Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN KARET KREP TANPA PENGENCERAN

Disusun oleh :

1. Elza Fitrianto 19721015


2. Evi Shadillah Putri 19721016
3. Fajar Priwannata 19721019
4. Gustiawan 19721022
5. Haris Pria Dzahara 19721023
6. Husnaida Alma S 19721024
7. Iqbal Qurniawan 19721028
8. M. Fajri Asshidiqi 19721035

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lateks alam merupakan subtansi yang diperoleh dari getah karet (Hevea Brasilliensis).
Lateks alam tersusun dari hidrokarbon yang mengandung sejumlah kecil bagian bukan karet,
seperti lemak, glikolipid, fosfolid, protein, dan bahan organik lainnya (Kohjiya, 2014). Lateks
alam maupun lateks sintetis merupakan polimer yang memiliki sifat keliatan, kelekatan,
elastisitas, kuat tarik, dan kepegasan yang tinggi (Simpson, 2002). Lateks alam banyak
digunakan sebagai bahan baku berbagai industri, seperti industri ban, busa, peralatan medis, dan
sebagainya karena memiliki sifat yang menguntungkan. Selain memiliki kelebihan, lateks alam
juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain sifatnya tidak konsisten, tidak tahan terhadap
cuaca, panas, pelarut hidrokarbon, dan ozon, sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan baku
barang jadi dari karet, terutama untuk barang yang tahan minyak, panas, dan oksidasi (Declet-
Perez, 2015). 

Pada bidang industry lateks, terdapat beberapa proses pengolahan lateks segar di samping
berbagai kegunaan lateks secara umum. Pengolahan tersebut meliputi beberapa tahapan
pengolahan agar dihasilkan produk berupa lembaran (sheet) dengan kualitas yang baik. Produk
akan berbentuk lembaran-lembaran yang mempunyai lebar, panjang dan tebal tertentu.
Lembaran-lembaran yang telah dihasilkan dari mesin penggiling selanjutnya akan dikeringkan.
Lembaran- lembaran yang dihasilkan dari pengolahan lateks salah satunya adalah crepe. Crepe
merupakan produk lain yang dihasilkan dalam pengolahan karet alam. Bila menggunakan bahan
baku lateks, pelaksanaan pungutan lateks atau penyadapan di kebun dan syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk memperoleh krep yang baik kualitasnya (Safitri, 2010). Berdasarkan uraian di
atas, melalui makalah ini penulis akan mendeskripsikan beberapa tahapan pengolahan crepe
mulai dari penerimaan  bahan baku dalam hal ini lateks segar dari kebun karet hasil penyadapan
sampai  pengemasan.  

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mengetahui tahap dan proses pengolahan lateks menjadi krep


2. Mengetahui proses pengolahan karet krep tanpa pengenceran
3. Dapat membandingkan proses dan hasil pengolahan karet krep tanpa pengenceran
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lateks
Lateks adalah cairan getah yang didapatkan dari pohon karet pada bagian yang disadap.
Lateks pada umumnya berwarna putih mirip seperti susu, getah lateks belum mengalami
penggumpalan meskipun tanpa bahan pemantap (zat anti penggumpal). Lateks diperoleh
diperoleh dengan cara menyadap bagian pohon antara kambium dan kulit pohon namun tidak
sampai mengenai kambium (Mili Purbaya. dkk, 2017). Lateks pekat tidak stabil dan mudah
menggumpal karena koloid yang ada tidak mengalami flokulasi selama proses penyimpanan.
Pada proses penggumpalan lateks harus menghindari suhu yang tinggi sehingga waktu
penggumpulan tidak melebihi 3 – 4 jam untuk menghindari prokoagulasi (BSN, 2002). 

Lateks atau karet alam biasanya diolah menjadi karet (sit angin, slab tipis, dan lump
segar) lateks pekat, karet konvensional (ribbed smoked sheet, white crepe, pale crepe, estate
brown crepe, compo crepe, thin brown crepe remills, thick blanket crepe ambers, flat bark crepe,
pure blanket crepe, dan off crepe), karet bongkah (block rubber), karet spesifikasi teknis (crumb
rubber), karet siap olah (try rubber), karet reklim (reclaimed rubber) (Utomo dkk., 2012). 

Salah satu produk yang dihasilkan dalam pengolahan karet alam disebut krepe (crepe).
Pada saat pelaksanaan penyadapan lateks di kebun harus sesuai dengan syarat-syarat tertentu
untuk memperoleh krep yang berkualitas. Awal pengolahan krep, saat pengangkutan lateks dari
kebun menuju pabrik, jika terlalu jauh dan terdapat resiko kerusakan maka dapat dilakukan
pembekuan lateks pada saat di kebun sehingga koagulum yang siap untuk digiling pada mesin-
mesin gilingan krep. Proses pembuatan krep dengan bahan baku lateks umumnya berlangsung
dengan urutan pengolahan penyaringan, pencampuran, pengenceran lateks, pembekuan,
penggilingan, pengeringan, sortasi, dan pembungkusan (Djoehana, 1993).  

