Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGUJIAN TARIK
( Tensile Test )
Disusun Oleh :
Nama : Ritzy Alfresco Ramadhan
Kelas : 5 MB
NIM : 061230200141
A.Latar Belakang
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang berlawanan arah. Hasil yang
didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk
karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur
ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Sifat mekanis
logam yang dapat diketahui setelah proses pengujian ini seperti kekuatan tarik, keuletan dan
ketangguhan.Pengujian tarik sangat dibutuhkan untuk menentukan desain suatu produk
karena menghasilkan data kekuatan material. Pengujian tarik banyak dilakukan untuk
melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung
bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian tarik dapat diukur ketahanan suatu material
terhadap gaya statis yang diberikan secara perlahan.
Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan,
karena dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat-sifat
logam. Dalam bidang industri juga diperlukan pengujian tarik ini untuk mempertimbangkan
faktor metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup dalam proses perlakuan terhadap logam
jadi, untuk memenuhi proses selanjutnya. Oleh karena pentingnya pengujian tarik ini, kita
sebagai mahasiswa metalurgi hendaknya mengetahui mengenai pengujian ini. Dengan adanya
kurva tegangan regangan kita dapat mengetahui kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan,
modulus elastisitas, ketangguhan, dan lain-lain. Pada pegujian tarik ini kita juga harus
mengetahui dampak pengujian terhadap sifat mekanis dan fisik suatu logam. Dengan
mengetahui parameter-parameter tersebut maka kita dapat data dasar mengenai kekuatan
suatu bahan atau logam.
B. tujuan percobaan
1. Memahami peristiwa yang terjadi pada bahan-bahan uji tarik.
2. Mengetahui kekuatan bahan logam melalui pemahaman dan pendalaman kurva hasil
uji tarik.
3. Untuk mengetahui kekuatan material terhadap gaya tarik.
C . Dasar teori
A. Uji tarik
Uji Tarik merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan.
Dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi
terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Uji
tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material
dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Percobaan ini untuk mengukur
ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.
Pengujian tarik adalah dasar dari pengujian mekanik yang dipergunakan pada material.
Spesimen uji harus memenuhi standar dan spesifikasi dari ASTM E8 atau D638. Standarisasi
dari bentuk spesimen uji dimaksudkan agar retak dan patahan terjadi di daerah gage length.
Face dan grip adalah faktor penting. Dengan pemilihan setting yang tidak tepat, spesimen uji
akan terjadi slip atau bahkan pecah dalam daerah grip (jaw break). Beban yang diberikan
pada bahan yang di uji ditransmisikan pada pegangan bahan yang di uji. Dimensi dan ukuran
Tegangan yang digunakan pada kurva adalah tegangan membujur rata-rata dari pengujian
tarik. Tegangan teknik tersebut diperoleh dengan cara membagi beban yang diberikan dibagi
Regangan yang digunakan untuk kurva tegangan-regangan teknik adalah regangan linier rata-
rata, yang diperoleh dengan cara membagi perpanjangan yang dihasilkan setelah pengujian
Bentuk dan besaran pada kurva tegangan-regangan suatu logam tergantung pada
komposisi, perlakuan panas, deformasi plastik, laju regangan, temperatur dan keadaan
kekuatan, sedangkan dua yang terakhir menyatakan keuletan bahan. Bentuk kurva
Daerah remangan yang tidak menimbulkan deformasi apabila beban dihilangkan disebut
daerah elastis. Tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan deformasi plastis akan
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus menarik suatu bahan
(dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan mendapatkan profil tarikan yang lengkap
yang berupa kurva seperti digambarkan pada Gbr.1. Kurva ini menunjukkan hubungan
antara gaya tarikan dengan perubahan panjang. Profil ini sangat diperlukan dalam desain
yang memakai bahan tersebut.
Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan tersebut dalam
menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut “Ultimate Tensile Strength” disingkat
dengan UTS, dalam bahasa Indonesia disebut tegangan tarik maksimum.
Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut.
Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan panjang vs beban
mengikuti aturan Hooke sebagai berikut:
Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan
panjang dibagi panjang awal bahan.
Untuk memudahkan pembahasan, Gbr.1 kita modifikasi sedikit dari hubungan antara gaya
tarikan dan pertambahan panjang menjadi hubungan antara tegangan dan regangan (stress vs
strain). Selanjutnya kita dapatkan Gbr.2, yang merupakan kurva standar ketika melakukan
eksperimen uji tarik. E adalah gradien kurva dalam daerah linier, di mana perbandingan
tegangan (σ) dan regangan (ε) selalu tetap. E diberi nama “Modulus Elastisitas” atau
“Young Modulus”. Kurva yang menyatakan hubungan antara strain dan stress seperti ini
kerap disingkat kurva SS (SS curve).
Bentuk bahan yang diuji, untuk logam biasanya dibuat spesimen dengan dimensi seperti pada
Gbr.3 berikut.
Perubahan panjang dari spesimen dideteksi lewat pengukur regangan (strain gage) yang
ditempelkan pada spesimen seperti diilustrasikan pada Gbr.4. Bila pengukur regangan ini
mengalami perubahan panjang dan penampang, terjadi perubahan nilai hambatan listrik yang
dibaca oleh detektor dan kemudian dikonversi menjadi perubahan regangan.
Sekarang akan kita bahas profil data dari tensile test secara lebih detail. Untuk keperluan
kebanyakan analisa teknik, data yang didapatkan dari uji tarik dapat digeneralisasi seperti
pada Gbr.5.
Dalam Gbr.5 dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah bahan diberi beban sampai pada
titik A, kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan tersebut akan kembali ke kondisi
semula (tepatnya hampir kembali ke kondisi semula) yaitu regangan “nol” pada titik O
(lihat inset dalam Gbr.5). Tetapi bila beban ditarik sampai melewati titik A, hukum
Hooke tidak lagi berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan. Terdapat konvensi
batas regangan permamen (permanent strain) sehingga masih disebut perubahan elastis
yaitu kurang dari 0.03%, tetapi sebagian referensi menyebutkan 0.005% . Tidak ada
standarisasi yang universal mengenai nilai ini. [1]
Titik sampai di mana penerapan hukum Hook masih bisa ditolerir. Tidak ada
standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama dengan
batas elastis.
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. Pada Gbr.5 yaitu bila
bahan ditarik sampai melewati batas proporsional dan mencapai daerah landing.
Regangan yang diakibatkan perubahan elastis bahan. Pada saat beban dilepaskan
regangan ini akan kembali ke posisi semula.
Regangan yang diakibatkan perubahan plastis. Pada saat beban dilepaskan regangan
ini tetap tinggal sebagai perubahan permanen bahan.
Pada Gbr.5 ditunjukkan dengan titik C (σβ), merupakan besar tegangan maksimum
yang didapatkan dalam uji tarik.
Pada Gbr.5 ditunjukkan dengan titik D, merupakan besar tegangan di mana bahan
yang diuji putus atau patah.
Tegangan luluh pada data tanpa batas jelas antara perubahan elastis dan plastis
Untuk hasil uji tarik yang tidak memiliki daerah linier dan landing yang jelas,
tegangan luluh biasanya didefinisikan sebagai tegangan yang menghasilkan regangan
permanen sebesar 0.2%, regangan ini disebut offset-strain (Gbr.6).
Gbr.6 Penentuan tegangan luluh (yield stress) untuk kurva tanpa daerah linier
Perlu untuk diingat bahwa satuan SI untuk tegangan (stress) adalah Pa (Pascal, N/m2) dan
strain adalah besaran tanpa satuan.
3. Istilah lain
Selanjutnya akan kita bahas beberapa istilah lain yang penting seputar interpretasi hasil uji
tarik.
Kelenturan (ductility)
Merupakan sifat mekanik bahan yang menunjukkan derajat deformasi plastis yang
terjadi sebelum suatu bahan putus atau gagal pada uji tarik. Bahan disebut lentur
(ductile) bila regangan plastis yang terjadi sebelum putus lebih dari 5%, bila kurang
dari itu suatu bahan disebut getas (brittle).
PEMBAHASAN
No
F
(KN) ∆ L( mm) σt
(N/mm²)
(%) ∈ 64
65
320
325
0,43
0,45
4,517222
4,587804
0,905263
0,947368
4,989954
4,842681
(N/mm²) 66 330 0,54 4,658385 1,136842 4,097654
1 5 0,1 0,070582 0,210526 0,335263 67 335 0,6 4,728967 1,263158 3,743765
2 10 0,12 0,141163 0,252632 0,558771 68 340 0,65 4,799548 1,368421 3,507362
3 15 0,15 0,211745 0,315789 0,670525 69 345 0,7 4,87013 1,473684 3,304731
4 20 0,19 0,282326 0,4 0,705816 70 350 0,81 4,940711 1,705263 2,897331
5 25 0,2 0,352908 0,421053 0,838156 71 355 0,89 5,011293 1,873684 2,674567
6 30 0,2 0,42349 0,421053 1,005788 72 360 0,9 5,081875 1,894737 2,682101
7 35 0,2 0,494071 0,421053 1,173419 73 365 0,95 5,152456 2 2,576228
8 40 0,2 0,564653 0,421053 1,34105 74 370 0,99 5,223038 2,084211 2,506003
9 45 0,2 0,635234 0,421053 1,508682 75 375 1,01 5,293619 2,126316 2,489573
10 50 0,21 0,705816 0,442105 1,596488 76 380 1,09 5,364201 2,294737 2,337611
11 55 0,21 0,776398 0,442105 1,756137 77 385 1,11 5,434783 2,336842 2,325695
12 60 0,22 0,846979 0,463158 1,828705 78 390 1,12 5,505364 2,357895 2,334864
13 65 0,22 0,917561 0,463158 1,981097 79 395 1,31 5,575946 2,757895 2,021812
14 70 0,25 0,988142 0,526316 1,87747 80 400 1,35 5,646527 2,842105 1,986741
15 75 0,26 1,058724 0,547368 1,934207 81 405 1,5 5,717109 3,157895 1,810418
16 80 0,27 1,129305 0,568421 1,986741 82 410 1,6 5,787691 3,368421 1,718221
17 85 0,27 1,199887 0,568421 2,110912 83 415 1,65 5,858272 3,473684 1,686472
18 90 0,28 1,270469 0,589474 2,155259 84 420 1,75 5,928854 3,684211 1,60926
19 95 0,28 1,34105 0,589474 2,274996 85 425 1,95 5,999435 4,105263 1,461401
20 100 0,29 1,411632 0,610526 2,312156 86 430 2,2 6,070017 4,631579 1,310572
21 105 0,29 1,482213 0,610526 2,427763 87 435 2,4 6,140599 5,052632 1,215327
22 110 0,29 1,552795 0,610526 2,543371 88 440 2,8 6,21118 5,894737 1,053682
23 115 0,29 1,623377 0,610526 2,658979 89 445 3,5 6,281762 7,368421 0,852525
24 120 0,29 1,693958 0,610526 2,774587 90 450 4,5 6,352343 9,473684 0,670525
25 125 0,29 1,76454 0,610526 2,890195
26 130 0,295 1,835121 0,621053 2,954856
27 135 0,295 1,905703 0,621053 3,068505
28 140 0,295 1,976285 0,621053 3,182153
29 145 0,298 2,046866 0,627368 3,262622
30 150 0,299 2,117448 0,629474 3,363838
31 155 0,3 2,188029 0,631579 3,46438
32 160 0,3 2,258611 0,631579 3,576134
33 165 0,3 2,329193 0,631579 3,687888
34 170 0,3 2,399774 0,631579 3,799642
35 175 0,3 2,470356 0,631579 3,911397
36 180 0,31 2,540937 0,652632 3,893372
37 185 0,31 2,611519 0,652632 4,001521
38 190 0,33 2,682101 0,694737 3,860599
39 195 0,34 2,752682 0,715789 3,845659
40 200 0,345 2,823264 0,726316 3,887102
41 205 0,35 2,893845 0,736842 3,927361
42 210 0,37 2,964427 0,778947 3,805683
43 215 0,38 3,035008 0,8 3,793761
44 220 0,39 3,10559 0,821053 3,782449
45 225 0,39 3,176172 0,821053 3,868414
46 230 0,39 3,246753 0,821053 3,954379
47 235 0,39 3,317335 0,821053 4,040344
48 240 0,39 3,387916 0,821053 4,126308
49 245 0,39 3,458498 0,821053 4,212273
50 250 0,39 3,52908 0,821053 4,298238
51 255 0,398 3,599661 0,837895 4,296078
52 260 0,4 3,670243 0,842105 4,358413
53 265 0,4 3,740824 0,842105 4,442229
54 270 0,4 3,811406 0,842105 4,526045
55 275 0,41 3,881988 0,863158 4,497425
56 280 0,41 3,952569 0,863158 4,579196
57 285 0,41 4,023151 0,863158 4,660967
58 290 0,41 4,093732 0,863158 4,742739
59 295 0,41 4,164314 0,863158 4,82451
60 300 0,42 4,234896 0,884211 4,789465
61 305 0,42 4,305477 0,884211 4,86929
62 310 0,42 4,376059 0,884211 4,949114
63 315 0,43 4,44664 0,905263 4,911986
Rumus yang Digunakan :
F
σt = A =¿
ΔL
∑(%)= x 100 %
Lo
σt
∈ = ∑
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(%)
2. Data pengamatan praktikum kedua
No
F
(KN) ∆ L( mm) σt
(N/mm²)
(%) ∈ 45
46
225
230
0,32
0,32
3,176172
3,246753
0,673684
0,673684
4,71463
4,819399
(N/mm²) 47 235 0,33 3,317335 0,694737 4,774952
1 5 0,1 0,070582 0,210526 0,335263 48 240 0,34 3,387916 0,715789 4,733119
2 10 0,11 0,141163 975132,0 865906,0 49 245 0,35 3,458498 0,736842 4,693676
3 15 0,14 0,211745 0,294737 0,71842 50 250 0,36 3,52908 0,757895 4,656424
4 20 0,17 0,282326 0,357895 0,788853 51 255 0,37 3,599661 0,778947 4,621187
5 25 0,18 0,352908 0,378947 0,931285 52 260 0,38 3,670243 0,8 4,587804
6 30 0,19 0,42349 0,4 1,058724 53 265 0,38 3,740824 0,8 4,67603
7 35 0,19 0,494071 0,4 1,235178 54 270 0,38 3,811406 0,8 4,764257
8 40 0,19 0,564653 0,4 1,411632 55 275 0,38 3,881988 0,8 4,852484
9 45 0,2 0,635234 0,421053 1,508682 56 280 0,39 3,952569 0,821053 4,814027
10 50 0,2 0,705816 0,421053 1,676313 57 285 0,39 4,023151 0,821053 4,899991
11 55 0,2 0,776398 0,421053 1,843944 58 290 0,39 4,093732 0,821053 4,985956
12 60 0,2 0,846979 0,421053 2,011575 59 295 0,39 4,164314 0,821053 5,071921
13 65 0,2 0,917561 0,421053 2,179207 60 300 0,39 4,234896 0,821053 5,157886
14 70 0,2 0,988142 0,421053 2,346838 61 305 0,39 4,305477 0,821053 5,24385
15 75 0,21 1,058724 0,442105 2,394733 62 310 0,395 4,376059 0,831579 5,262349
16 80 0,21 1,129305 0,442105 2,554381 63 315 0,4 4,44664 0,842105 5,280385
