Mekanisme penghitungan bagi hasil menurut ekonomi islam idealnya ada dua macam:
Profit sharing atau bagi hasil, di mana total pendapatan usaha dikurangi biaya
operasional untuk mendapatkan profit alias keuntungan bersih. Atau
Revenue sharing, yaitu laba berdasarkan total pendapatan usaha sebelum
dikurangi biaya operasional alias pendapatan kotornya.
perbankan syariah melakukan perhitungan bagi hasil dengan cara profit sharing, yaitu
membagi keuntungan bersih dari usaha atau investasi yang sudah dijalankan. Besarnya
keuntungan untuk pihak bank dan nasabah sudah diputuskan saat akad akan ditandatangani. Jadi
tidak ada kebingungan dan cek cok lagi saat bisnis atau usaha selesai dijalankan. Dalam
menjalankan aktifitasnya, perbankan syariah memiliki tiga macam akad atau perjanjian yang
ujungnya menuju pembagian keuntungan dengan nasabahnya yaitu
1. Akad Mudharabahah
Akad kerjasama usaha antara nasabah dan bank dimana nasabah sebagai penyetor
modal sedangkan bank sebagai penyelenggara.
2. Akad Musyarakah
Akad perjanjian kerja sama dari beberapa pihak termasuk bank yang diman
mereka semua menyetorkan modal yang sama besar.
3. Akad Murabahah
Yaitu akad perjanjian jual beli antara nasabah dengan bank