2.2 Pengolahan Krep

Prinsip pengolahan crepe adalah mengubah lateks segar dari kebun menjadi lembaran crepe
melalui proses penyaringan, penggumpalan, penggilingan dan pengeringan.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

a. Waktu Pelaksanaan
 Jumat, 09 April 2021

b. Alat dan Bahan Alat


1. Alat :
 Ember untuk wadah lateks
 Gelas ukur
 Gelas beaker
 Pengaduk plastic
 Bak kogulasi plastic
 Gilingan karet
 Ruang untuk menjemur hasil karet krep

2. Bahan :
 Lateks segar
 Asam formiat

c. Procedure kerja
 lakukan penentuan kkk seperti praktikum pertama
Pengenceran lateks

KKK awal−KKK dicapai


A t= x N (Vol Lateks )
KKK dicapai

30 %−15 %
At= x 300 ml
15 %

15 %
¿ x 300 ml=300 ml
15 %

 Ambil 300 ml latex tuangkan ke dalam bak kogulasi plastic


 Hitunglah kebutuhan asam formiat
Asam formiat pekat
98% = 0,04% x KKK x Vol . Lateks
= 0,04% x 30% x 300ml
0,04 % 30
= x x 300ml
100 100
= 0,036 ml

5% = V1 . N² x V² . N²

= 0,036 ml . 98% x V² . 5%

0,036 ml .98 %
V ²=
5%

= 0,705 ml x 20

= 14 ml

 Tambahkan asam formiat 5% sebanyak 14 ml dan masukan kedalam bak kogulasi


yang berisi lateks, aduk perlahan dan biarkan menggumpal
 Setelah lateks/koagulum menggumpal, Tambahkan air agar koagulum terlepas
dari bak plastic
 Sebelum digiling, bersihkan alat penggilingan terlebih dahulu agar saat
menggiling koagulum tetap bersih
 Giling koagulum dengan gilingan sambil dibilas dengan air untuk menghindari
lengket dan kogulum patah serta menghilangkan serum dan asam yang tersisa.
 Penggilingan dilakukan satu arah sebanyak 7 kali sampai terbentuk lembaram
krep
 Lembaran krep yang terbentuk dikeringkan dan ditimbang sebagai kougulum
basah,jangan lupa memberi label
 Keringkan dalam ruangan pengering pada suhu 35-38 °c selama 5-7 hari
 Timbang berat karet krep
berat karet kering
 Rendemen Koagulum= x 100 %
berat karet segar
135,10 gr
 Rendemen Koagulum krep1= x 100 %=0,45 gr
300 gr
140,10 gr
 Rendemen Koagulum krep2= x 100 %=0.46 gr
300 gr
150,10 gr
 Rendemen Koagulum krep3= x 100 %=0,50 gr
300 gr
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM

JUDUL PRAKTIKUM : PENGOLAHAN KARET KREP TANPA PENGENCERAN

TANGGAL PRAKTIKUM : 09 – APRIL – 2021

Hasil Praktikum :

1. Penetapan kadar karet kering cara kebun

1 2 3 Rata-rata
Berat karet kering angin (g) 79 68 75 75
Faktor koreksi
Berat kadar kering lateks segar 300ml 300ml 300ml 300ml

2. Pembuatan karet krep tanpa pengenceran

1 2 3 Rata-rata
Jumlah asam formiat 98% = 0,036 ml 0,036 ml 0,036 ml 0,036 ml
0,04% per kg KKK (ml)
Volume asam formiat 5% (ml) 14 ml 14 ml 14 ml 14 ml
3. Pengamatan

No Kriteria Tanpa pengenceran


1 2 3 Rerata
1 Volume asam (ml) 14 ml 14 ml 14 ml 14 ml
2 Waktu penggumpalan 55 menit 50 menit 55 menit 55 menit
(menit)
3 Keadaan fisik Lengket, Lengket, Lengket, Lengket,
koagulum berair berair berair berair
4 Keadaan serum Terpisah Terpisah Terpisah Terpisah
dengan dengan dengan dengan
koagulum koagulum koagulum koagulum
5 Proses penggilingan 5x 5x 5x 5x
6 Keadaan lembar krep Berlubang, Berlubang, Berlubang, Berlubang,
pada gilingan awal robek ketebalan ketebalan 3-4 ketebalan 3-4
ketebalan 3-4 mm mm mm
3-4 mm
7 Keadaan lembar krep Berlubang Tidak Berlubang Berlubang
pada gilingan tengah sedikit, berlubang, sedikit, sedikit,
permukaan permukaan permukaan permukaan
rata, rata, rata, rata,
ketebalan ketebalan 4 ketebalan 4 ketebalan 4
4mm mm mm mm
8 Keadaan lembar krep Berlubang, Tidak Tidak Tidak
pada gilingan akhir ketebalan 1 berlubang, berlubang, berlubang,
mm permukaan permukaan permukaan
rata, rata, rata,
ketebalan 1 ketebalan 1 ketebalan 1
mm mm mm
9 Berat koagulum kering 79 gr 68 gr 75 gr 70 gr
angin (g)

10 Berat lembaran karet 135,10 gr 140,1o gr 150,10 gr 100,10 gr


krep
11 Rendemen (%) 0,45% 0,46% 0,50% 0.40%
12 Keadaan permukaan kasar kasar kasar kasar
karet krep
13 Tebal lembaran (mm) 0,373 0,393 0,341 0,300
14 Warna lembaran Cream Putih Putih cream Putih cream
kecoklatan cream

Anda mungkin juga menyukai