17 85 0,21 1,199887 0,442105 2,71403 64 320 0,6 4,517222 1,263158 3,576134
18 90 0,22 1,270469 0,463158 2,743057 65 325 0,7 4,587804 1,473684 3,113152
19 95 0,23 1,34105 0,484211 2,76956 66 330 0,8 4,658385 1,684211 2,765916
20 100 0,23 1,411632 0,484211 2,915327 67 335 0,82 4,728967 1,726316 2,73934
21 105 0,24 1,482213 0,505263 2,933547 68 340 0,88 4,799548 1,852632 2,590665
22 110 0,26 1,552795 0,547368 2,836837 69 345 0,9 4,87013 1,894737 2,570346
23 115 0,28 1,623377 0,589474 2,753942 70 350 0,95 4,940711 2 2,470356
24 120 0,29 1,693958 0,610526 2,774587 71 355 0,99 5,011293 2,084211 2,404408
25 125 0,29 1,76454 0,610526 2,890195 72 360 1,01 5,081875 2,126316 2,389991
26 130 0,29 1,835121 0,610526 3,005802 73 365 1,1 5,152456 2,315789 2,224924
27 135 0,29 1,905703 0,610526 3,12141 74 370 1,15 5,223038 2,421053 2,157342
28 140 0,295 1,976285 0,621053 3,182153 75 375 1,3 5,293619 2,736842 1,934207
29 145 0,295 2,046866 0,621053 3,295801 76 380 1,39 5,364201 2,926316 1,83309
30 150 0,298 2,117448 0,627368 3,375126 77 385 1,39 5,434783 2,926316 1,85721
31 155 0,299 2,188029 0,629474 3,475966 78 390 1,41 5,505364 2,968421 1,854644
32 160 0,299 2,258611 0,629474 3,588094 79 395 1,51 5,575946 3,178947 1,754023
33 165 0,3 2,329193 0,631579 3,687888 80 400 1,69 5,646527 3,557895 1,587042
34 170 0,3 2,399774 0,631579 3,799642 81 405 1,8 5,717109 3,789474 1,508682
35 175 0,3 2,470356 0,631579 3,911397 82 410 1,9 5,787691 4 1,446923
36 180 0,3 2,540937 0,631579 4,023151 83 415 2,2 5,858272 4,631579 1,264854
37 185 0,3 2,611519 0,631579 4,134905 84 420 2,5 5,928854 5,263158 1,126482
38 190 0,3 2,682101 0,631579 4,246659 85 425 3,1 5,999435 6,526316 0,919268
39 195 0,3 2,752682 0,631579 4,358413 86 430 3,7 6,070017 7,789474 0,779259
40 200 0,3 2,823264 0,631579 4,470168 87 435 4,1 6,140599 8,631579 0,711411
41 205 0,3 2,893845 0,631579 4,581922
42 210 0,3 2,964427 0,631579 4,693676
43 215 0,31 3,035008 0,652632 4,650416
44 220 0,31 3,10559 0,652632 4,758565
Rumus yang digunakan :
F
σt = A
ΔL
∑(%)= x 100 %
Lo
σt
∈ = ∑
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(%)
2.2 Analisa Data Pengujian Kedua
2.2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada uji tarik pengujian kedua ini, yaitu:
1. Universal Testing Machine
2. Dynamometer
3. Vernier Caliper
4. Test Piece (benda uji)
5. Dial Indikator
6. Surface Plate
7. “V” blok dan klem
Hapus bagian yang rusak dan memindahkan melintasi bagian atas ke posisi pertama
dengan menekan tombol (6)
Diagram tegangan-regangan dapat dihasilkan dengan memilih "evaluation / stres
menu diagram regangan.
PENUTUP