Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANDIRI

Nama : Luki Nurdiansyah


NIM : 200421622064
Prodi : S1 Pend.Akuntansi
Tugas
Akuntansi Syariah
1. Praktik Riil Akad Mudharabah Pada Produk Tabungan Haji di Bank BRI Syariah KCP
Lubuk-Pakam.

Pelaksanaan Akad Mudharabah tabungan haji calon nasabah yang ingin membuka
tabungan haji ini harus memenuhi persyaratan yang ditentukan pihak bank. Seperti
melampirkan fotocopy kartu identitas, melampirkan fotocopy NPWP dan melampirkan
kartu keluarga. Setelah itu nasabah mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak
bank. Jika nasabah telah mengisi formulir pembukaan rekening tersebut otomatis telah
menyetujui perjanjian. Maka setelah ditandatangani formulir pembukaan rekening
tabungan terjadilah ijab dan qabul antara pihak bank dan pihak nasabah.

Akad yang digunakan dalam produk tabungan haji iB BRI Syariah yaitu
mudharabah muthlaqah. Ada tiga rukun dan syarat yang harus dipenuhi dalam akad yaitu:
pertama, dua orang yang melakukan akad (al-aqidani). Pihak pertama nasabah yang
menabung tabungan haji dan pihak kedua yang mengelola tabungan nasabah dan
keuntungan akan dibagi antara kedua belah pihak. Kedua, modal (ma'qud 'alaih). modal
disini adalah uang tabungan nasabah yang dikelola oleh pihak bank. Ketiga, sighat (ijab
dan qabul). Adanya ijab dan qabul yang dilakukan secara tertulis oleh kedua belah pihak
melalui formulir pembukaan tabungan yang telah disediakan bank.
Keterangan:
1. Nasabah melakukan akad mudharabah dan melakukan kesepakatan. pembagian keuntungan
yang dinyatakan dalam bentuk nisbah.
2. Bank menggunakan dana nasabah untuk membiayai usaha.
3. Keuntungan dari hasil usaha dibagi sesuai kesepakatan nisbah nasabah dan Bank.

2 Praktik Riil Akad Musyarakah Pada KPR BRI Syariah

Transaksi ini dilakukan oleh BRI Syariah KC. S. Parman dengan akad Musyarakah
Mutanaqisah (MMQ). Apabila seorang nasabah menginginkan untuk memiliki sebuah rumah,
nasabah datang ke BRI Syariah KC. S. Parman kemudian mengajukan permohonan agar bank
membelikan rumah. Setelah pihak bank meneliti keadaan nasabah dan menganggap bahwa
nasabah tersebut layak untuk mendapatkan pembiayaan untuk pengadaan rumah, maka pihak
bank bisa memulai proses pengadaan rumah untuk nasabah dengan menghubungi pihak
developer atau jika nasabah telah memilih rumah yang diinginkan pihak bank bisa membelikan
rumah tersebut untuk nasabah. kemudian pihak bank dan nasabah membuat kesepakatan yang
berupa akad. Setelah itu pihak bank bisa mencairkan pembiayaan rumah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai