INTEGRAL
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
FAKULTAS KESEHATAN
FARMASI
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “INTEGRAL” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Matematika & Statistik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang konsep integral bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun yang ditunjukan demi
kesempurnaan makalah ini sangat penulis nantikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi pedoman atau
referensi bagi para pembaca serta menambah wawasan tentang konsep integral.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Integral Anti Turunan.....................................................................................6
2.2 Teknik Integrasi..............................................................................................9
2.3 Integral Tentu...............................................................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
3.1 Kesimpulan...................................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Lebesgue yang dikenal dengan teori integral Denjoy Khusus. Pada tahun 1960
Ralph Henstock memperkenalkan suatu definisi integral yang diberi nama integral
Henstock.
Setelah pengembangan integral Denjoy, terdapat integral lain yang
diperkenalkan oleh Khintchine. Integral tersebut dinamakan integral Khintchine.
Integral yang biasa disebut dengan integral-K ini sama seperti integral Denjoy
yaitu integral yang memuat fungsi ACG, akan tetapi integral Khintchine memiliki
pendekatan derivatif tidak seperti integral Denjoy yang hanya terdiferensialkan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Integral Khintchine merupakan perluasan
dari integral Denjoy karena setiap fungsi yang terintegral Denjoy pasti terintegral
Khintchine tetapi tidak berlakusebaliknya. Selain itu Integral Khintchine memiliki
beberapa karakteristik tersendiri yang membedakan integral ini dengan integral
lainnya. Berdasarkan hal tersebut perlu dikaji lebih lanjut tentang karakteristik
Integral Khintchine.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Integral Anti Turunan
Integral tak tentu adalah proses untuk menentukan anti turunan yang umum dari
suatu fungsi yang diberikan. Integral tak tentu dari fungsi y = f(x) dituliskan
ʃ f(x)dx = F(x)+ C
6
Integral tak tentu dari suatu fungsi dinotasikan sebagai:
Pada notasi tersebut, dapat dibaca sebagai integral terhadap notasi x yang disebut
integran.
Secara umum integral dari fungsi f(x) ialah penjumlahan F(x) dengan C atau
ditulis:
+C
Oleh karena integral dan turunan saling berkaitan, maka rumus integral dapat
diperoleh dari rumusan penurunan tersebut. Maka turunan ialah:
1
∫ x n ⅆx= n+1 x n+1 +C
Contoh Soal
1.
2.
4 3
3. ∫ 4 x 3+ 3 x 2 dx= (3+1) x 3+1 + (2+1) x 2+1 +C
7
Teorema: misalkan f(x) dan g(x) masing-masing adalah fungsi integran yang
dapat ditentukan fungsi integral umumnya dan C adalah konstanta real, maka
Contoh Soal :
8
2.2 Teknik Integrasi
Beberapa soal integral fungsi tidak bisa diselesaikan dengan hanya menggunakan
rumus dasar integral berikut
Oleh karena itu, perlu ada metode atau teknik untuk menyelesaikannya. Teknik
pengintegralan terdiri atas dua, yaitu teknik substitusi dan teknik parsial
9
a. Teknik Integral Substitusi
Pada teknik ini, berdasar pada turunan fungsi komposisi. Ingat bahwa turunan dari
y=f(g(x)) adalah y’=f’(g(x)).g’(x) dari bentuk tersebut, diperoleh
⇔ d(f(g(x)) = f’(g(x)).g’(x)dx
⇔ ∫ d(f(g(x)) = ∫ f’(g(x)).g’(x)dx
⇔ f(g(x)) + C = ∫ f’(g(x)).g’(x)dx
⇔ ∫ f’(g(x)).g’(x)dx = f(g(x)) + C
Pemisalan ini kita gunakan untuk mnegganti bentuk pada baris terakhir diatas
∫ f’(g(x)).g’(x)dx = f(g(x)) + C
Contoh soal
1. ∫ 4 x3 ¿ ¿
Perhatikan integral di atas. Integrannya terdiri dari dua fungsi yaitu y=4 x3 dan y=
x 4 −1. Salah satu fungsi tersebut yaitu y=4 x3 merupakan turunan dari fungsi y=
x 4 −1. Jika u = x 4 −1 maka du/dx = 4 x3
Langkah-langkah pengintegralan :
10
∫ 4 x3 ¿ ¿
Missal u = x 4 −1
du/dx = 4 x3
dx=du/ 4 x3 atau du = 4 x dx
3 4 du
∫ 4 x3 ¿ ¿ = ∫ 4 x u 4 x3
∫ 4 x3 ¿ ¿ = ∫ ¿ ¿
= ∫ u 4 du
1 5
= u +C Karena u = x 4 −1 maka
5
1 5 1
u +C = ( x ¿¿ 4−1)5 +C ¿
5 5
1 5
∫ 4 x 3 ¿ ¿ = 5 ( x ¿¿ 4−1) +C ¿
Fungsi trigonometri sebagai integran, untuk beberapa kasus, tidak bisa langsung
diintegralkan seperti rumus integral awal. Sehingga perlu juga dilakukan
perubahan integran. Perubahan pada fungsi trigonometri dapat dilakukan sesuai
dengan persamaan berikut:
11
B
Sama hal dengan fungsi aljabar, fungsi trigonometri dapat menggunakan teknik
substitusi ini jika integran terdiri dari perkalian sebuah fungsi dengan fungsi
turunannya sendiri. Pengoperasian juga sama dengan fungsi aljabar. Sebagai
contoh, contoh jika , untuk mendapat integralnya dengan
memisalkan:
dan
Sehingga, 2x dx = dU.
