Anda di halaman 1dari 17

Resume

“Balance Sheet & Statement of Cash Flow”

Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah


Akuntansi Keuangan Menengah 1
Dosen Pembimbing: Ana Pratiwi, SE.Ak.MSA

Disusun Oleh:

1. Ita Kurniawati (E20193105)


2. Anik Nuzulur Rohmah (E20193117)
3. Nur Saidah (E20193130)
4. Yeni Alfia Wardah (E20193143)

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
2020
A. Neraca
Neraca merupakan laporan posisi keuangan. Neraca sangat dibutuhkan
oleh suatu perusahaan, karena neraca digunakan sebagai laporan keuangan
didalam suatu perusahaan tersebut. Ataupun laporan keuangan dari bisnis dari
suatu perusahaan yang berupa hasil yang telah diperoleh dari suatu perusahaan
dalam suatu periode akuntansi, yang akan menunjjukan posisi keuangannya dari
suatu perusahaan tersebut pada akhr periode.
Isi dari neraca itu sendiri adalah kondisi dari keuangan suatu perusahaan
dalam suatu periode tertentu. Laporan ini ditulis sebagai rujukan dari perusahaan
tersebut dari tahun ketahun yang berikutnya atau dari tahun ke tahun yang akan
datang.
Neraca pada perusahaan bisa ditulis dengan laporan keuangan untuk stu
tahun yang akan dijadikan rujukan sebagai atau untuk tahun yang selanjutnya.
Namun bukan hanya pertahun saja, tetapi juga terdapat pada perusahaan tertentu
seperti perbankan, karena pada perbankan ini laporan neraca atau laporan posisi
keuangan ini biasanya untuk satu bulan saja dan pada akhir bulannya diisi sebagai
evaluasi dari laporan keuangan tersebut.
Neraca sangat penting bagi suatu perusahaan khususnya neraca digunakan
sebagai laporan keuangan yang harus terus diperbarui karena laporan ini atau
dokumen aporan ini bermanfaat untuk mngetahui untuk mengetahui kondisi
keuangan dari perusahaan tersebut dengan selalu mengubah atau memperbarui
nya. Jika neraca dalam posisi keuangan ini tidak ada dalam suatu perusahaan
dapat dipastikan pencatatan keuangannya tidak akan rapi, bahkan akan
berpengaruh untuk laporan untung, rugi, debet dan kredit yang tidak pasti dalam
pencatatannya, dn tanpa neraca dalam suatu perusahaan, perusahaan tersebut tidak
akan berjalan dengan lancar atau bahkan mempersulit dalam mengetahui untung
ruginya dari perusahaan itu sendiri.
Neraca pada dasarnya menyajikan aktiva dan kewajiban dalam suatu
perusahaan. Neraca dikatakan sebagai kewajiban dan hal yang terpenting dalam
suatu perusahaan, namun neraca bukan berarti neraca cukup memuat informasi
yang lengkap tentang keuangan atau sumber daya ekonomi dan kewajiban dari
suatu perusahaan. Neraca dianggap terlalu mengutamakan keandalan dengan
mencatat aktiva pada biaya histiriesnya bukannya kepada nilai pasarnya.
Meskipun neraca laporan keuangan tersebut sering dikritik karena
mengutamakan keandalannya, tetapi neraca bisa dikatakan sangat penting dalam
suatu perusahaan dan neraca sangat berperan dalam berjalannya suatu perusahaan
tersebut.
Karena dalam kenyatannya pada neraca laporan laba rugi dan arus kasnya
dapat memberikan informasi yang sudah rinci yang telah menjelaskan tenang
perkiraan-perkiraan dari neraca itu sendiri. Laporan dari laba rugi dan arus kas
tersebut sudah menyajikan laporan yang rinci tentang perubahan tahuanan atau
bulannan laba dan laporan arus kasnya juga dapat menyajikan atu menjelaskan
secara rinci pula penyebab dari perubahan arus kas itu sendiri.
Neraca merupakan suatu laporan yang wajib disusun atau yang wajib
dibuat oleh suatu perusahaan untuk menggambarkan kekayaan dan kewajiban
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan yang tidak membuat atau tida menyusun laporan neraca
ini akan dikatakan gagal dalam menyediakan informasi dari perusahaannya,
karena neraca sangat penting, dan neraca mengandung informasi-informasi untuk
pihak-pihak penting seperti calon investor, akademisi dan pihak-pihak yang
lainnya.
Neraca disusun atau dibuat tidak hanya untuk perusahaan yang besar-besar
saja melainkan neraca juga dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang kecil atau
menengah, karena neraca ini sangat bermanfaat untuk mengetahui perkembangan
dan hasil yang didapat dari perusahaan tersebut.

