Anda di halaman 1dari 8

1/25/2021

Teologi Sistematika I
Semester Genap 2020/2021

Mengenal Allah melalui


Nama-nama-Nya

Pengenalan Manusia akan Allah


1. Semua pengenalan kita akan Allah harus berasal
dari dan melalui Allah, berdasarkan wahyu Allah,
berdasarkan logika obyektif.
2. Agar dapat dipahami oleh ciptaan-Nya, Allah
menyatakan Diri-Nya di dalam pemahaman
manusia yang terbatas-> accomodated language
3. Hal ini tak terbantahkan karena Allah menyatakan
Diri melalui ciptaan yang serba terbatas.

Pengenalan Manusia akan Allah


4. Pengenalan kita akan Allah selalu bersifat
analogis dan karenanya hanya berupa sebuah
gambar terbatas, sebuah keserupaan dan kesan
yang buram, sebuah turunan (ectypal) dari
pengenalan diri Allah yang sempurna akan Diri-
Nya (archetypal)
5. Namun demikian, pengenalan kita akan Allah
yang terbatas itu adalah benar, murni, dan dapat
diandalkan, karena didasarkan pada kesadaran
diri Allah, pengenalan diri Allah, dan penyataan
diri Allah.

1
1/25/2021

Our language about God


1. Equivocal: Allah dan manusia berbeda demikian
rupa sehingga manusia hampir tidak bisa
berbicara apa-apa tentang Allah dengan
kepastian-> skeptisisme dan agnostisisme
2. Univocal: Allah dan manusia memiliki demikian
banyak kesamaan sehingga manusia dapat
berbicara banyak tentang Allah seperti berbicara
tentang manusia
3. Analogical: percaya bahwa manusia dapat
berbicara secara analogis tentang Allah dengan
berdasarkan pada wahyu; tetap masih terbatas,
tetapi dapat dipercaya

Nama-nama dalam Alkitab


• ‫( שמ‬ibrani); ὀνομα (yunani); nomen (latin) berarti
nama atau tanda.
• Nama manusia menggambarkan pribadi manusia
• Adam
• Hawa
• Habel
• Esau
• Yakub

Nama Allah dalam Alkitab


• Nama Allah menggambarkan Pribadi Allah
• “In Scripture, God’s name is his self-revelation. Only
God can name himself; his name is identical with
the perfections he exhibits in and to the world. …
We do not name God; he names himself”
• Allah menamai Diri-Nya sendiri dengan
• Accomodated language
• Bersifat anthropomorphic

2
1/25/2021

Nama Allah yang anthropomorphic


• Nama-nama Allah seringkali merupakan ekspresi
yang terlebih dahulu dikenakan pada ciptaan, baru
dikenakan kepada Allah
• El Shaddai
• Allah Maha Kasih
• Allah Maha Kekal
• Bahkan termasuk incommunicable attributes
sekalipun
• Immutable
• Independent
• Simple
• Eternal

Nama Allah yang anthropomorphic


• Atribut-atribut, pekerjaan, posisi, relasi, dll yang
dikenakan kepada manusia juga dapat dikenakan
kepada Allah.
• Mata, Telinga
• Kecemburuan, murka, ingat, menyelidiki
• Pejuang, Tabib, Pengantin, Bapa, Hakim
• Bahkan ciptaan lain
• Bintang
• Singa, induk ayam, pokok anggur
• Air
• Roti

Nama Allah yang anthropomorphic


• “Although nameless within himself, in his revelation
God possesses many names.”

• Di satu sisi Dia tidak bernama


• Di sisi lain, Allah mempunyai banyak nama

• Sebagian filsuf mengusulkan nama-nama seperti


The Absolute, The One, Life, Reason, dsb.
• Tetapi, ini pun adalah abstract anthropomorphism

3
1/25/2021

Nama Allah yang anthropomorphic


• Augustine berkata, “All things can be said of God,
but nothing can be said worthily of him. Nothing is
more widespread than this poverty [of expression].
You are looking for a fitting name for him? You will
not find it. You try to speak of him in some way?
You find that he is everything.” (Segala sesuatu
dapat dikatakan tentang Allah, tetapi tidak ada
yang dapat menyebutkan diri-Nya secara layak.
Tidak ada yang melebihi kemiskinan [ekspresi] ini.
Engkau mencari sebuah nama yang pas baginya?
Engkau tidak akan menemukannya. Engkau
mencoba mengatakan sesuatu mengenai-Nya?
Engkau akan mendapati bahwa Dia adalah
segalanya.)

Nama Allah yang anthropomorphic


• “As God’s essence is hidden and incomprehensible,
his name just means his character, so far as he has
been pleased to make it known to us.” John Calvin

GOD’S NAME
Sepanjang sejarah teologi, para teolog mencoba
untuk menemukan satu atribut khusus yang langsung
membedakan Allah dari makhluk lain, yang
menjelaskan natur Allah yang sesungguhnya, yang
(bila mungkin) merupakan sumber dari atribut
lainnya.
• Socinians, Arminians, dan para deis
menitikberatkan “kehendak Allah”
• “To know God is to know his will, nothing more.”

