1.5.

3 Langkah-langkah Penelitian

a. Tahap persiapan
Tahap persiapan dilakukan sebelum mahasiswa turun ke lapangan. Pada tahap persiapan,
kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, mengurus
perizinan, menginformasi pihak yang bersangkutan dengan kuliah lapangan, serta
mengumpulkan informasi mengenai daerah penelitian dari berbagai sumber terpercaya untuk
mengetahui kondisi geologi secara umum, sehingga mempermudah saat sudah ada di lapangan.
Dalam tahap persiapan ini tidak lupa untuk mempersiapkan diri dengan selalu menjaga
kesehatan dan kebugaran jasmani.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dalam pelaksanaan penelitian di
lapangan, maka dilakukan beberapa metode penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Metode Lintasan
Metode lintasan merupakan deretan titik-titik pengamatan yang arahnya diukur dari titik
yang satu ke titik berikutnya. Arah lintasan ini tidak mengikuti aturan tertentu, tetapi
tergantung pada medan lapangan dan keadaan geologi daerah penelitian.
2. Metode Plotting
Plotting adalah penentuan letak suatu titik pengamatan di lapangan pada peta topografi.
Dalam melakukan ploting ini kita dapat menggunakan navigasi darat juga,
3. Metode Pengambilan Sampel
Penyusun laporan melakukan pengambilan sampel batuan di setiap singkapan. Sampel
batuan diambil di setiap singkapan agar selanjutnya dapat dideskripsi dan teliti lebih lanjut
lalu dapat digunakan sebagai data dalam penyusunan laporan penelitian.
4. Metode pengukuran arah jurus dan kemiringan lapisan batuan
Pengukuran strike/dip perlapisan batuan dilakukan dengan menggunakan kompas geologi,
dan apabila diperlukan dibantu dengan papan dada. Pengukuran strike/dip diperlukan untuk
menunjang data pada laporan penelitian.

c. Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data ini meliputi tahapan setelah pengambilan data lapangan dilakukan
dimana meliputi pengolahan data struktur yaitu pengolahan data kekar, kedudukan batuan; data
geomorfologi yaitu pengolahan data kelerengan, tipe genetik sungai, jenis pola aliran; data
stratigrafi dan lainya.

d. Tahap Analisa
Setelah tahap pengolahan data dilakukan maka tahap selanjutny ayaitu analisa data baik
data hasil pengolahan dan data analis di lapangan. Pada tahap ini mulai dilakukan intepretasi
terhadap data yang telah diolah, melakukan rekontruksi dan penarikan kesimpulan berdasarkan
data-data yang diperoleh. Analisis ini dapat dimulai dari peta topografi berupa pengenalan
bentuk lahan yang tampak dari tampilan kerapatan kontur, sehingga dapat menentukan
perbukitan atau pedataran, juga kemiringan lereng yang bisa mengidentifikasi sesar atau
perbedaan litologi. Sedangkan perubahan pola punggungan dan pola pengaliran dapat
mengidentifikasi kegiatan tektonik yang ada di daerah penelitian.

Dalam melakukan analisis diperlukan aspek-aspek morfografi diantaranya:

1. Bentuk lahan
 Daratan, memiliki kemiringan 0% - 2%
 Perbukitan, memiliki kemiringan 7% - 20%
 Pegunungan, memiliki kemiringan 20% - 55%
 Vulkanik (gunungapi), memiliki kemiringan 56% - 140%
2. Bentuk lembah sungai, terdiri atas lembah bentuk U, V dan U-V.
3. Pola punggungan.
4. Pola pengaliran.

Pola pengaliran sungai di daerah penelitian dibuat berdasarkan analisis peta rupabumi,
sehingga dapat dilihat pola pengaliran sungai-sungainya. Pola pengaliran dapat mencerminkan
jenis batuan, struktur geologi, dan tingkat erosi. Setelah didapat pola pengaliran daerah
penelitian, kemudian dibandingkan dengan pola pengaliran yang ada saat ini. Jenis- jenis pola
pengaliran terdapat pada gambar 1.1 dan gambar 1.2.
 Gambar 1.1 Pola Pengaliran Dasar Sungai menurut Zenith (1932)

Gambar 1.2 Pola Pengaliran Ubahan Howard (1967)

e. Tahap penyusunan Laporan

Setelah dilakukan pengolahan data, analisa data, interpretasi data dan penarikan
kesimpulan terhadap aspek geomorfologi utamanya, maka dilanjutkan dengan penulisan laporan
yaitu dimana semua data-data yang telah diambil dan diolah dituangkan dalam bentuk tulisan
ilmiah. Pada peyusunan laporan ini dibutuhkan keteltian dan pengambilan data yang tepat.