1. Kegunaan Neraca
Neraca digunakan sebagai laporan keuangan suatu perusahaan yang telah
menyediakan suatu informasi mengenai aktiva atau kewajibannya dan juga
ekuitas pada pemegang saham. Neraca merupaka hal utama yang digunakan
untuk menghitung tigkat pengambilan dan mengevaluasi pada modal dari
perusahaan tersebut.
Neraca berfungsi sebagai alat yang membantu menaksir dalam keuangan
perusahaan, neraca sebagai alat atau laporan keuangan yang bisa meramalkan
atau mengetahi keadaan keuangan suatu perusahaan arus kas dimasa yang
akan datang atau bulanyang akan datang. Dan neraca juga sebagai atau
berfungsi untuk menganalisis fleksibilitas dan likuiditas keuangan dari suatu
perusahaan. Neraca dapat berfungsi untuk meramalkan waktu, jumlah dan
ketidakpastisn pada arus kas yang akan datang dari suatu perusahaan.
Manfaat dari laporan neraca itu sendiri sebagai aspek fleksibelitas dan
aspek likuiditas yang merupakan suatu kondisi dari perusahaan yang harus
dipelihara pada kapasitas untuk menghasilkan laba atau untung. Likuiditas itu
sendiri adalah sebagai suatu alat yang digunakan untuk mengukur atau
menilai kemampuan dari suatu perusahaan. Dan fleksibel digunakan oleh
perusahaan untuk mengukur atau menilai kemampuan dari perusahaan
tersebut untuk menghasilkan sumber dana.

2. Cara Menyusun Neraca


Ada beberapa poin yang harus diketahui dalam menyusun neraca, yaitu:
a. Aset
Asset terdiri dari kas, biaya dibayar dimuka, piutang persediaan,
surat berharga dan asset tetap.
b. Kewajiban
Kewajiban terdiri dari hutang akun, hutang jangka oanjang dan
jangka pendek, pembayaran dimuka pelanggan dan kewajiaban
yang harus ataupun yang masih dibayarkan.
c. Ekuitas
Ekuitas terdiri dari beberapa bagian yaitu, modal/tambahan modal
yang disetor. Saham, dan laba ditahan.
Laporan neraca tersebut memiliki 3 poin penting dalam membuat
laporan neracanya. Dan beberapa alaporan dari dari poin laporan tersebut
memiliki isi atau bagian-bagian yang berbeda-beda. Ha tersebut telah
didapat dari komponen neraca itu sendiri.
Dan berikut adalah suatu langkah awal atau langkah pertama dalam
membuat laporan neraca dengan tepat dan benar.

Langkah-langkahnya dalam membuat laporan neraca ialah sebagai berikut:


a) Harus menentukan atau ditentukan terlebih dahulu tanggal dan periode
pelaporannya.
b) Harus mengidentifikasi asset anda terlebi dahulu. Biasanya asset dari
neraca memiliki 2 cara yaitu bars individual yang berikutnya akan
ditotalkan yaitu total asset. Asset baris ada 2 yaitu: asset lancar dn asset
tidak lancar.
c) Harus mengidentifikasi kewajiban anda terlebih dahulu. Yaitu
kewajiban lncar dan kewajiban tidak lancar.
d) Berikutnya adalah menghitung ekuitas dari pemegang saham.
e) Dan yang terakhir anda harus menambahkan total libialitas ke total
saham dari pemegang saham dan setelah itu bandingkan dengan asset.

3. Bentuk-Bentuk Neraca
Dalam penyajian neraca terdapat 2 bentuk, yakni bentuk Skontro dan
Stafel. Kita bisa menggunakan salah satunya dalam penyajian neraca yang
menurut kita lebih mudah.
a. Neraca dalam bentuk Skontro
Neraca dalam bentuk skontro ini menyajikan aset (harta) dikolom
sebelah kiri sedangkan utang (kewajiban) dan modal (ekuitas) dikolom
sebelah kanan. Neraca bentuk skontro juga biasa disebut neraca bentuk
T.
Berikut contoh format kolom neraca dalam bentuk Skontro:

PT Y
Neraca
Per 31 Desember 2007
Harta Utang
Harta Lancar Utang Jangka Pendek
Kas Rp... Utang Dagang Rp...
Piutang Dagang Rp... Gaji Penjualan ymh Rp...
Persediaan Barang Dagang Rp... Dibayar
Perlengkapan Kantor Beban ymh Dibayar Rp...
Rp...
Sewa Dibayar Di Muka Total Utang Jangka
Rp... Pendek
Asuransi Dibayar Di Muka Rp...
Rp...
Total Harta Lancar Modal
Rp... Rp...