Atau jika fungsi yang diturunkan adalah fungsi trigonometrinya langsung, maka
sebagai contoh , mendapat integralnya dengan memisalkan:
dan
12
Pada teknik ini, dapat dimisalkan dan selanjutnya menyelesaikan
integral dalam fungsi f(y) menggunakan teknik substitusi seperti di awal. Contoh
, dimisalkan :
atau
sehingga atau 2y dy = dx
Integral dengan integran dalam bentuk akar diatas dapat dikerjakan dengan
memisalkan dari bentuk diatas sebagai berikut:
13
b. Teknik Integrasi Parsial
Dalam pengintegralan, selain operasi biasa atau dengan teknik substitusi, ada
teknik lain yaitu integral parsial. Teknik ini digunakan jika pada teknik
sebelumnya tidak bisa digunakan. Teknik ini merupakan integral dari turunan
hasil kali dua fungsi. Berikut ini adalah konsep integral parsial:
14
d(UV) = V . dU + U . dV
U . dV = d(UV) – V . dU
Pembahasan :
15
dU = -2 sin 2x dx
Sehingga,
Pembahasan :
Sehingga:
Dengan segitiga diatas, nilai sec dan tan bisa diketahui. Sehingga:
16
2.3 Integral Tentu
Landasan dasar mengenai integral tentu pertama kali diperkenalkan oleh seorang
ilmuan terkenal yaitu Newton dan Leibinz yang kemudian diperkenalkan lebih
lanjut secara modern oleh Riemann.
Pengertian Integral ini memiliki batas atas dan batas bawah. Didalam aplikasinya,
integral tentu banyak digunakan untuk menghitung luas di bawah kurva dengan
batas-batas tertentu atau menghitung volume benda jika diputar.
17
Selain rumus dasar di atas, kita juga bisa menggunakan rumus cepat lagi praktis
seperti yang dipaparkan dibawah berikut:
1.
18
Pembahasan :
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
Metode integrasi
1. Metode Substitusi
Misalkan g adalah fungsi diferensiabel dan F adalah anti-turunan dari f,
maka jika u = g(x).
2. Integral Parsial
Jika integral dengan substitusi tidak dapat dilakukan, maka coba lakukan
integral double substitusi.
Integral double substitusi disebut juga integral parsial. Metode integral ini
dibangun berdasarkan rumus turunan dari perkalian dua fungsi. Jika du =
u'(x) dx dan dv=v'(x) dx, maka dapat dituliskan integral parsial
3.2 Saran
Dari mengetahui sejarah integral, kita dapat mengambil pelajaran yaitu sesuatu
yang ingin dicapai haruslah ditekuni dengan sungguh-sungguh agar diketahui
hasilnya, dan memohon kepada Allah agar dimudahkan dalam menjalaninya.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/integral/
Kanginan, Marthen. 2007. Matematika Integral. Bandung : PT Grafindo Media
Pratama
Sukino. 2007. Matematika SMA. Jakarta : Erlangga
Edwin J, dkk. 1987. Kalkulus dan Geometri AnalitisEdisi Kelima Jilid 1.Jakarta:
Penerbit Erlangga.
22