4
1/25/2021

GOD’S NAME
• Di abad ke-19, ketika metafisik digantikan oleh
moralitas, maka esensi Allah disamakan dengan
“kebaikan etis.”
• Albrecht Ritschl berkata, Allah bukan TUHAN, Raja,
Tuan tetapi Bapa; Allah adalah mata air kebaikan
dan kasih; Allah bukan Absolute Being, tetapi Kasih.

GOD’S NAME
• Pandangan-pandangan seperti di atas yang
mengidentifikasi salah satu atribut Allah sebagai
keseluruhan diri Allah adalah salah!
• Kita memahami Allah sebagai Allah yang simple:
God is “simple,” that is free from composition. God
is identical with each of his attributes; he is what he
possesses. All God’s attributes are identical with his
essence
• Philo: “YHWH, the only name that denoted not an
effect or a power, but God’s being itself”

GOD’S NAME
• Di antara nama-nama Allah yang diwahyukan
adalah nama pribadi Allah (God’s personal names)
(bedakan dengan atribut Allah). Melalui nama-
nama pribadi ini, kita mengenal Allah sebagai
independent personal being.
• YHWH, LORD, TUHAN
• El, Elohim, θεος, God, Allah
• Father

5
1/25/2021

YHWH
• Allah YHWH adalah Allah perjanjian (covenant)
yang setia dan menyelamatkan umat-Nya
• Bavinck: “YHWH is the highest revelation of God in
the Old Testament; YHWH is God’s real name.”
• Bavinck: The Jews called it the preeminent name,
the name that describes God’s essence, God’s
proper name
• Im. 24:16
• Kel. 3:15

YHWH
• Kata ini telah muncul sejak Kej. 2:4, dst. sebagai
panggilan bagi Allah (Kej. 2:4; 4:1, 14:22; 15:2, 8;
24:3; 28:16; 32:9, dsb).
• Tetapi baru Allah kenakan bagi diri-Nya di dalam
Kej. 15:7; 28:13 dan dijelaskan dalam Kel. 3:13-15
• Kel. 3:13-15 kita mendapati “I AM WHO I AM”
• Kel. 6:2 Dia adalah Allah yang sama, kemarin, hari
ini, dan selamanya. Dia adalah Allah yang “he will be
what he will be.”
• He will be what he was for the patriarchs, what he is
now and will remain: he will be everything to and
for his people.

YHWH Sabaoth
• Nama YHWH terkadang disingkat sebagai -yah,
misalnya dalam hallelu-yah (bnd. Kel. 15:2) atau
dalam bentuk Adonai YHWH (Yeh. 22:12, ITB salah
terjemahan).
• Nama ini juga diberikan seringkali ditambahkan
kata Sabaoth yang sulit untuk dijelaskan.
• Kata ini seringkali diasosiasikan dengan perang,
atau pasukan, atau bintang di langit, atau kuasa dan
elemen di angkasa, atau malaikat.
• YHWH Sabaoth adalah nama bagi Allah yang “full of
majesty and glory.”

6
1/25/2021

El, Elohim, El Shaddai


• El adalah bentuk tunggal, Elohim bentuk jamak
• Nama ini menunjuk kepada relasinya dengan dunia
ini, menunjuk kepada Allah yang transenden di
hadapan seluruh semesta.
• Nama-nama lain yang juga menunjukkan kebenaran
ini:
• Elyon yang menunjuk kepada Allah yang tinggi
mengatasi segala sesuatu (Kej. 14:18; Bil. 24:16),
dan
• Adonai yang berarti “Tuan di atas segala tuan,” atau
“Tuan atas seluruh bumi” (Kej. 18:27).

El, Elohim, El Shaddai


• Shaddai atau El Shaddai adalah nama pertama yang
Allah nyatakan secara langsung kepada manusia
(Kej. 17:1).
• Nama ini merujuk kepada Allah yang memiliki
kuasa dan kekuatan tak terkalahkan, dan yang
menjadi sumber well-being dan comfort
• Dengan nama inilah Allah berulang-ulang
disebutkan sebagai Allah Abraham, Ishak, dan
Yakub (Kej. 24:12; 28:13; Kel. 3:6).

Father
• Di dalam Perjanjian Lama, nama “Bapa” menunjuk
kepada relasi yang khusus antara Allah dengan
bangsa Israel melalui Abraham.*
• Di dalam Perjanjian Baru, nama “Bapa” juga
menunjuk kepada Allah sebagai Sumber dan
Pencipta (1Kor. 8:6; Ef. 3:14-15; Ibr. 12:9; Yak. 1:17),
tetapi khususnya relasi kita dengan Allah di dalam
Yesus Kristus melalui Roh Kudus.
• Penyataan diri Allah sebagai Bapa ini adalah
supreme revelation of God karena Bapa dikenalkan
oleh Yesus melalui Roh Kudus dan dengan demikian
Allah menyatakan kepenuhan Diri-Nya dalam
formula Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

7
1/25/2021

Elohim, El Shaddai,
YHWH, YHWH Sabaoth
• Elohim denotes God as Creator and Sustainer of all
things;
• El Shaddai represents him as the mighty One who
makes nature subservient to grace;
• YHWH describes him as the One who in his grace
remains forever faithful;
• YHWH Sabaoth characterizes him as king in the
fullness of his glory who, surrounded by
regimented hosts of angels, governs throughout
the world as the Almighty, and in his temple
receives the honor and acclamation of all his
creatures.

Anda mungkin juga menyukai