Harta Tetap
Peralatan Kantor Rp...
Akm. Peny. Per Kantor (Rp...)
Rp...
Peralatan Toko Rp...
Akm. Peny. Per Toko (Rp...)
Rp... Total Utang Dan Modal
Kendaraan Rp... Rp...
Akm. Peny. Kend. (Rp...)
Rp...
Total Harta Tetap
Rp..
Total Harta
Rp..

Misal:

PT MUSTIKATAMA
Neraca
Per 31 Desember 2010
(dalam juta)
Harta Lancar Utang
Kas Rp. Utang Jangka Pendek
10.000 Utang Dagang Rp.
Piutang dagang Rp. 2.500
1.800 Gaji Penjualan ymh
Persediaan Barang Dagang Rp. Dibayar Rp.
5.000 2.800
Perlengkapan Kantor Rp. Beban listrik ymh
1.200 Dibayar Rp.
Perlengkapan Toko Rp. 2.930
700 Total Utang Jangka
Sewa Dibayar Di Muka Rp. Pendek Rp.
1.550 8.230
Asuransi Dibayar Di Muka Rp.
1.000 Modal Rp.
Total Harta Lancar Rp 20.000
21.250

Harta Tetap
Peralatan Kantor Rp. 3.000
Akm. Peny.
Per Kantor (Rp 300) Rp.
2.700
Peralatan Toko Rp. 3.500
Akm. Peny. Total Utang Dan
Per Toko (Rp. 400) Rp. Modal
3.100 Rp.28.230
Kendaraan Rp. 1.500
Akm. Peny. Kend. (Rp 200) Rp
1.300
Total Harta tetap Rp.
7.100
Total Harta
Rp.28.230

b. Neraca dalam bentuk Stafel


Neraca dalam bentuk stafel ini menyajikan akun harta (asset)
dibagian paling atas, kemudian selanjutnya akun utang (kewajiban),
setelah itu akun modal berada dipaling bawah. Susunan Neraca dalam
bentuk Stafel ini memanjang kebawah. Berikut contoh format neraca
bentuk stafel:

PT Y
Neraca
Per 31 Desember 2007
Harta
Harta lancar
Kas Rp...
Piutang dagang Rp...
Persediaan Barang Dagang Rp...
Perlengkapan Kantor Rp...
Perlengkapan Toko Rp...
Sewa Dibayar Di Muka Rp...
Asuransi Dibayar Di Muka Rp...
Total Harta Lancar Rp...

Harta Tetap
Peralatan Kantor Rp...
Akm. Peny. Per Kantor (Rp...) Rp...
Peralatan Toko Rp...
Akm. Peny. Per Toko (Rp...) Rp...
Kendaraan Rp...
Akm. Peny. Kendaran (Rp...) Rp...
Total Harta tetap Rp...
Total Harta Rp...

Utang
Utang Jangka Pendek
Utang Dagang Rp...
Gaji Penjualan ymh Dibayar Rp...
Beban listrik ymh Dibayar Rp...
Total Utang Jangka Pendek Rp...

Modal Rp...
Total Utang Dan Modal Rp...
Misal:

PT MUSTIKATAMA
Neraca
Per 31 Desember 2010
(dalam juta)
Harta
Harta lancar
Kas Rp. 10.000
Piutang dagang Rp. 1.800
Persediaan Barang Dagang Rp. 5.000
Perlengkapan Kantor Rp. 1.200
Perlengkapan Toko Rp. 700
Sewa Dibayar Di Muka Rp. 1.550
Asuransi Dibayar Di Muka Rp. 1.000
Total Harta Lancar Rp 21.250

Harta Tetap
Peralatan Kantor Rp. 3.000
Akm. Peny. Per Kantor (Rp 300) Rp. 2.700
Peralatan Toko Rp. 3.500
Akm. Peny. Per Toko (Rp. 400) Rp. 3.100
Kendaraan Rp. 1.500
Akm. Peny. Kendaran (Rp 200) Rp 1.300
Total Harta tetap Rp. 7.100
Total Harta Rp.28.230

