, gambar, dan simbol. Adapun kegunaan ilustrasi tersebut adalah.
1. Memperjelas informasi yang diberikan
2. Memberikan variasi dan menarik
3. Membantu mengingat gagasan yang disampaikan
4. Mengurangi narasi/tulisan, menghemat tempat

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam penulisan bahan ajar ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi,
misalnya ukuran bahan ajar yang dipilih, jenis kertas yang dipilih, jenis huruf,
ukuran huruf yang harus disesuaikan dengan ukuran kertas, dan sebagainya.

3.2 Saran
Akan lebih baik jika sebagai seorang pendidik harus dapat menulis bahan
ajar untuk para peserta didik yang sesuai dengan langkah-langkah dan ketentuan
penulisan bahan ajar yang ditetapkan.

13
DAFTAR RUJUKAN

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.


Yogyakarta: Diva Press.
Sitepu. 2015. Penulisan Buku Teks. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

14

Anda mungkin juga menyukai