Utang
Utang Jangka Pendek
Utang Dagang Rp. 2.500
Gaji Penjualan ymh Dibayar Rp. 2.800
Beban listrik ymh Dibayar Rp. 2.930
Total Utang Jangka Pendek Rp. 8.230

Modal Rp. 20.000


Total Utang Dan Modal Rp. 28.230

4. Kesimpulan dari Neraca


Neraca adalah suatu alat yang digunakan oleh perusahaan dalam
mengstabilkan keuangan dari perusahaan tersebut. Untuk mengetahui laba
atau hasil yang diperoleh oleh perusahaan tersebut dan mengetahui jika ada
kerugian didalam perusahaan tersebut. Dan juga dapat meramalkan kondisi
dari keuangan perusahaan itu dimasa yang akan datang. Dan neraca
merupakan laporan yang sangat berkaitan dengan keuangan sehingga dalam
mengelola atau dalam pembuatannya harus disusun secara detail dan teliti
agar tidak terjadi kesalahan. Jika terjadi kesalahan dalam pembuatannya dari
awal akan memperngaruhi nilai akhir dan dalam pembacaanya.

B. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas yaitu laporan yang menunjukkan keluar masuknya kas
dalam satu periode tertentu. Maksud dari kesimpulan tersebut Arus kas yaitu suatu
laporan keuangan yang meununjukkan informasi mengenai pengeluaran dan
penerimaan kas dalam suatu periode tertentu, karena hal itu laporan keuangan arus
kas bertujuan untuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran dari seluruh kegiatan
perusahaan. Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama
satu periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus kas
membutuhkan suatu informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang
bersangkutan serta laporan laba rugi dari periode yang bersangkutan.
Laporan arus kas itu adalah salah satu bagian dari laporan keuangan. Laporan
keuangan ada lima, yang pertama neraca, laba rugi, perubahan modal, arus kas,
dan catatan arus laporan keuangan. Untuk menyusun laporan arus kas ada sumber
data yang digunakan yaitu laporan laba/rugi, neraca, dan informasi data terpilih
lainnya. Kenapa kita perlu menyusun laporan arus kas? Laporan arus kas sangat
penting untuk menganalisa laporan keuangan. Di laporan arus kas kita bisa
melihat keluar masuknya kas dan kemana saja kas mengalir/digunakan. Di laporan
arus kas ada tiga komponen utama, yang pertama adalah operasional yang
berkaitan dengan kegiatan operasional. Yang kedua investasi, yang berkaitan
dengan aktiva tetap seperti pembelian/penjualan tanah, gedung, peralatan, dll yang
bersifat aktiva tetap. Yang ketiga adalah pendanaan/pembiayaan.

1. Fungsi dan Tujuan Laporan Arus Kas


Fungsi dan tujuan yang paling utama terdapat pada informasi terkait
mengenai pengeluaran dan pemasukan uang kas pada suatu periode tertentu.
Suatu perusahaan yang mempunyai laba yang sangat tinggi, belum tentu pula
perusahan tersebut dapat mengelola pencataan pembayaran kepada karyawan,
membeli perlengkapan perusahaan serta pembayaran operasional lainnya
dengan baik, oleh sebab itu dibutuhkannya laporan arus kas / cash flow
statement. Laporan Arus Kas memiliki tujuan khusus yaitu :
 Dapat memperkirakan arus kas periode selanjutnya dengan
menggunakan laporan keuangan periode saat ini
 Melihat kemampuan atau tidak mampunya suatu perusahaan dalam
membayar kewajiban perusahaan
 Sebagai suatu landasan dalam pengambilan keputusan juga dalam
memperbaiki kinerja suatu perusahaan
 Lapora tentang suatu hubungan laba bersih pada perubahan kas
perusahaan

2. Ruang Lingkup Laporan Arus Kas


Ruang lingkup laporan arus kas yaitu kegiatan menyusun laporan
arus kas sesuai dengan kaidah dan langkah-langkah yang telah ditentukan
kemudian menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari
laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Penyusunan laporan arus kas ini harus dilakukan oleh seluruh
organisasi/perusahaan sesuai dengan yang ada di dalam peraturan
perundang-undangan, termasuk di dalamnya organisasi dalam lingkungan
pemerintah pusat maupun daerah. Namun, ada juga beberapa perusahaan
pusat atau daerah yang tidak wajib menyusun laporan arus kas, dimana
perusahaan tersebut harus diatur tersendiri dalam standar akuntasi
keuangan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI). Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan
arus kas adalah organisasi/perusahaan yang mempunyai fungsi
perbendaharaan baik dalam lingkungan pemerintah pusat maupun daerah.

3. Manfaat Informasi Arus Kas


Manfaat laporan arus kas ada banyak, yaitu kita bisa melakukan
analisa lebih mendalam yang dibantu oleh pihak independen seperti
konsultan untuk membantu kita dalam memberikan masukan dan arahan
terkait keuangan perusahaan saat ini dan kedepannya. Selain itu, dengan
adanya laporan arus kas kita bisa memastikan bahwa penggunaan kas
perusahaan berjalan dengan baik untuk yang berhubungan dengan kegiatan
usaha dan digunakan untuk efektivitas operasional bisnis setiap waktunya,
jangan sampai kita kecolongan karena tidak memiliki laporan arus kas ini.
Laporan arus kas berguna sebagai indikator mengenai kemampuan entitas
suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan serta untuk
menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
Laporan arus kas dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya seperti membayar
gaji karyawan. Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban
mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar selama
periode pelaporan sehingga laba bersih dapat diketahui dan keberhasilan
suatu perusahaan dapat diukur dengan jelas. Jika laporan arus kas
dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas dapat
berguna untuk mengevaluasi perubahan kekayaan bersih dalam struktur
keuangan termasuk likuiditas(kemampuan seseorang atau perusahaan
untuk melunasi utang-utang jangka pendeknya) dan solvabilitas
(kemampuan seseorang atau perusahaan untuk mengembalikan pinjaman
yang diberikan oleh kreditor baik dalam bentuk jangka pendek maupun
jangka panjang).

4. Kegiatan/Aktivitas Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas mempunyai 3 aktivitas, diantaranya yaitu :
a) Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas operasi yaitu suatu kegiatan arus kas yang terdiri dari adanya
kegiatan operasional suatu perusahaan. Aktivitas ini menimbulkan
pendapatan dan beban dari operasional perusahan dan diperoleh dari
pengaruh nilai kas atau bank pada transaksi yang terlibat dalam
menentukan laba bersih. Aktivitas Operasi terdiri atas :
 Laba / rugi periode berjalan
 Kenaikan/penurunan aset lancar dan kewajiban lancar
Contoh aktivitas operasi dalam penerimaan kas seperti :
 Penjualan barang dan jasa dari pelanggan
 Penagihan piutang dari pelanggan
 Penerimaan bunga dan deviden dari investasi
 Penerimaan kegiatan operasi lainnya
Sedangkan dalam pengeluaran kas yaitu :
 Pembelian persediaan / perlengkapan yang umurnya diperkirakan
kurang dari satu tahun
 Utang kepada supplier
 Beban operasional lainnya, seperti
 Pembayaran kepada pemasok
 Pembayaran untuk karyawan
 Pembayaran bunga dan pajak penghasilan
 Serta pembayaran kegiatan operasi lainnya

b) Aktivitas Investasi (Investing Activities)


Aktivitas investasi yaitu kegiatan arus kas yang memiliki kaitan
dengan aktivitas arus kas yang diperoleh dari suatu penjualan ataupun
pembelian aktiva tetap. Aktivitas investasi memiliki kegiatan yang
diperoleh dari pengaruh nilai kas atau bank untuk kegiatan investasi pada
aset yang memiliki umur diperkirakan satu tahun. Dalam aktivitas
investasi ini menaikkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang
digunakan perusahaan pada kegiatan operasionalnya. Contoh aktivitas
investasi dalam penerimaan kas yaitu :
 Penjualan aktiva tetap
 Penjualan investasi yang bukan ekuivalensi kas
 Penerimaan kas atas pinjaman yang diberikan
Sedangkan dalam pengurangan kas yaitu :
 Penyusutan aktiva tetap
 Pemberi pinjaman

c) Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)


Aktivitas pendanaan yaitu kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas
arus kas yang diperoleh dari penambahan modal suatu perusahaan. Dalam
menghitung aktivitas pendanaan, dapat digunakan mencatat nilai
penambahan atau pengurangan kas yang diperoleh dari kewajiban jangka
panjang dan ekuitas pemilik. Contohnya dalam penerimaan kas seperti :
 Penyetoran modal awal
 Penerbitan saham
 Penjualan saham
 Peminjaman uang
Sedangkan dalam pengeluaran kas yaitu :
 Pembayaran deviden
Pembayaran pokok pinjaman uang

5. Metode Penyajian Laporan Arus Kas


Laporan arus kas dapat dibuat dalam dua metode, yaitu metode
langsung dan metode tidak langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan
menggunakan metode langsung dapat menunjukkan penambahan (arus kas
masuk) atau pengurangan (arus kas keluar) dari aktivitas perusahaan yaitu
aktivitas operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Jika kita
ingin membuat laporan arus kas menggunakan metode langsung, maka
kita harus mengetahui nilai kas yang diterima dari penjualan tunai dan
penjualan piutang. Metode tidak langsung digunakan untuk mengkaji
laporan keuangan. Pada metode tidak langsung pencatatan diawali dari
laba bersih kemudian saldo tersebut digabungkan dengan pos-pos yang
menambah dan menguranginya untuk mengetahui kekurangan arus kas
dari kegiatan operasi. Faktor-faktor yang menambah arus kas pada laporan
arus kas pada metode ini antara lain penyusutan, depresiasi, amortisasi,
kerugian dari penjualan harta tidak lancar atau penarikan obligasi sebelum
masa jatuh tempo, penurunan harta lancar dari kas, dan kenaikan dalam
utang jangka pendek. Faktor-faktor yang mengurangi arus kas pada
laporan arus kas pada metode ini antara lain keuntungan dari penjualan
aktiva tetap atau penarikan obligasi lebih awal dari masa jatuh tempo dan
kenaikan utang jangka pendek.

6. Cara Membuat Laporan Arus Kas


Perlu diketahui, dalam membuat laporan arus kas, ada perbedaan
antara metode langsung dan tidak langsung, tetapi secara umum ada 5
langkah untuk membuat laporan arus kan yang bisa diterapkan seorang
pemula yang ingin menyusun laporan arus kas, yaitu :
a. Menghitung kenaikan atau penurunan kas
Pertama, dalam menghitung kenaikan atau penurunan kas dengan
cara melihat laporan arus kas dan neraca pada akun kas. Juga bisa
menghitung kenaikan atau penurunan kas pada buku kas bankdan kas
kecil.
b. Menghitung dan membuat laporan kas bersih yang digunakan pada
aktivitas operasional
Pada umumnya, kas merupakan aktiva yang digunakan dalam
berbagai kegiatan. Pada langkah ini, dilakukan pemisahan kas yang
khusus dalam kegiatan operasi, lalu menghitung jumlah dan membuat
laporan kas bersih untuk aktivitas operasional.
c. Menghitung dan membuat laporan kas bersih yang digunakan pada
aktivitas investasi
Langkah ini sama dengan langkah sebelumnya, yang membedakan
hanya pada jenis kegiatannya yaitu kegiatan investasi, seperti
pembelian atau penjualan aktiva tetap / investasi jangka panjang
lainnya. Pada kegiatan ini, perhatikan dalam menghitung berapa
jumlah kas bersih yang digunakan dan dilakukan pada periode
berjalan.
d. Menghitung dan membuat laporan kas bersih pada aktivitas
pendanaan
Pada aktivitas pendanaan ini juga sama dengan aktivitas
sebelumnya, dapat dilakukaan dengan menghitung nilai penambahan
atau pengurangan kas yang diperoleh dari kewajiban jangka panjang
dan ekuitas pemilik.
e. Menghitung dan jumlahkan kas bersih dari tiga aktivitas
Pada langkah ini hitung dan jumlahkan pengeluaran dan
pemasukan kas bersih dari dari ketiga aktivitas. Jika ketiga langkah itu
sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya hanya membuat
laporannya saja. Dan terakhir jangan lupa dengan memasukkan saldo
kas awal periode pada perhitungannya.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri.2005.Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Harahap, Sofyan Syafri.2011.Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pres.
https://www.google.co.id/amp/s/idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-cash-flow-
dan-bagaimana-cara-menhitungnya-untuk-bisnis/amp/
https://www..futuready.com/artikel/berita/laporan-arus-kas/
Muawanah, Umi dkk.2008.Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Departemen
Pendidikan Nasional.
Susilowati, Lantip.2016.Mahir Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang.
Yogyakarta: KALIMEDIA.

Anda mungkin juga menyukai